Apa yang dapat kita teladani dari Yesus berhubungan dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia?

Cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengecek seberapa siap kalian menghadapi ujian semester I!

  1. Sebutkan setidaknya 3 nyanyian, 3 tarian, nama pakaian adat, dan nama atau model rumah adat 3 daerah di Indonesia (utamanya dari provinsi tempat kamu tinggal)!
  2. Apa itu keberagaman?
  3. Apa itu Bhinneka Tunggal Ika?
  4. Apa arti keberagaman bagi Indonesia?
  5. Apa bunyi dari Sumpah Pemuda?
  6. Apa makna Sumpah Pemuda?
  7. Bagaimana cara menjaga Ke-bhineka-tunggal-Ika-an Indonesia?
  8. Kekayaan budaya apa saja dari Indonesia yang menjadi warisan dunia?
  9. Bagaimana cara mengungkapkan syukur atas kebhinekaan dan kesatuan bangsa Indonesia?
  10. Sebutkan sikap-sikap dan tindakan yang membanggakan dan memprihatinkan yang dilakukan masyarakat Indonesia berkaitan dengan keanekaragaman tersebut!
  11. Apa yang dapat kamu lakukan bagi pelestarian keanekaragaman tersebut!
  12. Mengapa Daud mengajak umat untuk memuji dan mengagungkan Tuhan?
  13. Pekerjaan besar apa yang telah dilakukan Allah bagi bangsa Israel?
  14. Pekerjaan besar apa yang telah dilakukan Allah bagi bangsa Indonesia?
  15. Apa yang sebaiknya kita lakukan atas karunia Allah bagi bangsa Indonesia tersebut?
  16. Jelaskan tujuan negara Indonesia berdasarkan pembukaan UUD 1945
  17. Jelaskan 3 kewajiban warga negara Indonesia berdasarkan pasal-pasal dalam UUD 1945
  18. Jelaskan 3 hak warga negara Indonesia berdasarkan pasal-pasal dalam UUD 1945
  19. Mengapa Yesus bersedia membayar pajak?
  20. Mengapa warga negara harus membayar pajak?
  21. Sebutkan beberapa manfaat pajak!
  22. Apa yang dapat kita teladani dari Yesus berhubungan dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara?
  23. Mengapa negara membangun fasilitas umum seperti jalan, listrik, dan gedung sekolah?
  24. Sebutkan persoalan-persoalan (keprihatinan) besar yang dihadapi dunia saat ini!
  25. Sebutkan bentuk-bentuk keterlibatan sebagai warga dunia untuk mengatasi persoalan dunia berdasarkan ajaran sosial Gereja!
  26. Bagaimanakah hubungan Gereja dengan orang-orang yang menderita?
  27. Berdasarkan hubungan itu, apa yang perlu dilakukan untuk bumi, dan warga bumi ini?
  28. Jelaskan apa artinya menjadi warga dunia!
  29. Jelaskan hal-hal yang dapat saling mempengaruhi antar warga dunia!
  30. Jelaskan isi Gaudium et spes artikel 1!
  31. Siapakah Nabi Elia?
  32. Ceritakan secara singkat kisah Nabi Elia dari 1 Raj 16:29-33, 17:1,18:19-40.
  33. Bagaimana situasi hidup umat Israel pada saat Nabi Elia hidup?
  34. Bagaimana Nabi Elia membawa karya keselamatan Allah kepada bangsa Israel? (Apa yang ia lakukan?)
  35. Apa yang menjadi pesan pokok Nabi Elia?
  36. Jelaskan bagaimanakah mewujudkan pesan nabi Elia itu pada situasi sekarang!
  37. Sebutkan contoh kasus penyembahan berhala pada masyarakat zaman sekarang!
  38. Apa sajakah yang sekarang ini dapat menjadi ‘berhala’ bagi banyak orang? Mengapa?
  39. Bagaimana caranya membedakan keinginan-keinginan yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan keinginan-keinginan yang dipengaruhi oleh godaan setan?
  40. Ceritakan secara singkat kisah Nabi Amos dari Amos 4:1-5; 5:1-6
  41. Bagaimana situasi kehidupan masyarakat Israel yang digambarkan oleh nabi Amos tersebut?
  42. Mengapa rakyat mengalami kemiskinan?
  43. Apa nasihat Amos agar masyarakat tidak binasa?
  44. Jelaskan bagaimana pesan-pesan Nabi Amos dalam situasi hidup yang dikisahkan tersebut!
  45. Nilai-nilai apa yang dapat dipetik untuk menanggapi masalah kemiskinan?
  46. Bagaimanakah pesan Nabi Amos itu dapat kita wujudkan untuk menanggapi situasi hidup di masyarakat kita!
  47. Bagaimana cara membedakan perbuatan-perbuatan yang adil dan tidak adil?
  48. Ceritakan kisah bangsa Israel dijajah dan dibuang ke Babilonia dalam II Raj 15:27-29.
  49. Apa yang terjadi dalam kitab Ezra 1:1-13.
  50. Apa yang dapat kita simpulkan dari Kitab Neh 7:73; 8:1-7, 10-12? Apa arti peristiwa itu bagi umat Yahudi?
  51. Bagaimana situasi kehidupan masyarakat Israel yang digambarkan dalam II Raja-Raja 15:27-29? Mengapa terjadi situasi seperti itu?
  52. Bagaimana situasi hidup umat Israel ketika dibuang di tanah Babel?
  53. Bagaimana situasi hidup umat Israel ketika pulang dari pembuangan?
  54. Mengapa umat Israel mau membangun diri kembali setelah pembuangan?
  55. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah bangsa Israel yang dibuang dan pulang kembali itu, yang  dapat kita wujudkan dalam hidup sehari-hari?
  56. Jelaskan pesan-pesan nabi Yesaya berdasarkan Yes 1:2-4, 13-17; 8:21-23;9:1,5-6!
  57. Jelaskan pengharapan yang disampaikan nabi Yesaya berdasarkan Yes 11:1-11; 52:13-15; 53:1-12!
  58. Jelaskan situasi hidup ketika Mesias Juru Selamat datang berdasarkan Yes 11:1-11; 52:13-15; 53:1-12!
  59. Bagaimanakah cara membangun kedamaian sesuai pesan nabi Yesaya?
  60. Mengapa rasa saling percaya itu penting dalam setiap hubungan?
  61. Bagaimana cara memperoleh kepercayaan dari orang lain?
  62. Apa yang membuat kepercayaan kita luntur pada orang lain?
  63. Mengapa kata-kata Tuhan Yesus sanggup membuatnya pendengar-Nya percaya kepada-Nya?
  64. Sebutkan salah satu cara Tuhan Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah?
  65. Apa itu Kerajaan Allah?
  66. Apa itu perumpamaan?
  67. Sebutkan salah satu contoh perumpamaan yang dipakai oleh Tuhan Yesus untuk mengajarkan tentang Kerajaan Allah!
  68. Selain dengan kata-kata, bagaimana cara Tuhan Yesus mewartakan Kerajaan Allah?
  69. Sebutkan beberapa tindakan atau mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menghadirkan Kerajaan Allah!
  70. Jelaskan hubungan antara kata-kata dan tindakan Tuhan Yesus?
  71. Sebutkan contoh tindakan menghadirkan Kerajaan Allah dalam hidup sehari-hari!
  72. Sebutkan contoh perbuatan yang sesuai dengan perintah Allah!
  73. Siapakah I.J Kasimo (ada juga yang menulisnya I.Y Kasimo)?
  74. Apakah yang bisa kita teladani dari I.J Kasimo?
  75. Ketika Tuhan Yesus berjumpa dengan seorang perempuan Samaria, apa yang sedang dilakukan oleh perempuan itu?
  76. Apakah yang menyebabkan rasa tidak suka antara orang Yahudi dengan orang Samaria?
  77. Apa yang membuat perempuan Samaria itu percaya pada perkataan Yesus?
  78. Apa makna dari perkataan Tuhan Yesus ini: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”?
  79. Apakah manfaat dari menjadi orang yang berintegritas (perbuatan sesuai dengan perkataan kita)?
  80. Apa yang membuat seseorang menjadi idola?
  81. Apa yang membuat Tuhan Yesus tokoh idola sejati?
  82. Sebutkan gelar-gelar yang diberikan orang pada Tuhan Yesus dan jelaskan alasannya!
  83. Apa isi doa Tuhan Yesus di taman Getsemani?
  84. Apa yang Tuhan Yesus katakan pada Petrus yang menghunus pedang di taman Getsemani?
  85. Apa arti doa Yesus di taman Getsemani dan penyaliban-Nya bagi kehadiran Kerajaan Allah?
  86. Sebutkan contoh perbuatan yang dapat kita lakukan sebagai usaha mewartakan Kerajaan Allah?

