Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh tenaga kependidikan?

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 11 are not shown in this preview.

Berikut ini kesalahan guru saat mengajar yang sering terjadi sehingga target pembelajaran tidak tercapai dengan optimal:

  • Kurang persiapan. Foto oleh Abhilash Sahoo dari Pexels.
  • 2. Jarang melakukan refleksi.
  • 3. Berhenti belajar.
  • 4. Tidak memahami karakter siswa.
  • Membuat sekali dan menggunakannya seribu kali.
  • Apa yang terjadi jika guru sering melakukan kesalahan?

    Jika guru sering melakukan kesalahan seperti itu, akan berdampak juga pada kecerdasan peserta didiknya dan membuat proses pembelajaran tidak sesuai dengan yang di harapkan. Dalam pembelajaran di kelas, guru berhadapan langsung dengan sejumlah peserta didik yang semuanya ingin diperhatikan.

    Dalam praktek pendidikan sehari-hari, masih banyak guru yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak disadari oleh para guru, bahkan masih banyak di antaranya yang menganggap hal biasa dan wajar.

    You might be interested:  Mengapa Guru Disebut Pekerjaan Menghasilkan Jasa?

    Apa yang paling hebat bagi seorang guru?

    “Yang paling hebat bagi seorang Guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga”. –KH. Maimun Zubair

    Apa saja kesalahan yang sering terjadi pada seorang guru?

    Kesalahan yang Sering Dilakukan oleh Guru

    1. Tidak Menggunakan Manajemen Kelas.
    2. 2. Tidak Rutin Berkomunikasi dengan Orang tua.
    3. 3. Tidak Mempersiapkan Bahan Ajar dengan Baik.
    4. 4. Tidak Menggunakan Metode Penilaian yang Tepat.
    5. Tidak Mengenal Murid Secara Personal.
    6. 6. Mengkritik Murid di Depan Kelas.

    Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh tenaga kependidikan?

    Kesalahan pendidik diantaranya ialah :

  • Tidak ada persiapan ketika akan mengajar.
  • Memaksa peserta didik untuk memahami materi yang diajarkan.
  • Merasa diri paling pandai saat dikelas.
  • Tidak peka dengan perilaku peserta didik yang membanggakan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
  • Mengabaikan Perbedaan Peserta Didik.
  • Apa saja kesalahan guru yg berakibat fatal terhadap kejiwaan siswa contoh?

    Berikut adalah lima kesalahan guru ketika mengajar yang bisa mengakibatkan kegagalan siswa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

  • Kesalahan #1. Berpikir Egosentris.
  • Kesalahan #2. Tidak Peka Terhadap Perubahan Suasana Kelas.
  • Kesalahan #3. Komunikasi Tidak Efektif.
  • Kesalahan #4. Mengajar Tanpa Persiapan.
  • Apa saja yang sebaiknya tidak dilakukan guru ketika mengajar?

    7 Kesalahan Guru Ketika Mengajar dan Solusinya

  • Tidak Ada Persiapan Ketika Mengajar.
  • Mamaksa Peserta Didik Harus Bisa Memahami Materi yang Kita Ajarkan.
  • Merasa Diri Paling Pandai Saat di Kelas.
  • 4. Tidak Peka dengan Perilaku Peserta Didik yang Membanggakan Ketika Sedang Belajar.
  • Mengabaikan Perbedaan Peserta Didik.
  • You might be interested:  Hari Apa Hari Guru?

    Apa saja masalah dalam pembelajaran?

    Berikut ini merupakan 10 tantangan yang seringkali dihadapi guru beserta solusinya, yaitu:

    1. Kurang Persiapan Dalam Mengajar.
    2. Perilaku Siswa yang Beragam.
    3. 3. Bantu Temukan Minat dan Bakat Siswa.
    4. Konsentrasi Siswa Kurang.
    5. Pengajaran yang Kreatif.
    6. 6. Kurang Interaksi Dalam Pelajaran.
    7. 7. Sering Merasa Paling Benar.

