Apa penyebab penyakit tb kelenjar

TB kelenjar getah bening adalah jenis tuberkulosis ekstra paru (extrapulmonary TB), yang menyerang kelenjar getah bening. TBC kelenjar getah bening juga biasa disebut sebagai TB lymphadenitis.

Umumnya, paling sering memengaruhi kelenjar getah bening area leher. Pada tuberkulosis kelenjar getah bening leher, biasa juga disebut sebagai scrofula atau king’s evil.

Simak penjelasan lengkapnya mengenai penyebab, gejala, hingga pengobatan dalam artikel ini.

Mengutip National Health Service, tuberkulosis (TB/TBC) adalah infeksi bakteri yang utamanya memengaruhi paru-paru. Namun, infeksi juga bisa menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti kelenjar, tulang, perut, hingga sistem saraf.

Sama seperti TB paru, penyebab TBC kelenjar getah bening adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Ada pula jenis infeksi bakteri mycobacterium lainnya, seperti Mycobacterium avium-intracellulare dan Mycobacterium kansasii, jyang umum terjadi pada anak-anak.

Infeksi ini biasanya terjadi akibat menghirup percikan droplet dari penderita TB aktif. Bakteri itu kemudian terhirup ke paru-paru dan menyebar ke kelenjar getah bening.

Ada beberapa kondisi yang membuat seseorang lebih rentan mengalami TB kelenjar getah bening, berikut adalah faktor risikonya, seperti: 

  • Sistem kekebalan tubuh 
  • Tinggal di lingkungan padat penduduk dengan sanitasi buruk
  • Menderita HIV atau sedang menjalani terapi HIV
  • Berjenis kelamin wanita
  • Orang yang kekurangan gizi
  • Berusia 30-40 tahun

Baca Juga

  • Inilah Bahaya Racun Kalajengking yang Tidak Boleh Disepelekan
  • 10 Pekerjaan Berisiko untuk Penyakit Paru paru
  • Mengenal Sefalosporin, Kelas Antibiotik yang Terbagi Atas Beberapa Generasi

Apa saja gejala TBC kelenjar getah bening?

TB kelenjar getah bening umumnya menimbulkan pertumbuhan jaringan abnormal, pembengkakan, atau benjolan.

Benjolan ini biasanya berbentuk bulat, ukurannya kecil, tidak terasa hangat, serta tidak menimbulkan rasa nyeri saat menyentuhnya. Namun, benjolan bisa saja membesar seiring berjalannya waktu dan berpotensi mengeluarkan cairan, seperti nanah setelah beberapa minggu. Benjolan ini dapat berjumlah satu atau lebih.

Selain pembengkakan kelenjar getah bening, sejumlah gejala lain juga bisa terjadi pada penderita TB kelenjar. Berikut beberapa di antaranya, seperti:

  • Demam
  • Merasa tidak enak badan (malaise)
  • Berkeringat di malam hari
  • Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas

Perbedaan gejala TB kelenjar dan kanker kelenjar getah bening

TBC kelenjar kadang menyebabkan gejala seperti munculnya benjolan di area kelenjar getah bening. Hal ini mungkin membuat Anda khawatir atau cemas Anda memiliki penyakit lain, yaitu kanker getah bening. Meski mungkin gejala kanker getah bening dan TB kelenjar sama-sama ada benjolan, ada perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan antara gejala TBC kelenjar dan kanker kelenjar getah bening adalah letak benjolan. Benjolan akibat kanker getah bening biasanya dapat ditemukan pada ketiak dan selangkangan. Sementara, benjolan TB kelenjar umumnya ada di area leher saja.

Selain itu, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter untuk mengetahui gejala lainnya.

Baca Juga

  • Apa yang Memicu Ligamen Robek?
  • Ini 8 Efek Samping Kemoterapi yang Digunakan untuk Obati Kanker
  • Cara Membersihkan Kamar Mandi secara Menyeluruh dan Bahayanya jika Kotor

Cara mendiagnosis TB kelenjar getah bening

Bila mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Hal ini penting karena TB kelenjar getah bening dapat terus berkembang, menyebar, dan mungkin saja menyebabkan komplikasi. Dokter dapat mendiagnosis TB kelenjar getah bening dengan cara melakukan pemeriksaan fisik, seperti melihat secara langsung benjolan.

Selain itu, itu dokter akan melakukan uji tuberkulin (tes mantoux) dengan menyuntikkan sejenis protein ke tubuh Anda. Apabila timbul benjolan di kulit, ada kemungkinan Anda mengalami TB ini. Meski demikian, tes ini tidak selalu akurat.

Oleh karena itu, dokter umumnya melakukan biopsi pada area benjolan di kelenjar getah bening.

Biopsi adalah pengambilan sedikit sampel cairan untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. Selain itu, tes pemindaian, seperti rontgen, dan tes darah, juga mungkin disarankan untuk memastikan diagnosis.

Baca Juga

  • Susah Sendawa Dapat Disebabkan Hal Ini, Kenali Cara Sendawa yang Benar
  • 9 Obat Saraf Terjepit dan Perawatan Medis Lainnya
  • Kenali Cara Menghilangkan Gagap pada Orang Dewasa untuk Kembalikan Rasa Percaya Diri

Bagaimana cara mengatasi TB kelenjar getah bening?

Seperti halnya pengobatan TBC pada umumnya, TB kelenjar getah bening juga butuh waktu yang lama, yaitu sekitar 6-12 bulan.

Pada durasi waktu ini, pasien dapat diresepkan untuk menggunakan kombinasi beberapa jenis obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri seperti isoniazid, rifampicin, dan ethambutol.

Selama masa pengobatan, ada kemungkinan kelenjar getah bening akan menjadi lebih besar atau meradang. Kondisi ini normal dan disebut sebagai reaksi peningkatan paradoks.

Dalam kondisi munculnya reaksi ini pun Anda harus tetap menjalani perawatan.

Dokter juga mungkin akan meresepkan obat steroid oral pada TB kelenjar getah bening, yang dapat membantu mengurangi infeksi atau peradangan pada pertumbuhan jaringan abnormal.

Apabila dokter merekomendasikan penanganan TBC kelenjar untuk menghilangkan massa seperti operasi bedah, tindakan ini bisa dilakukan setelah obat antituberkulosis sudah habis.

Ini untuk memastikan bakteri sudah benar-benar mati dan hilang.

Apakah TBC kelenjar getah bening bisa sembuh total?

Dengan pengobatan antibiotik yang tepat, tingkat kesembuhan sekitar 89-94%. Saat merasa gejala TBC muncul, termasuk TB kelenjar getah bening, segera pergi ke dokter agar penanganan dapat dilakukan lebih awal.

TB kelenjar getah bening adalah jenis TB kedua yang paling sering setelah TB paru. Penyakit ini umumnya menyerang kelenjar getah bening di leher.

Sebaiknya, lakukan perawatan dan pengobatan sedini mungkin untuk mencegah komplikasi, seperti infeksi yang menyebar ke area tubuh lainnya. Pastikan Anda juga menaati aturan minum obat TBC yang dianjurkan dokter.

Jangan berhenti sebelum dokter meminta Anda untuk berhenti, sekalipun Anda merasa sudah jauh lebih membaik. Sebab, bisa jadi balteri di dalam tubuh Anda belum mati sempurna jika pengobatan belum dilaksanakan sesuaii waktu yang telah ditentukan.

Konsultasikan segala keraguan Anda mengenai kondisi yang Anda alami. Anda juga bisa bertanya langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.

Download sekarang di App store dan Google Play.