Apa kah fungsi rangka bagi tubuh manusia

Jakarta -

Bunda bisa mulai menjelaskan fungsi rangka manusia ke anak saat dia duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ya. Biasanya materi pelajaran ini dipelajari oleh anak kelas 5 SD.

Mengenalkan fungsi rangka tidak bisa langsung dijelaskan ke buah hati. Bunda perlu mengenalkan dahulu susunan rangka tubuh manusia agar dia bisa mengetahui gambarannya.

Nah, agar lebih mudah, Bunda bisa menggunakan model rangka manusia yang sering digunakan di sekolah. Dengan melihat langsung, anak umumnya dapat dengan mudah menghafal dan memahami fungsi rangka manusia.

Susunan rangka manusia

Susunan tulang atau rangka tubuh manusia masuk ke dalam sistem gerak. Menurut Dede Abdurohman dalam buku Sistem Rangka: Susunan Penegak Tubuh yang Kokoh, rangka adalah tulang-tulang yang saling berhubungan dan tersusun secara teratur di dalam tubuh, Bunda.

Antar tulang dihubungkan dengan sendi, sehingga tulang terikat kuat pada tempatnya. Sedangkan bagian yang menggerakkan rangka manusia adalah otot.

Ketika masih bayi, kita memiliki 300 potong tulang lho, Bunda. Jumlah ini menurun seiring bertambahnya usia.

"Saat tumbuh besar, di antara potongan-potongan tulang banyak yang menyambung dan bersatu, seperti tulang-tulang di punggung dan tulang tengkorak. Sehingga, ketika dewasa, kita hanya memiliki 206 potong tulang," kata Dede.

Melansir dari laman Rumah Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berikut susunan rangka tubuh manusia:

1. Tulang tengkorak

Tulang tengkorak atau rangka kepala tersusun atas tulang-tulang pipih yang saling berhubungan, sehingga membentuk tengkorak. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak, serta bola mata dan telinga bagian dalam.

Tulang tengkorak terdiri dari tulang tengkorak bagian kepala (tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian muka (wajah). Rangka kepala tersusun dari 30 tulang yang tumbuh bersama dan membentuk batok yang mirip helm, Bunda.

2. Tulang badan

Tulang badan merupakan kelompok tulang yang membentuk badan kita nih. Tulang ini dibentuk oleh berbagai ruas-ruas tulang, yakni:

  • Tulang belakang: berbentuk tulang pendek dan berjumlah 33 ruas.
  • Tulang dada: berbentuk pipih dengan panjang kurang lebih 15 cm. Dibagi menjadi tiga, yaitu bagian hulu (bagian yang pada sisi kiri dan kanannya melekat sepasang tulang selangka), bagian badan (sisi kiri dan kanannya melekat 7 pasang tulang rusuk sejati), dan bagian taju pedang tersusun atas tulang rawan.
  • Tulang rusuk: berjumlah 12 pasang, bentuknya pipih. Terbagi menjadi tulang rusuk sejati (7 pasang), palsu (3 pasang), dan melayang (2 pasang).
  • Gelang bahu: tersusun dari tulang selangka dan belikat.
  • Gelang panggul: tersusun dari tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan.

3. Tulang anggota gerak

Tulang anggota gerak terdiri dari anggota gerak atas dan bawah. Anggota gerak atas adalah tangan atau lengan, sedangkan anggota gerak bawah adalah kaki.

Apa kah fungsi rangka bagi tubuh manusia
Ilustrasi anak sedang belajar/ Foto: iStock

Fungsi rangka manusia

Tahukah Bunda, tubuh kita dapat bergerak dengan bebas karena memiliki rangka lho. Tulang dan otot harus cukup kuat agar dapat aktif bergerak melakukan aktivitas.

Selain untuk fungsi gerak, tulang atau rangka memiliki fungsi lain bagi tubuh. Mengutip buku Mengenal Rangka Tubuh oleh Nina Surtiretna, dkk, berikut 5 fungsi rangka manusia:

1. Memberi bentuk tubuh

Manusia memiliki bentuk tubuh yang tetap karena memiliki tulang atau rangka. Seperti membangun rumah, kita perlu membuat rangka yang kuat agar tidak mudah roboh. Begitu pun tubuh manusia.

Tanpa rangka, tubuh kita akan seperti cacing, ubur-ubur, atau siput. Karena tidak memiliki tulang, hewan-hewan tersebut tak memiliki bentuk tubuh yang tetap.