    Mau mendengarkan inspirasi renungan harian dengan pendekatan pribadi? Kunjungi dan subscribe kanal YouTube Risalah Immanuel Upload setiap hari jam 6 sore WITA!

  • Menginjak usia remaja, anak kelas VI biasanya sudah memiliki tokoh idola. Tokoh-tokoh tertentu menjadi idola karena tokoh tersebut memiliki sesuatu yang menonjol, yang membuat mereka terkenal. Mereka menjadi idola karena kemampuan bernyanyi, dance, acting, atau karena cantik/tampan.
  • Tuhan Yesus sudah sepantasnya menjadi tokoh idola sejati dan utama bagi anak-anak Katolik di seluruh dunia!
  • Jika beberapa tokoh idola sekarang ini dapat membawa pengaruh buruk, maka Tuhan Yesus adalah inspirasi bagi segala kebaikan!
  • Tuhan Yesus membawa pada diri-Nya segala sesuatu yang baik, yang seharusnya diikuti oleh semua orang yang percaya pada-Nya.
  • Segala sesuatu tentang Tuhan Yesus itu mengagumkan. Seluruh perkataan dan perbuatan-Nya membuat orang-orang yang menyaksikan-Nya memberi berbagai gelar kepada-Nya, seperti: Mesias, Anak Allah, Putera Daud, Emanuel, Guru, Anak Manusia, Anak Domba, Sang Penebus, dan sebagainya. Gelar-gelar Yesus itu mencerminkan kepribadian-Nya yang dialami banyak orang: Kepribadian Yesus yang mewartakan Kerajaan Allah.
  • Kerajaan Allah terjadi jika Allah bertahta sebagai Raja di dalam kehidupan semua orang. Kita semua dituntut untuk mendengarkan ajaran-Nya serta taat pada kehendak Allah.
  • Di dalam kehidupan-Nya, Yesus bukan hanya menyampaikan ajaran tentang Kerajaan Allah, tetapi Yesus sendiri mewujudkannya di dalam tindakan dan perbuatan nyata. Seluruh pribadi Yesus, baik kata-kata, sikap maupun perbuatan-Nya, mencerminkan Kerajaan Allah.
  • Yesus taat kepada Allah Bapa, bahkan sampai mati disalib. Semuanya Ia jalani, karena Ia taat kepada Allah Bapa dan demi kemuliaan Allah sebagai Raja.
  • Kata-kata, sikap serta perbuatan Yesus sungguh mengagumkan. Kita semua percaya kepada-Nya, mengagumi dan mengidolakan-Nya. Dengan meneladani pribadi Yesus, kita mewartakan Kerajaan Allah.
  • Totalitas pewartaan dan perwujudan Kerajaan Allah tampak ketika Yesus berdoa di taman Getsemani: “Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki” (Lukas 22:42). Doa Yesus yang mengungkapkan janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki, merupakan ungkapan ketaatan Yesus pada kehendak Bapa. Tidak hanya dalam doa, akhirnya Yesus melaksanakan doa itu dalam kematian-Nya di salib. Dengan demikian kematian Yesus menampakkan seluruh kepribadian Yesus yang taat pada Allah. Kematian Yesus merupakan tanda Agung akan kehadiran Kerajaan Allah.
  • Apakah Allah menghendaki kesengsaraan? Tidak, karena tiga hari setelah wafatnya Yesus dibangkitkan. Yesus mulia dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Taat Pada Allah akan membawa kemuliaan dan sukacita. Bukan saja setelah meninggal, melainkan dari sekarang, sebagaiman telah dialami oleh banyak orang di sekitar Yesus, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, orang bisu berbicara, orang tuli mendengar, orang kelaparan mendapat makan, dan sebagainya.
  • Yesus diberi gelar Mesias. Mesias itu berarti “Yang Diurapi”. Kata Mesias ini dipakai untuk menerjemahkan kata Yunani “Christos” dalam Injil yang ditulis dalam bahasa Yunani. Dalam bahasa Indonesia, Christos ini menjadi Kristus. Setiap kali kita menyebut ‘Yesus Kristus’, itu berarti kita menyebut dan mengakui Tuhan Yesus yang ‘terurapi’, Sang Raja, Yang Dipilih Allah untuk membebaskan dunia dari dosa.  Hal ini dilihat dan dialami sendiri oleh orang-orang pada zaman Yesus ketika Dia dengan konsisten sering mengatakan, “Dosamu sudah diampuni!” (Matius 9:2, Markus 2:5, Lukas 5:20). Saat perjamuan terakhir, saat Dia mewariskan Ekaristi, Dia pun memberikan darah-Nya untuk pengampunan dosa (Matius 26:28). Selain pembebasan dari dosa, mereka juga merasakan pengalaman pembebasan dari kekangan-kekangan lain karena perbuatan dan kata-kata Yesus dialami sebagai yang membebaskan orang dari berbagai hal yang membatasi, misalnya: batasan mengenai najis dan tidak najis, hari sabat, batasan dari penyakit.
  • Dalam hal najis tidak najis Yesus mengajarkan bahwa yang menajiskan itu bukan yang masuk ke mulut melainkan yang keluar dari mulut, padahal saat itu paham tentang najis itu berkaitan dengan makanan yang masuk ke mulut. Yesus menyembuhkan orang pada hari sabat dirasakan membebaskan orang dari aturan sabat yang sangat membatasi dan tidak manusiawi. Yesus bergaul dan menerima perempuan juga merombak batasan pergaulan antara perempuan dan laki-laki pada bangsa Yahudi. Yesus menyembuhkan segala penyakit dan menghidupkan orang mati, juga dirasakan sebagai pembebasan.
  • Yesus diberi gelar Anak Domba Allah. Bangsa Israel selamat dari tulah anak sulung meninggal dan penindasan di Mesir, karena mengorbankan anak domba dan mengoleskan darahnya pada jenang pintu. Korban dan darah anak domba menyelamatkan Israel dari Mesir. Bagi orang Yahudi, jika mereka ingin meminta pengampunan dosa dari Tuhan, mereka juga harus mengorbankan anak domba. Menjelang wafatnya Yesus mengadakan perjamuan. Pada perjamuan itu, ketika Yesus mengambil piala mengucap syukur dan mengedarkan piala itu, Ia berkata: “Minumlah, kamu semua dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa (Matius 26:27-28).
  • Seperti anak domba, Yesus mengorbankan diri di salib, darahnya mengalir dari luka-luka-Nya  dan darah serta air keluar dari lambungNya ketika Ia ditombak oleh para serdadu. Pengorbanan Yesus itu dimaknai sebagai pengampunan dosa yang menyelamatkan manusia. Sebagaimana korban anak domba menyelamatkan umat Israel dari penindasan di Mesir, korban Yesus menyelamatkan orang dari dosa. Kini, untuk pengampunan dosa, orang tidak perlu lagi mengorbankan anak domba, karena Kristus, Sang Anak Domba Allah, sudah mengorbankan Diri-Nya demi pengampunan dosa sekali untuk selama-lamanya.
  • Gelar anak Daud: Allah berjanji pada Daud bahwa dari keturunannya akan lahir Mesias. Keturunan Daud yang dipercaya sebagai mesias, sebagaimana diwartakan malaikat Gabriel kepada Maria dan dialami banyak orang ialah Yesus. Maka Yesus diberi gelar anak Daud. Itulah mengapa Bab pertama dari Injil Matius membuktikan dengan silsilah keluarga Yesus, bahwa Yesus adalah keturunan Daud!
  • Masih banyak lagi gelar yang menunjukkan siapa Yesus, seperti, nabi besar, guru, dan sebagainya. Pelajarilah dari kitab suci dan buku-buku rohani tentang gelar-gelar itu agar dapat semakin mengenal Yesus.

