Apa yang dimaksud dengan ancaman non militer

Oleh Alfi Yuda pada 16 Apr 2021, 18:40 WIB

Diperbarui 16 Apr 2021, 18:40 WIB

Apa yang dimaksud dengan ancaman non militer

Ilustrasi ancaman. (Photo by wayhomestudio on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Dari dulu hingga saat ini, ada banyak peristiwa yang merupakan ancaman bagi keselamatan masyarakat di berbagai negara. Ancaman tentunya menjadi suatu permasalahan yang dapat meresahkan masyarakat suatu negara.

Ancaman adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu yang berpotensi membahayakan keselamatan individu atau kelompok lain.

Pendapat yang lain mengatakan ancaman adalah setiap kegiatan atau usaha, baik yang dilakukan di luar negeri atau dalam negeri, yang dinilai bisa membahayakan kedaulatan negara maupun keutuhan wilayah negaranya serta keselamatan segenap bangsa dan negara.

Menurut seorang ahli bernama Treats, ancaman adalah terjadinya situasi penting yang ada pada sebuah perusahaan maupun yang lainya di mana di dalamnya sedang tidak menguntungkan.

Tujuan dari ancaman ini adalah untuk mengubah tatanan suatu bangsa dan negara yang awalnya damai menjadi berantakan dan hancur.

Untuk itu di butuhkan adanya persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan berbagai ancaman yang terjadi.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ancaman, bisa mengenali juga jenis-jenis, contoh ancaman yang pernah terjadi, dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui.

Berikut ini adalah rangkuman tentang ancaman, seperti dilansir dari laman Symbianplanet dan Maxmanroe, Jumat (16/4/2021).

1. Jenis-jenis Ancaman

Secara umum, ancaman dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ancaman militer dan ancaman non-militer.

Ancaman Militer

Merupakan ancaman yang menggunakan kekuatan senjata dan dilakukan secara terorganisasi. Ancaman ini dinilai memiliki kemampuan untuk membahayakan kedaulatan negara, keselamatan segenap bangsa dan keutuhan wilayah.

Beberapa yang termasuk ancaman militer, di antaranya:

  • Agresi militer oleh negara lain.
  • Pelanggaran wilayah oleh negara lain.
  • Spionase.
  • Sabotase.
  • Aksi teror bersenjata.
  • Gerakan separatis.
  • Pemberontakan bersenjata.
  • Perang saudara.
  • Gerakan makar.

Ancaman Non-Militer

Merupakan jenis ancaman yang memiliki karakteristik berbeda dengan jenis ancaman militer di mana tidak ada sifat fisik serta bentuknya yang tidak terlihat secara kasat mata. Meski begitu, ancaman non-militer tidak kalah membahayakan, bahkan bisa saja lebih berbahaya dari ancaman militer.

Beberapa yang termasuk dalam jenis ancaman ini di antaranya:

  • Ideologi.
  • Politik.
  • Ekonomi.
  • Sosial budaya.
  • Teknologi.
  • Informasi.
  • Keselamatan umum.

Apa yang dimaksud dengan ancaman non militer

Ilustrasi ancaman. (Photo by Sofia Sforza on Unsplash)

2. Contoh Ancaman yang Pernah Terjadi

Brikut ini beberapa contoh ancaman yang sudah pernah terjadi, baik jenis ancaman yang militer atau non-militer.

Ancaman yang Ada di Lingkungan Masyarakat

  • Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran sehingga berpotensi meningkatkan kriminalitas di daerah-daerah tertentu di Indonesia.
  • Pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang tidak merata di daerah-daerah tertentu sehingga menyebabkan ketimpangan sosial.
  • Gaya hidup konsumtif makin tinggi di masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang mengakibatkan kesejahteraan hidupnya makin menurun.
  • Tingkat pendidikan yang rendah di kalangan ekonomi kurang mampu sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
  • Sebagian masyarakat masih gagap teknologi alias gaptek sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan zaman dan mudah termakan hoaks.

Peristiwa Ancaman yang Pernah Terjadi

  • Kasus yang besar di e-KTP menjadi penyebabnya korupsi terkuak di mana-mana.
  • Oktober tahun 2018 terjadi penangkapan atas pelanggaran ilegal fishing, yaitu dua kapal ikan dari negara Vietnam yang tertangkap di Lautan Natuna.
  • Sebanyak 22 kasus deportasi terhadap warga Negara Filipina berjumlah 32 orang dari pelabuhan Belitung di Bandara Soekarno Hatta.
  • Terjadi pemberontakan angkatan perang Ratu Adil di Kota Bandung pada Januari 1950.
  • Badan spionase asing melakukan serangan cyber terhadap sistem komputer Amerika Serikat pada 2008.
  • Pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat, yaitu di laut Sulawesi pada 24 dan 25 Februari 2007. Selain itu juga pernah terjadi pada kasus antara Indonesia dan Timor Leste, yakni tentang Pulau Batik.
  • Terorisme yang berskala internasional yang memiliki jaringan antarnegara, seperti ISIS (Islamic State Of Iraq and Syria).
  • Hadirnya HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang dipercayai masyarakat serta pemerintah dapat mengancam keberadaan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

3. Cara Mengatasi Ancaman

Ancaman Militer

  • Memperketat pembatasan dengan negara lain.
  • Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dalam negara.
  • Melatih tentara lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah perbatasan.
  • Meningkatkan alutista.
  • Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya menjaga dan merawat kedaulatan.