2. Menopang tubuh

Fungsi rangka manusia lainnya adalah untuk menopang tubuh agar berdiri dengan kokoh. Fungsi ini diambil alih oleh tungkai bawah atau kaki.

"Tulang telapak kaki kita berfungsi seperti fondasi. Tulang paha, tulang betis, dan tulang kering, dibantu oleh tempurung kaki, menjadi tiangnya. Kaki menopang badan kita agar bisa berdiri," ujar Nina.

Sementara itu, tulang punggung, tulang dada, dan tulang di sekitarnya juga memiliki fungsi sebagai penopang tubuh. Mereka menopang tubuh agar badan tetap tegak.

3. Pelindung organ dalam tubuh

Setiap susunan rangka manusia memiliki fungsi sebagai pelindung organ dalam tubuh. Rangka berfungsi untuk melindungi otak, jantung, ginjal, dan organ lainnya yang penting dalam tubuh.

Tulang tengkorak sangat keras dan bersendi mati, sehingga memiliki fungsi seperti helm yang melindungi otak. Sedangkan tulang belakang dan dada berfungsi untuk melindungi jantung, paru-paru, dan hati.

Tulang belakang juga melindungi sumsum tulang belakang yang berfungsi sebagai penghubung sistem saraf ke otak atau sebagai pusat gerak refleks. Sementara itu, tulang pinggul kita juga berfungsi untuk melindungi alat pencernaan dan alat kelamin nih.

4. Tempat otot-otot dan daging melekat

Tulang kita berada di bawah otot (daging) dan kulit, Bunda. Tulang menjadi tempat melekatnya otot dan daging untuk kemudian dibungkus oleh kulit.

"Otot dan daging melekat cukup rekat pada tulang belulang. Tanpa tempat melekat yang kokoh, otot tidak dapat menggerakkan tubuh," kata Nina.

5. Tempat pembentukan sel-sel darah

Fungsi rangka manusia selanjutnya yakni sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Pada rongga tulang spons dan tulang pipa terdapat sumsum tulang.

Sumsum ini berwarna merah pada masa pertumbuhan. Ketika dewasa, pertumbuhan akan berhenti dan sebagian sumsum merah ini berubah menjadi kuning berlemak.

Sumsum merah hanya ditemukan di ujung atas tulang lengan atas dan tulang paha, ruas tulang belakang, tengkorak, dada, rusuk, dan pelvis. Di dalam sumsum merah inilah dibuat sel-sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit).

(ank/som)

Fungsi rangka manusia adalah memberi bentuk tubuh, menegakkan tubuh, melindungi organ tubuh yang penting, tempat melekatnya otot, dan tempat pembentukan sel darah. 

Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan berbagai organ penting di dalam tubuh pun dapat terlindungi.

Manusia umumnya terlahir dengan 300 tulang. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, beberapa jaringan tulang akan menyatu. Dengan demikian, seseorang hanya akan memiliki sekitar 206 tulang di dalam tubuh saat mencapai usia dewasa.

Apa kah fungsi rangka bagi tubuh manusia

Setiap tulang memiliki peran penting untuk memastikan semua mekanisme tubuh berfungsi dengan baik.

Fungsi Sistem Rangka Manusia

Tidak seperti organ lain dalam tubuh, tulang memiliki tekstur yang keras dan sangat padat. Hal ini dikarenakan tulang berfungsi untuk melindungi organ-organ penting di dalam tubuh, seperti otak, paru-paru, dan jantung.

Selain itu, ada banyak fungsi tulang sebagai bagian dari sistem rangka manusia, di antaranya:

1. Menopang dan memberi bentuk tubuh

Salah satu peran utama tulang adalah untuk memberikan bentuk tubuh dan menentukan tinggi badan. Tak hanya itu, tulang juga berfungsi untuk menopang tubuh agar manusia dapat berdiri tegak atau duduk.

2. Menunjang pergerakan tubuh

Tulang bersama dengan otot, ligamen, dan sendi berperan dalam mendukung pergerakan tubuh, sehingga manusia dapat menjalani aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, menulis, dan makan.

Dengan adanya sistem rangka yang baik, manusia dapat bergerak dengan nyaman sehingga aktivitas sehari-hari pun bisa berjalan dengan baik.

3. Memproduksi sel darah

Sumsum tulang merupakan bagian tulang yang berfungsi untuk menghasilkan sel-sel darah. Sumsum tulang bertekstur lunak dan dapat ditemukan di beberapa rongga tulang tertentu, misalnya tulang panggul dan paha.

