Apa itu ibid dan opcit

Kalau kamu membuat footnote, atau sering membaca jurnal maupun buku yang menggunakan footnote, maka ibid, op.cit, dan loc.cit tidak asing lagi bagimu. Tapi apa perbedaannya?

Ibid (Ibidem)

Ibid menjelaskan bahwa footnote tersebut dikutip tepat sebelumnya. Karena itu, Ibid ditulis tepat dibawah footnote yang ditulis sebelumnya. Ibid dapat berasal dari halaman yang berbeda namun dari referensi yang sama.

Contoh:

  1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  2. Ibid., hlm. 15

Op. cit (opere citato)

Op. cit menjelaskan bahwa footnote tersebut sudah dikutip sebelumnya (tapi sudah diselingi footnote lain). Op. cit dapat berasal dari halaman yang berbeda namun dari referensi yang sama.

Contoh:

  1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  2. Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
  3. Gorys Keraf, op. cit. hlm 10.

Loc. Cit (locere citato)

Loc. Cit menjelaskan bahwa footnote tersebut berada pada halaman yang sama dari sumber referensi yang sama di salah satu footnote sebelumnya (tapi sudah diselingi footnote lain).

Contoh:

  1. Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
  2. Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
  3. Ismail Marahimin, loc. cit.

Sekarang #MokaFriends sudah tahu bukan apa perbedaan dari ketiganya? Agar informasi bermanfaat ini bisa dirasakan semua orang, jangan lupa share dan bagikan ke semua sosial media kalian yaps! 🙂

Apa itu ibid dan opcit
Delivering the Best

Post navigation

Jadi ceritanya saat ini aku sedang mengedit naskah tentang metodologi penelitian. Nah, di dalam naskah ini terdapat banyak kata Ibid., Loc. cit., dan Op. cit yang ditulis pada footnote atau catatan kaki.

Sekedar info untuk yang belum tahu apa itu catatan kaki, ini aku tuliskan definisi catatan kaki dari Wikipedia.

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

Awalnya, aku pikir Ibid itu nama orang (iya, aku emang seawam itu, tolong jangan ketawa). Setelah halaman demi halaman kuedit, aku mulai merasa aneh. Ini kok banyak banget ya nama si Ibid. Apa orang ini emang banyak mengacu pada buku si Ibid? Akhirnya, aku memutuskan untuk mencari tahu di Google, siapa sebenarnya si Ibid dan apa yang dia tulis.

Ternyata… Ibid itu bukan nama orang! *malu*

Jadi, dari apa yang aku baca di Wikipedia (lagi), Ibid.merupakan singkatan dari ibidem, berasal dari bahasa Latin yang artinya “berada di tempat yang sama”. Istilah ini biasa digunakan pada catatan kaki untuk menyatakan bahwa sumber dari materi yang dikutip sama dengan sumber yang sebelumnya. Jadi, jika ada ada dua atau lebih catatan kaki yang berurutan dan mengacu pada sumber yang sama, cukup tuliskan “ibid.“, sehingga kita tidak perlu menuliskannya berulang-ulang. O ya, karena ibid. ini merupakan singkatan, maka tanda titik di akhir kata ini wajib dituliskan.

Contoh penggunaan Ibid.:

[1] E. Vijh, Latin for Dummies (New York: Academic, 1997), p. 23.
[2] Ibid.
[3] Ibid., p. 29.

Keterangan: p. = page (halaman)

Penjelasan:

Sumber yang dirujuk pada nomor [2] sama dengan sumber yang tertera pada nomor [1], yaitu E. Vijh, Latin for Dummies halaman 23. Sedangkan sumber pada nomor [3] juga merujuk pada sumber yang sama dengan nomor [2], tetapi pada halaman yang berbeda, yaitu halaman 29.

Berpindah ke loc. cit. Loc. cit. merupakan singkatan dari loco citato (kayak merk chiki ya) yang juga berasal dari bahasa Latin, artinya “dikutip dari tempat yang sama dengan kutipan sebelumnya”. Istilah ini digunakan untuk menyatakan bahwa sumber yang dirujuk sama dengan sumber yang dicantumkan sebelumnya (termasuk halamannya). Jadi, loc. cit. dapat digunakan sebagai pengganti ibid. jika halaman sumber yang dirujuk sama dengan sebelumnya. Karena itu, penulisan loc. cit. tidak pernah diikuti dengan nomor halaman.

Contoh penggunaan loc. cit.:

Contoh 1.

[9] R. Millan, “Art of Latin grammar” (Academic, New York, 1997), p. 23.

