Apa yang dikerjakan oleh tangan tak tampak invisible hand di pasar

February 6, 2009 at 9:30 am

Tangan Tak Tampak

Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa.

Pasar adalah Tempat yang Baik untuk Mengorganisasikan Kegiatan Ekonomi. Saat ini, kebanyakan negara di dunia, menganut pemikiran ekonomi pasar. Perekonomian pasar merupakan suatu bentuk perekonomian yang mengalokasikan sumber dayanya melalui keputusan-keputusan dari berbagai perusahaan dan rumah tangga, seiring dengan interaksi mereka di pasar barang dan jasa. Perusahaan memutuskan untuk menghasilkan apa dan rumah tangga memutuskan untuk mengkonsumsi apa, dimana interaksi diantara keduanya dipengaruhi oleh harga dan kepentingan pribadi. Faktor kepentingan pribadi inilah yang banyak mendapat tentangan dari beberapa pihak mengenai konsep perekonomian pasar.

Berbicara mengenai perekonomian pasar tidak akan lepas dari pemikiran Adam Smith dan konsep ”tangan tak tampak” (invisible hand). Semua rumah tangga dan perusahaan di dalam masyarakat yang berinteraksi di pasar bertindak seolah-olah dibimbing oleh suatu ”tangan tak tampak” yang membawa mereka pada hasil-hasil yang dikehendaki pasar. Dan pada akhirnya, kita bisa beranggapan bahwa apa yang dimaksud dengan ”tangan tak tampak” adalah harga, karena harga mencerminkan nilai suatu barang bagi masyarkat sekaligus biaya yang harus dibayar untuk membuat barang tersebut. Ketika kita mempertimbangkan harga pada saat ingin membeli barang, secara tidak sadar berarti kita mempertimbangkan biaya dan manfaat. Hal ini membuat harga memandu kita sebagai pengambil keputusan untuk mencapai hasil-hasil yang mungkin bisa memaksimalkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Pemerintah Terkadang Mampu Meningkatkan Hasil-hasil dari Pasar
.Berkaitan dengan ”tangan tak tampak”, ada penjelasan bahwa ketika pemerintah mencegah harga-harga untuk menyesuaikan diri secara alamiah terhadap permintaan dan penawaran, kemampuan tangan tak tampak untuk mengoordinasikan perekonomian menjadi tidak ampuh lagi. Ketika ada intervensi dari pemerintah terhadap perekonomian, maka antara rumah tangga dan perusahaan, pembeli dan penjual, tidak bisa lagi memperkirakan biaya dan manfaat yang sebenarnya. Hal ini akan mengganggu pengambilan keputusan, dan akhirnya mengganggu perekonomian.

Pemerintah tetap sangat dibutuhkan, karena ada hal-hal yang memang tidak bisa diatur oleh invisible hand. Invisible hand bisa mengatur perekonomian, tetapi tidak bisa mengatur dalam hal yang berkaitan dengan Hukum. Pemerintah dibutuhkan ujntuk mengatur kegiatan perekonomian berjalan dengan lancer.
Ada juga keadaan dimana pasar gagal mengalokasikan sumber-sumber daya secara efektif yang dikenal dengan istilah kegagalan pasar (market failure). Bentuk dari kegagalan pasar adalah kekuasaan pasar (market power) yang bisa memunculkan monopoli, eksternalitas, barang publik yang menyebabkan adanya free rider (akan kita obrolkan pada kesempatan lain).dalam hal ini, pasar dianggap gagal dalam menyebarkan kemakmuran secara merata.
Pemerintah memang bisa meningkatkan kondisi perekonomian, tetapi bukan berarti pemerintah harus selalu melakukannya.

Entry filed under: EKONOMI.