Selain menghasilkan sel darah, sumsum tulang juga berfungsi untuk menghancurkan sel-sel darah yang sudah tua.

4. Menyimpan mineral

Sistem rangka manusia menyimpan dua mineral penting, yaitu kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor dibutuhkan sel agar dapat berfungsi dengan baik, terutama sel saraf dan otot.

Ketika kadar kalsium dan fosfor di dalam darah berkurang, hormon paratiroid akan mengatur kekurangan tersebut dengan mengambilnya dari tulang. Ini artinya, tulang ibarat sebuah bank yang dapat menyimpan kalsium serta fosfor dan tubuh bisa mengambilnya kapan saja saat dibutuhkan.

Namun, jika cadangan kalsium dan fosfor sudah menipis karena terlalu sering diambil, tulang akan menjadi keropos sehingga rentan mengalami patah tulang.

Tipe-Tipe Tulang di Dalam Tubuh Manusia

Berdasarkan bentuknya, tulang terbagi menjadi empat macam, yaitu:

Tulang pipih

Tulang pipih memiliki permukaan yang datar dan lebar. Beberapa jenis tulang yang tergolong tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang rahang bawah, tulang belikat, dan tulang dada (sternum).

Tulang panjang

Tulang panjang berbentuk lurus dan tipis. Tulang yang tergolong sebagai tulang panjang meliputi tulang lengan atas (humerus), tulang paha (femur), tulang pengumpil (radius), tulang hasta (ulna), dan tulang kering.

Tulang pendek

Tulang pendek memiliki ukuran yang kecil. Beberapa tulang yang termasuk golongan tulang ini adalah tulang lutut (patella) serta tulang-tulang di bagian kaki dan tangan.

Tulang tidak beraturan (irregular)

Jenis tulang ini memiliki bentuk yang tidak beraturan atau tidak sesuai dengan ketiga jenis tulang di atas. Contoh tulang yang termasuk ke dalam jenis tulang tidak beraturan adalah tulang belakang.

Tidak ketinggalan, enamel gigi juga tergolong ke dalam jenis tulang dan bahkan lebih kuat serta lebih tahan lama daripada tulang. Enamel gigi berfungsi untuk melindungi saraf dan jaringan halus di dalam gigi.

Selain itu, ada persendian yang merupakan tempat bertemunya dua tulang. Ada sendi yang bisa digerakkan, ada pula yang tidak. Sendi bergerak memungkinkan manusia untuk melakukan gerakan seperti membungkuk, menulis, menekuk, dan berputar.

Salah satu jenis sendi yang paling utama adalah sendi engsel. Sendi engsel terdapat pada siku dan lutut, sedangkan yang berukuran kecil terdapat pada jari tangan dan kaki. Sendi ini hanya bisa membuka atau menekuk secara satu arah.

Jenis lain dari sendi bergerak adalah sendi peluru di bagian pinggul dan bahu, serta sendi pelana di telapak tangan. Sendi peluru memungkinkan pergerakan ke segala arah, sedangkan sendi pelana membuat tubuh dapat bergerak, tetapi pergerakannya terbatas.

Gangguan dan Kelainan Sistem Rangka Manusia

Skoliosis, kifosis, dan lordosis adalah beberapa istilah kelainan tulang yang paling umum terjadi. Selain itu, ada pula beberapa macam gangguan atau kelainan lain pada sistem rangka, di antaranya:

1. Fraktur

Fraktur merupakan kondisi ketika tulang atau sendi di dalam tubuh rusak akibat retak atau patah. Kondisi ini membuat sistem rangka manusia tidak dapat berfungsi dengan baik.

2. Osteomielitis

Osteomielitis adalah peradangan pada jaringan tulang dan sekitarnya yang terjadi akibat infeksi bakteri. Infeksi bisa terjadi karena adanya luka terbuka pada tulang, misalnya akibat cedera, infeksi pada bagian tubuh lain yang menyebar ke tulang, atau komplikasi dari operasi.

3. Rakitis

Rakitis merupakan pertumbuhan abnormal pada anak yang disebabkan kekurangan vitamin D. Kondisi ini dapat menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh, sehingga tulang mudah patah.

4. Oste0porosis

Osteoporosis terjadi karena berkurangnya kepadatan serta hilangnya kekuatan tulang. Osteoporosis lebih banyak dialami wanita karena jumlah sel tulang wanita lebih sedikit daripada pria. Menopause juga berperan dalam meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita.