    Apa kendala guru dalam pembelajaran daring?

    Guru sulit memantau perkembangan belajar siswa. Berkurangnya interaksi antara guru dan siswa. Menghabiskan banyak kuota internet. Tidak semua siswa memiliki fasilitas pembelajaran daring.

    Apa yang harus diperhatikan oleh guru agar tidak melakukan kesalahan kesalahan dalam menegakkan disiplin?

    Agar guru tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam menegakkan disiplin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu. Disiplinkan peserta didik ketika anda dalam keadaan tenang. Hindari menghina dan mengejek peserta didik dan pilihlah hukuman yang bisa dilaksanakan secara tepat.

    Apa saja yang harus dihindari oleh seorang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran dihadapan peserta didiknya?

    Persiapan yang dilakukan guru seperti menyusun RPP, bahan ajar, media, dan evaluasi wajib dilakukan agar materi apa yang disampaikan dapat terukur.

  • Salah memilih pakaian dan tidak rapi. Menghindari berpakaian tidak rapi via eduinreviewblog.com.
  • Mengajar tanpa memberi contoh.
  • Memanjakan siswa.
  • Tidak menguasai materi.
  • Apa yang akan terjadi jika guru tidak memahami perkembangan peserta didik?

    Kurangnya pengetahuan calon guru mengenai perkembangan peserta didik akan menyulitkan mereka saat mengajar di kelas nanti, karena salah satu hal yang akan terjadi adalah adanya ketidaksesuain dalam penyampaian materi dengan kemampuan berfikir dan tingkat pemahaman peserta didik dalam menangkap pelajaran yang diberikan.

    Apa yang harus kita lakukan kepada guru ketika sedang mengajar?

    Mendengarkan guru yang sedang mengajar di sekolah.

    You might be interested:  Hari Guru Yang Keberapa?

    Berikut beberapa perilaku hormat kepada guru:

    1. Menyapa ketika bertemu.
    2. Tidak menyela ucapan guru ketika berbicara.
    3. Mengerjakan tugas yang diberikan.

    Apa yang sebaiknya kita lakukan di kelas saat guru sedang mengajar?

    Menghormati dan memuliakannya, dengan senantiasa mendengarkan nasihatnya. Mengamalkan ilmu yang telah diajarkan dengan membaginya kepada orang lain.

    Solusi Buku Sekolah

    1. Memahami pernyataan.
    2. Menjelaskan maksud dari menghormati guru.
    3. Menjelaskan cara menghormati guru.
    4. Menjelaskan dalil mengenai perintah menghormati guru.

    Bagaimana cara mengatasi guru yang tidak profesional?

    5 Cara Menghadapi Guru Yang Nggak Jelas Cara Mengajarnya

    1. Pegang prinsip “Diam adalah Emas”
    2. 2. Hiraukan Dulu Pengajarannya yang Membingungkan.
    3. 3. Jangan Membuang Waktu Pelajaran yang Berharga.
    4. 4. Coba “PDKT” Sama Si Guru.
    5. Sabar dan Pasrah.

    Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh tenaga kependidikan?
    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.    Latar Belakang Masalah

    Guru merupakan sosok yang begitu dihormati lantaran memiliki peran andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Ketika orang tua mendaftarkananaknya ke sekolah, pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi peserta didik tidak akan berkembang seca

    ra optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual. Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh, membimbing, dan membentuk kepribadian siswa guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

    Guru sepatutnya menjadi sosok panutan para siswa. Sehingga, patut ditiru tingkah lakunya dari pada mengikuti kelakuan para artis yang kerap tampil di layar kaca. Guru dengan kesahajaannya merupakan poin plus seorang pendidik, di samping penguasaan terhadap berbagai ilmu pengetahuan tentunya. Tapi, alangkah tidak idealnya jika seorang guru memperlihatkan perilaku-perilaku yang tidak pantas di hadapan muridnya. Bukan hanya satu dua hal saja, tapi banyak sekali. Ini tentu saja membuat kita miris dengan nasib moral generasi penerus bangsa ini, padahal pemerintah sering malakukan berbagai upaya peningkatan kualitas guru, antara lain melalui pelatihan, seminar dan lokakarya, bahkan melalui pendidikan formal, dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Seharusnya dari latar belakang pendidikan guru tersebut mestinya dapat berkorelasi positif dengan kualitas pendidikan juga dengan faktor lain yang mempengaruhinya.