Apa yang dikerjakan oleh tangan tak tampak invisible hand di pasar

Invisible Hand Theory Illustration Web Bisnis Muda - Canva


Dalam istilah ekonomi, teori invisible hand atau tangan tak terlihat merupakan hal yang mengacu pada kekuatan yang dapat menggerakkan pasar menuju keseimbangan saat tidak adanya intervensi apapun, Be-emers. Nah, menurut teori tersebut, untuk mendapatkan keseimbangan pasar, hanya didasarkan pada interaksi antara para pelaku ekonominya, yang mana hal tersebut akan menghasilkan alokasi sumber daya dengan efisiensi tinggi serta memaksimalkan manfaat sosial yang dihasilkan.

Teori dasar invisible hand dicetuskan oleh Adam Smith pada tahun 1795 melalui bukunya yang berjudul “Theory of Moral Sentiments”. Setahun setelahnya, ia menggunakan istilah serupa dalam buku barunya yang berjudul “An Inquiry to the Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Menurut Smith, pada pasar yang bebas, tiap individu dan juga bisnis akan sama-sama mengedepankan kepentingannya sendiri. Secara rasional, pebisnis atau perusahaan akan memaksimalkan keuntungan dalam produksi barang atau jasa, sedangkan individu atau konsumen akan memaksimalkan utilitas dan kepuasan dalam menggunakan suatu produk atau jasa. Hal tersebut nantikan akan memaksimalkan manfaat sosial yang ada. Konsumen dan pebisnis akan berinteraksi mencari yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Ketika berbicara tentang pasar bebas, tidak ada intervensi eksternal yang terjadi. Masing-masing aktor ekonomi pastinya akan memaksimalkan keuntungan untuk diri sendiri dan akan menciptakan kekuatan penawaran serta kekuatan permintaan. Dengan tidak adanya intervensi, harga yang ada di pasar mencerminkan kondisi permintaan dan penawaran pasar. Masing-masing pihak pun akan mengefisienkan alokasi sumber daya yang dimiliki. Atas dasar tersebut, maka output dan harga yang seimbang dan berada pada titik ekuilibrium adalah hal yang terbaik, yang mana keputusan tersebut disesuaikan oleh kedua pihak dengan melihat kondisi permintaan dan penawaran. Ketika mencari harga terendah dengan kualitas baik, konsumen menyadari produsen tidak ada yang mau memasoknya. Begitu pun sebaliknya, produsen melihat tidak ada konsumen yang mau membelinya jika membebankan harga yang terlalu tinggi.

Ada beberapa pihak yang memiliki pernyataan kontra dengan teori invisible hand. Menurut mereka, invisible hand atau tangan tak terlihat tidak akan selalu menghasilkan manfaat sosial yang terbaik. Konsep dan motif yang mengedepankan kepentingan pribadi justru akan mendorong perbuatan jahat dan kriminal demi menguntungkan diri sendiri dan akan menyebabkan beberapa dampak lainnya, seperti:

Dalam persaingan, pasti akan ada pihak yang menang dan yang kalah. Perusahaan atau pebisnis yang dominan pada hakikatnya akan mencoba menyingkirkan kompetitor dari pasar, sehingga ia bisa memaksimalkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Saat monopoli pasar terjadi, perusahaan bisa dengan mudah menaikkan harga atau mengurangi biaya dengan menurunkan kualitas yang pastinya akan merugikan konsumen.

Dengan tujuan teori invisible hand untuk memaksimalkan keuntungan, maka akan mendorong perusahaan untuk bersikap eksploitatif, Be-emers. Misalnya, mengeksploitasi sumber daya alam untuk mendapatkan bahan baku tanpa memperdulikan kondisi lingkungan dan dampak jangka panjang. Jika pada pasar tidak ada intervensi, maka parktik seperti itu akan sangat rawan terjadi dan akan merugikan banyak pihak, terutama konsumen.

Dalam makroekonomi, teori invisible hand dibantah oleh teori Keynesian, yang mempertanyakan validitas konsep invisible hand secara jangka pendek. Teori yang dicetuskan oleh John Maynard Keynes berisi tentang argumen perlunya intervensi pemerintah dalam membangun keseimbangan pasar. Salah satu kondisi yang memerlukan intervensi eksternal yaitu pemerintah adalah pada masa resesi. Sebab, sektor swasta dinilai tidak cukup mampu untuk menggerakkan perekonomian agar bisa terbebas dari resesi. Pemerintah bisa menerapkan kebijakan yang nantinya bisa meningkatkan daya beli, salah satunya seperti menyesuaikan tarif pajak, sehingga ekonomi bisa bergerak dan demand pun meningkat.

