Apa yang di sebut untuk orang penakut

Halodoc, Jakarta - Fobia adalah reaksi takut berlebihan yang alasannya sering tidak rasional. Pengidap fobia biasanya mengalami rasa takut atau panik ketika berada pada tempat, situasi, atau objek yang ditakuti. Namun, perlu diketahui bahwa fobia berbeda dengan rasa takut dan gangguan kecemasan pada umumnya.

Pengidap fobia sering menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Ketakutan semacam itu dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, dan hubungan pribadi. Faktor genetik dan lingkungan juga dapat menyebabkan fobia. Peristiwa mengerikan seperti hampir tenggelam, jatuh dari ketinggian, dan digigit hewan dapat memicu terjadinya fobia.

Baca Juga: 4 Trik Ini untuk Mengenali & Atasi Fobia

Apa Saja Jenis-Jenis Fobia?

Ada lebih dari 100 jenis fobia, tetapi secara umum dibagi menjadi tiga golongan. Apa saja?

Agoraphobia adalah ketakutan akan tempat atau situasi yang tidak dapat dihindari. Pengidap agoraphobia biasanya takut berada di tengah kerumunan atau terjebak di luar rumah, sehingga pengidapnya menghindari situasi sosial dan memilih tetap berada di dalam rumah.

Fobia sosial disebut juga gangguan kecemasan sosial. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena seringkali membuat pengidapnya mengisolasi diri. Pada kasus yang parah, pengidap fobia sosial merasa takut untuk berinteraksi dengan orang lain bahkan dalam bentuk sederhana sekali pun, seperti memesan di restoran atau menjawab telepon.

Baca Juga: Ketakutan yang Berlebihan, Ini Fakta di Balik Fobia

Berikut beberapa jenis fobia spesifik yang paling umum:

Apa Saja Tanda dan Gejala Fobia?

Seseorang berisiko lebih besar mengidap fobia jika ada riwayat orangtua dengan gangguan kecemasan. Faktor risiko lainnya adalah usia, status sosial ekonomi, dan jenis kelamin. Gejala fobia yang paling umum adalah serangan panik, kemudian berkembang menjadi gejala berikut ini:

Baca Juga:  Punya Fobia Parah Sering Dianggap Aneh, Wajarkah?

Itulah beberapa jenis fobia yang perlu diketahui. Kalau kamu memiliki pertanyaan lain seputar fobia, tanya saja ke dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Halodoc, Jakarta – Setiap anak terlahir dengan karakter yang berbeda-beda. Ada anak yang berani dan sangat menonjol, tapi ada juga anak yang pemalu dan penakut. Sebenarnya rasa takut itu sendiri wajar, karena orang dewasa pun sesekali pernah merasa takut. Tapi jika anak memiliki rasa takut yang berlebihan, sehingga ia enggan keluar rumah dan bergaul dengan teman-teman di sekitar, maka ibu perlu menaruh perhatian lebih dan membimbingnya. 

Coba perhatikan, apakah Si Kecil selalu takut bertemu dengan orang baru? Si Kecil masih belum berani ditinggal sendiri di sekolah? Kebanyakan orangtua menyepelekan sifat penakut yang dimiliki oleh anaknya dan beranggapan bahwa seiring anak bertambah dewasa, sifat penakutnya akan hilang. Padahal, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Vanderbilt University di awal 2012 ditemukan sebuah fakta bahwa rasa takut di dalam diri anak dipengaruhi oleh otak atau pikiran mereka. Karena itu, ibu diharapkan dapat membantu memberi stimulus pada pikiran anak bahwa dirinya bukanlah seorang penakut, sehingga anak menjadi lebih berani. Berikut adalah cara-cara bijak yang bisa ibu lakukan untuk membimbing Si Kecil yang suka merasa takut:

1. Bantu Si Kecil Bersosialisasi

Sebagai makhluk sosial, setiap orang butuh menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk juga Si Kecil. Jika Si Kecil selalu takut bertemu dengan orang-orang baru yang belum dikenalnya, maka ibu bisa membantunya bersosialisasi dengan cara sering-sering mengajaknya mampir ke rumah tetangga untuk bermain dan ngobrol. Atau jika ibu sedang mengajak Si Kecil bermain di taman, ibu bisa mendorongnya untuk berkenalan dengan anak sebaya lainnya yang sedang berada di taman itu juga. Dengan cara ini, Si Kecil akan terbiasa dan lebih berani bertemu dengan orang-orang baru, serta dapat menumbuhkan rasa kepeduliannya terhadap sesama.  

2. Ajak Anak Mengikuti Aktivitas Ibu

Cara lain untuk membantu anak menjadi lebih berani adalah dengan melibatkannya dalam kegiatan sosialisasi ibu sehari-hari. Misalnya, ajak Si Kecil untuk ikut ibu arisan. Si Kecil dapat melihat dan belajar bagaimana ibu bersosialisasi dengan teman-teman ketika arisan. Dengan tetap mendampinginya, ibu juga dapat mengajarkan Si Kecil sopan santun ketika berkenalan dengan orang lain, seperti mengucapkan salam dan menyebutkan namanya sendiri.

