Apa pesan yang tersirat dalam syair lagu Bangun Pemudi Pemuda?

tirto.id - Bait lirik lagu "Bangun Pemudi Pemuda" karya Alfred Simanjuntak telah berubah menjadi anthem yang terus bergema di setiap tanggal 28 Oktober sebagai bentuk peringatan terhadap Hari Sumpah Pemuda.

Sejarah panjang Hari Sumpah Pemuda ini menciptakan slogan "Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa", yaitu Indonesia, yang terdiri dari Jong Batak (perkumpulan pemuda Batak), Jong Java (Jawa), Jong Sumatranen Bond (Sumatra), Jong Ambon, Jong Islamen Bond (pemuda Islam), Jong Minahasa (pemuda Minahasa) dan Jong Celebes (Sulawesi).

Salah satu pelaku sejarah Sumpah Pemuda yang paling terkenal adalah Muhammad Yamin, saat itu ia menjadi sekretaris dan penyusun ikrar Sumpah Pemuda . Selain Yamin, ada panitia penting Kongres Pemuda II, misalnya Soegondo Djojopuspito yang menjabat ketua panitia.

Selain itu, ada Amir dari Jong Batak Bond, juga Djoko Marsaid sebagai Wakil Ketua. Ada pula Djohan Mohammad Tjai sebagai Pembantu 1 dan Kotjosungkono dari Pemuda Indonesia Pembantu II. R.C.L. Senduk dari Jong Celebes menjadi Pembantu III, Johannes Leimena dari Jong Ambon sebagai Pembantu IV, dan Rohyani dari Pemuda Kaoem Betawi sebagai Pembantu V.

Penggagas Kongres Pemuda II yang digelar pada pada 28 Oktober 1928 adalah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Hindia Belanda.

Baca juga: Johanna Masdani, Pembaca Sumpah Pemuda & Perancang Tugu Proklamasi

Lagu "Bangun Pemudi Pemuda" memang tidak tercipta dalam rentang waktu dekat dengan Kongres Pemuda II. Tetapi setidaknya, lirik lagu ini secara spesifik membicarakan tentang semangat kaum muda, yang kelak menjadi alhi waris dari penerus bangsa. Mula-mula, Alfred adalah seorang guru Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia di Semarang. Dari situlah, sekitar tahun 1943, ia menuliskan lagu itu.

Menciptakan lagu tersebut di tengah masa-masa menuju kemerdekaan, memang bukan perkara gampang. Karena liriknya yang membakar semangat, Alfred pernah sempat diburu oleh polisi militer Jepang, demikian dilansir dari buku Lagu Wajib Nasional tulisan Wildan Bayudi.

Akan tetapi, bukan Alfred saja yang punya nyali untuk membuat karya pembakar semangat kaum muda kala itu. Ia punya kawan serupa seperti Cornel Simanjuntak dan Liberty Manik, yang pertemuannya dimulai saat ia mengenyam pendidikan guru di Holland Indische Kweek School di Surakarta, Jawa Tengah hingga tahun 1941.

Cornel Simanjuntak adalah komponis lagu perjuangan seperti "Tanah Tumpah Darah", "Maju Tak Gentar" dan masih banyak lagi. Tidak hanya menciptakan lagu, Cornel juga ikut berjuang bersama laskar rakyat di front Senen dan Tanah Tinggi melawan NICA. Bahkan, bokongnya pernah tertembak saat berperang.

Sementara Liberty Manik adalah pencipta lagu "Satu Nusa Satu Bangsa", yang belakangan menjadi pengajar musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Baca juga: Sumpah Pemuda dan Kiprah Orang Tionghoa di Balik "Indonesia Raya"

Dalam wawancaranya bersama Tempo, Alfred mengaku terkesima dengan sosok dan menjadikan Cornel Simanjuntak sebagai komponis panutannya. Bahkan sudah menyimpan kagum saat mereka pertama kali bertemu.

“Saya kenal Cornel waktu ikut ujian di sekolah Katolik, Muntilan. Cornel sekolah di sana," kata Alfred 2012 lalu.