Catatan penting Buku Guru K13 Kelas 6 dan catatan tambahan Aendydasaint.

Mau mendengarkan inspirasi renungan harian dengan pendekatan pribadi? Kunjungi dan subscribe kanal YouTube Risalah Immanuel

Upload setiap hari jam 6 sore WITA!

  • Yesus menyatakan kasih serta kehendak Allah, melalui kata-kata dan tindakan. Yesus melakukan aneka mukjizat untuk menyempurnakan kasih serta kehendak Allah bagi manusia. Apa yang Yesus katakan, sungguh terbukti di dalam tindakan kasih-Nya kepada orang-orang yang Ia jumpai.
  • Salah satu tindakan Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah adalah saat Ia membangkitkan Lazarus (Yohanes 11). Hati Yesus sangat masygul (terharu) oleh penderitaan manusia, dan Ia melakukan aksi nyata dengan membangkitkan Lazarus. Tuhan Yesus membuat orang-orang dalam peristiwa itu merasakan kasih Allah yang hadir langsung membawa perubahan nyata dalam hidup mereka. Allah yang baik itu tidak hanya diajarkan-Nya, tapi ditunjukkan-Nya.
  • Contoh lain adalah ketika Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13-21). Dalam peristiwa itu, kehadiran begitu banyak orang yang mau mendengarkan Dia, membuat hati-Nya tergerak oleh belas kasihan. Dalam peristiwa itu Ia menyembuhkan mereka yang sakit, dan menggandakan lima roti dan dua ikan untuk lebih dari lima ribu orang!
  • Bahkan, sebagai konsekuensi atas pengajaran-Nya, Yesus berani menderita, memanggul salib hingga wafat. Dengan demikian, Yesus berani mempertanggungjawabkan dan menempuh resiko atas kebenaran yang Ia katakan dan Ia lakukan.
  • Dalam Injil Yohanes 4:34, Tuhan Yesus mengatakan, “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya”. Itu menunjukkan bahwa makanan dan minuman merupakan sumber kehidupan jasmaniah, tetapi kehidupan sejati hanya akan diperoleh dengan melakukan kehendak Bapa. Dalam hal ini, keteladanan Yesus bukan hanya terletak pada kata-kata dan ajaran-Nya, tetapi terpenuhi di dalam perbuatan-Nya, yaitu melakukan kehendak Allah.
  • Dalam Suratnya Yakobus menegaskan serta mengingatkan kita: “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.”(Yakobus 2:14,17-18).
  • Melalui ayat-ayat tersebut, Yakobus hendak menegaskan apa yang telah dilakukan oleh Yesus Sang Guru. Yesus bukan hanya mengajar dan menyampaikan kata-kata, tetapi lebih dari itu, Yesus menyempurnakan kata-kata-Nya melalui tindakan yang nyata.
  • Dalam suratnya, Yakobus menegaskan bahwa iman menjadi sempurna di dalam dan melalui perbuatan yang nyata. Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26).
  • Dalam ensikliknya, Paus Paulus VI menegaskan “Pada masa kini pelajar tidak lagi mendengarkan pengajar, akan tetapi mereka mendengarkan secara sungguh-sungguh seorang saksi. Dan seandainya mereka mendengarkan para pengajar, itu terjadi karena mereka adalah saksi-saksi” (Evangelii Nuntiandi, art 142).
  • Paus Paulus VI juga menyatakan bahwa “Jika semua umat kristiani melaksanakan cinta kasih, mukjizat sungguh terjadi”. Hal ini pun menegaskan bahwa mukjizat sesungguhnya merupakan tindakan yang dilandasi oleh kasih. Jika kasih berasal dari Allah, maka tindakan kasih yang kita lakukan, merupakan tindakan Allah sendiri di dalam diri manusia.
  • Melalui pelajaran ini, para remaja dibantu untuk meyakini bahwa keteladanan yang ditunjukkan oleh Yesus, menjadi tantangan sekaligus jawaban dalam menghadapi aneka persoalan di dalam masyarakat zaman sekarang. Masyarakat membutuhkan orang-orang yang memiliki komitmen untuk mampu berkata serta bertindak secara benar. Kebenaran yang diungkapkan dengan kata-kata, hendaknya diwujudkan dalam tindakan yang nyata. Dan itulah makna dari istilah membangun serta mewujudkan Kerajaan Allah.
  • Salah satu tokoh Katolik di Indonesia yang patut dikenang karena tindakan nyatanya adalah I.J Kasimo. Dia adalah seorang Menteri Persediaan Pangan untuk rakyat pada zaman pemerintahan Presiden Sukarno. Beliau juga pendiri Partai Katolik. Tetapi, beliau tetap menunjukkan sikap sederhana dan bersahaja. Meskipun beliau seorang Katolik yang taat, tetapi beliau berjuang demi kepentingan seluruh rakyat. Jabatan menteri tidak membuat beliau angkuh dan gila hormat, sebaliknya I.J Kasimo tetap bersikap rendah hati, sederhana dan menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai hukum tertinggi. I.J Kasimo tetap bersahabat dengan siapapun, termasuk dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan pemikirannya, meskipun beliau tetap tegas menolak kebijakan yang tidak memihak kepentingan rakyat.
  • Dengan menjaga kesesuaian antara kata dan perbuatan, kebenaran seseorang akan tampak. Kebenaran kata-kata setiap orang akan semakin meyakinkan orang lain apabila dapat disertai dengan perbuatan yang nyata. Kesesuaian kata dan perbuatan, menempatkan setiap orang sebagai pribadi yang pandai menjadi teladan.