5. Akromegali

Akromegali disebabkan oleh kelebihan jumlah hormon pertumbuhan (growth hormone) di dalam tubuh. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami pertumbuhan berlebihan pada jaringan tulang, terutama pada wajah, lengan, dan kaki.

6. Fibrous dysplasia

Kondisi ini ditandai dengan kelainan tulang langka yang terjadi ketika jaringan seperti luka, tumbuh pada tulang yang normal. Jaringan ini dapat melemahkan tulang dan mengakibatkan kerusakan jaringan.

7. Osteogenesis imperfecta

Osteogenesis imperfecta adalah penyakit akibat kelainan genetik yang menyebabkan seseorang terlahir dengan tulang yang rapuh dan tidak terbentuk dengan baik. Kelainan langka ini bersifat turunan dan belum dapat disembuhkan.

Sejauh ini, langkah penanganan dilakukan agar penderita penyakit ini tetap bisa bergerak dan menjalani aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

8. Kanker tulang

Umumnya, kanker tulang berasal dari kanker pada organ lain, seperti prostat, paru-paru, ginjal, atau payudara, yang kemudian menyebar ke tulang. Kanker tulang dapat muncul di semua bagian tulang dalam tubuh, tetapi umumnya terjadi di tungkai, lengan, dan panggul.

Tips untuk Menjaga Kesehatan Sistem Rangka Manusia

Tulang akan kehilangan kekuatannya seiring dengan bertambahnya usia. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kekuatan tulang dan kesehatan sistem rangka tubuh dengan melakukan beberapa cara berikut ini:

Mengonsumsi makanan tinggi kalsium

Kalsium tidak hanya diperoleh dari susu, tetapi juga keju, yoghurt, ikan sarden, ikan salmon, bayam, brokoli, dan tahu. Kalsium juga bisa diperoleh dari suplemen.

Rekomendasi jumlah kebutuhan asupan kalsium bagi orang dewasa adalah sekitar 1.000 miligram per hari, sedangkan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan lebih banyak asupan kalsium, yaitu sekitar 1.200–1.300 miligram kalsium per hari.

Memenuhi kebutuhan vitamin D

Vitamin D dibutuhkan dalam proses penyerapan kalsium agar tulang tetap kuat. Rekomendasi asupan vitamin D untuk orang dewasa adalah 600 IU atau setara 15 mikrogram per hari.

Sementara itu, kebutuhan vitamin D pada orang lanjut usia akan meningkat menjadi 800 IU atau setara 15 mikrogram per harinya.

Vitamin D banyak terkandung di dalam minyak ikan, ikan tuna, susu, dan kuning telur. Vitamin ini juga bisa diperoleh secara alami dari sinar matahari pagi. Jika khawatir kebutuhan vitamin D tidak tercukupi, Anda pun bisa mengonsumsi suplemen vitamin D.

Memakai perlindungan saat berkendara dan berolahraga

Saat bersepeda atau mengendarai motor, jangan lupa untuk selalu memakai helm dan alat pelindung lainnya. Hal ini penting dilakukan untuk melindungi tulang dari risiko cedera akibat terjatuh atau bahkan kecelakaan.

Berolahraga secara rutin

Sistem rangka manusia memang dirancang untuk menahan beban. Beberapa tulang bahkan mampu menahan beban hingga 2 kali berat tubuh.

Namun, tulang harus terus dilatih agar tidak kehilangan kekuatannya. Hal ini dapat Anda lakukan dengan berolahraga secara rutin, seperti latihan beban, berenang, atau aktivitas sederhana seperti berjalan kaki dan naik-turun tangga.

Aktivitas tersebut dapat memperlambat pengeroposan tulang dan membentuk tulang yang kuat.

Menghindari rokok dan minuman beralkohol

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok dapat menurunkan kepadatan tulang serta meningkatkan risiko osteoporosis. Hal ini mungkin disebabkan oleh alkohol yang dapat mengganggu penyerapan kalsium.

Dengan sistem rangka yang sehat, tubuh akan lebih kuat bahkan saat memasuki usia lanjut. Oleh karena itu, sistem rangka penting untuk selalu dijaga kesehatannya.

Jika masih memiliki pertanyaan seputar sistem rangka manusia atau mengalami keluhan di bagian tulang dan sendi, Anda bisa berkonsultasi ke dokter.