    Namun tidak demikian dalam pelaksanaannya, dalam praktek pendidikan sehari-hari, masih banyak guru yang melakukan kesalahan-kesalahan dalam menunaikan tugas dan fungsinya. Kesalahan-kesalahan tersebut sering kali tidak sadari oleh para guru, bahkan masih banyak diantaranya yang menganggap hal biasa. Padahal sekecil apapun kesalahan yang dilakukan guru, khususnya dalam pembelajaran akan berdampak negative terhadap perkembangan peserta didik. Sebagai manusia biasa, tentu saja guru tidak akan terlepas dari kesalahan baik dalam melaksanakan tugas pokok mengajar. Namun bukan berarti kesalahan guru harus dibiarkan dan tidak dicarikan cara pemecahannya.

    Guru harus mampu memahami kondisi-kondisi yang memungkinkan dirinya berbuat salah, dan yang paling penting adalah mengendalikan diri serta menghindari dari kesalahan-kesalahan.

    Untuk itulah makalah ini penulis susun sebagai bahan kajian bagi guru atau pendidik agar dapat berperilaku dan bersikap profesional dalam menjalankan tugas mulia ini. Atas latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka penulis menyusun makalah dengan judul “KESALAHAN-KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN GURU KETIKA MENGAJAR DAN SOLUSINYA MENJADI GURU HEBAT DAN PROFESIONAL”

    B.     Rumusan Masalah

    Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

    1.      Kesalahan-kesalahan apa saja yang umumnya sering dilakukan guru ketika mengajar ?

    2.      Bagaimana solusi-solusi mengatasi kesalahan-kesalahan yang umumnya sering dilakukan guru ketika mengajar ?

    3.      Seperti apa guru yang hebat dan profesional ?

    C.    Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

    1.      Mengetahui kesalahan-kesalahan yang umumnya sering dilakukan guru ketika mengajar agar para calon guru yang akan datang tidak malakukan ataupun dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan tersebut.

    2.      Mengetahui solusi-solusi mengatasi kesalahan-kesalahan yang umumnya sering dilakukan guru ketika mengajar.

    3.      Mengetahui gambaran guru yang hebat dan profesional.

    Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh tenaga kependidikan?
    BAB II

    PEMBAHASAN

    A.    Kesalahan-kesalahan yang Sering Dilakukan Guru Ketika Mengajar

    Kesalahan-kesalahan guru yang sering dilakukan guru ketika mengajar diantaranya adalah sebagai berikut :

    1.      Jalan Pintas dalam Pembelajaran.

    Mengajar tanpa persiapan tidak hanya akan merugikan peserta didik, tapi juga guru sebagai tenaga profesional. Seharusnya guru memandang pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana jika salah satu komponennya terganggu tentu akan mengganggu seluruh sistem. Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran. Akibatnya, pembelajaran di kelas berlangsung seadanya dan tanpa arah.

    2.      Pendidik kurang memberi perhatian dan penghargaan bagi peserta didik. Baik, memberi perhatian dan pendekatan bagi peserta didik yang bermasalah, dan memberi penghargaan yang pantas pada peserta didik yang berperilaku baik.  Biasanya guru akan memberikan perhatian kepada peserta didik ketika ribut, tidak memperhatikan, atau mengantuk di kelas, sehingga menunggu peserta didik berperilaku buruk terlebih dahulu.

