Apa saja yang mempengaruhi tekanan hidrostatis yang dialami benda dalam lautan?

Jakarta - Buat detikers yang hobi renang atau diving pasti pernah merasakan sulitnya renang di kedalaman tertentu. Tentu tidak sama dengan berenang di permukaan, berenang di kedalaman tertentu butuh tenaga yang lebih besar. Hal ini terjadi karena adanya tekanan hidrostatis yang lebih besar daripada di permukaan air.


Terkait tekanan hidrostatis, detikers pasti masih inget dong sama rumus dan konsepnya? Pengertian sederhananya sih, zat cair memberikan tekanan tertentu tergantung dari kedalamannya. Supaya makin paham dengan rumus dan konsepnya, baca ulasan berikut ini aja, yuk!

Apa Itu Tekanan Hidrostatis?

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya detikers kenalan dengan pengertian tekanan hidrostatis lebih dulu. Tekanan hidrostatis dilansir dari Saintif adalah tekanan dari zat cair ke semua arah pada suatu benda. Tekanan ini terjadi karena adanya gaya gravitasi.

Gaya gravitasi menyebabkan berat partikel air menekan partikel yang ada di bawahnya, detikers. Alhasil, partikel-partikel yang ada di bawah akan saling makan hingga dasar air. Hal ini membuat tekanan di bawah lebih besar daripada tekanan yang ada di atas.

Sebab itulah, saat berenang atau menyelam di permukaan dangkal lebih mudah daripada menyelam di kedalaman tertentu. Karena semakin banyak volume air yang ada di atas detikers, maka semakin besar pula tekanan yang air berikan pada tubuh.

Baca juga: Energi Potensial: Pengertian, Jenis, dan Rumusnya dalam Fisika


Rumus untuk Menghitung Tekanan Hidrostatis

Sekarang udah tahu kan pengertian tekanan hidrostatis? Kalau sudah, saatnya membahas rumus untuk menghitung tekanan hidrostatis.
Berat air, bentuk bejana, ataupun luasan permukaan air nggak mempengaruhi tekanan hidrostatis ya, detikers. Karena seperti penjelasan di atas, bahwa tekanan ini menekan ke semua arah. Satuan untuk tekanan hidrostatis sendiri adalah Newton per meter kuadrat atau Pascal.

Rumus untuk menghitung tekanan hidrostatis adalah:

Ph = gh

Dengan keterangan seperti berikut:

Ph = Tekanan Hidrostatis
= Massa jenis (km/m3)
g = Gaya gravitasi (m/s2)
h = Kedalaman suatu benda dari permukaan zat cair (m)

Contoh Sederhana Tekanan Hidrostatis dalam Kehidupan Sehari-hari

Sadar ataupun tidak, sebenarnya ada banyak contoh tekanan hidrostatis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, detikers. Konsepnya sama seperti penjelasan di atas. Contoh paling umum dari tekanan hidrostatis adalah saat berenang.

Selain itu, tekanan hidrostatis bisa detikers temui dalam konstruksi bendungan. Umumnya dasar bendungan punya bagian yang lebih tebal daripada bagian lainnya, detikers. Hal ini bertujuan untuk menahan tekanan hidrostatis.

Contoh lain dari tekanan hidrostatis di kehidupan sehari-hari adalah bentuk kapal selam. Kapal selam punya bentuk khusus yang mampu menahan tekanan hidrostatis di dalam laut. Dengan begitu, kapal selam bisa bergerak dengan baik saat berada di dalam air laut.

Konsep dari tekanan hidrostatis juga bisa detikers jumpai pada pemasangan infus. Tubuh manusia punya tekanan hidrostatis dalam darah, detikers. Sebab itulah, botol infus sengaja diletakkan pada ketinggian agar gaya gravitasi membantunya masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Hukum Newton : Bunyi dan Contoh Penerapannya Lengkap

Sebenarnya banyak sekali contoh tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari. Selain keempat contoh di atas, tekanan hidrostatis bisa detikers jumpai pada air dan minyak. Detikers juga bisa melihat contoh tekanan hidrostatis pada tangki air maupun botol minum.

Itu tadi penjelasan tentang tekanan hidrostatis ya, detikers. Mulai dari pengertian, rumus untuk menghitung, hingga contoh tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi tadi bermanfaat dan bisa nambah wawasan detikers semuanya, ya.

Simak Video "KuTips: 5 Tips Biar Kamu Nggak Hipertensi "
[Gambas:Video 20detik]
(erd/erd)