Apa penyebab sering kentut dan bau

- Mengeluarkan gas yang biasa disebut kentut merupakan hal yang wajar sebagai salah-satu bentuk eksresi manusia. Manusia yang sehat membuang gas beberapa kali dalam sehari, baik yang berbau ataupun yang tidak berbau.

Namun, pernah tidak terlintas di kepala kalian kenapa bau kentut berbeda-beda dan cenderung tidak sedap?

Bau kentut yang bervariasi dapat berbahaya dan juga tidak. Berikut ini faktor yang dapat menyebabkan bau pada kentut:

1. Alergi makanan

Biasanya penyebab yang paling sering menyebabkan bau pada gas perut. Biasanya karena intoleransi laktosa dan gluten. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak mampu memecah zat-zat tersebut.

Kesulitan mencerna lakstosa dan gluten biasanya dialami oleh orang dengan penyakit celiac. Penyakit celiac mengakibatkan luka pada saluran pencernaan dan membuat saluran pencernaan tidak bisa bekerja maksimal memproses zat-zat tertentu.

2. Mengkonsumsi makanan tinggi serat

Walaupun memiliki banyak manfaat, makanan berserat tinggi memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat dicerna. Makanan ini akan terfermentasi atau rusak selama di saluran pencernaan.

Hal ini yang menyebabkan kentut berbau tidak sedap. Makanan berserat tinggi contohnya bawang putih, brokoli, asparagus dan kubis.

3. Konsumsi obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat memicu bau pada gas perut. Salah-satunya adalah antibiotik.

Antibiotik membunuh bakteri baik yang ada di perut, sehingga mengganggu proses pencernaan. Hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan pada saluran pencernaan sehingga menghasilkan bau tidak sedap.

Simak Video "Kurang Serat Harian, Penyebab Sembelit, dan Imunitas Menurun"
[Gambas:Video 20detik]

GridHEALTH.id - Kentut merupakan salah satu proses alami tubuh untuk mengeluarkan gas-gas berlebih dalam pencernaan hasil dari metabolisme.

Mengutip laman nhs.uk (6/8/2019), kentut umumnya tidak perlu dikhawatirkan.

Semua orang rata-rata bisa kentut 5 sampai 15 kali dalam sehari.

Kentut juga memang beraroma tidak sedap, namun rupanya tak sedikit orang yang mengeluhkan bahwa kentut yang mereka miliki sangat bau.

Terkait kentut yang sangat bau ini ternyata bisa disebabkan oleh beberapa hal.

Mulai dari asupan makanan yang dikonsumsi hingga indikator adanya masalah kesehatan.

Lebih lengkapnya, berikut penyebab seseorang bisa memiliki kentut yang sangat bau seperti dilansir dari laman healthline (7/3/2019).

Baca Juga: Kenali Gejala Diplopia, Gangguan Penglihatan yang Dialami Marc Marquez

1. Konsumsi makanan tinggi serat

Banyak makanan berserat tinggi dapat membuat Anda mengeluarkan lebih banyak gas.

Makanan ini diketahui membutuhkan waktu lebih lama untuk dipecah dalam sistem pencernaan sehingga berfermentasi di dalam perut.

Beberapa sayuran berserat tinggi yang dapat memicu kentut berbau, diantaranya seperti Brokoli, Bok choy, Asparagus, dan Kubis.

Kentut mungkin juga akan berbau seperti telur busuk karena sulfur yang terkandung di dalam makanan kaya serat.

Belerang merupakan senyawa alami yang berbau tidak sedap.

Jika bahan makanan ini menyebabkan perut kembung dan tidak nyaman karena mengeluarkan kentut berbau, perlu mengubah pola makan untuk mengobatinya.

Baca Juga: Ini Dia, Aneka Tips Menghindari Perut Kembung Akibat Kelebihan Gas

2. Intoleransi makanan

Jika kita memiliki kepekaan atau reaksi terhadap makanan tertentu, gas dalam perut bisa berbau busuk.

Misalnya, orang dengan intoleransi laktosa tidak dapat memecah karbohidrat laktosa.

Akibatnya, terjadi difermentasi oleh bakteri di usus. Intoleransi gluten atau dalam bentuk yang lebih parah sebagai penyakit celiac juga dapat menyebabkan bau kentut.

Penyakit celiac adalah penyakit autoimun di mana ada respon imun terhadap protein gluten.

Celiac ini dapat menyebabkan peradangan dan cedera di usus (malabsorpsi).

Akibat masalah itu, perut bisa menjadi kembung.

Selain perut kembung, penyakit celiac dapat menyebabkan gejala lain seperti Kelelahan, Kembung, Diare, dan Penurunan berat badan.

Untuk memastikan kondisi ini, kita perlu berbicara dengan dokter. 

