Apa sajakah unsur pengaman pada uang kertas rupiah brainly?

  Ilustrasi Uang. Foto: Dok. BI

Masyarakat dalam hal ini perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) memiliki peran penting dalam mencegah dan menekan jumlah peredaran uang palsu.

Uang, hampir tak terlepas dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentu, selain mesti bijak dalam menggunakannya, kita juga harus hati-hati dan waspada terhadap tindak kejahatan pemalsuan uang, khususnya rupiah yang merupakan alat tukar resmi negara Indonesia.

Kita tentu tak ingin mengalami atau menjadi korban dalam tindak kejahatan pemalsuan uang. Oleh karena itu, ada baiknya antisipasi, baik untuk mengenali maupun mengetahui cara mengecek keaslian uang.

Dikutip dari situs Bank Indonesia, para pelaku tindak pidana kejahatan pemalsuan uang rupiah biasanya mengedarkan uang palsu di pasar tradisional atau toko-toko kecil dengan cara yang dibelanjakan pada saat ramai pengunjung/pembeli. Sebab, saat itu pedagang pada umumnya tidak meluangkan waktu untuk memeriksa uang yang diterima.

Kita juga harus berhati-hati kepada orang yang menawarkan uang di ATM pada saat melakukan tarik tunai dengan dalih ingin melakukan transaksi pembayaran dengan rekannya. Waspadai oknum yang mengiming-imingi penggandaan uang atau orang yang berjanji dapat melipatgandakan uang atau perhiasan kita.

Cara Menghindari Menerima Uang Palsu

  1. Meluangkan waktu untuk meneliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
  2. Transaksi di tempat pencahayaan yang baik
  3. Lakukan penukaran uang di tempat yang resmi
  4. Melakukan pembayaran secara nontunai

Masyarakat dalam hal ini perbankan dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) memiliki peran penting dalam mencegah dan menekan jumlah peredaran uang palsu.

Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah

Bank Indonesia adalah lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah. Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah, Bank Indonesia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tetapi di lain pihak sulit untuk dipalsukan.

A. Bahan Baku Uang Kertas Rupiah

Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya.

B. Desain

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali.

C. Teknik Cetak

Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).

Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink)

Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu.

Gambar tersembunyi (multicolour latent image)

Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu.

  • Pada pecahan Rp50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru.
  • Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.
  • Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
  • Pada pecahan Rp100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan  kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

Gambar tersembunyi (latent image)

Bagian depan

Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Gambar ini terlihat pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000. Untuk pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.

Bagian belakang

Terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.

Teknik cetak khusus

Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba.

  • Kode tuna netra (blind code)
  • Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba.
  • Gambar saling isi (rectoverso)
  • Logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya. 

Kenali Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)

1. Dilihat

Perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka.

2. Diraba

Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA.

Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas.

3. Diterawang

Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menerima Uang Palsu atau Uang yang Diragukan Keasliannya?

Ketika menerima uang palsu, masyarakat diimbau untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Tidak membelanjakan uang palsu yang diterima
  2. Menyampaikan uang palsu yang diterima kepada kantor bank terdekat untuk dimintakan klarifikasi kepada Bank Indonesia atau mengajukan permohonan klarifikasi ke kantor Bank Indonesia terdekat.
  3. Melaporkan dugaan tindak pidana pemalsuan uang kepada kantor polisi terdekat.

Cara Melakukan Permintaan Klarifikasi atas Uang Rupiah yang Diragukan Keasliannya ke Bank Indonesia

  1. Menyampaikan surat permintaan klarifikasi ke Bank Indonesia
  2. Menyampaikan fisik uang rupiah yang diragukan keasliannya
  3. Menandatangani berita acara serah terima fisik uang rupiah yang diragukan keasliannya
  4. Menerima salinan berita acara serah terima fisik uang rupiah yang diragukan keasliannya

Apa yang Harus Dilakukan jika Mendapatkan Uang Palsu dari Mesin ATM?

Laporkan penemuan uang palsu tersebut secara tertulis ke bank bersangkutan sehingga bak dapat melakukan penelusuran di internalnya.

Bank berkewajiban untuk merespons setiap pertanyaan yang diajukan oleh nasabah termasuk laporan yang disampaikan terkait temuan uang palsu di ATM.

Apabila masyarakat memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah atau pertanyaan lainnya seputar uang rupiah, masyarakat dapat langsung mendatangi kantor Bank Indonesia terdekat atau menghubungi layanan informasi publik Bank Indonesia Bicara 131 atau mengirim pertanyaan melalui email .

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber Indonesia.go.id

Apa sajakah unsur pengaman pada uang kertas rupiah brainly?
Unsur Pengaman Uang Rupiah

Ajaib.co.id – Pada ulang tahun Indonesia yang ke-75, Bank Indonesia mengeluarkan uang pecahan Rp 75.000 tahun emisi 2020 sebagai wujud syukur dan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat Indonesia. Tentu saja hal ini disambut secara antusias sehingga uang pecahan Rp 75.000 ini ramai diburu oleh orang banyak bahkan ada yang sampai menjual uang ini di e-commerce lho! Luar biasa ya?

