Apa keunikan rumah adat Baduy?

Apa keunikan rumah adat Baduy?

Keunikan Rumah Adat Sulah Nyanda

eddy Purwanto June 10, 2019 Inspiration Leave a comment

Share
  • Facebook
  • Twitter
  • Stumbleupon
  • LinkedIn
  • Pinterest

Keunikan dan kekhasan rumah adat suku Baduy di wilayah Provinsi Banten yang menjaga keseimbangan alam dan tata nilai tradisi dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan pemukiman di era modern.

Rumah adat masyarakat suku Baduy di wilayah Provinsi Banten yang dikenal dengan nama Sulah Nyanda memilki keunikan dan kekhasan tersendiri. Atap rumah adat ini terbuat dari daun nipah yang disebut sulah nyanda. Nyanda berarti sikap bersandar, sandarannya tidak lurus melainkan agak merebah ke belakang.Sulah nyanda biasanya, dibuat lebih panjang dan memiliki kemiringan yang lebih rendah pada bagian bawah rangka atap.

Rumah adat Baduy dibangun berhadap-hadapan dan depannya menghadap ke selatan atau utara. Bentuknyaempatpersegi panjang, dengan atap kampung dan sosoran dipasang di salah satu sisinya.Selain itu, rumah adat ini memilikihiasandi atas atap rumah yang menyerupai bentuktanduk.Hiasan tersebut, terbuat dari ijuk (sabut aren) yang dibulatkan dan diikat.

Pembuatan rumah adat Sulah Nyanda mengikuti konturtanah,sehingga tiang-tiang rumah adat ini tidak memiliki ketinggian yang sama. Keunikan dan kekhasan budaya suku Baduy ini, yang menjadi salah satu daya tarik wisata unggulan di Banten.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurhayati, daya tarik wisata unggulan di Banten diantaranya Cisadane, Banten Lama, Anyer-Carita, Ujung Kulon, Tanjung Lesung, Baduy dan Sawarna. Informasi wisata unggulan Banten bisa dilihat di anjungan Banten di TMII yang yang menampilkan bangunan rumah adat, pakaian tradisional, kuliner khas, dan replika destinasi wisata.



Salah satu keunikan dari masyarakat suku Baduy adalah memiliki pola pemukiman klaster, artinya kumpulan rumah terpusat dalam wilayah yang dibatasi dengan pagar alam. Pagar alam ini, diletakkan mengelilingi kampung sekaligus sebagai batas antar wilayah pemukiman danhutan.

Pemukiman suku Baduy berpaku pada letak rumah Puun(rumah ketua adat) yang berada di arahselatan, sehingga rumah warga tidak berada di belakang atau di samping rumahPuun tapi berada di depan rumahPuun.

Rumah Puun berhadapan langsung denganBalaiAdat.Balai Adat ini berfungsi untuk melaksanakan berbagai kegiatan adat, sepertirapatadat, prosesisunatan, prosesilamaran.Sedangkan, Saung Lisung (balai untuk menumbuk padi) berada di belakang sebelah kanan Balai Adat.

Rumah adat Sulah Nyanda tidak memilikijendela, namun memiliki lubang berbentukkubusatau persegi dengan ukuran yang beragam tiap rumah tidak sama.Perkiraan ukurannya lebih kurang 10 cm x 10 cm, atau 10 cm x 15 cm.Lubang tersebut dipergunakan untuk memantau keamanan lingkungan rumahnya. Rumah adat Sulah Nyanda hanya memiliki satupintuke luar masuk yang disebut denganPanto.

Pemukinan suku Baduy dikelilingi hutan dengan beragam tumbuhan, antara lain pohondurian, tumbuhan untuk pengobatan, pohonbambuyang tumbuh di pinggir kanan kiri sungai. Rumah adat Sulah Nyanda merupakan rumah panggung yang kebanyakan menggunakan bahan bambu.

Bilik rumah dan pintu rumah terbuat dari anyaman bambu yang dianyam secara vertikal. Teknik anyaman tersebut dikenal dengan namaSarigsigtersebut, dibuat berdasarkan perkiraan, tidak diukur terlebih dahulu. Kunci rumah dibuat dengan memalangkan dua buah kayu yang ditarik atau didorong dari bagian luar rumah. (Ahmad Jauhari)

Share
  • Facebook
  • Twitter
  • Stumbleupon
  • LinkedIn
  • Pinterest