Catatan penting Buku Guru K13 Kelas 6 dan catatan tambahan Aendydasaint.

  • Sebagai makhluk sosial, setiap orang menjalin relasi dengan sesamanya. Untuk dapat menjalin relasi dengan sesama, setiap orang harus mampu membangun kepercayaan, sebagai salah satu syarat di dalam kehidupan bersama serta interaksi dengan sesama.
  • Kepercayaan terhadap orang lain dan sebaliknya, tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan memerlukan berbagai upaya. Salah satu upaya tersebut adalah melalui komunikasi serta kata-kata, di mana orang lain mampu memahami pesan yang hendak kita sampaikan.
  • Melalui kata-kata, seseorang memiliki konsekuensi untuk mampu menunjukkan kebenaran, sikap tanggung jawab dan sikap hatinya. Artinya, melalui kata-kata yang diucapkan, setiap orang akan mempertanggungjawabkan kebenaran.
  • Di dalam pengajaran serta karya-Nya, Yesus menggunakan kata-kata yang berwibawa. Kisah perumpamaan, kata-kata yang meneguhkan, kata-kata yang menyembuhkan, serta kata-kata yang menegur, semuanya Yesus sampaikan untuk meyakinkan para pendengar-Nya terhadap apa yang menjadi kehendak Allah.
  • Salah satu contoh tentang perumpamaan yang disampaikan Tuhan Yesus adalah perumpamaan tentang harta terpendam:

    “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” (Matius 13:44).

  • Perumpamaan adalah perbandingan atau pengandaian; sering digunakan untuk menyederhanakan sesuatu yang agak rumit.  Di sini Tuhan Yesus menggunakan cerita harta yang terpendam sebagai perbandingan atau pengandaian dari Kerajaan Allah. Tuhan Yesus mau mengajarkan bahwa Kerajaan Allah itu adalah ketika seseorang sudah menemukan Allah, dia akan bersukacita, dan melepaskan apapun yang dimilikinya untuk dapat bersama Allah. Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan agar orang yang mendengarkan pengajaran-Nya mudah memahami maksud-Nya.
  • Kata-kata meneguhkan yang Tuhan Yesus sampaikan, salah satunya, adalah Sabda Bahagia (Matius 5:1-12):

    “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di surga.”

  • Contoh kata-kata yang menyembuhkan dari Tuhan Yesus adalah ketika Dia menyembuhkan orang tuli (Markus 7:34-35):

    “Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.

  • Selain itu, Tuhan Yesus juga mengatakan kata-kata yang menegur seperti saat Dia menegur Petrus yang menghunus pedangnya dan memotong telinga hamba Imam Besar dalam Injil Matius 26:52-54:

    “Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?”

  • Tuhan Yesus menegur Petrus karena Petrus tidak sanggup melihat kehendak Allah dalam peristiwa itu.
  • Para pendengar percaya terhadap kata-kata Yesus, karena kata-kata serta ajaran yang Yesus sampaikan, menunjukkan kebenaran, efektif dan berdaya. Kata-kata Yesus mampu menyembuhkan, menguatkan, meneguhkan dan meyakinkan para pendengar-Nya.
  • Injil Matius 7:29 menegaskan bahwa Tuhan Yesus mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat!
  • Kenyataan di dalam masyarakat, banyak orang menyuarakan kebenaran. Namun tidak sedikit pula, orang menyuarakan kepentingan serta kepalsuan. Kata-kata indah yang disampaikan melalui kampanye, kritikan, komentar serta pernyataan lainnya, kerap tidak dapat dibuktikan. Akibat kata-kata palsu tersebut, banyak pemimpin menjadi tidak berwibawa, serta banyak orang tidak mendapat kepercayaan. Kata-kata yang berisi kebohongan, fitnah dan penghasutan, merusak tatanan kepercayaan, yang merupakan sendi dalam kehidupan bersama.
  • Tuhan Yesus mewartakan Kerajaan Allah dengan kata-kata yang berwibawa. Apa yang Dia katakan adalah kebenaran dan tidak ada kepalsuan di dalamnya. Tuhan Yesus tidak hanya berkata-kata, tetapi membuktikan perkataan-Nya. Selalu ada kesesuaian antara kata dan tindakan!

Catatan penting Buku Guru K13 Kelas 6 dan Catatan tambahan aendydasaint. 

