Listrik DC (Direct Current atau arus searah) adalah arus listrik yang arahnya selalu mengalir dalam satu arah. Kuat arus DC selalu keluar dari kutub positif sumber tegangan DC (titik berpotensial tinggi) melalui rangkaian menuju ke kutub negatif sumber tegangan DC (titik berpotensial rendah). Show Listrik AC (Alternating Current atau arus bolak-balik) adalah arus listrik yang arahnya senantiasa berbalik arah secara teratur (periodik). Aplikasi Listrik DC dan AC dalam Kehidupan Sehari-Hari
Keuntungan sistem AC sebagai berikut.
Rangkaian AC dalam Rumah-RumahDari sebuah tiang listrik, duajalurkawatakan masuk ke rumah-rumah melalui komponen- komponen listrik, yaitu mean circuit breaker utama (milik PLN), kWh meter (pengukur pemakaian energi listrik), dan kotaksekring (circuit breaker) pelayanan rumah. Memasang Sakelar dan Sekring dalam Suatu RangkaianSakelar dan sekring harus selalu dipisahkan sepanjang kawat L (bertegangan) supaya ketika sakelar off atau sekring melebur, kita aman menyentuh fitting yang tidak terlindungi dari kawat L. Jika sakelar dan sekring disisipkan sepanjang kawat N, tak ada arus mengalir ketika sakelar off, tapi ketika terminal yang berhubungan dengan kawat L disentuh, arus listrik yang mengalir dari kawat L melalui tubuh menuju ke tanah akibatnya bisa fatal. Sekring digunakan untuk melindungi semua peralatan listrik di rumah agar tidak rusak karena arus lebih atau korsleting. Terkadang arus listrik dalam rangkaian melebihi batas yang ditentukan, misalnya kerena adanya hubungan pendek. Hal itu akan merugikan pemakai karena peralatan listrik bisa rusak atau tidak bekerja secara maksimum. Oleh karena itu, alat yang dapat membatasi besar arus dalam suatu rangkaian adalah sekring (fuse). Susunan utama dari sekring adalah kawat kecil terbuat dari bahan yang mudah meleleh jikaterkena panas. Hal ini dikarenakan jika terjadi hubungan pendek (korsleting) dalam suatu rangkaian, hambatan total dalam rangkaian akan mengecil. Akibatnya, arus menjadi sangat besar hingga melebihi batas yang dapat diterima kawat sekring. Karena arus sangat besar, kawat sekring menjadi panas, meleleh, dan akhirnya putus dengan sendirinya sehingga bahaya kebakaran atau kerusakan lain dapat terhindarkan. Contoh Soal: Sebuah dispenser memiliki spesifikasi 250 W pada catu tegangan 110V. Sekring mana yang harus digunakan antara sekring 4 A dan 10 A? Pembahasan: P = V . I → I = 250W/110V = 2,72 A Jadi, kita harus memilih sekring4A. Jika kita memilih sekring 10 A, dispenser dapatrusak ! akibat kuat arus berlebih yang melalui dispenser tanpa kawat sekring melebur. Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Pengertian Listrik DC dan AC Lengkap Dengan Contoh Penggunaanya . Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Baca postingan selanjutnya:
Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current) Arus Listrik AC adalah merupakan jenis arus yang tidak mengalir secara searah. Melainkan bolak-balik. Arus AC memiliki nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida. Gambar 1.1 Alternaing Current CurvePada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi. Yang mana besarnya frekuensi ini berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz. Sedangkan tegangan standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt. Contoh penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak. Anda bisa dengan mudah menjumpainya dimana-mana. Hampir semua alat-alat yang ada di rumah anda menggunakan arus listrik AC. Gambar 1.2 Simulasi Pembangkit Energi Listrik ACKelebihan Arus Listrik AC (Alternating Current)
Kekurangan Arus Listrik AC (Alternating Current)
Pengertian Arus Listrik DC (Direct Current) Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya arus DC dikira mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Gambar 1.3 Direct Current CurveNamun kini banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari Kutub negatif ke kutub positif. Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatnya seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Pada arus DC, tegangan listrik memiliki nilai dan arah yang tetap. Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari juga cukup banyak. Seperti pada handphone, laptop, radio, dan komputer. Biasanya, arus listrik DC disimpan dalam bentuk baterai yang umum digunakan pada jam dinding, remot TV, atau dalam bentuk aki yang tersedia pada mobil dan motor. Gambar 1.4 Simulasi Pembangkit Energi Listrik DCKelebihan Arus Listrik DC (Direct Current)
Kekurangan Arus Listrik DC (Direct Current)
Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current) Arus Listrik AC adalah merupakan jenis arus yang tidak mengalir secara searah. Melainkan bolak-balik. Arus AC memiliki nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida. Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi. Yang mana besarnya frekuensi ini berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sebesar 50 Hertz. Sedangkan tegangan standar untuk arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt. Contoh penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak. Anda bisa dengan mudah menjumpainya dimana-mana. Hampir semua alat-alat yang ada di rumah anda menggunakan arus listrik AC. Kelebihan Arus Listrik AC (Alternating Current) Arus Listrik AC biasanya dipergunakan untuk menyalurkan listrik menuju tempat yang jauh dikarenakan arus AC memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC. Listrik disalurkan menggunakan voltage yang tinggi yang sudah di step up dari trafo sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk menyalurkan listrik menuju ketempat yang jauh sehingga berbeda dengan arus DC. Arus AC sangat mudah untuk didapatkan hanya dengan menggunakan generator sedangkan untuk arus DC sulit. Kekurangan Arus Listrik AC (Alternating Current) Arus AC tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan juga tidak dapat dipindahkan untuk keperluan yang tiba-tiba. Berbeda dengan arus DC yang bisa kita dapatkan atau kita pindahkan dalam bentuk aki dan baterai. Pengertian Arus Listrik DC (Direct Current) Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara searah. Awalnya arus DC dikira mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif. Namun kini banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa sebenarnya arus listrik DC mengalir dari Kutub negatif ke kutub positif. Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif yang membuatnya seperti terlihat mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Pada arus DC, tegangan listrik memiliki nilai dan arah yang tetap. Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari juga cukup banyak. Seperti pada handphone, laptop, radio, dan komputer. Biasanya, arus listrik DC disimpan dalam bentuk baterai yang umum digunakan pada jam dinding, remot TV, atau dalam bentuk aki yang tersedia pada mobil dan motor. Kelebihan Arus Listrik DC (Direct Current) Arus Listrik DC dapat kita temui disetiap peralatan elektronik seperti remote dan segala jenisnya. Yang dapat disimpan dalam bentuk baterai atau aki. Arus Listrik DC dapat diisi ulang supaya kita mudah untuk membawa dan menyimpannya dalam waktu yang lama Kekurangan Arus Listrik DC (Direct Current) Arus DC hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah dan tidak dalam daya yang tinggi. |