Beranda/Umum/Perilaku Bullying di Sekolah dan pengaruhnya terhadap Prestasi Umum Perilaku Bullying di Sekolah dan pengaruhnya terhadap PrestasiNabil Seff, S.Kom 1 105.604 11 minutes read Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau rendah dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya). Apalagi Bully biasanya berlangsung dalam waktu yang lama (tahunan) sehingga sangat mungkin mempengaruhi korban secara psikis. Sebenarnya selain perasaan-perasaan di atas, seorang korban Bully juga merasa marah dan kesal dengan kejadian yang menimpa mereka. Ada juga perasaan marah, malu dan kecewa pada diri sendiri karena membiarkan kejadian tersebut mereka alami. Namun mereka tak kuasa menyelesaikan hal tersebut, termasuk tidak berani untuk melaporkan pelaku pada orang dewasa karena takut dicap penakut, tukang ngadu, atau bahkan disalahkan. Dengan penekanan bahwa bully dilakukan oleh anak usia sekolah, perlu dicatat bahwa salah satu karakteristik anak usia sekolah adalah adanya egosentrisme (segala sesuatu terpusat pada dirinya) yang masih dominan. Sehingga ketika suatu kejadian menimpa dirinya, anak masih menganggap bahwa semua itu adalah karena dirinya. Riduan Siswa T.K.J SMKN1 Banjarmasin yang tidak menyukai Bullying Bullying sepertinya sudah menjamur dikalangan anak sekolah. Baik antar teman, kakak kelas dan adik kelas, bahkan guru sekalipun tidak terlepas dari perilaku bullying ini. Menyikapi fenomena ini terdapat beberapa pendapat dari para siswa terkait hal ini. Salah satunya adalah Muhammad Riduan dari kelas XI A TKJ yang sering melihat, mendengar bahkan mengalami perilaku bullying. Menurut Riduan, Bullying awalnya didasari atas saling olok mengolok, bercanda. Tetapi lama kelamaan menjadi frontal bahkan sudah mulai rasis dan mengandung SARA. Akhirnya menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan tak terduga seperti penindasan, pengeroyokan, pemukulan dan hal-hal yang merusak psikis atau mental seseorang. Riduan memaparkan bahwa contoh dampak bullying bagi sang korban yaitu : Untuk itu dia sangat mengecam keras siswa-siswi yang terlibat bullying dalam bentuk apapun. Semoga di sekolah ini tidak ada kasus Bullying yang berujung kejalur hukum dan memalukan nama Sekolah kita, Stop Bullying !!! Kejar Prestasi bukan Sensasi ujar Riduan Melihat besarnya dampak dari bullying kita sebagai guru maupun orang tua harusnya senantiasa mengawasi dan memantau anak kita dan kegiatannya baik di dunia nyata maupun dunia maya. Agar anak kita bisa lebih terarah dalam memilih keputusan mana yang baik dan mana yang akan berdampak buruk bagi masa depannya kelak. Tindakan Bullying bisa terjadi dimana saja, terutama tempat-tempat yang tidak diawasi oleh guru atau orang dewasa lainnya. Pelaku akan memanfaatkan tempat yang sepi untuk menunjukkan kekuasaannya atas anak lain, agar tujuannya tercapai. Sekitar toilet sekolah, pekarangan sekolah, tempat menunggu kendaraan umum, lapangan parkir, bahkan mobil jemputan dapat menjadi tempat terjadinya Bullying. Sebagai orang tua, kita wajib waspada akan adanya perilaku bullying pada anak, baik anak sebagai korban atau sebagai pelaku. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam kasus Bullying adalah :
Nabil Seff, S.Kom 1 105.604 11 minutes read |