Apa yang dihasilkan matahari sebagai sumber energi terbesar di bumi?

Sariagri - Matahari adalah pusat tata surya yang ada di planet Bumi. Ia bukan termasuk dalam daftar planet, melainkan bintang. Strukturnya juga sangat jauh berbeda dengan bumi ataupun planet lainnya di Tata Surya.

Dilansir dari laman National Geographic, matahari adalah salah satu dari sekitar 100 miliar bintang di galaksi kita, Galaksi Bima Sakti. Ia terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.

Ia disebut sebagai bintang karena merupakan benda luar angkasa, yang berukuran sangat besar yang menghasilkan energi dan cahayanya sendiri.

Spesifikasi matahari

Dilansir dari NASA Science, aliran energi yang ke luar dari inti bintang ini memberikan tekanan yang diperlukan untuk menjaganya agar tidak runtuh karena beratnya sendiri, dan energi yang membuatnya bersinar.

Hidrogen dan helium dalam inti bintang besar ini, membentuk reaksi fusi yang mengemisikan energi dalam jumlah besar juga foton cahaya. Inilah yang membuat bintang ini bersinar. Reaksi fusi terjadi secara terus-menerus, membuat matahari dapat memancarkan cahaya yang menyinari Tata Surya.

Kemampuannya untuk melakukan fusi, bersinar, dan menghasilkan cahaya inilah yang membuatnya termasuk ke dalam bintang. Cahaya yang dipancarkan kemudian akan sampai ke planet bumi.

Jika dilihat dari permukaan bumi, matahari tampak kuning dikarenakan adanya proses pembauran cahaya biru di atmosfer. Namun sebenarnya warna aslinya adalah putih.

Melansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menjelaskan bahwa posisi bintang besar ini paling dekat dengan bumi.

Manfaat matahari

Berkat kelebihannya yang dapat menghasilkan energi dan memancarkan panas serta cahaya ke Bumi, pusat tata surya ini disebut-sebut sebagai sumber energi utama dan paling besar di dunia bagi kehidupan makhluk hidup.

Energi yang dihasilkan ini terdiri dari dua jenis, yakni berupa energi panas dan energi cahaya. Keduanya menjadi sumber energi utama bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Berikut manfaat penting dari bintang besar ini bagi kehidupan :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Sinar bintang ini termasuk dalam jenis sumber energi terbesar dan terbarukan, yang jumlahnya tidak terbatas.

Oleh karena itu manusia sebaiknya harus mengupayakan bagaimana cara mengoptimalakan sumber daya ini agar dapat memberikan manfaat bagi umat manusia, salah satunya dengan membuat pembangkit listrik tenaga surya.

Listrik ini nantinya akan dimanfaatkan manusia untuk menerangi ketika listrik padam.

2. Sumber Pencahayaan

Berkat cahayanya, bumi dapat terang benderang ketika siang sampai menjelang malam. Sumber cahayanya begitu besar sampai bagian bumi yang terkena sinarnya dapat terang benderang.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Seseorang yang terkena paparan dari pusat tata surya selama seharian akan mampu beristirahat lebih baik saat malam hari.

Bagian retina mata yang terpapar oleh sinar matahari akan menghasilkan serotonin yang dapat membantu tubuh mengatur jam internal sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur seseorang.

4. Sumber vitamin D

Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Melansir laman The Institute OF Medicine, setiap harinya seseorang diharuskan untuk menerima asuppan vitamin D sebanyak 4000-9000 IU/hari.

Manfaat energi ini tentu saja sangat penting bagi manusia, terlebih di masa pandemi covid-19 saat ini.

5. Meningkatkan Imun Tubuh

Peneliti dari Georgetown University Medical Center mengungkapkan bahwa sinar dari bintang besar ini, melalui mekanisme khusus memberi energi pada sel T yang memainkan peran sentral dalam kekebalan manusia.

Hal ini secara langsung dapat mengaktifkan sel-sel kekebalan tubuh dengan meningkatkan gerakan sel.

Manfaat dari bintang besar ini ternyata tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Untuk hewan beberapa manfaat diantaranya adalah mampu menghangatkan tubuh hewan agar bisa bertahan hidup dan membantu memperlancar proses pencernaan makanan.

