Apa itu ya juj dan ma juj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semakin dekatnya hari kiamat salah satunya ditandai dengan kemunculan Ya'juj dan Ma'juj. Dalam Alquran Surah al-Kahfi ayat 94 diyatakan, keduanya adalah kaum yang suka berbuat kerusakan di muka bumi. Ya'juj dan Ma'juj merupakan dua istilah yang selalu disebut bersamaan.

Kedua istilah tersebut dapat ditemukan dalam Alquran, hadis, dan juga kitab-kitab suci terdahulu. Pertanyaannya, siapakah Ya'juj dan Ma'juj itu sesungguhnya? Dari mana mereka berasal? 

Sampai hari ini, suku bangsa yang disebut Ya'juj dan Ma'juj masih menimbulkan perdebatan. Ada yang menyebut mereka sebagai bangsa Tartar, Mongol, Cina, dan sebagainya. Ada pula yang menganggap Ya'juj dan Ma'juj sebagai nenek moyang bangsa Turki. Namun demikian, identitas mereka sesungguhnya hanya Allah SWT yang tahu. Ibnu Katsir menerangkan, Ya'juj dan Ma'juj adalah keturunan Adam AS. Silsilah mereka dikatakan berasal dari keturunan Yafits bin Nuh AS. Dalam Alquran dikisahkan, Ya'juj dan Ma'juj diisolasi oleh tembok atau benteng logam yang dibangun Zulkarnain.

Meski mereka masih berasal dari jenis manusia, Ya'juj dan Ma'juj mempunyai ciri khas yang membuat mereka tampak berbeda dari manusia pada umumnya. Dalam satu hadis Nabi SAW disebutkan, Ya'juj dan Ma'juj memiliki muka yang lebar, mata yang kecil (sipit), dan warna putih di rambut atas mereka. Bentuk wajah mereka dikatakan mirip perisai (HR Imam Ahmad). Mereka juga nyaris tidak memiliki kemampuan untuk memahami bahasa atau perkataan yang dituturkan manusia.

Ketika pada masanya, Ya'juj dan Ma'juj akan berhasil menghancurkan dinding besi pembatas yang telah dibangun oleh Zulkarnain. Mereka akan turun dari pegunungan dengan cepat dan tergesa-gesa karena sudah tidak sabar untuk membuat kerusakan di muka bumi. Syekh Ibnu Baz rahimahullah dalam kitab kumpulan fatwanya menuliskan, Ya'juj dan Ma'juj akan muncul di akhir zaman, yaitu setelah keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa bin Maryam AS.

Jumlah Ya'juj dan Ma'juj juga terbilang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari tempat persembunyiannya, seakan-akan terlihat seperti air bah yang mengalir. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disiratkan bahwa populasi manusia biasa dibandingkan Ya'juj dan Ma'juj adalah 1:999 (satu berbanding sembilan ratus sembilan puluh sembilan).

Sementara, hadis yang diriwayatkan oleh an-Nuwas RA mengungkapkan, ketika Allah SWT mengeluarkan Ya'juj dan Ma'juj dari tempat persembunyiannya, mereka segera turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Selanjutnya, gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan kemudian meminum habis semua air dalam danau tersebut (HR Muslim 2937/110, at-Tirmidzi 2240 Abu Dawud 4321, Ibnu Majah 4075).

Allah SWT berfirman, "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) sudah dekat kedatangan janji yang benar (kiamat), tiba-tiba terbelalaklah mata orang kafir. (Mereka berkata): 'Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim'," (QS: al-Anbiya [21]: 96-97).

Lepasnya Ya'juj dan Ma'juj dari tempat persembunyian mereka merupakan salah satu tanda semakin dekatnya hari kiamat. Ketika mereka menguasai dunia, tidak ada yang sanggup menghentikan mereka, termasuk kaum Muslimin yang pada saat itu hidup bersama Nabi Isa AS.

Untuk menghancurkan Ya'juj dan Ma'juj, Allah SWT mengirim sejenis ulat untuk menyerang leher mereka sehingga menyebabkan mereka binasa. Mayat-mayat mereka lantas bergelimpangan dan bau busuk menyengat. Untuk membersihkan itu semua, Allah SWT lalu mengirim burung-burung untuk mengangkuti mayat-mayat tersebut, serta mengirim hujan untuk membersihkannya.

KOMPAS.com - Kaum perusak yang membuat kerusakan di alam semesta menjelang datangnya hari akhir adalah Ya'juj dan Ma'juj.

Dalam Islam, kemunculan Ya'jud dan Ma'jud merupakan salah satu tanda kiamat besar atau kiabat Kubra.

Ya'jud dan Ma'jud disebut muncul setelah Dajjal dan sebelum Nabi Isa.

Lantas, siapakah Ya'jud dan Ma'jud serta bagaimana ciri-cirinya?

Baca juga: Nostradamus, Peramal Hari Kiamat dan Lengsernya Raja Charles III

Siapakah Ya'jud dan Ma'jud?

Dalam sebuah hadis diriwayatkan bahwa Ya'jud dan Ma'jud adalah keturunan Nabi Adam, sama seperti manusia pada umumnya.

Ya'jud dan Ma'jud disebutkan dua kali dalam Al Quran, yakni dalam surat Al-Kahfi ayat 94 dan Al-Anbiya ayat 94.

"Mereka berkata, 'Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya'jud dan Ma'jud itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatlah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (Al-Kahfi ayat 94)

Sedangkan firman Allah dalam Al-Anbiya ayat 96 berbuyi, "Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'jud dan Ma'jud, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi."

Ayat dalam surat Al-Kahfi tersebut mengungkapkan bahwa janji Allah benar-benar nyata bahwa keluarnya Ya'jud dan Ma'jud sebagai tanda kiamat sudah dekat.