[10] Loc. cit.

Pada contoh di atas, loc. cit. pada nomor [10] mengacu pada sumber nomor [9] seluruhnya, termasuk halamannya.

Contoh 2.

[9] R. Millan, “Art of Latin grammar” (Academic, New York, 1997), p. 23.

[10] G. Wiki, “Blah and its uses” (Blah Ltd., Old York, 2000), p. 12.

[11] Millan, loc. cit.

Pada contoh kedua, terlihat bahwa loc. cit. dapat digunakan untuk mengacu pada sumber sebelumnya yang sebetulnya tidak langsung berurutan (diseling oleh nomor [10]). Pada kasus seperti ini, sebelum kata loc. cit. cukup ditulis nama keluarga pengarang dari sumber sebelumnya saja.

Op. cit. merupakan singkatan dari opere citato. Kurang lebih, penggunaan op. cit. ini serupa dengan loc. cit., namun bedanya hanya op. cit. tidak selalu merujuk pada sumber dengan nomor halaman yang sama. Jadi, jika sumber yang ingin dirujuk telah dicantumkan sebelumnya, namun tidak langsung berurut (diselingi dengan rujukan lain), serta nomor halamannya berbeda, maka gunakanlah op. cit. 

Contoh penggunaan op. cit.:

[9] R. Millan, Art of Latin Grammar (Academic: New York, 1997), p. 23.

[10] G. Wiki, Language and Its Uses (Blah Ltd.: London, 2000), p. 217.

[11] G. Wiki, Towards a More Perfect Speech (Blah Ltd.: London, 2003), p. 354.

[12] G. Wiki, I Say, You Say (Blah Ltd.: London, 2003), p. 35.

[13] Millan, op. cit., p. 5.

[14] Wiki 2000, op. cit., p. 66.

[15] Wiki, I Say, You Say, p. 4.

Sumber yang digunakan pada nomor [13] mengacu pada buku R. Millan, sehingga sama dengan yang tertera pada nomor [9], dengan nomor halaman yang diacu berbeda. Jika ada dua atau lebih sumber yang penulisnya sama, maka untuk merujuk salah satunya, tulislah tahun diterbitkannya sumber tersebut. Misalnya seperti pada nomor [14], yang mengacu pada Language and Its Uses karena sumber tersebutlah yang diterbitkan pada tahun 2000. Sedangkan jika ternyata ada beberapa sumber yang penulis dan tahun terbit yang sama, maka tulislah judul sumber tersebut, tanpa perlu mencantumkan tahunnya. Misalnya seperti pada nomor [15].

Supaya lebih sederhana, aku membuat tabel seperti ini.

Harus Berurut Halaman Harus Sama
Ibid. ya tidak
Loc. cit. tidak ya
Op. cit. tidak tidak

Fyuh, panjang juga, ya. Hehehe. Tapi aku senang karena aku mendapat pelajaran baru. Semoga tulisan ini bisa membantu buat pembaca yang kebetulan kesasar membaca tulisan ini karena diarahkan oleh mbah Google, ya.

P. S.

Sumber asli dari definisi dan contoh yang ada dalam tulisan ini berasal dari Wikipedia bahasa Inggris yang kemudian saya terjemahkan sendiri.

Apa yang dimaksud ibid?

Ibid (dari bahasa Latin, kependekan dari kata “ibidem” yang berarti “tempat yang sama”) adalah istilah yang digunakan pada catatan kaki atau referensi yang menunjukkan bahwa sumber yang digunakan tersebut telah dikutip juga pada catatan kaki sebelumnya.

Apa yg dimaksud dengan Opcit?

Op.cit singkatan dari opere citato, yang digunakan pada catatan kaki yang pernah dikutip sebelumnya tetapi halaman yang berbeda dengan kutipan sebelumnya dan telah disisipi catatan kaki dari sumber lain.

Bagaimana penulisan Opcit?

Op.cit. Dipakai saat mengutip istilah dari dua sumber yang serupa namun ditulis dalam catatan kaki yang tak berurutan serta letaknya di halaman yang beda. Untuk cara penulisannya adalah: Nama Penulis, kemudian op.cit., dan nomor halaman.

Bagaimana cara menulis ibid?

Cara menulis catatan kaki yang memiliki sumber sama dengan catatan kaki di atasnya, maka Anda cukup menuliskan Ibid. Umumnya, Ibid dituliskan dengan huruf besar, menggunakan garis bawah, tanda koma, dan disusul nomor halaman. Contohnya, Ibid; halaman 30.