Jakarta - Pernahkah kamu mendengar tentang algoritma? Mungkin terdengar asing untukmu, tetapi algoritma merupakan fondasi penting untuk menyelesaikan masalah dengan sistem komputer, lho. Show Secara sederhana, algoritma adalah susunan langkah penyelesaian atau metode untuk menyelesaikan suatu masalah secara sistematis dan logis. Untuk bisa mengenalinya, algoritma memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Memiliki masukan atau input, Simak penjelasan mengenai prinsip kerja, struktur, dan cara penyajian algoritma dalam pemrograman computer yang dikutip dari buku Algoritma dan Pemrograman karya Lamhot Sitorus, yuk. Prinsip Kerja AlgoritmaPada dasarnya, algoritma merupakan deskripsi proses untuk mengerjakan sesuatu yang disusun dalam sederet aksi. Secara sederhana, prinsip kerja algoritma terbagi menjadi, masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip kerja algoritma dapat dipahami ketika kita ingin membuat telur dadar. Sebelum membuat algoritma, hal yang perlu kita lakukan adalah mendefinisikan masukan (input) dan keluaran (output). Berdasarkan contoh di atas, maka yang menjadi masukan adalah telur mentah dan yang menjadi keluaran adalah telur dadar matang. Dengan demikian, susunan algoritmanya menjadi sebagai berikut: 1. Nyalakan api kompor, Struktur Dasar AlgoritmaSecara umum, struktur dasar algoritma terdiri dari sekuensial (sequential), test kondisi atau percabangan (branching), dan perulangan (looping). 1. Algoritma SekuensialAlgoritma sekuensial adalah langkah-langkah yang dilakukan secara berurutan sesuai dengan urutan penulisannya. Struktur ini merupakan struktur yang paling sering dilakukan. Contoh: 2. Algoritma Percabangan (Branching)Dalam kehidupan sehari-hari ada kalanya suatu kegiatan akan dilakukan dan tidak dilakukan tergantung situasi tertentu. Begitu pun dengan algoritma, ada kalanya satu atau beberapa aksi akan dikerjakan dan tidak dikerjakan tergantung situasi tertentu. Nah, struktur algoritma percabangan ini digunakan untuk mengerjakan satu aksi dari beberapa pilihan yang diberikan. 3. Algoritma Perulangan (Looping)Sama halnya dengan manusia, algoritma juga mengenal kegiatan pengulangan, yakni melakukan satu atau beberapa kegiatan secara berulang-ulang. Namun, berbeda dengan manusia, komputer tidak mengenal istilah lelah atau bosan dalam melakukan kegiatan yang sama secara berulang. Dengan demikian, struktur perulangan atau looping digunakan untuk menjalankan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang. Cara Penyajian AlgoritmaPenyajian algoritma akan lebih baik jika ditulis secara sistematis. Ada tiga cara yang bisa kamu gunakan untuk menyajikan algoritma, yakni secara naratif, flowchart atau diagram/bagan alir, dan pseudocode. 1. NaratifPenyajian algoritma secara naratif dituliskan dengan menggunakan cerita seperti dalam bahasa sehari-hari. Contoh: Menghitung luas segitiga menggunakan naratif 2. FlowchartDengan flowchart, cara penyajian algoritma dibuat dalam urutan simbol-simbol khusus. Urutan simbol digambarkan sesuai dengan arah tanda panah. Contoh flowchart Foto: Ist Sumber gambar: Algoritma dan Pemrograman (Sitorus, 2015) 3. PseudocodeLangkah-langkah penyelesaian masalah ini ditulis dengan cara yang mirip atau menyerupai program. Pseudocode tidak spesifik terhadap salah satu bahasa pemrograman sehingga algoritma ini dapat diterjemahkan menyesuaikan bahasa pemrograman yang ada dalam suatu program. Contoh: Menghitung luas segitiga menggunakan pseudocode Input (Alas) Meskipun ada tiga cara penyajian yang berbeda, hasil algoritma yang diberikan tetap sama. Maka dari itu, tidak ada aturan yang menyatakan harus menggunakan penyajian tertentu. Kamu bebas memilih bentuk penyajian sesuai keinginan dan pemahaman. Meski begitu, algoritma yang dibuat dengan kalimat memiliki kelemahan, yaitu hanya bisa dimengerti oleh praktisi yang mengerti bahasanya. Simak Video "Sistem Transportasi di New York Dihack, Negara-negara Ini Dicurigai" (pal/pal) |