Kemunculan Ya'jud dan Ma'jud di muka bumi berperan menciptakan kekacauan dan kerusakan dengan takdir yang telah ditetapkan Allah.

Baca juga: Perbedaan Nabi dan Rasul dalam Islam

Ciri-ciri Ya'jud dan Ma'jud

Meski sama-sama keturunan Nabi Adam, Ya'jud dan Ma'jud berbeda dari manusia kebanyakan.

Ya'jud dan Ma'jud memiliki ciri khas yang di luar nalar, misalnya seperti sifat jahat, serakah, suka menghasut, kejam, dan licik.

Mereka tidak memedulikan keberadaan manusia lainnya, karena yang ada dalam pikirannya hanya ingin menguasai dan merusak segala hal di muka bumi.

Seluruh sumber daya alam, tumbuhan, tanah, dan kekayaan lainnya harus ditaklukkannya.

Oleh karena itu, mereka tidak mengenal ibadah, karena semua waktunya habis untuk mengumpulkan kekayaan.

Dari segi fisik, dalam hadis riwayat Imam Ahmad disebutkan bahwa Ya'jud dan Ma'jud berwajah lebar, matanya sipit, berhidung kecil, ada warna putih di rambut atas, dan wajahnya seperti perisai.

Baca juga: Masa Fatrah, Terputusnya Risalah di Antara Dua Nabi

Asal-usul Ya'jud dan Ma'jud

Keberadaan Ya'jud dan Ma'jud sudah ada sebelum masa Rasulullah dan berhubunga dengan kisah Nabi Isa.

Diceritakan pada masa Nabi Nuh sebelum wafat, semua anaknya dipanggil oleh Nabi Sulaiman.

Namun, ada Ham dan Yafits yang tidak keluar, di mana Yafits memilih untuk berhubungan intim dengan istrinya.

Karena hal itu, Allah menurunkan ganjaran kepada Yafits dan istrinya, yang dikaruniai anak bernama Sannaf.

Ketika sudah besar, Sannaf memiliki keganjilan, tidak tumbuh seperti manusia normal.

Keturunan Sannaf itulah yang suatu saat bernama Ya'jud dan Ma'jud, yang memiliki nafsu makan tidak normal hingga mengakibatkan krisis pangan dan air di sekitarnya.

Ya'jud dan Ma'jud memilih mengisolasi diri di suatu celah gunung, tetapi akan tetap keluar secara bersama-sama ketika merasa haus dan lapar.

Ketika keresahan masyarakat memuncak, Allah mengutus Nabi Zulkarnain untuk menghadapi Ya'jud dan Ma'jud, yang telah menimbulkan kerusakan alam yang meluas.

Nabi Zulkarnain inilah yang mengurung Ya'juj dan Ma'juj.

Baca juga: Kisah Wafatnya Nabi Muhammad pada 8 Juni 632

Di mana Ya'jud dan Ma'jud dikurung?

Nabi Zulkarnain diutus oleh Allah untuk membuat bangunan atau dinding dari tembaga dan besi untuk menutup pintu keluar dan masuk kaum Ya'jud dan Ma'jud.

Ketika tugas tersebut selesai, Nabi Zulkarnain mengajak masyarakat di sekitarnya untuk meninggalkan tempat tersebut dan mencari lokasi yang lebih layak huni.

Allah juga menurunkan wahyu kepada Nabi Zulkarnain bahwa dinding tersebut akan dijaga kekuatannya hingga waktu yang ditentukan Allah terbuka, yakni menjelang hari kiamat kubra.

Ya'jud dan Ma'jud tetap berusaha keras membuka kurungan mereka, termasuk dengan menjilatinya.

Kendati demikian, ketika dinding yang dijilati akan berlubang, Allah akan menutupnya kembali.

Menjelang kiamat, dinding tersebut akan terbuka, hingga masyarakat tidak sadar bahwa Ya'jud dan Ma'jud sudah membaur.

Nantinya, Ya'juj dan Ma'juj akan dibinasakan oleh Allah setelah mendengar do'a yang dipanjatkan oleh Nabi Isa dan orang-orang beriman.

Referensi:

  • Saputra, Lilik Agus. (2019). Fitnah Dajjal & Ya'jud-Ma'jud. Yogyakarta: Araska.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ya juj dan Ma juj Apakah manusia?

Dalam ajaran Islam, melansir dari buku Fitnah Dajjal & Ya'juj dan Ma'juj Mengungkap Misteri Kemunculan Dajjal dan Ya'juj Ma'juj karya Lilik Agus Saputro, Ya'juj dan Ma'juj adalah manusia keturunan Nabi Adam AS yang tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang.

Dimana ya juj dan Ma juj dikurung?

Tembok besar China adalah serangkaian benteng yang dibangun untuk melindungi kawasan tersebut. Dinding ini membentang dari Liaodong di Timur dan Danau Lop di Barat. Sejak dulu, sebenarnya sudah cukup banyak teori yang mengatakan bahwa tembok besar ini adalah tempat Yajuj Majuj dikurung.

Kapan ya juj dan Ma juj muncul?

Terbitnya Matahari Dari Barat. Fitnah ini terjadi pada masa Nabi 'Isa bin Maryam Alaihissallam setelah ia membunuh Dajjal, lalu Allah membinasakan mereka semua dalam satu malam berkat do'anya (Nabi 'Isa bin Maryam) atas mereka.

Mengapa Allah menciptakan Ya juj dan Ma juj?

Jawaban ini terverifikasi. Allah menciptakan yajuj dan majuj sebagai pertanda datangnya hari kiamat yang akan merusak kehidupan di bumi.