    3.      Menegakkan disiplin atau memberi hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan (destruktif disiplin).

    Seringkali guru meberikan hukuman kepada peserta didik tanpa melihat latar belakang kesalahan yang dilakukannya. Tidak jarang guru yang memberikan hukuman melampaui batas kewajaran pendidikan dan banyak guru yang memberikan hukuman kepada peserta didik tidak sesuai dengan jenis kesalahan. Kesalahan-kesalahan dalam penegakan disiplin akan mengakibatkan fatal bagi keselamatan pendidik itu sendiri, karena peserta didik sudah merasa dirusak kepribadian serta harga diri mereka.

    4.      Mengabaikan Keragaman Peserta Didik.

    Setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga, latar belakang sosial ekonomi dan lingkungan, membuat peserta didik berbeda dalam aktivitas, kreativitas, intelegensi dan kompetensinya. Pendidik seharusnya dapat mengidentifikasi perbedaan individual peserta didik dan menetapkan karakteristik yang menjadi ciri kelasnya, dari ciri-ciri individual itulah yang menjadi karakteristik yang seharusnya pendidik memulai pelajaran. Dalam hal ini, guru juga harus memahami ciri-ciri peserta didik yang harus dikembangkan dan yang harus diarahkan kembali.

    5.      Menganggap Peserta Didik Selalu Bodoh.

    Pendidik selalu merasa dirinya paling pintar dan merasa bahwa peserta didik yang dihadapinya lebih bodoh dibandingkan dirinya. Peserta didik dipandang sebagai gelas yang perlu diisi air ke dalamnya. Perasaan ini sangat menyesatkan. Peserta didik sekarang dapat belajar melalui internet dan berbagai media massa yang mungkin pendidik itu sendiri belum pernah mencoba.

    6.      Memperlakukan Peserta Didik Secara Tidak Adil.

    Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara adil dan merata, sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam prakteknya banyak pendidik yang tidak adil sehingga dapat merugikan peserta didik. Dan ini merupakan kesalahan guru yang sering dilakukan, terutama dalam penilaian. Biasanya ketidakadilan dikarenakan faktor-faktor tertentu yaitu, karena kekayaan yang peserta didik punya, kecantikan dan kecerdasan dan lain-lain.

    7.      Memaksa hak peserta didik.

    Pendidik sering kali memaksa peserta didik untuk mendapatkan keuntungan. Menunggu peserta didik berperilaku negatif. Memaksa hak peserta didik merupakan kesalahan yang sering dilakukan guru, sebagai akibat dari kebiasaan guru berbisnis dalam pembelajaran, sehingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keuntungan. Guru boleh saja memiliki pekerjaan sampingan, memperoleh penghasilan tambahan, itu sudah menjadi haknya, tetapi tindakan memaksa bahkan mewajibkan peserta didik untuk membeli buku tertentu, sangat fatal serta kurang bisa digugu dan ditiru. Sebatas menawarkan boleh saja, tetapi kalau memaksa kasihan bagi orang tua yang tidak mampu.

         Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan guru tidak hanya yang disebutkan di atas ada pula kesalahan-kesalahan yang lain yang perlu kita analisis dan perhatikan agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak dapat terulang kembali, yaitu sebagai berikut :

    1.         Melupakan sistematika dalam menyampaikan materi ajar.

    2.         Menerangkan membelakangi siswa.

    3.         Memberikan tugas berlebihan.

    4.         Metode yang monoton.

    5.         Tidak menggunakan penggunaan media.

    B.     Solusi-solusi Mengatasi Kesalahan-kesalahan yang Sering Dilakukan Guru Ketika Mengajar

    Kesalahan-kesalahan tersebut sering muncul sebagai akibat dari kekurang pahaman guru terhadap bidang tugasnya. Hal ini dikarenakan guru tersebut tidak memiliki tingkat penguasaan kompetensi guru dengan baik. Kesalahan-kesalahan tersebut mestinya dapat diminimalisir bahkan dieliminasi atau dihilangkan, apabila guru yang bersangkutan memahami pokok-pokok permasalahan yang akan dan sedang terjadi selama dalam proses pembelajaran disekolah. Untuk mengatasi berbagai macam bentuk kesalahan tersebut diatas, berikut ini akan diuraikan sebagian kecil solusi pemecahannya.