Kalau kamu sendiri lebih setuju dengan teori Adam Smith atau John Maynard Keynes nih, Be-emers?

Salah satu tujuan gw nge-blog lagi tuh pengen sharing tugas kuliah. Karena selama ini gw ngerasa kebantu banget sama blog nya orang2 yang sharing soal tugas2 gitu deh...
Yah benar, sejak tahun 2013 ini gw memutuskan buat lanjut ke S2 sebagai salah satu agenda kegiatan move on....mksudnya move on di pendidikan men...

Gw ambil jurusan Magister Management di Universitas Mulawarman, knp gw ambil jurusan ini ? biar itu menjadi rahasia gw dengan Tuhan...

Dan ini tugas kuliah pertama gw pas jaman matrikulasi kemarin Pengantar Ekonomi.

1.    Sebutkan 3 contoh trade off yang anda hadapi dalam kehidupan.

Jawaban :

a.    Buku Kuliah VS Pakaian Baru

Dua barang tersebut tidak ada yang termasuk sebagai kebutuhan pokok manusia. Meski pakaian merupakan kebutuhan pokok (sering disebut sebagai sandang dalam penyebutan kebutuhan pokok) tetapi pakaian baru bukanlah menjadi kebutuhan pokok ketika kita sudah memiliki pakaian lain yang masih sangat pantas dan layak untuk dipakai. Pada saat saya kuliah S1 sering adanya keinginan untuk membeli pakaian baru, tetapi karena terbatasnya uang saku yang diberikan oleh orang tua, maka sering saya kalahkan keinginan membeli pakaian baru dan menggunakan uang tersebut untuk membeli buku atau diktat kuliah yang saya yakini lebih berguna bagi kehidupan saya sebagai mahasiswa untuk menunjang kegiatan belajar saya.

b.    Istirahat VS Belajar

Waktu merupakan suatu yang berharga, bila kita kehilangan waktu sedetik saja itu akan merugikan. Waktu yang kita miliki sehari semalam adalah 24 jam, sebagian untuk istirahat dan sebagian untuk hal-hal lain. Saya mengorbankan waktu istirahat saya di jumat malam dan sabtu pagi sampai dengan siang untuk mengikuti pendidikan Magister Manajemen Unmul. Dengan mengikuti kuliah tersebut saya akan mendapatkan ilmu yang akan berguna bagi saya untuk ke depannya meskipun saya harus mengorbankan waktu istirahat saya.

 c.    Menonton film bioskop VS Mengikuti Seminar

Pernah suatu ketika pada masa saya kuliah S1 ada seminar motivasi oleh Mario Teguh di kampus saya. Dan pada saat yang hampir bersamaan pula beberapa teman mengajak nonton film baru di bioskop. Sebagai mahasiswa perantauan uang yang saya miliki tidak cukup untuk melakukan kedua aktifitas tersebut, dikarenakan dua-dua nya memerlukan biaya. Dengan mempertimbangkan uang yang saya miliki dan manfaat yang bisa saya peroleh dari kedua kegiatan tersebut, maka saya memutuskan untuk mengikuti seminar motivasi tersebut.

2.    Berikan contoh biaya kesempatan.

Jawaban :

Biaya kesempatan yang timbul dari contoh trade off di atas adalah biaya untuk membeli pakaian baru, termasuk kebanggaan ketika memakai pakaian yang mengikuti jaman serta menambah rasa percaya diri ketika memakai pakaian baru. Karena membeli pakaian baru merupakan kegiatan yang hiang dari kedua pilihan tersebut.

