Blibli Friends yang peduli terhadap pola hidup sehat, tentu sudah nggak asing lagi dengan yang namanya makanan organik. Selain sayur dan buah, beras pun bisa dibudidayakan secara organik. Pas banget buat kamu yang sedang memulai healthy eating nih, sebab beras selalu dikonsumsi setiap hari. Jadi mengubah pilihan beras yang disantap bisa memberikan perubahan cukup besar untuk kesehatan tubuh. Tapi sebelum itu, ada baiknya kamu kenali dulu perbedaan beras organik dan non organik berikut ini!
BACA JUGA: KEUNGGULAN BERAS ORGANIK
_________________
Beras Organik
Yang disebut dengan organik sebenarnya mengacu pada proses pembudidayaan beras. Saat menanam beras organik, sama sekali tidak digunakan bahan kimia baik itu dalam bentuk pupuk atau pestisida untuk menghalau serangga. Proses semacam ini menuntut kesabaran lebih dari para petani, sebab sangat sulit menjaga kualitas beras yang tidak diberi pupuk kimia. Yang digunakan adalah pupuk kompos yang berasal dari kotoran hewan atau sisa makanan yang sudah dilarutkan ke dalam tanah.
Selain itu, sulit juga untuk memastikan setiap bulir padi bisa tumbuh maksimal tanpa terkena wabah atau diserang serangga. Itulah alasan kenapa beras organik harganya jauh lebih mahal dibanding beras biasa. Dari segi kesehatan, beras organik jelas lebih baik karena semuanya diproses secara alami. Tidak ada kandungan bahan kimia sama sekali, sehingga lebih baik dikonsumsi anak-anak atau orang dewasa yang sensitif terhadap makanan tertentu. Selain itu, kandungan nutrisi dan serat di dalam beras organik ternyata lebih tinggi.
Dibanding beras biasa, kandungan serat dan nutrisi di dalam beras organik masih terjaga dengan baik karena tidak ada pemrosesan berlebih setelah panen. Tidak ada pula penggunaan pemutih untuk mempercantik warna beras, sehingga rasanya juga lebih alami. Meski harus diakui juga kalau tampilan beras organik sedikit lebih kusam dibanding beras biasa.
Beras Non Organik
Setelah membaca betapa hebatnya beras organik, jangan lantas takut menyantap beras biasa, ya! Nggak ada yang salah kok, dengan mengonsumsi beras non organik. Nggak ada pula penelitian yang menunjukkan beras non organik itu berbahaya buat kesehatan selama dikonsumsi dengan takaran yang tepat. Ingat ya, takarannya harus tepat. Kalau berlebihan tentu tak baik untuk tubuh.
Namun, proses pembudidayaan yang masih menggunakan bahan kimia memang menjadikan manfaat beras sedikit berkurang. Terlebih lagi, dalam penanaman beras non organik digunakan pupuk UREA yang tetap tak bisa hilang meski beras sudah dicuci dan dimasak.Selain itu, beras non organik biasanya melalui pemrosesan panjang setelah paneh. Kebanyakan nih, kandungan serat dan nutrisi dari beras dihilangkan supaya beras lebih awet disimpan dalam waktu lama.
Banyak juga yang mencampurkan pemutih ke dalam beras supaya tampilannya lebih bersih dan cantik. Jadi Blibli Friends jangan girang dulu ya, kalau menemukan beras yang kelewat putih cemerlang. Bisa jadi itu karena terlalu banyak kandungan pemutih di dalamnya.
_________________
BACA JUGA: PERBEDAAN BERAS SETRA RAMOS, PANDAN WANGI DAN ROJOLELE
Nah, itu dia perbedaan beras organik dan non organik. Kalau kamu ingin memulai kebiasaan makan yang lebih baik, mengonsumsi beras organik tentu bisa jadi pilihan tepat. Selanjutnya, tinggal secara perlahan mengganti bahan makanan lain dengan yang organik juga. Mulai dari buah, sayur, daging, telur, susu, hingga makanan olahan kini juga sudah ada yang tersedia dalam bentuk organik. Jangan khawatir susah menemukannya, kamu tinggal buka Blibli dan mencari produk yang diinginkan. Banyak diskon juga, jadi belanja makanan organik akan lebih hemat.
KLIK DI SINI UNTUK PILIHAN BERAS ORGANIK TERBAIK!
Sedulur sudah tahu apa itu beras organik serta kandungan, manfaat dan keunggulannya? Jika belum, yuk simak ulasannya di bawah ini.
Beras organik adalah beras yang dihasilkan melalui proses budidaya organik tanpa menggunakan pupuk dan pestisida. Dengan menggunakan proses ini, dapat lebih baik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Hal tersebut membuat perbedaan manfaat beras organik dengan beras biasa.
Umumnya, perbedaan beras organik dan non organik terletak mulai dari proses penanamannya. Beras putih organik bersih tanpa sama sekali menggunakan kandungan kimia. Hal tersebut membuat kandungan beras organik lebih menyehatkan. Salah satu tips bahan pemutih beras alami adalah dengan menggunakan cara menanam secara organik.
Hal tersebut membuat beras organik memiliki harga yang lebih mahal. Baik itu beras putih, beras hitam hingga beras merah organik. Manfaat beras putih dan manfaat beras hitam organik memberikan efek yang menyehatkan oleh tubuh. Salah satunya dapat digunakan sebagai beras khusus diabetes, untuk menghindari efek bahaya beras merah.
Lantas apa saja keunggulan, manfaat serta kandungan dari beras organik? Yuk, mari kita langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
Baca Juga: 1 Liter Beras Berapa Kg? Ini Cara Hitung Paling Mudah
Mengenal Lebih Jauh Tentang Beras Organik yang Baik untuk Tubuh!