    1.      Jalan Pintas dalam Pembelajaran

    Agar tidak tergiur untuk mengambil jalan pintas dalam pembelajaran, guru hendaknya memandang pembelajaran sebagai suatu system, yang jika salah satu komponennya terganggu, maka akan menggangu seluruh system tersebut. Sebagai contoh, guru harus selalu membuat dan melihat persiapan setiap mau melakukan kegiatan pembelajaran, serta merevisi sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan perkembangan zamannya. Harus selalu diingat mengajar tampa persiapan merupakan jalan pintas, dan tindakan yang berbahaya, yang dapat merugikan perkembangan peserta didik. Pengembangan rencana persiapan pengajaran (RPP) mutlak diperlukan. Dan didalam pelaksanaannya guru harus terampil dalam mengelola organisasi kelas sesuai dengan kemampuannya untuk mencapai akhir dari tujuan materi yang diajarkannya. Solusinya Salah satu ciri keprofesionalan seorang guru adalah menyusun perencanaan pembelajaran secara benar. Perencanaan yang baik merupakan awal pelaksanaan yang baik. "Ingin berhasil dalam mengajar, buat persiapan secara matang!" Persiapan mengajar itu ibarat skenario dalam film. Tidak akan ada film yang baik dan enak ditonton tanpa skenario yang baik. Begitu pula dalam proses pembelajaran, tidak akan ada pembelajaran yang berhasil tanpa persiapan yang benar.

    2.      Pendidik kurang memberi perhatian dan penghargaan bagi peserta didik (Menunggu peserta didik berperilaku negatif).

    Solusinya adalah dengan memperhatikan perilaku peserta didik yang menyimpang, dan mengeliminasi perilaku tersebut agar tidak terulang lagi. Memberi pujian dan penghargaan bagi peserta didik, karena sudah

    3.      Menggunakan destructive disicpline.

    Kesalahan-kesalaha seperti yang diuraikan diatas dapat mengakibatkan penegakan disiplin menjadi kurang efektif, dan merusak kepribadian dan harga diri peserta didik. Agar guru tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam menegakkan disiplin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

    ·       Disiplinkan peserta didik ketika anda dalam keadaan tenang

    ·       Gunakan disiplin secara tepat waktu dan tepat sasaran

    ·        Hindari menghina dan mengejek peserta didik

    ·       Pilihlah hukuman yang bisa dilaksanakan secara tepat

    ·        Gunakan disiplin sebagai alat pembelajaran.

    4.      Mengabaikan perbedaan peserta didik.

    Tanpa disadari atau tidak dalam setiap proses pembelajarannya, seorang guru kerap sekali mengabaikan perbedaan peserta didiknya. Hal tersebut terlihat dari penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Anak didik yang kita hadapi, masing-masing memiliki tingkat kemampuan dan kompetensi yang berbeda dalam menyerap pelajaran. Oleh sebab itu penggunaan metode yang bervariasi sangat dianjurkan. Ingat, tidak ada satu metode yang lebih baik diantara metode-metode yang lainnya.

    5.      Menganggap Peserta Didik Selalu Bodoh

    Dalam hal ini pendidik harus menjadi pembelajar yang senantiasa menyesuaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dalam hal ini guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang senantiasa menyesuaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya dengan perkembangan yang terjadi dimasyarakat. Jika tidak, maka akan ketinggalan kereta, bahkan disebut guru ortodok.