3. Jangan Memanjakan Si Kecil

“Anak saya memang penakut kalau diminta berkenalan dengan orang baru, tolong dimaklumin ya.” Apakah ibu termasuk orangtua yang suka mengucapkan kalimat seperti itu? Atau ibu juga masih sering menemaninya ke kelas karena tidak tega membiarkan dia menangis ketakutan? Si Kecil tidak akan bisa menghilangkan rasa takutnya jika ibu terus memanjakannya dan selalu menemani Si Kecil setiap kali ia merasa takut. Doronglah ia agar dapat menjadi seorang pemberani dengan memberi semangat dan pengertian bahwa Si Kecil tidak akan sendirian karena ada teman-teman yang lain di dalam kelas dan ibu akan menunggunya di luar kelas untuk selalu memerhatikannya.  

4. Hindari Membentak atau Mengancamnya

Jangan memarahi, membentak atau bahkan mengancam Si Kecil dengan hukuman setiap kali ia merasa takut. Cara itu akan membuat Si Kecil semakin bertambah takut dan tertekan.

5. Memberi Pujian Kepada Si Kecil

Sebaliknya, memberikan pujian kepada Si Kecil setiap kali ia berani berkenalan dengan orang lain atau masuk kelas sendiri, dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Jika anak menunjukkan gejala-gejala gangguan kesehatan atau psikologis tertentu, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Ibu dapat menghubungi dokter dan dengan nyaman berdiskusi melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Selain itu, ibu bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Tinggal order dan pesanan akan diantarkan dalam satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Apa yang di sebut untuk orang penakut

Ilustrasi fobia (Devonyu)

HAI-ONLINE.COM- Sob, apakah di antara kamu ada yang punya fobia terhadap sesuatu?

Fobia atau ketakutan yang berlebih pada sesuatu sendiri nggak jarang dimiliki oleh seseorang. Berbeda dengan rasa takut biasa, gejala yang ditunjukan saat orang menghadapi fobianya akan lebih ekstrim.

Fobia yang paling sering dijumpai itu fobia ketinggian, kegelapan, dan ruangan sempit. Kalau fobia dengan kata-kata panjang pernah denger nggak?

Mungkin kamu nggak pernah dengar, tapi ada loh fobia terhadap kata-kata panjang. Bahkan namanya juga ikut panjang. HAI nggak yakin pengidapnya bisa baca nama fobia yang dialaminya sendiri.

Namanya adalah Hippopotomonstrosesquippedaliophobia. Kata ini sendiri terdiri dari 35 huruf dan menjadi kata terpanjang dalam kamus bahasa inggris.

Baca Juga: Emosi, Guru SMP di NTT Paksa Belasan Murid Minum Air Kotor Berlumut dan Penuh Jentik Nyamuk

Sebagaimana HAI rangkum dari Bobo.id, sebutan untuk kata panjang ini diambil dari kata sesquipedalian, yang artinya "kata yang panjang".

Sedangkan penambahakan kata 'hippopoto-' dan 'monstro-' digunakan sekadar membuat kata ini jadi lebih panjang dan menakutkan. Iseng bener sumpah yang menggagas.

Sama hal seperti fobia lain, penyakit ini juga punya gejala tertentu saat kambuh: gemetara, berkeringat, pusing, pingsan, mulut kering sampai sakit kepala hingga pingsan.

Para pengidap fobia ini juga akan merasa tertekan ketika melakukan aktivitas yang melibatkan kata-kata panjang.

Untuk penyebabnya sendiri, salah satunya adalah persitiwa nggak mengenakan dnegan kata yang panjang atau perubahan fungsi otak yang memicu atau berpengaruh adanya fobia ini.


Page 2


Page 3

Apa yang di sebut untuk orang penakut

Devonyu

Ilustrasi fobia

HAI-ONLINE.COM- Sob, apakah di antara kamu ada yang punya fobia terhadap sesuatu?

Fobia atau ketakutan yang berlebih pada sesuatu sendiri nggak jarang dimiliki oleh seseorang. Berbeda dengan rasa takut biasa, gejala yang ditunjukan saat orang menghadapi fobianya akan lebih ekstrim.

Fobia yang paling sering dijumpai itu fobia ketinggian, kegelapan, dan ruangan sempit. Kalau fobia dengan kata-kata panjang pernah denger nggak?

Mungkin kamu nggak pernah dengar, tapi ada loh fobia terhadap kata-kata panjang. Bahkan namanya juga ikut panjang. HAI nggak yakin pengidapnya bisa baca nama fobia yang dialaminya sendiri.

Namanya adalah Hippopotomonstrosesquippedaliophobia. Kata ini sendiri terdiri dari 35 huruf dan menjadi kata terpanjang dalam kamus bahasa inggris.

Baca Juga: Emosi, Guru SMP di NTT Paksa Belasan Murid Minum Air Kotor Berlumut dan Penuh Jentik Nyamuk

Sebagaimana HAI rangkum dari Bobo.id, sebutan untuk kata panjang ini diambil dari kata sesquipedalian, yang artinya "kata yang panjang".

Sedangkan penambahakan kata 'hippopoto-' dan 'monstro-' digunakan sekadar membuat kata ini jadi lebih panjang dan menakutkan. Iseng bener sumpah yang menggagas.

Sama hal seperti fobia lain, penyakit ini juga punya gejala tertentu saat kambuh: gemetara, berkeringat, pusing, pingsan, mulut kering sampai sakit kepala hingga pingsan.

Para pengidap fobia ini juga akan merasa tertekan ketika melakukan aktivitas yang melibatkan kata-kata panjang.

Untuk penyebabnya sendiri, salah satunya adalah persitiwa nggak mengenakan dnegan kata yang panjang atau perubahan fungsi otak yang memicu atau berpengaruh adanya fobia ini.