Apa saja butir-butir Pancasila?

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Apa saja butir-butir Pancasila?
Ilustrasi Pancasila. Foto: BPIP

Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara untuk menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia agar dapat hidup secara rukun dan damai. Karena itu, butir-butir pengamalan sila Pancasila penting untuk diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Pancasila juga perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, setiap sila Pancasila mengandung nilai-nilai luhur demi tercapainya kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai, tenteram, dan sejahtera.

Pengamalan Pancasila sendiri sebenarnya tidak terlalu sulit dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Rakyat Indonesia bisa mengamalkannya dengan langkah sederhana yang diaplikasikan dalam lingkup terkecil, seperti keluarga atau tempat tinggal.

Untuk memudahkan masyarakat Tanah Air dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila, pemerintah menjabarkan butir-butir Pancasila yang ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. Berikut uraian lengkapnya.

Sila Pertama

Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dalam menjalani kehidupannya. Butir-butir pengamalan sila pertama Pancasila, yaitu:

ADVERTISEMENT
  1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

  2. Hormat-menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.

  3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

  4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi pengamalan sila Pancasila yang pertama. Foto: Wahid Foundation

Sila Kedua

Sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Artinya, rakyat Indonesia dengan berbagai latar belakang yang berbeda harus selalu bersikap adil dan menghargai satu sama lain. Butir-butir pengamalan sila kedua Pancasila, yaitu:

  1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

  2. Saling mencintai sesama manusia.

  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.

  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.

  5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.

  8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

ADVERTISEMENT

Sila Ketiga

Sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia. Indonesia merupakan negara multikultural dengan beragambudaya, suku, ras, dan agama yang berbeda-beda. Meski demikian, masyarakat Tanah Air tetap satu kesatuan yang membawa nama Indonesia. Butir-butir pengamalan sila ketiga, yaitu:

  1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

  2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

  3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.

  4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.

  5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Lihat
Ilustrasi pengamalan sila Pancasila yang keempat. Foto: 4cp.com

Sila Keempat

Sila keempat berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Artinya, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi hasil keputusan musyawarah dan mengedepankan kepentingan masyarakat sebagai pemilik dan pemegang kedaulatan negara. Butir-butir pengamalan sila keempat, yaitu:

ADVERTISEMENT
  1. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.

  2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.

  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.

  5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.

  6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

  7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

Sila Kelima

Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Maksudnya, setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan keadilan yang sama. Butir-butir pengamalan sila kelima, yaitu:

  1. Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.

  2. Bersikap adil.

  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

  4. Menghormati hak-hak orang lain.

  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.

  6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

  7. Tidak boros.

  8. Tidak bergaya hidup mewah.

  9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

  10. Suka bekerja keras.

  11. Menghargai hasil karya orang lain.

  12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

ADVERTISEMENT

(ADS)