Menurut Alfred, ia dan Cornel sering bersaing dalam menciptakan lagu. Saat Cornel menciptakan "Pada Pahlawan", Alfred mencipta "Saudaraku Berpulang Dulu". Uniknya, lagu-lagu kedua komposer ini hampir serupa. "Pada akhir lagu, nada-nadanya pasti naik. Bersemangat. Tak ada yang cengeng."

Berikut Lirik Lagu Bangun Pemudi Pemuda:

Bangun pemudi pemuda Indonesia

Tangan bajumu singsingkan untuk negara

Masa yang akan datang kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

Tak usah banyak bicara trus kerja keras

Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih

Bertingkah laku halus hai putra negri

Bertingkah laku halus hai putra negri

Baca juga: Sejarah Alfred Simanjuntak, Pencipta Lirik Bangun Pemudi Pemuda

Baca juga artikel terkait HARI SUMPAH PEMUDA atau tulisan menarik lainnya Alexander Haryanto
(tirto.id - ale/isw)


Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Alfred Simanjuntak adalah pencipta lirik lagu "Bangun Pemudi Pemuda".


Bangun pemudi pemuda Indonesia Tangan bajumu singsingkan untuk negara Masa yang akan datang kewajibanmu lah Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas Tak usah banyak bicara trus kerja keras Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih Bertingkah laku halus hai putra negri

Bertingkah laku halus hai putra negri 

      Syair diatas adalah sayair dari lagu Bangun Pemudi Pamuda.  Dalam lagu karangan Alfred Simanjuntak ini  tersirat harapan dan cita-cita bangsa yang harus di junjung tinggi olah pemuda Indonesia. Untuk lebih memahami makna yang dikandung dari lagu ini lebih jelas dan terperinci, mari kita coba uraikan lirik demi lirik.

      Bangun pemudi pemuda Indonesia. => Kurang lebih baris pertama dalam bait pertama ini adalah ungkapan ataupun keinginan serta harapan dari para pejuang dan para pahlawan terhadap pemuda dan pemudi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Mereka ingin pemuda pemudi Indonesia bangkit saat keterpurukan datang.

      Tangan bajumu singsingkan untuk negara. => Jangan malas! Jangan ragu untuk untuk mengerjakan sesuatu, selama hal itu tak merugikan orang lain dan diri sendiri. Jangan gengsi alias malu! Bersikaplah PeDe alias percaya terhadap diri sendiri.

      Masa yang akan datang kewajibanmu lah.=> Masa depan bangsa tertumpu pada pundak pemuda. Tugas pemuda untuk mengharupkan nama bangsa dan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

       Menjadi tanggunganmu terhadap nusa. Menjadi tanggunganmu terhadap nusa. => Kalimat ini diulang  sampai dua kali. Ini menekankan bahwa tanggung jawab yang sangat besar terhadap negara.

       Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas. => Hendaknya sikap dan sifat yang tercermin adalah sikap dn sifat yang mulia. Sikap diamana pemuda itu tidak mudah putus asa, jujur dan ikhlas untuk menjalani kehidupan.

      Tak usah banyak bicara trus kerja keras => Jangan hanya berniat yang ditunjukkan hanya dengan kata-kata, tetapi buktikan itu dengan suatu tindakan nyata.

      Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih => Berpegang teguh pada pendirian, janggan mudah di goyahkan sesuatu yang, belum jelam informasinya. Saat ada sesuatu yang menghalang dan menghadang, jangan terburu-buru dan gegabah dalam mengambil tindakan.

      Bertingkah laku halus hai putra negri. Bertingkah laku halus hai putra negri  => Kalimat ini adalah dua lirik terakhir di bait kedua. Sama seperti bait pertama, bait kedua juga mengulang liriknya sampai dengan dua kali. Berarti hal ini sangat-sangat di tekankan. Intinya yaitu harapan agar para pemuda mempunyai akhlak, pendirian, sikap dan sifat yang baik. Jangan kasar!

         Menjelang Hari Peringatan Sumpah Pemuda yang tinggal menghitung hari, saya merasa tergerak untuk mnyampaika pesan yang terkandung didalam lagu ini. Saya berharap Generasi Penerus Bangsa yang tak lain Adalah PEMUDA itu sendiri dapat mengamalkannya dalah kehidupan sehari hari. Akhirnya saya ingin mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda!!!


Page 2