Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

//Empat Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Silaturahmi// Ramadan akan berlalu. Banyak kesempatan emas beramal solih akan berlalu bersamanya. Yang harus dilakukan bukan sekedar menangisi Ramadan, namun memikirkan agar lebaran pun kita bisa raih banyak kebaikan. Tahukah, ada amalan luar biasa di momen lebaran? Silaturahmi atau silaturahim! Yup lebaran adalah momen silaturahim yang baik. Bagaimana memakismalkan pahala silaturahim? Berikut beberapa hal perlu kita perhatikan. Pertama, tentang defenisi dan hukum silaturahim. Terkadang ada anak-anak kita yang enggan untuk ikut meramaikan silaturahim. Mereka lebih minat mengunjungi tempat-tempat hiburan. Ada juga yang suka ikutan tapi dengan tujuan lain. Nyicipin makanan yang ga ada di rumah atau ngumpulin amplopan. Xixixiii, namanya juga anak-anak. Tapi perlu diluruskan. Silaturahim itu artinya menjalin hubungan dengan orang-orang yang ada hubungan darah (rahim). Hukumnya wajib, terlebih pada yang hubungannya merenggang atau terputus. Banyak hadis menyampaikan kebaikan silaturahim. Bisa kita cari dan sampaikan pada anak-anak agar mereka semangat bersilaturahim semata mengharap pahala. Jikapun dapat amplop itu bonus semata. Kedua, momen silaturahim harus menjadi ajang mengenalkan anak-anak kita dengan silsilah keluarga. Baik jalur perwalian yang otomatis menjadi jalur penafkahan. Juga jalur hadonah. Ini penting agar tak akan terjadi penelantaran jika ada diantara keluarga kita yang penanggung nafkahnya (ayah) atau pengasuhnya (ibu) ada uzur atau dipanggil Allah lebih dulu. Melalaikannya sama berarti meninggalkan kewajiban. Dan jika kita dan keluarga besar kita tidak sama-sama memahami, masalah tanggung jawab nafkah dan hadonah ini kerap menjadi konflik keluarga. Ketiga, penting untuk memahami siapa saja mahrom kita dan bagaimana pengaturan masalah aurat dan interaksi pada mereka. Salah kostum atau cara interaksi, silaturahim justru bisa menuai dosa. Siapa saja mahrom kita, bisa dilihat dalam Surah An-Nur ayat 31. Maka selain pada mereka ini kita wajib menjaga aurat dan tidak boleh berkhalwat (berduaan) meski mereka suami tante kita atau sepupu kita misalnya. Keempat, jangan lupa jadikan silaturahim sebagai ajang amar ma'ruf nahi mungkar pada keluarga. Opini Islam harus terus digaungkan meski lebaran sekalipun. Justru menjadi momen yang pas untuk mendakwahi keluarga besar. Nah bagaimana, apakah keluarga kita sudah memahaminya? Jika sudah maka kita tinggal mengingatkannya kembali. Jika belum, yuk semangat untuk membicarakannya ke keluarga kita. Semangat terikat dengan hukum Allah dimanapun kapanpun dalam kondisi apapun. Semoga silaturahim kita lebih bermakna, dan lebaran kita lebih banyak menuai pahala. Aamiin ya Robbal alamin. -Wati Umi Diwanti- Ramadan27, 12.06.18

Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan saat Silaturahmi di Hari Raya â€" Post Share Indonesia

Sejatinya, silaturahmi di Hari Raya adalah salah satu momen spesial yang ditunggu. Biasanya, di waktu tersebut, semua sanak famili berkumpul dan bergembira, melepas kangen setelah lama tidak berjumpa. Namun, seringkali tujuan yang mulia tersebut ternoda oleh hal-hal yang tidak sepatutnya ada. Tidak jarang, setelah berkumpul bersama hati bukannya bertambah adem tapi justru sebaliknya.

Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

Nah, Sahabat Ummi, agar kita terhindar untuk melakukan sesuatu yang menyebalkan atau melukai hati orang lain, sebaiknya hal-hal di bawah ini perlu kita perhatikan ketika bersilaturahmi di hari raya nanti. Apa saja?