Kemudian contoh biaya kesempatan dari contoh trade off yang lain yang pernah saya hadapi adalah ketika saya memutuskan untuk mengikuti seminar daripada menonton film baru di bioskop. Biaya kesempatan yang timbul dari contoh ini adalah biaya untuk menonton film baru di bioskop. Jika menonton film baru di bioskop akan mendapatkan kesenangan berkumpul dengan teman. Selain itu juga mendapatkan kepuasan menonton film yang baru saja tayang. Serta menjadi kegiatan refreshing dari aktifitas sehari-hari di kampus.

3.    Mengapa pembuat kebijakan harus memperhitungkan isentif.

Jawaban :

Insentif merupakan pilihan yang membuat seseorang untuk melakukan sesuatu. Pembuat kebijakan harus memperhitungkan insentif karena ada pilihan lain yang biasanya lebih menguntungkan dari yang sudah ada. Biasanya nilai dari insentif yang digunakan akan lebih tinggi dan lebih menguntungkan. Dan juga dalam kebijakan terdapat hal-hal yang harus dipatuhi oleh seluruh pembuat kebijakan dan pemakainya. Kebijakan yang insentif dapat meningkatkan sikap disiplin seseorang untuk dapat mematuhi kebijakan-kebijakan yang telah dibuat bersama. Dengan kebijakan yang memperhitungkan insentif, para pengguna kebijakan tersebut lebih dapat melaksanakan kebijakan tersebut dengan baik.

4.    Apa yang dikerjakan oleh tangan tak tampak (invisible hand).

Jawaban :

Perekonomian pasar tidak akan lepas dari suatu konsep yaitu “Invisible Hand” atau “Tangan Tak Tampak.” interaksi yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan seolah-olah terjadi karena dibimbing oleh suatu tangan yang tidak tampak yang hasil akhirnya seperti yang diinginkan oleh pasar. Sebagai contoh adalah harga yang kita anggap sebagai “the invisible hand” dalam kegiatan permintaan dan penawaran dalam pasar. Harga mencerminkan nilai dari suatu barang pada masyarakat sekaligus biaya yang harus di bayar untuk memproduksi barang tersebut. Pada saat kita memutuskan untuk membeli suatu barang/jasa, kita pasti mempertimbangkan harga dari barang/jasa tersebut. Itu berarti secara tidak langsung kita mempertimbangkan biaya dan menfaat. Karena hal diatas maka harga dianggap telah memandu kita untuk mengambil keputusan untuk mencapai hasil sesuai yang dikehendaki oleh pasar. Mekanisme tangan tak tampak di pasar tetap memerlukan peranan pemerintah sebagai pengatur hal-hal yang berkaitan dengan hukum. Tangan tak tampak dapat mengatur perekonomian tetapi dia tidak dapat mengatur hukum untuk kegiatan perekonomian tersebut. Tanpa peranan pemerintah, dapat terjadinya kemungkinan kegagalan pasar yang mengakibatkan adanya monopoli, dan eksternalitas.

5.    Bagaimana hubungan antara inflasi dan pengangguran dalam jangka pendek.

Jawaban :

Inflasi secara umum dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu.

Dan pengangguran dapat didefinisikan sebagai orang yang masuk dalam angkatan kerja yang sedang mencari kerja dan belum mendapatkannya.

Hubungan antara inflasi dan pengangguran menurut Professor Phillips tentang perekonomian Inggris periode 1861-1967 menunjukkan adanya hubungan negatif dan non-linier antara kenaikan tingkat upah/inflasi tingkat upah (wage inflation) dengan pengangguran. Di pasar tenaga kerja, penurunan tingkat upah akan menyebabkan meningkatkan pengangguran karena adanya kelebihan penawaran tenaga kerja. Sebaliknya, tingkat upah akan naik jika terjadi kelebihan permintaan tenaga kerja atau jumlah pengangguran meningkat dan jumlah pencarian kerja bertambah, maka tingkat upah akan turun. Demikian pula tenaga kerja akan meningkat. Hal tersebut digambarkan dalam kurva Phillips. Kurva Phillips adalah grafik yang memperlihatkan hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.


Page 2