    6.      Memperlakukan Peserta Didik Secara Tidak Adil (Tidak adil atau deskriminatif)

    Ketidakadilan dalam proses pembelajaran akan memunculkan persaingan yang tidak sehat pada anak didik. Disisi lain sebagian anak bersemangat dalam belajarnya, tetapi disisi lain pula anak merasa tersisihkan. Perhatian meyeluruh dan penuh rasa cinta pada setiap peserta didik harus selalu ditumbuhkembangkan pada diri seorang guru untuk mengatasi ketidakadilan tersebut.

    7.      Memaksa hak peserta didik

    Hindarilah, ingat sebagai guru akan diminta pertanggungjawaban di akhirat. Di dunia gaji tidak seberapa, jangan kotori keuntungan akhirat dengan menodai profesi. Niatkan menjadi guru sebagai ibadah. Jadikan pekerjaan guru sebagai ladang amal yang akan dipanen hasilnya kelak diakhirat. Percayalah, dan tanyakan pada hati nurani. Jangan mengambil keuntungan sesaat, tetapi menyesatkan. Sadarlah wahai guru, agar namamu selalu sejuk dalam sanubariku

    C.    Guru yang Hebat dan Profesional

    Hebat dan tidaknya seorang guru sekurang-kurangnya dapat dilihat dari lima indikator. Kelima indikator yang dimaksudkan adalah :

    1.      Kualitas diri

    Seorang guru yang hebat-ideal paatilah merupakan seorang guru yang berkualitas, yang bermutu tinggi. dalam arti memiliki etos kerja yang baik mempunyai rasa kedisiplinan yang tinggi, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

    2.      Integritas moral

    Terkait dengan integritas moral, seorang guru pun idealnya bukanlah merupakan seseorang yang pemarah dan tidak sabaran. Ia semestinya mampu mengelola dan mengatasi siswa dengan cara yang cerdas, yang jauh dari cara kekerasan fisik ataupun mental. Kalau sampai ia menempuh jalan kekerasan dalam mengajar tentu saja integritas moralnya perlu dipertanyakan. Ingat, orang baik sejati tak pernah berangasan dalam bertindak. Amarahnya terkendali dan lebih mengedepankan rasa sabar. Dengan kekerasan, anak didik mungkin saja akan menurut. Namun jelas, mereka tidak enjoy dan merasa tertekan. Kalau anak didiknya saja merasa tertekan ketika diajar, mana mungkin guru yang demikian dianggap hebat ?.

    3.      Kedalaman ilmu

    Idealnya disamping senantiasa memperdalam bidang ilmu yang menjadi spesialisasinya, seorang guru tidak segan-segan pula untuk senantiasa menambah wawasannya dengan ilmu-ilmu lain, terutama yang terkait. Percayalah, para anak didik pasti akan sangat menyukai seorang guru yang berwawasan luas dan cerdas. Mengapa ? sebab guru yang “kaya ilmu” seperti itu dapat mereka andalkan sebagai “rujukan”, dapat mereka jadikan sebagai “ensiklopedi berjalan”. Namun disisi lain, seorang guru hebat tidak pernah merasa lebih pandai dari pada anak didiknya. Sikapnya pun akan jauh sok pinter, sok tau semua hal. Sekalipun mungkin memang sebenarnya ia memang sangat pintar, sikap sok pintar dan sok tahu bukanlah hal yang akan dilakukan oleh seorang guru yang hebat. Bahkan, seorang guru hebat sanggup bersikap terbuka terhadap masukan ilmu dari mana saja. Termasuk dari para anak didiknya sendiri.

    4.      Keterampilan (terutama dalam mendayagunakan metode dan media)

    Hebat atau tidaknya seorang guru bagaimana pun dapat terlihat dari keterampilannya (kemahirannya) dalam mendayagunakan metode dan media yang tersedia. Sebagai catatan, media yang dimaksud tidaklah selalu media pembelajaran yang modern dan terkini. Bisa saja media yang tersedia ala kadarnya sesuai dengan kondisi sekolah tempat mengajar. Akan tetapi yang paling penting adalah, cara dan kreativitas sang guru dalam memperlakukan media tersebut. Seorang guru juga jeli memahami potensi para anak didiknya. Ia juga memiliki kemampuan untuk memupuk dan mengelola bakat yang dipunyai oleh anak didiknya sehingga si anak didik bisa mengembangkan bakatnya tersebut seoptimal mungkin.