Walau begitu, jika kamu merupakan salah seorang yang belum mendapatkan pecahan uang baru tersebut, kamu tetap harus waspada ya karena tidak jarang ada kasus pemalsuan uang baru dalam bentuk uang palsu dengan gambar yang persis dengan uang baru, sampai susah untuk dibedakan. Jika kamu nggak teliti sedikit saja, bisa-bisa kamu kena tipu deh.

Nah, jaga-jaga biar tidak kena tipu, ada baiknya memahami mengenai unsur-unsur pengaman uang rupiah yuk! Bank Indonesia ingin memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi keaslian uang Rupiah. Hal ini dimulai dari setiap pecahan uang Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia memiliki ciri-ciri pengaman tertentu.

Unsur pengaman uang Rupiah mulai diperkuat dengan teknologi unsur pengaman terkini yang memiliki tingkat keamanan lebih baik semenjak tahun 2016. Bank Indonesia mengharapkan dengan adanya unsur pengaman uang Rupiah ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan semakin dapat mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah, sekaligus mempersulit beredarnya pemalsuan uang. Unsur pengaman uang Rupiah meliputi bahan uang dan bagaimana teknik cetaknya. Salah satu aspek yang penting pada saat itu adalah memilih unsur pengaman.

Mengutip CNBC Indonesia, Bank Indonesia (BI) mengatakan setidaknya ada 15 unsur pengaman uang rupiah, dari 15 unsur pengaman uang rupiah tersebut, sebanyak 13 unsur diantaranya dapat dideteksi oleh masyarakat dengan menggunakan alat bantu seperti kaca pembesar.

Unsur pengaman uang rupiah ditujukan untuk melindungi uang rupiah dari upaya pemalsuan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Unsur pengaman uang rupiah ini ada pada bahan uang dan teknik cetaknya. Lalu apa sajakah itu? Mengutip dari situs resmi Bank Indonesia, berikut sedikit ulasannya:

●    Bahan Uang: uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang memiliki bahan berupa serat kapas.

●    Warna: uang kertas rupiah punya warna uang yang terlihat terang dan jelas.

●    Benang Pengaman: salah satu unsur pengaman uang rupiah adalah memiliki benang pengaman seperti hasil anyaman pada uang kertas rupiah dengan pecahan senilai Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.

●    Punya tinta yang dapat berubah warna: gambar perisai yang mempunyai logo Bank Indonesia, akan berubah warnanya apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Khusus di uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, bisa berubah menjadi warna dari merah menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20,000 terjadi perubahan warna dari warna hijau menjadi ungu.

●    Multicolour Latent Image (Gambar Tersembunyi Multiwarna): uang kertas rupiah punya gambar tersembunyi multi warna pada pecahan Rp 100.000 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Pecahan Rp 50.000 mempunyai kombinasi warna merah, kuning, dan biru. Sedangkan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

●    Latent Image (Gambar Tersembunyi): di bagian depan, pada pecahan Rp 20.000, ada tulisan “Bank Indonesia” dengan di bingkai persegi panjang dan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Selain itu, pada uang rupiah pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 ada angka 5, 2, dan 1. Pada bagian belakang, terdapat juga angka nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat pada Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

●    Teknik Cetak Khusus: gambar yang terdapat pada uang kertas rupiah adalah gambar utama, gambar lambang negara ‘Garuda Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’, dan tulisan ‘Bank Indonesia’ terasa kasar apabila diraba.

●    Blind Code (Kode Tuna Netra) Ada dua garis di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar jika kamu diraba. Selain itu, terdapat watermark (Tanda Air) dan electrotype (Ornamen).

●    Memiliki tanda air yang berupa gambar pahlawan dan ada pada semua pecahan uang kertas: dalam ornamen tertentu, logo Bank Indonesia bisa terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.

●    Rectoverso (Gambar Saling Isi): apabila diterawang ke arah cahaya, logo Bank Indonesia bisa terlihat utuh.

●    Hasil cetakan memendar dalam satu / beberapa warna jika dilihat dengan sinar ultraviolet

●    Mikroteks: tulisannya punya ukuran yang sangat kecil dan hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

●    Gambar Raster: terdapat tulisan ‘NKRI’ yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Fungsi Unsur Pengaman Uang Rupiah

Selain sebagai pengaman, unsur pengaman uang Rupiah juga memiliki fungsi sebagai fungsi estetika karena penampilan uang yang menarik sebagai alat tukar, untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, dan untuk membedakan dengan mata uang lainnya.

Demikian sedikit ulasan mengenai unsur pengaman uang Rupiah, semoga dengan adanya artikel dari Ajaib ini dapat membantu kamu terhindar dari uang palsu yang beredar ya! Jangan lupa juga untuk selalu teliti ketika menerima uang, nggak mau kan kamu merugi hanya karena kamu nggak teliti ketika menerima uang? Untuk bahasan lainnya seputar finansial dan bisnis, yuk gunakan aplikasi Ajaib!