Apa yang dimaksud dengan elemen visual dalam desain Grafis

Facade dari The Seagram Building.Sumber

Show

Elemen desain ruang, titik, garis, bentuk, tekstur, ukuran, tonal value, dan warna adalah elemen-elemen utama dalam komposisi desain grafis. Setiap elemen-elemen tersebut memiliki karakter individu yang berpengaruh terhadap suatu karya desain. Karena elemen-elemen itu tidak saling terhubung antara satu dan lainnya secara bentuk, mereka mengikutiprinsip dan sifat dari desain. Desainer harus mengerti karakteristik dan keterhubungan mereka dalam hal seni. Berikut penjelasan singkat mengenai elemen-elemen desain grafis.

  1. Ruang

Ruang adalah area dimana elemen-elemen lain memainkan perannya, seperti udara di sekitar kita. Dimulai sebagai sesuatu yang hampa, menjadi elemen, berubah bentuk dan memiliki dimensi seiring penambahan elemen lain. Ia berfungsi sebagai kanvas atau panggung kosong, background yang menjadi lawan bagi semua hal yang diterapkan atasnya.

Ruang adalah elemen yang ambigu, ia bisa didefinisikan sebagai permukaan, bisa juga sebagai ruang tanpa batas. The Seagram Building di New York mengilustrasikan tentang bagaimana ruang berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal. Didesain oleh Mies vand der Rohe dan selesai pada tahun 1959, The Seagram Building adalah sebuah bangunan vertikal dengan atap rata, berstruktur baja dan kaca. Di samping bangunan fisik bagian dalam, eksterior dan interior facade berpadu untuk menciptakan desain seragam yang membuatnya menjadi tegas dan unik.

  1. Titik

Titik merupakan unsur desain yang secara konsep tidak tampak, misalnya pada pertemuan dua garis (ujung dan pangkal garis). Ciri umum dari sebuah titik yaitu tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil ruang yang besar, berukuran kecil, dan memiliki bentuk umum berupa bulatan sederhana yang tidak bersudut tanpa arah.

  1. Garis

Garis adalah elemen yang bisa berfungsi sebagai pembagi, penembus, yang melingkupi, atau sebagai penegas ruang. Garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya sehingga tergambarlah sebuah garis dengan bentuk lengkung (kurva) atau lurus (straight). Tak hanya menyampaikan bentuk, garis juga menunjukkan stabilitas, pergerakan, aksi, dan arah.

Beberapa bentuk garis :

  • Garis lurus; bisa berupa garis vertikal, horizontal, diagonal, patah-patah, ataupun tidak beraturan.
  • Garis lengkung; bisa berupa garis lengkung teratur ataupun garis lengkung tak beraturan, dan
  • Gabungan antara garis lurus dan garis lengkung.
  1. Bentuk

Bentuk adalah suatu bidang yang terjadi karena pembatasan ruang oleh kontur ataupun garis, perbedaan warna, gelap terang, atau karena adanya tekstur. Bentuk dibagi menjadi bentuk dua dimensi dan tiga dimensi, dan masing-masing bentuk memiliki artian tersendiri. Bentuk dalam dua dimensi disebut sebagai area, sedangkan bentuk dalam tiga dimensi seringkali disebut sebagai massa. Dalam desain grafis, bentuk tidak hanya mendefinisikan sebuah obyek, namun juga mengkomunikasikan sebuah gagasan.

Secara umum, bentuk dua dimensi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

  • Bentuk geometris, yaitu bentuk yang sangat umum dan terstruktur seperti persegi, segitiga, dan lingkaran.
  • Bentuk natural, yaitu bentuk yang sudah ada di alam seperti bentuk hewan, tumbuhan, dan manusia. Bentuk natural merupakan bentuk-bentuk yang tidak beraturan dan mudah berubah.
  • Bentuk abstrak, yaitu bentuk natural yang disederhanakan seperti simbol pada fasilitas umum.

Sementara berdasarkan sifatnya, bentuk dapat dibagi menjadi tiga hal, yaitu

  • Huruf (karakter) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung seperti alfabet.
  • Simbol yang direpresentasikan mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata semisal gambar orang, binatang, dan lainnya secara sederhana.
  • Bentuk nyata atau form, bentuk yang benar-benar mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek keseluruhan secara detail.
  1. Tekstur

Tekstur adalah sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat dinilai dengan cara dilihat ataupun diraba. Tekstur bisa juga diartikan sebagai corak dari kecerahan dan kegelapan dari tone warna yang diciptakan oleh repetisi atau perulangan dari suatu bentuk. Pada praktiknya, tekstur lebih sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda. Dalam bukunya Teori Dasar Desain Komunikasi Visual, Kusmiati menyebut bahwa tekstur adalah sifat dan kualitas fising dari permukaan suatu bahan atau material seperti kasar, mengkilap, pudar, kusam yang dapat diterapkan secara kontras dan serasi.

  1. Tonal Value

Tonal value adalah ukuran untuk menetapkan level kontras. Tonal value berhubungan dengan seberapa gelap atau terang suatu area. Tonal value memisahkan elemen-elemen layout, memberikan suasanan tertentu, dan menciptakan ilusi kedalaman.

Apa yang dimaksud dengan elemen visual dalam desain Grafis
Tonal Value Diagram.Sumber
  1. Warna

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam cahaya putih. Warna bisa juga berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Menurut Teori Brewster, warna dibagi menjadi warna primer, sekunder, tersier, dan natural. Warna primer adalah warna dasar yang bukan merupakan campuran dari warna-warna lain yaitu merah, biru, dan kuning. Warna sekunder adalah hasi pencampuran warna primer dengan proporsi 1 : 1, semisal ungu yang merupakan percampuran antara merah dan biru. Warna tersier adalah warna hasil percampuran satu warna primer dengan satu warna sekunder. Sedangkan warna netral adalah hasil campuran ketiga warna dasar dengan proporsi 1 : 1 : 1.

Dalam dunia desain grafis, warna memegang peran penting sebagai penambah estetika, tingkat keterbacaan informasi, serta daya tarik terhadap suatu karya. Setiap warna memiliki karakter dan berpengaruh secara psikologis kepada siapapun yang melihat. Pemilihan warna yang salah, penggunaan warna yang tidak tepat, tentu akan mengurangi daya tarik dan ketersampaian informasi suatu desain.

Elemen-elemen di atas adalah tools dasar bagi para desainer grafis untuk menciptakan sebuah karya desain menarik, berkesan, menimbulkan pleasuring effect bagi mata yang melihat. Namun, penggunaan yang keliru, tidak sesuai, dapat menyebabkan perasaan janggal yang mengganggu, lebih jauh lagi, menyebabkan kegagalan dalam penyampaian informasi yang merupakan tujuan utama desain grafis.

Referensi :

http://www.jagodesain.com/2017/06/elemen-dalam-desain-grafis.html

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/layout_design/elemen_desain.html

http://www.idseducation.com/articles/memahami-elemen-elemen-dalam-desain/

https://sleepworker427.wordpress.com/2012/10/14/elemen-elemen-design-grafis-unsur-unsur-dasar-design-grafis/

Solomon, Martin. 1986. The Art of Typography : An Introduction to Typo.Icon.Ography. New York : Art Direction Book Company

Share this:

  • Twitter
  • Facebook

Like this:

Like Loading...

Related