1. Jangan menanyakan sesuatu yang sensitif, apalagi jika tahun lalu sudah kita tanyakan, atau sebenarnya kita sudah tahu jawabannya

“Kapan nikah? Kok dari tahun kemarin sendirian mulu!”

“Lhoh, belum punya anak juga, ya?”

Dua pertanyaan di atas termasuk yang paling sensitif untuk ditanyakan. Apalagi jika diucapkan dengan nada melecehkan. Semua orang normal pasti ingin menikah dan semua yang sudah menikah pasti ingin punya anak. Tapi, jika kenyataannya belum demikian, haruskah kita menambah beban dengan menanyakan atau lebih tepatnya “menagih” bahkan terkesan menekan?

“Buruan nikah, stok keburu habis!”

“Gak takut apa gak hamil-hamil?”

Setiap orang memiliki kehidupan yang tidak sempurna, termasuk yang bertanya dengan nada melecehkan seolah-oleh hidupnya sempurna. Daripada bertanya hal-hal pribadi yang berpotensi melukai, lebih baik mendoakan dengan tulus, merangkul, atau bahkan memberi solusi.

2. Hindari pamer kekayaan, kesuksesan, dan hal-hal kasat mata lainnya

“Idup Lo gitu-gitu aja dari tahun kemarin?”

atau kalimat lain yang serupa yang intinya merasa lebih baik/lebih hebat.

Silaturahmi di hari raya tujuannya adalah untuk mempererat persaudaraan dan meluruskan kesalahpahaman jika pernah ada. Jangan sampai ternoda oleh hal-hal yang sifatnya ego pribadi. Toh setelah pamer ini itu, kemudian selesai, enggak ada efek apa-apa.

3. Hindari ikhtilat, jaga perasaan pasangan

Ada kalanya seseorang bersikap berlebihan terhadap lawan jenis ketika hari raya. Dengan modus “ini kan saudara sepupu” atau semacamnya, seolah kita boleh melakukan apa saja, termasuk becanda berlebihan yang tidak patut dilakukan dua manusia dewasa beda jenis. Pikirkanlah perasaan pasangan. Bagaimana jika dibalik. Bersikaplah sewajarnya.

Bagaimana, Sahabat Ummi? Selamat berkumpul dengan keluarga besar, ya.

Profil Penulis:

Miyosi Ariefiansyah alias @miyosimiyo pemilik www.rumahmiyosi.com adalah istri, ibu, penulis, dan pembelajar.

Sumber : http://www.ummi-online.com/beberapa-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-silaturahmi-di-hari-raya.html

loading...

قالب وردپرس

Liputan6.com, Jakarta Manusia merupakan makhluk sosial, yang di manapun dan kapanpun membutuhkan manusia lainnya untuk bisa saling membantu, saling menolong, mendukung, bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia. Oleh karena itu, di dalam Islam silaturahmi sangatlah penting.

Ya, Islam merupakan salah satu agama yang menganjurkan umatnya untuk senantiasa berbuat baik. Dan dengan silaturahmi ini, merupakan salah satu amalan yang bisa dilakukan. Menjalin silaturahmi merupakan salah satu cara mewujudkan ukhuwah islamiyah dan dapat dilakukan dengan cara mengunjungi sanak saudara, dan keluarga.

Selain membuat orang lain yang kamu kunjungi merasa senang, silaturahmi juga memiliki banyak hikmah dan keutamaan. Berikut ini, Liputan6.com, Selasa (5/6/2019) telah merangkum dari berbagai sumber tentang hikmah dan keutamaan silaturahmi yang perlu umat Islam ketahui agar bisa mengamalkannya.

Silaturahmi berasal dari kata shilah yang artinya hubungan dan rahim artinya kerabat. Rahim sendiri juga bersal dari Ar Rahmah yang berarti kasih sayang, sehingga sering disebut dengan berkasih sayang atau menjalin kekerabatan pada istilah silaturahmi.

Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda bahwa,

“Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi”. (HR Bukhari).

Menyambung silaturahmi menurut hadist di atas juga termasuk ke dalam bagian dari ajaran islam. Untuk itu Rasulullah memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim. Di hadist yang lain juga disbeutkan bahwa,

“Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan” (HR Bukhari dan Muslim). Hal ini berarti sangat penting hubungan silaturahmi dilakukan dan dengan itulah umat islam bisa kuat dan saling menyokong satu sama lain. Jika tidak maka akan bercerai berai.

Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

Perbesar

Hikmah dan Keutamaan Silaturahmi / Sumber: iStockphoto

Merekatkan Tali Persaudaraan

Hikmah dan keutamaan silaturahmi yang pertama adalah bisa merekatkan tali persaudaraan. Ya, tentunya sebagai manusia tidak terlepas dari yang namanya salah dan khilaf.

Pasti ada saja masalah dan konflik yang terjadi, bahkan sering kali tanpa sadar kamu menyakiti hati seseorang. Nah, dengan silaturahmi memberikan hikmah untuk merekatkan ukhuwah dan juga kekerabatan yang mulai pupus atau berkurang.

Memperbanyak Rezeki

Di dalam beberapa hadis mengatakan bahwa dengan bersilaturahmi bisa memperbanyak rezeki. Tentu saja rezeki ini bisa bersifat langsung ataupun efek yang tidak langsung. Misalnya saja, dengan bertemu sahabat, kamu bisa menawarkan produk bisnis, membangun bisnis bersama, atau mendapatkan berkah lainnya dari bersilaturahmi.

Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

Perbesar

Hikmah dan Keutamaan Silaturahmi / Sumber: iStockphoto

Menambah Empati dan Menjauhi Sikap Egois

Hikmah dan keutamaan silaturahmi lainnya adalah bisa menambah empati dan menjauhi sikap egois. Ya, saat sedang bersilaturahmi, kamu dibiasakan untuk menghargai orang lain, menghormati mereka, mendengarkan cerita dan masalahnya dan hal-hal lainnya. Untuk itu, silaturahmi secara tidak langsung, kalau dijalankan secara konsisten akan membentuk empati dan menjauhi sikap egois.

Menambah Kekuatan dan Kesatuan Islam

Di dalam Islam, Rasulullah sering kali menyuruh umat Islam untuk saling bersatu agar tidak bercerai berai. Tentu saja, efek silaturahmi kekuatan umat Islam bisa bersatu dan saling bahu membahu.

Bayangkan saja kalau umat Islam hidup individualis dan tidak saling membantu, maka umat Islam bisa bercerai berai dan kesatuan Islam akan terancam. Untuk itulah dibutuhkan untuk saling bersilaturahmi.

Memperluas Persaudaraan

Selain itu, dengan bersilaturahmi kamu juga bisa saling mengenal dan memperluas persaudaraan. Awalnya hanya mengenal satu orang, kemudian akan banyak mengenal sahabat-sahabat atau saudara yang lainnya.

Tanpa adanya silaturahmi, tentu hal ini sulit terjadi. Kamu tidak akan mengenal keluarga, sahabat yang lainnya, padahal diketahui bahwa semua umat Islam adalah saudara. Inilah salah satu fungsi dari silaturahmi.

Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

Perbesar

Hikmah dan Keutamaan Silaturahmi / Sumber: iStockphoto

Merupakaan Konsekuensi Iman Kepada Allah SWT

Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah SWT sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.

Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezekinya

Kalau kamu termasuk ke dalam orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya, serta menjalin silaturahmi akan dipanjangkan umurnya di diluaskan rezekinya. Hal ini sbagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi,

“Barangsiapa yang senang diluaskan rezeqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.

Penyebab Masuk Surga dan Dijauhkan dari Neraka

Hikmah dan keutamaan silaturahmi berikutnya adalah didekatkan dengan surge dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang tertera di dalam hadis berikut ini,

“Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dan dalam satu riwayat:

“Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya niscaya ia masuk surga.”

Apa sajakah hal hal yang harus diperhatikan dalam silaturahmi jelaskan

Perbesar

Hikmah dan Keutamaan Silaturahmi / Sumber: iStockphoto

Merupakan Bentuk Ketaatan Kepada Allah SWT

Menyambung tali silatrahmi merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT. Maka dengan menjalankan perintahnya, maka kamu taat kepada Allah SWT, Menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak yang terpuji. Allah SWT pun berfirman,

“dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supata dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk”. (QS. Ar-Ra’d : 21).

Terhubung dengan Allah SWT

Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang emmutuskan engkau?” Ia menjawab: Iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”.

Lanjutkan Membaca ↓