Sementara untuk tumbuhan, manfaat paling utama yang dirasakan adalah membantu proses fotosintesis yang berguna untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan dan membantu proses pertumbuhan tumbuhan secara keseluruhan serta menjadi sumber nutrisi terbaik bagi tumbuhan.

Video Terkait

Jakarta -

Matahari merupakan sumber energi terbesar dan salah satu sumber energi alternatif. Energi matahari dihasilkan oleh adanya suatu reaksi yang terjadi di dalam inti matahari.

Energi matahari menjadi sumber energi yang paling utama bagi kehidupan manusia. Salah satu contohnya adalah energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari sangat dibutuhkan bagi semua makhluk untuk kelangsungan hidupnya.

Sumber Energi Matahari

Energi matahari dapat digunakan secara langsung maupun diubah ke bentuk energi lain. Selain itu, berbagai jenis energi merupakan bentuk turunan dari energi matahari. Lantas, dari manakah energi matahari dihasilkan?

Energi yang dihasilkan matahari berasal dari reaksi fusi. Mengutip dari modul Menjaga Bumi Tetap Lestari Fisika Paket C yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, reaksi fusi adalah penggabungan empat inti hidrogen menjadi inti helium yang terjadi di dalam inti matahari. Proses tersebut berlangsung secara berkelanjutan.

Meskipun digunakan terus menerus, energi ini tidak akan habis karena terbentuk dari proses alam yang berkelanjutan. Energi matahari masih dapat dinikmati oleh manusia dalam jangka waktu yang masih sangat lama. Menurut para ahli astronomi dan astrofisika, secara teori energi radiasi, matahari diperkirakan masih dapat bertahan untuk jangka waktu kurang lebih 10.000.000.000 tahun lagi.

Pemanfaatan Energi Matahari

Menilik dari potensi energi matahari yang sangat besar dan tidak berhenti memancar, energi ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut, terutama bagi negara-negara tropis seperti Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung karena mendapatkan intensitas radiasi matahari yang hampir sama sepanjang tahun, yaitu dengan intensitas harian rata-rata sekitar 4,8 kWh/m2.

Sehingga dengan kemajuan teknologi, sinar matahari dapat diserap, disimpan dan diubah menjadi energi listrik, energi panas, energi cahaya dan masih banyak lainnya. Untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Sel Surya

Sel surya atau solar cell adalah suatu perangkat yang dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek Photovoltaic.

Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena munculnya tegangan listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Alat ini tidak langsung mengumpulkan energi matahari menjadi energi listrik, tetapi energi panas dari matahari dikumpulkan terlebih dahulu oleh alat pengumpul panas untuk memanaskan fluida. Selanjutnya fluida yang telah dipanaskan ini akan menghasilkan uap untuk menghidupkan generator.

Nah, itulah jawaban mengenai asal sumber energi matahari dihasilkan. Semoga menambah pengetahuan ya, detikers!

Simak Video "Enggak Cuma BBM, Indonesia Bisa Gunakan 3 Sumber Energi Ini!"



(kri/kri)

Untuk melangsungkan hidup di muka bumi, setiap mahluk hidup memerlukan sumber energi yang berasal dari alam. Sumber energi tersebut tidak bisa habis sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan kapan pun dibutuhkan.

Terdapat banyak sumber energi di bumi. Di samping itu, terdapat energi terbesar di bumi yang sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan bukan hanya oleh manusia, tapi juga hewan dan tumbuhan.

Lalu, apa saja sumber energi di bumi ini?

Sumber Energi Terbesar di Bumi

Ada empat sumber energi terbesar di bumi, yaitu matahari, air, angin, dan panas bumi. Berikut penjabarannya:

Matahari

Definisi matahari menurut California Institute of Technology adalah bintang yang terdiri dari gas panas yang besar, berputar, dan bersinar. Matahari sama seperti bintang-bintang yang terlihat di langit malam.

Matahari disebut sebagai sumber energi terbesar pertama di bumi. Hal tersebut tak lain karena matahari mampu menghasilkan cahaya dan panas dalam jumlah yang amat besar. Bahkan, permukaan matahari diketahui memiliki suhu sekitar 5.500 derajat celcius.