Ancaman Non-Militer

  • Meningkatkan pembangunan.
  • Menjunjung sikap toleransi yang tinggi.
  • Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).

Sumber: Symbianplanet, Maxmanroe

Lanjutkan Membaca ↓

Apa yang dimaksud dengan ancaman non militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dari dalam negeri :

  1. Disintegrasi bangsa, melalui macam-macam gerakan separatis beradasarkan sebuah sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintahan pusat.
  2. Keresahan sosial akibat ketimpangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat mengakibatkan suatu kerusuhan masal.
  3. Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi yang lain ekstrem atau tidak sesuai dengan kebiasan dari masyarakat indonesia.
  4. Makar dan penggulingan pemerintahan yang sah dan konstitusional.

Pengertian Ancaman Non Militer

Ancaman non militer merupakan ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata, namun jika dibiarkan akan mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan segenap bangsa. Jika ancaman dari militer maka yang menghadapi adalah lembaga pemerintahan pertahanan, Tetapi apabila ancaman yang muncul ini adalah ancaman non  militer maka yang harus menghadapinya adalah lembaga pemerintahan bidang di luar pertahanan sesuai pada bidang yang sedang terancam. Karena jika tidak ditangani dengan tepat maka dapat mengancam kedaulatan bangsa Indonesia.

Macam Contoh Ancaman Non Militer

Pengangguran

Seperti yang kita tahu pengangguran merupakan salah satu masalah yang ada di Indonesia dan setiap tahun tingkat pengangguran di Indonesia ini semakin tinggi. Jika tingkat pengagguran di Indonesia semakin tinggi maka itu sama saja juga seperti meningkatkan tingkat kemisikanan. Pengangguran yang angkanya tidak besar tersebut menjadi salah satu ancaman yang terjadi pada bidang ekonomi dari dalam negeri. Menjadi salah satu ancaman ekonomi karena dampaknya bagi negara pun juga besar, karena tingkat pengangguran yang tinggi dapat menghambat kemajuan bangsa dan negara.

Penyebab pengangguran :

  • Kurangnya taraf pendidikan di Indonesia khusunya di daerah pedalaman.
  • Kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia.
  • Meningkatnya tekonologi sehingga pekerjaan manusia mulai tergantikan oleh mesin sampai menimbulkan banyaknya pengangguran.
  • Kompetensi pekerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan misalnya dia lulusan teknik mesin tetapi bekerja menjadi satpam.
  • Ketimpangan pendapatan atau kecilkan UMP.

Baca Juga :  Ancaman Bidang Politik

Cara Mengatasi Pengangguran

  • Mengembangkan dan mendukung usaha wiraswasta.
  • Memajukan Kualitas pendidikan.
  • Meningkatkan pelathian kerja dan pelatihan keterampilan pada industri modern.
  • Mendorong terbukanya usaha yang informal.
  • Penciptaan lapangan kerja sebanyak banyaknya.
  • Membuki kesempatan  untuk bekerja ke luar negeri.

Infrastruktur Yang Tidak Memadai

Ancaman dari dalam negeri yang kedua ialah infrastruktur di indonesia yang tidak memadai. Hal ini dapat mempengaruhi juga tingkat ekonomi Indonesia dan bahkan dapat menjadi ancaman yang bisa mempengaruhi stabilitas ekonomi. Hal ini disebabkan karena berbagai macam faktor contohnya pembangunan yang tidak merata sehingga dapat mempengaruhi aspek ekonomi dan juga bidang lainnya di sebuahd daerah.

Cara mengatasi infrastruktur yang tidak memadai :

  • Pemerataan pembangunan infrastruktur sampai ke daerah pedalaman.
  • Pendanaan infrastruktur yang besar.
  • Perencanaan infrastruktur yang sesuai dengan daerah setempat.

Sistem Ekonomi Yang Tidak Jelas

Ancaman pada dimensi ekonomi yang ketiga ini ialah ancaman yang berasal dari dalam yakni sistem ekonomi sebuah negara atau daerah yang tidak jelas bagaimana strukturnya. Padahal seharusnya sistem ekonomi sebuah negara adalah sistem ekonomi yang dipakai oleh sebuah negara untuk memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya untuk individu di negara tersebut sampai mencapai kesejahteraan.