  • Pada setiap zaman dan tempat serta situasi tertentu yang terjadi banyak masalah, biasanya muncul orang-orang yang berani bicara jujur dan benar mengenai masalah itu.
  • Dalam sejarah bangsa Israel, orang-orang yang menyuarakan kebenaran itu disebut nabi. Para nabi berbicara atas nama Tuhan.
  • Nabi itu adalah penyambung lidah Allah untuk menyampaikan kebenaran.
  • Kehendak Allah yang disuarakan para nabi biasanya sesuai dengan situasi yang ada pada saat itu. Ketika umat Israel mengalami kesusahan, nabi menyampaikan penghiburan, ketika umat berputus asa nabi memberikan pengharapan. Ketika umat meninggalkan Allah dan melakukan penyembahan berhala, nabi mengingatkan bahwa kalau umat tidak bertobat Allah akan menghukum, dan sebagainya.
  • Pada saat Raja Ahab memerintah atas Israel, terjadilah penyembahan berhala. Hal itu terjadi karena istri Raja Ahab, yaitu Izebel, berhasil membujuk sang raja untuk menyembah berhala. Banyak rakyat yang akhirnya terpengaruh untuk ikut menyembah berhala.
  • Atas perintah Tuhan, saat dikejar Raja Ahab, Nabi Elia diminta tinggal di tepi sungai Kerit dan Tuhan telah memerintahkan burung-burung gagak untuk memberi makan padanya. Ketika sungai mengering, nabi Elia diminta pergi dan tinggal di di Sarfat, Tuhan telah memerintahkan seorang janda untuk memberi makan Nabi Elia.
  • Allah mengutus Nabi Elia untuk menyadarkan bangsa Israel yang menyembah berhala itu. Dia menegur Raja Ahab yang menyembah berhala dan memperingatkan raja dan rakyatnya bahwa Allah akan menghukum mereka dengan tidak menurunkan hujan selama tiga tahun jika mereka tetap menyembah berhala.
  • Di hadapan bangsa Israel, Nabi Elia membuktikan kepalsuan  dewa Baal dan membuktikan kemuliaan dan keperkasaan Allah. Di atas gunung Karmel, Nabi Elia berhadapan dengan nabi-nabi palsu Baal untuk membuktikan siapa yang benar. Mereka memutuskan, doa siapapun yang dikabulkan, dialah yang benar dan menang. Nabi-nabi palsu Baal diberikan kesempatan untuk lebih dahulu berdoa dan memanggil-manggil yang mereka sembah untuk mendengarkan mereka dan menerima persembahan mereka. Setelah sekian lamanya, tak ada yang terjadi, bahkan hingga mereka kelelahan. Setelah itu, giliran Nabi Elia yang berdoa. Dan, Allah segera mendengar doanya dengan menyambar persembahan itu dengan api dari langit!
  • Bangsa Israel melihat sendiri apa yang dilakukan nabi Elia. Setelah kejadian itu mereka sadar bahwa yang mereka lakukan selama ini adalah salah dan dosa. Akhirnya mereka berbalik kepada Allah dan bertobat.
  • Setan dalam situasi sekarang dapat berupa bermacam-macam, misalnya uang, kekuasaan, kesenangan, dan sebagainya. Kalau orang hanya mengejar uang tanpa memperhatikan hal-hal lain ia sudah menyembah setan. Kalau orang hanya mengejar kuasa dan menghalalkan segala cara ia sudah menyembah setan. Kalau orang hanya mencari kesenangan diri sendiri tanpa berpikir akibatnya bagi orang lain ia sudah menyembah setan. Semua itu akan membuat hidupnya tidak tenang, relasi dengan orang lain tidak baik, orang akan menderita.
  • Menyembah Allah berarti menolak pemujaan kecuali pada Tuhan. Uang, kuasa, dan kesenangan adalah sarana bukan tujuan. Uang, kuasa, dan kesenangan perlu diarahkan bagi kesejahteraan bersama sebagaimana dikehendaki Tuhan.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

  • Menjadi warga dunia berarti menyadari akan keadaan dan perannya bahwa orang bertempat tinggal di bumi dalam kebersamaan dengan orang seluruh bumi yang saling mempengaruhi.
  • Dengan perkembangan teknologi dan informasi bumi sekarang ini bagaikan sebuah desa. Hal-hal yang terjadi di sudut-sudut dunia, berkat teknologi informasi dapat segera diketahui oleh orang-orang yang tinggal di sudut-sudut dunia yang lain. Peristiwa Tsunami Aceh tahun 2006 dapat segera diketahui dan menyebar di seluruh dunia; dan karena itu perhatian dunia segera tertuju ke masyarakat Aceh khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
  • Gejolak ekonomi di suatu negara tidak hanya akan berakibat pada negera tersebut. Berkat berbagai hubungan ekonomis timbal balik gejolak ekonomi satu negara akan berpengaruh terhadap negara lain.
  • Lagu pop di suatu negara dapat dengan mudah menyebar ke dan digemari oleh masyarakat dunia.
  • Sekarang ini, hampir tidak ada satu negarapun dapat lepas dari hubungan dan pengaruh negara-negara yang lain. Kerusakan lingkungan di satu bagian bumi, misalnya kutub, akan berpengaruh terhadap iklim seluruh bumi.
  • Tindakan-tindakan kita akan berpengaruh sekaligus dipengaruhi oleh anggota masyarakat atau bangsa lain. Perang atau damai yang terjadi pada hubungan antar suatu bangsa akan berdampak pada masyarakat dunia.
  • Tuhan menghendaki agar manusia mengolah dan menghuni bumi ini dengan lestari dan damai.
  • Setiap orang dapat terlibat dalam hal itu, yakni dengan terlibat langsung menjadi anggota organisasi-organisasi dunia seperti organisasi kesehatan dunia, pecinta lingkungan, palang merah, dan sebagainya.
  • Perhimpunan bangsa-bangsa dibentuk untuk saling membantu mengatasi masalah bangsa masing-masing, juga mengatasi masalah bersama. Sebagaimana masyarakat ASEAN dan perhimpunan bangsa-bangsa yang lain, setiap warga dunia juga perlu bekerja sama untuk mengatasi persoalan yang ada.
  • Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang dalam bahasa Inggris disingkat (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di wilayah Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan di Bangkok, Thailand pada Tanggal 8 Agustus 1967. Organisasi ASEAN didirikan oleh negara-negara: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Tujuan dari pendirian perhimpunan negara-negara Asia Tenggara itu ialah:
  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.
  2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional.
  3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, dan teknik. 
  4. Memelihara kerjasama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada.
  5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.
    Sekarang ASEAN sudah meliputi, Brunai, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
  • Keterlibatan sebagai warga dunia dapat dilakukan dengan cara tidak langsung yakni mencintai dan merawat lingkungan, membantu warga dunia yang lain yang mengalami berbagai bencana: kekeringan, kelaparan, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. 
  • Dengan mencintai dan merawat lingkungan kita sudah mencintai dan merawat bumi. Dengan membantu warga negara lain kita menempatkan diri sebagai sesama warga bumi. Dengan menjadi relawan untuk berbagai kegiatan dunia, kita sudah menunjukkan bahwa kita adalah warga dunia.
  • Hubungan gereja dan warga di seluruh dunia ini sangat erat. Hal itu dapat kita lihat dalam dokumen Konsili Vatikan II yaitu dalam Gaudium et Spes artikel 1 khususnya yang digambarkan dengan kalimat: “kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga”. Hubungan erat itu teristimewa dengan mereka yang menderita, sebagaimana digambarkan pada kalimat yang sama. Kalau bumi dan warga bumi menderita, Gereja juga ikut menderita. Kalau bumi dan warga bumi bergembira, Gereja juga ikut bergembira.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13.