Baca Juga: Saking Takutnya pada Pandemi Covid-19, Titiek Puspa Baru Keluar Rumah 5 Kali, Ini Kisahnya

Kita bisa mengakses tes untuk mengetahui apakah kita memiliki kepekaan makanan yang mungkin membuat kentut berbau atau tidak?

3. Konsumsi obat tertentu

Meskipun jarang, konsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan perut kembung dan kentut berbau.

Konsumsi antibiotik baik untuk membunuh patogen berbahaya di dalam tubuh.

Namun, antibiotik ini juga dapat menghancurkan beberapa bakteri baik yang membantu pencernaan di perut.

Tanpa bakteri baik ini, gas dalam perut mungkin akan menjadi berbau tidak sedap. Kita juga bisa mengalami kembung dan sembelit.

Penanganan untuk masalah ini, yakni mengganti obat-obatan. Kita bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan obat yang tepat.

4. Sembelit

Sembelit menunjukkan bahwa Anda memiliki penumpukan kotoran atau kotoran, di usus besar.

Jika kita tidak bisa buang air besar secara teratur, hal itu dapat menyebabkan bakteri dan bau berkembang.

Hasil akhirnya tidak lain adalah gas kotor dan terkadang menimbulkan rasa sakit.

Mengonsumsi obat sembelit yang dijual bebas di apotek bisa menjadi solusi sederhana untuk mengatasi masalah ini.

Baca Juga: Kentut Terus Selama Periode Haid Wajar, Diakibatkan oleh Hormon

5. Penumpukan bakteri

Ketika tubuh menyerap makanan, ia mengambil nutrisi dan mengirimkannya ke aliran darah.

Limbahnya kemudian dikirim ke usus besar.

Gangguan proses pencernaan dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

Beberapa bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi di usus dan saluran pencernaan.

Ini dapat menyebabkan volume gas yang lebih tinggi dari biasanya dan menimbulkan bau yang kuat.

Orang dengan infeksi saluran pencernaan juga sering mengalami sakit perut dan diare.

Kita bisa mengunjungi dokter untuk menentukan apakah kita memiliki infeksi bakteri.

Baca Juga: Syarat Anak Bisa Divaksin Covid-19, Pastikan Sudah Punya NIK, Ini Cara Mengurusnya

Kemungkinan kita akan diberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi dan menyembuhkan sakit perut.

6. Kanker usus besar

Penyebab kentut bau yang lebih jarang adalah kanker usus besar.

Ketika polip atau tumor terbentuk di saluran pencernaan, dapat menyebabkan obstruksi usus parsial, yang mengakibatkan penumpukan gas dan kembung.

Jika kita mulai mengalami bau gas dan ketidaknyamanan yang tidak normal, serta perubahan pola makan atau pengobatan tidak memengaruhi gejala, hubungi dokter untuk evaluasi lebih lengkap.

Mereka dapat menentukan apakah kolonoskopi diperlukan.

Pengobatan untuk kanker usus besar bervariasi berdasarkan stadium kanker. Ini dapat mencakup operasi untuk mengangkat tumor dan kemoterapi untuk membunuh sel kanker.(*)

Baca Juga: Ibu Hamil Muda Bisa Kentut dan Sendawa Puluhan Kali Dalam Sehari, Waspada Kelebihan Gula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Video Pilihan

Bagaimana cara mengatasi kentut terus menerus?

Untuk mengurangi kentut yang terus-menerus, berikut ini ada cara-cara praktis yang bisa Anda lakukan di rumah..
Kurangi makanan yang mengandung gas tinggi. ... .
Makan dan minum dengan perlahan. ... .
3. Hindari pemanis buatan untuk mengurangi kentut terus. ... .
4. Olahraga teratur untuk memperbaiki pencernaan..

Kenapa saya sering kentut dan bau?

Masuknya udara ke dalam tubuh menjadi penyebab utama mengapa bayi sering buang angin. Bahkan, saat sedang menyusu, ada sejumlah kecil udara yang turut masuk dalam tubuhnya, lalu terserap dalam aliran darah menuju ke usus. Hal ini akan membuat perut bayi mudah kembung dan menjadi lebih sering kentut.

Sering kentut apakah baik untuk kesehatan?

Kentut dapat membuat usus senang dan menurunkan risiko komplikasi usus besar di masa depan. Dalam jangka pendek, menahan gas dapat membatasi motilitas usus, menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan, nyeri dan bahkan sembelit. Jadi, membiarkan gas itu keluar dapat membuat fungsi dalam tubuh kita tetap teratur dan nyaman.

Kenapa saya jadi sering kentut?

Anda bisa kentut berlebihan setelah makan banyak makanan tinggi serat. Ini lantaran tubuh tidak dapat menyerap serat seperti halnya zat gizi lain. Serat justru bergerak dalam saluran pencernaan dan menjadi makanan bagi bakteri usus. Proses penguraian serat oleh bakteri usus dapat menghasilkan gas berlebih.