1. Pupuk yang Digunakan Lebih Baik
Perbedaan beras organik dengan beras biasa yang pertama adalah pupuk yang digunakan. Beras organik menggunakan pupuk hijau dan pupuk kompos yang jauh lebih ramah terhadap lingkungan. Selain mampu meningkatkan kesehatan tanah, penggunaan pupuk yang baik juga dapat menurunkan limpahan nutrisi pada padi yang ditanam.
Sementara itu, beras yang ditanam dengan cara non-organik akan menurunkan kandungan kimia pada tanaman padi, hal tersebut tentu saja dapat membuat tubuh menjadi tidak sehat.
Perbedaan beras organik dan beras biasa lainnya terletak pada cara pengendalian hama. Beras yang ditanam secara organik menggunakan pestisida alami yang dihasilkan dari daun dan buah-buahan yang difermentasi secara alami. Sedangkan pada beras non organik, pemberantasan hama menggunakan pestisida berbahan kimia yang dapat memberikan efek buruk pada tubuh jika dikonsumsi secara terus menerus.
3. Memiliki Tekstur yang Lembut
Keunggulan beras organik selanjutnya adalah memiliki tekstur yang lembut ketika dimasak. Hal tersebut disebabkan beras yang diproses secara organik tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Karena tekstur yang lembut tersebut, beras dengan proses organik sering dikonsumsi untuk balita yang masih dalam tahap belajar mengunyah. Tekstur yang super lembut dari beras ini dapat melatih gusi balita yang akan tumbuh gigi dan melatih balita mengunyah. Bukan hanya balita, beras secara organik juga dikonsumsi oleh orang tua yang telah sulit mengunyah makanan keras.
Baca Juga: Cara Memulai Bisnis Jualan Beras Bagi Pemula Biar Sukses
4. Tidak Cepat Basi
Keunggulan lainnya adalah nasi yang dihasilkan tidak cepat basi. Jika beras biasa atau beras super paling maksimal tahan selama 12 hingga 14 jam setelah masak. Lewat dari jam tersebut, nasi akan basi dan tidak layak dikonsumsi.
Sedangkan beras ini memiliki ketahanan yang lama ketika telah menjadi nasi. Tidak seperti beras biasa atau beras super, nasi yang jenis beras ini akan tahan hingga 24 jam. Hal ini akan membuat Sedulur Super lebih efisien dalam memasak dan memakan nasi dengan jangka waktu yang panjang sebelum kemudian basi.
5. Volume Nasi Lebih Banyak
Beras yang diproses secara organik memiliki kualitas beras yang ada di atas beras biasa atau beras super. Hal ini terlihat dari volume nasi yang dihasilkan dari beras ini lebih banyak dibandingkan dengan beras biasa atau beras super. Misalkan, jika Sedulur menggunakan beras biasa sebanyak satu liter untuk dimasak menjadi nasi, dengan beras dari proses organik hanya membutuhkan kurang dari satu liter untuk menghasilkan nasi dalam volume yang sama dengan beras biasa.
Hal tersebut dikarenakan beras dari proses organik dapat menghasilkan nasi dengan volume yang lebih besar. Hal ini dipengaruhi oleh proses dan dibudidayakan secara alami tanpa menggunakan bahan kimia, dari proses awal hingga akhir.
6. Mengurangi Kandungan Kimia dalam Tubuh
Dengan mengkonsumsi beras dari hasil proses secara organik, Sedulur secara perlahan sedang melakukan kebiasaan makan sehat. Hal tersebut dikarenakan beras ini tidak mengandung bahan kimia sejak dari proses pertama hingga akhir. Jika beras biasa atau beras super yang menggunakan pupuk yang mengandung urea, dan dikonsumsi ketika menjadi nasi. Darah kita akan mengandung kadar urea yang menumpuk karena asupan nasi dari beras biasa terus menerus.
Selain itu, pestisida untuk menangkal hama yang menggunakan bahan kimia juga mengandung kadar logam berat yang juga ada dalam darah kita. Kandungan urea dan logam berat dalam tubuh sangat tidak baik bagi kesehatan dan seringkali menjadi sumber penyakit. Mulai konsumsi beras organik jika Sedulur ingin sehat sentosa.
7. Mengandung Nutrisi dan Mineral Tinggi
Sudah jelas, beras yang dihasilkan dari proses organik mengandung nutrisi dan mineral yang lebih tinggi dibanding beras biasa atau beras non-organik. Selain itu, nasi yang dihasilkan dari beras ini memiliki kandungan glukosa, karbohidrat dan protein yang mudah terurai dalam tubuh.
Hal ini membuat nasi dari beras yang dihasilkan dengan proses organik sangat aman dikonsumsi oleh para penderita diabetes atau penyakit kronik lainnya yang memiliki pantangan memakan nasi secara berlebihan. Selain itu, beras jenis ini juga sangat baik bagi program diet, baik untuk mencegah kanker, serangan jantung, asam urat, darah tinggi dan vertigo.
Mulai konsumsi beras organik untuk membiasakan memakan makanan sehat, agar tubuh Sedulur sekalian terhindar dari penyakit berbahaya. Sedulur tidak usah khawatir untuk mencari beras jenis ini, bagi Sedulur Super yang akan memulai konsumsi beras sehat secara rutin, Sedulur bisa beli di Aplikasi Super.
Aplikasi Super juga menyediakan sembako lainnya yang bisa dikulak oleh Sedulur sekalian. Selain itu, Aplikasi Super memberikan harga yang lebih murah dibandingkan di tempat lain, sekaligus kualitas sembako terbaik dibanding toko kelontong atau grosir sembako mana pun. Tidak percaya? Klik di sini untuk download Aplikasi Super sekarang juga, dan buktikan secara langsung.