Cara mengatasi Sytem Ekonomi Yang Kurang Jelas

  • Mengatur faktor produksi barang.
  • Harus membuat perencanaan pasar atau market ekonomi.
  • Mengatur system ekonomi yang terencana atau planned ekonomi.
  • Mencipatakan situasi usaha yang amat kondusif.
  • Melihat kesempatan ekonomi yang ada di Indonesia.

Inflasi

Yang keempat ialah ancaman di bidang ekonomi yakni inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan berlangsung terus menerus sampai mengakibatkan ada yang berubah pada mekanisme pasar. Inflasi pada sebuah negara ini diberlakukan karena beberapa faktor contohnya  berlebih likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau spekulasi, konsumsi masyarakat berlebihan, yang juga berakibat pada tidak lancarnya produksi serta juga distribusi barang. Oleh karena itu inflasi ini dapat menjadi ancaman dari dalam karena bisa menyebabkan terhambatnya ekonomi pada sebuah Negara

Cara mengatasi :

  • Penurunan nilai mata uang negara.
  • Negara Melakukan devaluasi
  • Memperlakukan penekanan pada tingkat upah dibidang pekerjan
  • Melakukan beberapa kebijakan seperti contohnya kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan kebijakan non moneter.
  • Pemerintah yang mencoba melakukan pengawas warga Negara.
  • Melakukan distribusi langsung oleh pemerintah atau pihak yang berkuasa.
  • Pengusaha meningkatkan tingkat produksi barangnya.

Ancaman berdimensi ideologi dari dalam negeri seperti upaya penggantian ideologi Pancasila. Akan tetapi, tidak bisa dimungkiri ada upaya-upaya untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi yang lain atau tidak sesuai jiwa dan semangat perjuangan  bangsa Indonesia. Contoh peristiwa G 30 S/PKI pada tahun 1965.

Baca Juga :  Fungsi Mahkamah Agung

Ancaman berdiemensi politik luar negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar dari setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman berdimensi ekonomi ini terbagi menjadi 2, yakni internal serta eksternal.

  1. Ancaman yang berasal dari internal bisa berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, serta sistem ekonomi yang tak cukup jelas.
  2. Ancaman yang berasal dari eksternal bisa berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah, tidak siapnya dalam menghadapi era globalisasi serta tingkat ketergantungan terhadap pihak asing.
  3. Ancaman Berdimensi Sosial Budaya

Ancaman sosial budaya bisa berupa isu-isu mengenai kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, serta ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, beserta dengan konflik horizontal yakni suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Di tahun 1994 saja misalnya, 18 peperangan dari 23 peperangan yang terjadi di dunia ini diakibatkan oleh sentimen-sentimen budaya, agama, serta etnis. Sementara itu, 75% dari pengungsi dunia yang mengalir ke berbagai negara lain didorong dengan alasan yang sama, tidak berbeda. Sementara itu, 8 dari 13 operasi pasukan perdamaian yang dijalankan oleh PBB ditujukan guna mengupayakan terciptanya perdamaian dalam berbagai konflik antar etnis di dunia.

Kemajuan akan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat serta memberikan manfaat yang sangat besar bagi seluruh masyarakat, namun, kejahatan juga terus mengikuti perkembangan tersebut, seperti contohnya kejahatan cyber dan kejahatan perbankan.

Ancaman untuk keselamatan umum bisa terjadi karena bencana alam, misal gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh manusia, misal penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, hingga kecelakaan alat-alat transportasi.

Strategi Menghadapi Ancaman Militer

Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam ancaman militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata). Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan kewajiban seluruh warga negaraserta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Baca Juga :  Pengertain Tax Amnesty

Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :

  1. Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.
  2. Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal mungkin sebagai upaya pertahanan.
  3. Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara damai tidak berhasil.

Strategi Menghadapi Ancaman Nonmiliter

Bidang Ideologi

  • Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur  pertahanan nir-militer, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.
  • Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
  • Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat gerakan untuk melakukan operasi informasi imbangan sehingga masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang mengancam ideologi.
  • Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.
  • Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk membangun kerjasama dengan pemerintah demi membetengi masyarakat dari penetrasi ideologi asing.
  • Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan bakti TNI.

Bidang Politik

Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia.

Bidang Ekonomi

Menghadapi ancaman ekonomi dari internal

Cara Mengatasi dan Menyelesaikan Ancaman Berasal Dari Dalam dan Luar Negeri

Ancaman dari dalam negeri

  • Perang Antar Suku
  • Korupsi
  • Terorisme
  • Pemberontakan
  • Ekstrim Kanan Dan Kiri
  • Kemiskinan Atau Kejahatan Sosial
  • Narkoba

Ancaman Dari Luar Negeri

  • Agresi Militer
  • Penerobosan Wilayah
  • Penyelundupan
  • Infiltrasi
  • Penitrasi
  • Sponiase

demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Ancaman Non Militer : Pengertian, Hakikat, Macam, Contoh, Strategi Menghadapi, Cara Mengatasi dan Menyelesaikan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.