  • Setiap negara didirikan dengan tujuan tertentu. Negara Indonesia, sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, didirikan dengan tujuan: “ ….. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat ….”
  • Tujuan negara Indonesia tersebut selanjutnya diperinci lagi dalam pasal dan ayat dalam batang tubuh UUD 1945 antara lain dalam pasal 27-34.
  • Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang. Pajak digunakan oleh negara untuk mewujudkan tujuan negara, antara lain mewujudkan kesejahteraan umum. Kesejahteraan yang dimaksud ialah hak warga negara. Membayar pajak merupakan salah satu kewajiban warga negara.
  • Negara membangun jalan, jaringan listrik, gedung sekolah, karena jalan, listrik, dan gedung sekolah merupakan prasarana umum. Dengan jalan, pergerakan manusia, barang, dan lain-lain menjadi lancar. Dengan listrik pabrik, peralatan rumah tangga, kantor, dan kendaraan umum dapat digerakkan. Dengan prasarana gedung sekolah dan prasarana yang lain kewajiban negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilaksanakan. Jalan, jaringan listrik, dan gedung sekolah merupakan salah satu perwujudan kesejahteraan umum, yang menjadi hak warga negara.
  • Kewajiban-kewajiban warga negara Indonesia, selain membayar pajak, antara lain: menjunjung hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 2), wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (Pasal 27:3), wajib menghormati hak azasi orang lain (Pasal 28B), wajib membayar pajak (pasal 23A), dan lain-lain.
  • Contoh dari pelaksanaan kewajiban-kewajiban tersebut, antara lain: tidak memaksa orang lain mengikuti kemauan kita, membayar pajak bumi dan bangunan, membayar pajak penghasilan, membayar pajak penjualan, mengikuti kegiatan wajib militer, dan lain-lain.
  • Hak-hak warga negara, antara lain: mendapat perlindungan hukum, berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan, berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, berhak atas pendidikan, berhak atas kehidupan yang layak, dan lain-lain.
  • Negara terselenggara dan mencapai tujuannya berkat partisipasi para warganya. Partisipasi warga negara itu diatur dalam bentuk kewajiban sebagai warga negara. Jika warga negara sungguh menepati apa yang menjadi kewajibannya dan penyelanggara negara melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yang berlaku niscaya tujuan negara tersebut akan tercapai, yakni rakyat yang bermartabat, adil dan makmur.
  • Yesus, sebagai warga negara menganjurkan membayar pajak, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Matius 22:21).
  • Bukan hanya menganjurkan Yesus pun membayar pajak. “Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku, dan bagimu juga” (Matius, 17:27).
  • Gereja Indonesia menyatakan dengan tegas bahwa umat Katolik di Indonesia adalah seratus persen warga negara Indonesia dan seratus persen Katolik.
  • Sebagai umat Katolik sebaiknyalah meneladan Yesus dan mengikuti ajakan Gereja Indonesia untuk menaati apa yang menjadi kewajiban-kewajiban warga negara Indonesia dengan itu seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan apa yang menjadi haknya.

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

  • Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beranekaragam. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan bahasa dan adat-istiadat masing-masing yang ribuan jumlahnya.
  • Warisan dunia UNESCO memiliki 981 situs dengan rincian 759 warisan budaya, 193 warisan alam dan 29 campuran antara warisan budaya dan alam (karya budaya bukan benda). Dari jumlah tersebut, Indonesia menyumbangkan 13 warisan yang ditetapkan UNESCO, yang terdiri dari 4 warisan alam, yaitu:
    – Taman Nasional Ujung Kulon di Banten
    – Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur,
    – Taman Nasional Lorentz di Papua
    – Warisan Hutan Hujan Tropis di Sumatra, khususnya di Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
    4 warisan cagar budaya, yaitu:
    – Candi Borobudur (1991)
    – Candi Prambanan (1991)
    – Situs Prasejarah Sangiran (1996)
    – dan lanskap budaya Provinsi Bali, sistem Subak sebagai perwujudan Filosofi Tri Hita Karana (2012).
    5 warisan karya budaya bukan benda, yaitu:
    – Wayang sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2003,
    – Batik sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2009,
    – Angklung sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2010,
    – Tari Saman sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2011 dan
    – Noken sebagai masterpiece of the oral and intangible heritage tahun 2012.
  • Kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia perlu mengangkat rasa bangga dan syukur atas semua itu. Kebanggaan dan syukur itu perlu diwujudkan dalam bentuk melestarikan dan mengembangkan berbagai kekayaan budaya daerah, bahasa, adat-istiadat dan sebagainya. 
  • Contoh budaya daerah di Indonesia:
    1) Tari saman dari Aceh 2) Tari kecak dari bali 3) Lagu ampar-ampar pisang dari Kalimantan 4) Lagu Manuk Dadali dari Sunda 5) Subak sistem pengairan di Bali

    6) Musik Angklung dari Jawa Barat

  • Keanekaragaman yang ada pada semua suku bangsa itu disatukan sebagai bangsa Indonesia. Hal ini telah dinyatakan secara tegas dalam sumpah pemuda, yakni :
    – bertanah air satu, tanah air Indonesia, – berbangsa yang satu bangsa Indonesia,

    – dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia

  • Merefleksikan pengalaman keberagaman dan kesatuan itu, maka para pendiri bangsa ini menggunakan semboyan dalam lambang Negara Pancasila yakni “Bhineka Tunggal Ika”. 
  • “Bhineka Tunggal Ika” berasal dari Bahasa Sanskerta yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Istilah tersebut terdapat pada Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, yang berbunyi “Jinatwa kalawan siwatatwa tunggal, tan hana dharma mangrwa, bhineka Tunggal Ika”.
  • Kesadaran akan kesatuan itu juga telah dikukuhkan dalam dasar Negara Pancasila serta Undang-Undang Dasar tahun 1945. Kesadaran akan kesatuan sebagai bangsa ini perlu sampai pada senasib dan sepenanggungan yang secara positif dimaknai dalam sila ke 5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • Kebhinekaan dan kesatuan Indonesia seperti diakui oleh pendiri bangsa Indonesia ialah mukjizat Allah. Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika adalah karya Agung Tuhan: ribuan pulau, ratusan suku bangsa dan bahasa daerah, dengan beraneka ragam adat istiadat, dapat bersatu sebagai Indonesia, adalah karya agung Tuhan. Maka pantaslah kalau kita warga Indonesia memuji dan meluhurkan bersyukur kepada Tuhan.
  • Dari Alkitab, kita dapat belajar bersyukur dari Daud yang mengungkapkan rasa syukurnya atas penyertaan Tuhan dalam Mazmur 145:1-15. Daud mengajak bangsa Israel memuji dan mengagungkan Tuhan karena berbagai pekerjaan besar yang telah dilakukan, misalnya:
    – Membawa bangsa Israel keluar dari tanah mesir – Membimbing bangsa Israel ke tanah terjanji – Memberi makan setiap hari

    – Memberi rahmat kepada setiap makhluk ciptaan-Nya

  • Sebagai bentuk rasa syukur dan bangga atas Indonesia yang memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” tersebut, maka kita perlu berjuang untuk melestarikan keanekaragaman dalam kesatuan Indonesia. 

Ringkasan Buku Guru Kelas 6 K13

Catatan: Pertanyaan-pertanyaan berikut ini bukanlah prediksi soal ujian akhir sekolah melainkan poin-poin penting yang menjadi kerangka pokok pendidikan agama Katolik kelas 4-6. Meskipun begitu, pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir sekolah agama Katolik. Selamat belajar!

  1. Sebutkan bermacam-macam agama yang ada di Indonesia serta hari-hari besarnya.
  2. Jelaskan bahwa Yesus menghendaki agar setiap orang saling menghormati walaupun berbeda agama (Luk 10:25-37)
  3. Sebutkan sepuluh firman Allah, bagian-bagiannya serta manfaatnya bagi hubungan antara hubungan manusia dengan Allah serta manusia dengan sesamanya (Ul 5:1-22)
  4. Ceritakan kisah panggilan serta tugas Samuel (I sam 3-4:1a)
  5. Ceritakan kisah pengangkatan Daud sebagai raja Israel (2 Sam 2:17)
  6. Jelaskan tugas Yesus menurut Luk 4:16-22a
  7. Temukan contoh tindakan menjaga kehidupan  sebagai tanda hormat kepada kehidupan diri maupun sesamanya.
  8. Jelaskan maksud firman kelima (Kel 20:13)
  9. Jelaskan maksud firman ketujuh maupun kesepuluh (Kel 20:15)
  10. Jelaskan poin-poin penting yang termuat dalam doa Bapa Kami (Luk11:1-13)
  11. Jelaskan bahwa Allah menciptakan manusia perempuan dan laki-laki sebagai citra Allah (Kej 1:26-28)
  12. Jelaskan bahwa Allah menciptakan perempuan dan laki-laki sederajat dan untuk saling melengkapi
  13. Temukan contoh usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sikap menghargai antara perempuan dan laki-laki
  14. Ceritakan tentang raja Salomo yang memohon hikmat kepada Allah
  15. Jelaskan bahwa Yesus adalah teladan dalam menghadapi kuasa jahat
  16. Ungkapkan sikap dan tindakanmu sendiri serta orang lain terhadap orang yang berbeda suku, agama, budaya, status sosial, dll.
  17. Jelaskan bahwa Yesus rela berkorban hingga mati bagi keselamatan manusia bertolak dari Yoh 19:6b-37
  18. Ceritakan peristiwa, orang atau tokoh yang dipuji dan dikagumi masyarakat karena kesetiaannya menjalankan suatu tugas
  19. Ceritakan suasana kehidupan Jemaat Perdana (Kis 2:41-47)
  20. Jelaskan sikap dan tindakan Yesus dalam menghormati rumah ibadat (Luk 19:45-48)
  21. Sebutkan hari-hari raya Gereja Katolik
  22. Berikan contoh perbuatan jujur sesuai dengan kehendak Allah
  23. Jelaskan bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Allah dan di dalam Negara Indonesia sebagai warga Negara (Kej 1:26-28;2:18)
  24. Jelaskan bahwa dirimu adalah bagian dari dunia
  25. Identifikasi hal-hal yang membuat kita bersatu dalam NegaraIndonesia(salah satunya Sumpah Pemuda).
  26. Sebutkan judul-judul lagu yang memuji keindahan nusantara
  27. Bandingkan tindakan-tindakan yang memelihara dan merusak keindahan nusantara
  28. Jelaskan cara-cara nabi Elia mengingatkan dan meyakinkan bangsa Israel untuk tetap setia kepada Allah (1 Raj 18:20-46)
  29. Sebutkan nubuat nabi Yesaya yang menyatakan bahwa Allah tetap menyertai umat-Nya dan akan mengirim juruselamat (Yes 10:24-27a;11:1-10;40:1-5,8-13)
  30. Jelaskan tugas-tugas nabi Amos yang adalah memberi peringatan kepada bangsa Israel dan menyampaikan janji keselamatan dari Allah (Am 1-6)
  31. Ceritakan kerinduan bangsa Israel akan kegembiraan yang akan mereka peroleh ketika Mesia datang membebaskan mereka (Yes 35:1-10)
  32. Sebutkan ciri-ciri kehidupan Gereja perdana sebagaimana digambarkan dalam Kis 2:41-47
  33. Sebutkan penyebab konflik Paulus vs Kristen Yahudi sebagaimana dikisahkan dalam Kis 15:1-12
  34. Ceritakan kisah pertobatan dan perutusan St Paulus sebagaimana dikisahkan dalam Kis 9:1-9a
  35. Sebutkan daerah-daerah yang dikunjungi St Paulus
  36. Sebutkan siapa saja yang termasuk dalam kelompok Gereja yang meliputi kelompok tertahbis dan kelompok tak tertahbis (awam religius dan awam biasa)
  37. Sebutkan 3 tugas Gereja
  38. Jelaskan tugas pewartaan Gereja sebagaimana termaktub dalam Mat 28:16-20
  39. Jelaskan tugas menguduskan melalui sakramen sebagaimana termaktub dalam Luk 22:14-23
  40. Jelaskan tugas Gereja menggembalakan dan melayani sebagaimana termaktub dalam Yoh 13:1-17
  41. Sebutkan kewajiban kita kepada Maria sebagai Bunda Gereja
  42. Jelaskan bahwa Surga adalah kebahagiaan manusia dan kesatuannya dengan Allah (Luk 8:4-15)
  43. Jelaskan bahwa orang yang tidak mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Allah akan mengalami kesedihan (Mat 25:1-13)
  44. Berikan contoh-contoh usaha mempertajam hati nurani
  45. Temukan contoh tindakan-tindakan yang menjaga kemurnian tubuh
  46. Sebutkan contoh-contoh perbuatan yang melawan kemurnian
  47. Jelaskan doa sebagai ungkapan iman, harapan dan cinta kasih.

