You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview Permasalahan yang sering terjadi saat ini pada keluarga Kristen adalah karena para orang tua sering tidak mempunyai dasar ajaran didikan kristen yang teguh dan benar. Para orang tua sering melupakan pengajaran kristen kepada anak-anak mereka, sehingga banyak anak yang tumbuh dengan masalah-masalah kenakalan yang membuat kerugian bagi anak dan terutama keluarganya sendiri. Setelah anak telah beranjak remaja, maka tidak mungkin lagi kita tuntut untuk berubah karena seseorang yang telah dewasa mempunyai prinsip dan tujuan hidupnya sendiri. Oleh karena itu Pendidikan Agama Kristen (PAK) Pemuda ini mempunyai pengaruh yang cukup banyak dalam sebuah keluarga kristen. Pendidikan Agama Kristen bagi anak sangatlah penting sebagai satu pegangan bagi kehidupan anak. Pendidikan dapat terjadi dimana saja. Dimanapun seseorang berada ia dapat belajar dari berbagai hal disekitarnya, namun pendidikan agama kristen itu unik dan berbeda dengan pendidikan lain pada umumnya karena prosesnya dikerjakan oleh manusia namun melibatkan Allah. Keterlibatan Allah ini mutlak dalam pembelajaran PAK, karena anak bukan hanya akan belajar ilmu pengetahuan namun juga karakternya harus dibentuk. Oleh sebab itu Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja bertujuan untuk menyadarkan setiap remaja akan kehadiran Allah dalam hidupnya serta kasihNya melalui Yesus Kristus agar kehidupan mereka sesuai dengan kehendakNya dalam Firman Tuhan. Pendidikan Agama Kristen adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan alkitabiah, berpusat pada Kristus, dan bergantung pada kuasa Roh Kudus yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan. Pernyataan ini mendukung bahwa bukan saja orang tua yang pantas mendapatkan Pendidikan agama ataupun anak-anak kecil namun remaja/pemuda pun termasuk di dalamnya. “… KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:18-19). Ini merupakan amanat agung dari Yesus Kristus dimana bukan saja orang-orang tertentu yang mendapatkan pelayanan pendidikan tersebut namun semua orang dalam semua tingkat pertumbuhan. Semua makhluk hidup di bumi ini diciptakan sangat istimewa dan begitu menakjubkan karena setiap harinya akan terus bertumbuh dan berkembang, termasuk didalamnya ialah manusia. Seiring berjalannya waktu manusia akan terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan, mulai dari masa kanak-kanak, remaja/pemuda, hingga masa tua/lanjut usia. Ketika seorang anak mulai menginjak masa remaja ia akan mulai mencari jati diri yang sebenarnya dan akan mulai mencoba berbagai hal tanpa memikirkan akibat yang akan timbul. Disini anak tidak harus dilepaskan saja dengan pemikiran bahwa ia sudah dewasa, namun peran orangtua, guru dan gereja sangatlah penting. Dengan demikian menurut penulis, pendidikan agama sangatlah penting untuk diajarkan pada anak remaja agar dapat menjadi pegangannya dalam mencari jati diri yang sesungguhnya sehingga tidak terjerumus dalam berbagai keburukan yang ada. Arti dari Pendidikan Agama Kristen yang sesungguhnya ialah dengan menerima pendidikan itu, para pelajar, muda atau tua memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan sendiri [1]. Alkitab merupakan pusat pengajaran Pendidikan Agama Kristen. Pendidikan agama kristen bagi remaja bertujuan untuk menolong remaja mengenal Allah yang sesungguhnya, menambah pengetahuan dan spiritualitas mereka. Pertanyaanya, mengapa anak remaja perlu belajar tentang Pendidikan Agama Kristen? Apakah ada dasar dalam alkitab yang menyatakan bahwa anak remaja itu perlu belajar Pendidikan Agama Kristen?. Perlu diketahui bahwa Pendidikan Agama Kristen sendiri merupakan amanat dari Yesus Kristus yang terdapat dalam Matius 28:18-20. Oleh sebab itu dalam tulisan ini penulis akan membahas mengenai dasar theologis/alkitabiah pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Latar Belakang PAK Pemuda harus dipelajari Pendidikan agama kristen adalah pendidkan yang diberikan kepada setiap orang dalam setiap masa pertumbuhan (termasuk remaja) dalam bimbingan roh kudus dengan menggunakan alkitab sebagai dasar pembelajaran agar remaja dapat mengerti akan Allah dan kasihNya di dalam Yesus Kristus dan merekapun dapat memenuhi panggilan Yesus untuk menjadi muridNya di dunia ini dengan cara menunjukkan kasih Kristus yang terpancar lewat tutur kata, serta tingkah laku dan perbuatannya sehari-hari kepada sesama. Pendidikan Agama Kristen juga bertujuan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk remaja menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan. Bukan hanya itu saja namun remaja dapat berakhlak mulia, mencakup etika, budi pekerti dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan spiritual mencangkup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan serta penalaran nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual dan kemasyarakatan. Agama kristen menunjukan adanya nilai-nilai kristiani yang harus diajarkan kepada remaja untuk membentuk sikap, karakter dan juga moral yang baik. Nilai kristiani disini tentu bukan seperti 8,9 atau 10 atau A, B, C, melainkan nilai yang mampu membentuk dasar moral kehidupan anak seperti yang dinyatakan Yesus dalam kehidupan, pengajaran dan perbuatanNya. Jadi nilai kristiani adalah nilai yang dijadikan ukuran atau standar pola hidup dan tingkah laku remaja yang sesuai dengan ajaran Kristen [2]. Dasar-Dasar Pembelajaran PAK Remaja dalam Alkitab Dasar dari PAK Remaja/Pemuda ialah Alkitab. Mengapa, penulis memberikan 3 alasan sebagai berikut :
Mandat pendidikan di dalam Ulangan 6:4-9 berisi tentang kewajiban untuk menyampaikan perintah-perintah Allah kepada generasi penerus. Tujuan akhirnya ialah menanamkan kasih akan Allah yang dapat diperlihatkan melalui kesetiaan dan ketaatan. Mengasihi Allah identik dengan menjawab panggilan yang unik, bersikap taat, melakukan hukum Allah, dan melayani. Allah memanggil pendidik maupun peserta didik untuk bertumbuh dalam kebenaran, karena Allah adalah guru, dan Dialah yang menyingkapkan seluruh kebenaran. Disini pendidik dalam hal ini orangtua dipanggil untuk memberikan teladan (kasih kepada Allah) dengan harapan ini menjadi motivasi bagi anak untuk mengikutinya. Dengan keteladanan yang ada maka peserta didik dipanggil untuk mengerti, bertumbuh dan mentaati firman Allah. Sementara itu pendidik didorong untuk terus menerus bertekun maka peserta didik dalam hal ini remaja akan terbuka dan mau menerima pengajaran dari pendidik. Konten yang ada dalam bagian ini mengenai seluruh aspek kehidupan anak/remaja. Ini harus diajarkan secara berulang-ulang , dalam berbagai kesempatan, baik ditulis di tempat-tempat yang mudah atau biasanya dilihat ataupun dibuat dalam bentuk ikatan atau lilitan pada tubuh. Fokus utama dari Ulangan pasal 6 ini adalah orangtua dan perannya yang esensial dalam pendidikan. Orangtua merupakan pendidik yang terutama yang berperan aktif dan pasif menentukan mana pengaruh yang boleh mempengaruhi anak-anaknya. Dalam pasal ini, Musa menasihati Israel untuk mengingat dan mengajar. Konteks pengajaran ini adalah rumah dimana setiap orang belajar menghubungkan iman mereka kepada Allah melalui seluruh aspek kehidupannya. Jadi disini kewajiban mendidik itu dilakukan tidak saja secara verbal, tetapi juga dengan contoh melalui kehidupan orangtua dan anak-anak [3] 2. Mazmur 78:1-8 Firman dan perbuatan Allah disampaikan kepada generasi penerus dan disitulah terbentuk konteks pendidikan Kristen. Mazmur ini berbicara mengenai sejarah, dimana saat mengulangi pembacaan tentang perbuatan-perbuatan Allah maka makna dan tujuan hidup dalam Allah diberitakan. Orang-orang yang masih hidup harus terus belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang-orang di masa lalu Dengan demikian pendidikan Kristen akan terus ada. Dalam Perjanjian Lama keluarga merupakan konteks utama pendidikan, sekalipun pada masa pembuangan dan sesudah pembuangan wadah pendidikan diperluas hingga sinagoge dan sekolah-sekolah namun peran keluargalah yang terutama bagi pendidikan agama anak [4]. 3. Mazmur 144:12 “Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya, dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru yang dipahat untuk bangunan istana”. Ayat ini mengandung beberapa makna yaitu :