    5.      Komitmen (adanya panggilan jiwa dan penuh tanggung jawab)

    Guru yang hebat merupakan sosok yang memiliki komitmen tinggi terhadap profesinya itu. Sementara komitmen yang tinggi terlahirnya dari panggilan jiwa, yakni panggilan jiwa untuk mengabdikan diri sepenuhnya sebagai seorang guru.

                Sedangkan ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut :

    1.      Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis dan sebagainnya.

    2.      Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.

    3.      Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.

    4.      Mengerti dan dapat menerpkan metode pembelajaran yang bervariasi.

    5.      Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.

    6.      Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.

    7.      Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.

    8.      Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

    Adapun menurut Muhibbin Syah (2006:227) yang termasuk dalam aspek-aspek  atau karakteristik kompetensi profesional guru diantaranya adalah sebag berikut :

    1.      Kompetensi Kognitif (kecakapan ranah cipta)

    Kompetensi ranah cipta merupakan kompetensi utama yang wajib dimiliki oleh setiap calon guru dan guru profesional. Ia mengandung bermacam pengetahuan baik yang bersifat deklaratif maupun prosedural.

    2.      Kompetensi Afektif (kecakapan ranah rasa)

    Kompetensi ini meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi meliputi : cinta benci, senang, sedih, dan sikap-sikap tertentu terhadap diri sendiri dan orang lain. kompetensi ini erat kaitannya dengan perasaan seseorang terhadap suatu yang dihadapinya.

    3.      Kompetensi Psikomotorik (kecakapan ranah karsa)

    Kompetensi psikomotorik guru meliputi segala keterampilan atau kecakapan bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya guru profesional memerlukan penguasaan yang luas atas sejumlah keterampilan ranah karsa guru terdiri atas dua kategori yaitu : kecakapan fisik dan kecakapan fisik khusus.

    Apa saja kesalahan yang sering dilakukan oleh tenaga kependidikan?
    BAB III

    PENUTUP

    A.  Simpulan

    Tentunya kesalahan-kesalahan di atas patut kita hindari meskipun tentunya sebagai manusia sulit rasanya untuk menghindar seratus persen dari kesalahan sebagaimana disebutkan di atas. Sebagai seorang guru kita juga jangan berlindung kepada sifat-sifat kemanusiaan kita untuk tidak mau merubah perilaku-perilaku yang cenderung merugikan siswa. Tentu saja masih banyak kesalahan guru yang lain, yang bisa berakibat pada kegagalan siswa dalam belajar. Kata kuncinya: Apabila terdapat kegagalan siswa dalam pembelajaran, maka di situlah guru perlu melakukan introspeksi: sudah benarkah yang dia lakukan? Kemudian dilanjutkan: apa yang bisa dia lakukan untuk memperbaiki keadaan? Jadi, guru harus selalu belajar.Ya, belajar dari buku, belajar dari teman, belajar dari murid, dan belajar dari dirinya sendiri.

    Guru hebat dan profesional dapat lahir dari sekolah mana saja sebab guru hebat dan profesional itu menembus ruang dan waktu serta tak butuh publikasi ataupun pengakuan publik. Guru hebat dan profesional itu penuh dengan ketulusan. Ia selalu berupaya untuk dapat menguasai materi yang akan disampaikannya di kelas dan meningkatkan keterampilan mengajar dengan niatan ikhlas demi membantu sang anak didik. Bukan bertujuan agar terkenal dan menghasilkan banyak uang

    DAFTAR PUSTAKA

    Mulyasa, 2008, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya

    http://apsijbi2013.blogspot.com/2013/02/guru-profesional-silabus-dan-rpp.html (30 mei 2014, 01.13)


    Page 2