ALTERIUS NON SIT, QUI POTEST ESSE SUI
jangan mengandalkan orang lain kalau kamu sendiri bisa

Pengantar

Paulus dari Tarsus (awalnya Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 Masehi–67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam merumuskan ajaran Yesus. Paulus digambarkan dalam Perjanjian Baru sebagai orang Yahudi dari suku Benyamin, yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga Roma dari Tarsus (sekarang Turki). Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu ia bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus (Kis. 9).

Paulus menyebut dirinya sebagai “rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi” (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan pertikaian antara dirinya dengan murid-murid Yesus, terutama dengan Yakobus dan umat Kristen-Yahudi awal, yang percaya bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu (lih. Gal. 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem (Kis. 15), yang disebut sebagai Sidang Sinode atau Konsili Gereja yang pertama.

Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting:

1. Untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu

2. Orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (mis. perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).

3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.

Pertobatan

Sebelum bertobat Paulus dikenal sebagai penganiaya Jemaat Perdana. Ia adalah seorang Farisi yang sangat taat kepada Hukum Taurat (Filipi 3:5). Kisah Para Rasul juga mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa ia “adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi” (KisahParaRasul 23:6).

Pertobatan Paulus dapat diperkirakan pada tahun 33-36 dengan mengacu pada salah satu suratnya. Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (atau metanoia) terjadi di jalan menuju Damaskus di mana ia mengalami “pertemuan” dengan Yesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul 9:1-31, 22:1-22, 26:9-24)

Surat-surat Paulus

Surat-surat Paulus bukan hanya menjadi alat komunikasi antara dirinya dengan komunitas-komunitas Kristen perdana, melainkan juga sebagai uraian teologisnya. Menurut para ahli Perjanjian Baru, yang tergolong dalam surat-surat Paulus adalah:

Surat Galatia

Surat 1 dan 2 Korintus

Surat Efesus

Surat Filipi

Surat Kolose

Surat Filemon

Surat 1 dan 2 Tesalonika

Surat Roma

Beberapa surat lainnya seringkali dipercayai berasal dari Paulus juga, seperti Surat 1 dan 2 Timotius dan Surat Titus, namun para ahli Perjanjian Baru juga menduga surat-surat itu ditulis oleh orang lain, kemungkinan adalah para pengikut Paulus.

Perjalanan misi pertama

Penulis Kisah Para Rasul menyusun perjalanan Paulus menjadi tiga perjalanan terpisah. Perjalanan pertama, (Kis. 13-14) awalnya dipimpin oleh Barnabas, yang mengambil Paulus dari Antiokhia menuju Siprus kemudian Asia Kecil (Anatolia) selatan, dan kembali ke Antiokhia. Di Siprus, Paulus memarahi dan membutakan mata Elimas si penyihir (Kis. 13:8-12) yang mengkritik ajaran-ajaran mereka. Dari titik ini, Paulus digambarkan sebagai pemimpin kelompok. Antiokhia dilayani sebagai pusat kekristenan utama dari penginjilan Paulus.

Perjalanan misi kedua

Dalam perjalanan misi kedua, Paulus ditemani oleh Silas. Mereka berangkat dari Antiokhia, menuju Syria dan Kilikia, dan tiba di selatan Galatia. Di Listra, Timotius bergabung dengan mereka. Mereka menyeberangi daerah Frigia dan perbatasan Misia. Lalu mereka bergabung dengan Lukas di Troas. Dia memutuskan untuk pergi ke Eropa, dan di Makedonia ia mendirikan komunitas Kristen pertama Eropa: Jemaat Filipi. Juga di Tesalonika, Berea, Athena dan Korintus. Dia tinggal selama 1,5 tahun di Korintus, di rumah sepasang suami-isteri, Akwila dan Priskila (Kisah Para Rasul 18:11). Pada musim dingin tahun 51, ia menulis surat pertama kepada Jemaat Tesalonika, dokumen tertua dari Perjanjian Baru. Tahun berikutnya ia kembali ke Antiokhia.

Perjalanan misi ketiga

Setelah tinggal di Antiokhia beberapa saat, Paulus pergi ke Galatia dan Frigia untuk mendukung Gereja-gereja yang telah ia dirikan pada perjalanan sebelumnya (KisahParaRasul 18:23). Kemudian ia berkeliling pada wilayah barat Bitinia dan tiba di Efesus dengan perjalanan darat. Di Efesus ia menulis surat pertamanya kepada orang-orang Korintus pada tahun 54 dan surat kedua pada akhir tahun 57.

Setelah tiga tahun di Efesus, Paulus kemudian mengunjungi Asia Kecil dan Yunani. Kemudian mendahului Lukas, ia berlayar ke Troas, disertai beberapa murid-muridnya (Kisah Para Rasul 20:4), disebabkan karena rencana pembunuhan terhadap dirinya oleh orang-orang Yahudi. Dan akhirnya ia kembali ke Yerusalem dan bertemu dengan Yakobus di sana.

Kematian

Alkitab tidak mengatakan bagaimana dan kapan Paulus meninggal. Namun menurut tradisi Kristen, Paulus dipenggal di Roma pada masa pemerintahan Nero pada sekitar pertengahan 60-an di Tre Fontane Abbey.

Pada bulan Juni 2009, Paus Benediktus mengumumkan hasil penggalian makam Paulus di Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Sarkofagus itu sendiri tidak terbuka, namun diuji dengan upaya penyelidikan. Dan itu menunjukkan potongan-potongan kemenyan, kain ungu dan kain biru serta fragmen tulang kecil. Tulang itu bertanggal radiokarbon abad ke-1 hingga ke-2. Menurut Vatikan, ini tampaknya mengkonfirmasi tradisi makam milik Paulus.

Disarikan dari http://id.wikipedia.org/wiki/Paulus_dari_Tarsus