Advertising

Advertising

Bukan hanya di bumi, mengutip buku "Fisika SMP/MTs Kls IX (2005)" oleh Budi Suryatin, sebagai pusat tata surya, matahari merupakan sumber energi terbesar di Galaksi Bima Sakti.

Energi panas matahari dapat berguna untuk berbagai hal, di antaranya menghasilkan energi listrik melalui sistem panel surya, membantu berlangsungnya proses fotosintesis, hingga memengaruhi cuaca.

Ada beberapa alasan mengapa matahari disebut sebagai sumber energi terbesar di bumi, di antaranya:

  • Produsen utama di bumi, tumbuhan, berfotosinteisi dengan bantuan matahari. Dengan begitu, dapat membentuk dasar rantai makanan yang menyediakan makanan untuk seluruh komponen biotik.
  • Matahari dapat menghangatkan permukaan bumi beserta udara di atasnya sehingga menyebabkan angin yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan.
  • Matahari dapat menguapkan air dan menghasilkan hujan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

Energi panas matahari bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik melalui sistem solar panel, sehingga bermanfaat untuk mengurangi pemanasan global dan penggunaan batu bara, serta menghemat tagihan listrik dalam jangka panjang.

Di Indonesia, pemanfaatan panas matahari sebagai pembangkit listrik sudah mulai diterapkan, yaitu dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Badak 4 MW di Bontang, Kalimantan Timur.

Peralihan pemanfaatan energi panas matahari sebagai pembangkit listrik mulai diaplikasikan sebab jumlahnya yang tidak terbatas dan tidak akan habis. Selain itu, pemanfaatan sinar matahari juga bisa digunakan dalam berbagai alat elektronik, seperti mobil tenaga matahari dan ponsel pintar bertenaga matahari.

Air

Air merupakan sumber energi terbesar kedua setelah matahari dan termasuk kebutuhan utama mahluk hidup dalam melangsungkan hidup di muka bumi.

Salah satu manfaat air ialah untuk melepas dahaga. Namun, selain itu, air digunakan untuk mandi, mencuci, pelarut berbagai zat, menyiram tanaman, irigasi sawah, prasarana transportasi, dan masih banyak lagi.

Sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Salah satu contohnya, air sungai yang dibendung dengan volume besar, lalu dilepaskan dengan debit tertentu bisa menghasilkan listrik yang cukup untuk kehidupan manusia.

Arus air bisa dimanfaatkan sebagai penggerak kincir atau turbin generator yang kemudian dialihkan menjadi energi listrik. Pemanfaatan arus air telah diterapkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.

Angin

Angin termasuk sumber energi terbesar di bumi setelah matahari dan air. Angin memiliki banyak manfaat untuk keberlangsungan hidup mahluk hidup, di antaranya sebagai pembangkit listrik, membantu proses penyerbukan tanaman, hingga membantu proses terjadinya hujan.

Embusan angin bisa dimanfaatkan untuk memutar kincir angin yang kemudian dapat berperan sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik dengan elemen angin disebut sebagai energi alternatif yang paling bersih sebab tidak menghasilkan emisi dan polusi. Berbeda dengan panel surya yang bahannya bisa menjadi racun ketika dibuang.

Selain itu, penggunaan angin sebagai pembangkit listrik juga terbilang ramah lingkungan karena tidak mengganggu keberlangsung hidup hewan, tumbuhan, dan ekosistem di sekitarnya.

Panas Bumi

Panas bumi atau geotermal merupakan sumber energi yang berasal dari dalam inti bumi yang cenderung ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Sumber energi yang dapat dijadikan energi pembangkit listrik ini biasanya muncul ke permukaan bumi dalam bentuk air panas, geyser, kawah vulkanis, dan magma.

Indonesia termasuk negara dengan sumber energi panas bumi dan tata surya terbesar. Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi Indonesia untuk tenaga surya mencapai 207 giga watt dan 24 giga watt untuk energi panas bumi.

Panas bumi merupakan sumber energi kekal yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Panas yang berada di perut bumi akan menghasilkan uap yang nantinya dikelola sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).

Pemanfaatan panas bumi sebagai pembakit listrik sudah mulai diterapkan di Indonesia , seperti  PLTU Kamojang, Bandung, Jawa Barat.