4. Amsal 22:6 Pendidikan bagi remaja pun mendapat perhatian dari penulis kitab Amsal, ia mengatakan : “didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya ia tidak akan menyimpang dari jalan itu”. Berdasarkan perintah ini maka anak-anak Israel diberikan dasar-dasar pendidikan terutama pendidikan moral dan keagamaan. Pendidikan dasar bagi seorang anak Yahudi biasanya diberikan oleh ibunya, terutama pendidikan moral dan ini akan terus terjadi sekalipun sang anak telah remaja (Amsal 31:1). Pendidikan bagi anak laki-laki biasanya ditangani oleh sang ayah. Seorang ayah akan mengajarkan kepada anaknya tentang kebenaran-kebenaran agama termasuk hukum taurat. Biasanya pokok yang diajarkan ialah mengenai kasih Allah berupa mujisat-mujisat yang dilakukan terhadap Israel, tentang paskah, peraturan hari sabat, ibadah dan sebagainya. Selain itu juga anak diajar untuk hidup kudus (tidak memakan makanan yang najis), sederhana, jujur, taat, menghormati orang tua,membangun persahabatan dengan sesama, pendidikan profesional (ketrampilan)dan sebagainya. Pokok-pokok ini bukan hanya disampaikan satu kali namun terus menerus disampaikan [5]. Dalam perjanjian Baru meskipun tidak terlalu banyak namun Paulus memperingatkan dengan tegas kepada para ayah untuk mendidik anak-anak mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan, dan Iman Timotius menurut Paulus juga adalah hasil dari didikan nenek dan ibunya. Semuanya ini menjelaskan bahwa dalam hal ini peran keluarga (ibu dan ayah) memiliki tanggung jawab mendidik anak-anak mereka dalam iman kepada Tuhan serta cara hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Anak merupakan karunia Tuhan oleh karena itu melalui orangtua anak harus dididik [6] 2. 2 Timotius 3:16 Ayat ini hendak menegaskan kembali kepada Timotius untuk tetap berpegang teguh pada (tinggal dalam) kebenaran yang sudah dipelajari dan diyakini walaupun dia ada di dalam kondisi atau masa yang sangat menyulitkan. Kitab suci menjadi sumber yang terpercaya dan dapat diandalkan. Timotius tidak boleh mundur walaupun menderita melainkan tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran di dalam kitab suci. Kitab suci itu lebih dari sekedar kitab atau buku ajaran. Kitab suci itu hidup oleh karena roh Allah yang menghidupkan.
Pemikiran, rencana, dan kehendak Allah ada di dalam kitab suci. Kitab suci telah dipelajari dan diajarkan kepada Timotius sejak kecil. Pengajaran menuntun Timotius pada keselamatan dan hidup sebagai hamba Allah seperti Rasul Paulus. Pengajaran sejak kecil membuat Timotius menjadi pengikut Kristus yang sejati. Timotius yang berpegang teguh pada pengajaran kitab suci membuat dia mampu bertahan di tengah penderitaan dan penganiayaan yang sedang dia hadapi.
Memperbaiki kesalahan haruslah disertai dengan komitmen untuk hidup pada jalur kebenaran. Jika tidak, maka manusia akan terus menerus jatuh pada kesalahan yang sama dan bahkan semakin dalam. Kitab suci menuntun manusia dari kesalahan kepada kebenaran [7]. Dari penjelasan tersebut, maka anak remaja itu perlu diberikan pendidikan mengenai alkitab karena alkitab merupakan dasar pembelajaran agama Kristen, agar hidupnya mencerminkan Kristus sama seperti Timotius. KESIMPULAN Dari penjelasan mengenai dasar alkitabiah Pendidkan Agama Kristen bagi remaja di atas maka penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa :
USUL/SARAN
DAFTAR PUSTAKA Buku : Alkitab, LAI Homrighausen. E.G, Enklaar. I.H. 2013. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK. Gunung Mulia …2013. Matheteuo: Jurnal Ilmiah Interdisipliner STAKN Kupang. Kupang: CV. Sinar Faen Man Pazmino.Robert W. 2012. Fondasi Pendidikan Kristen. Jakarta: BPK. Gunung Mulia Nuhamara Daniel. 2007. Pembimbing PAK. Bandung: Jurnal Info Media Internet : https://hendisttrii.wordpress.com/2013/11/30/renungan-2-timotius-3-16-17/ |