Apa fungsi fungsi organ ekskresi dalam sistem ekskresi?

“Sistem ekskresi manusia bertugas untuk mengolah racun zat sisa metabolisme yang tidak terpakai, yang kemudian akan dibuang ke luar tubuh. Jika racun dan zat sisa metabolisme dibiarkan menumpuk di dalam tubuh, maka berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.”

Halodoc, Jakarta – Beberapa organ dalam tubuh memiliki peran penting dalam sistem ekskresi manusia. Beberapa organ tersebut, termasuk kulit, usus besar, hati, ginjal, dan paru-paru. Dalam menyingkirkan racun dan zat sisa metabolisme tubuh masing-masing organ memiliki fungsi dan cara kerja yang berbeda. 

Berikut ini beberapa organ penting yang masuk ke dalam sistem ekskresi manusia, beserta fungsinya masing-masing:

Baca juga: Terlalu Sering Buang Air Kecil Bisa Picu ISK?

1. Ginjal

Sistem ekskresi manusia yang utama adalah organ ginjal. Organ berwarna merah kecoklatan ini berada di sisi kanan dan kiri tubuh. Setiap ginjal manusia, memiliki ukuran sebesar kepalan orang dewasa, atau sekitar 10-12 sentimeter. Organ ini berfungsi untuk:

  • Menyaring zat sisa makanan, obat-obatan, atau racun dalam darah.
  • Membantu menyeimbangkan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Jika cairan dan elektrolit dalam tubuh dinilai berlebihan, zat sisa akan dikumpulkan, dan dialirkan ke luar tubuh dalam bentuk urine. 

2. Kulit

Kulit memiliki 3-4 juta kelenjar keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh, yang tersebar di kaki, wajah, ketiak, dan telapak tangan. Keringat yang dihasilkan kelenjar berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh, dan melembapkan kulit serta rambut. Sama seperti urine, keringat juga berperan dalam membuang racun dari dalam tubuh.

3. Usus besar

Usus manusia terdiri dari 2 jenis, yaitu usus kecil dan usus besar. Usus kecil berperan dalam mengambil nutrisi dan air. Sedangkan usus besar bertugas untuk menyerap sisa nutrisi dan air yang tidak dapat dicerna usus kecil. Kemudian, usus besar mengolah sisa nutrisi dan air tersebut menjadi feses.

Baca juga: Amankah Sering Kencing karena Terlalu Banyak Minum?

4. Hati

Hati terletak di kanan atas dalam rongga perut, dan memiliki berat sekitar 1 kilogram. Organ yang satu ini memiliki peran penting dalam proses pengolahan racun atau detoksifikasi tubuh. Kemudian, hati akan membuang zat sisa tersebut melalui organ ginjal dalam bentuk urine.

5. Paru-paru

Paru-paru adalah organ penting dalam sistem pernapasan manusia. Tugasnya adalah memindahkan oksigen ke dalam darah, kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Setelah mendapatkan oksigen, sel tubuh menghasilkan karbondioksida sebagai sisa metabolisme yang dikeluarkan dari dalam tubuh saat menghembuskan napas.

Baca juga: Wanita Sering Kencing, Ini 5 Penyebabnya

Seperti pada ulasan sebelumnya, sistem ekskresi manusia memiliki peran penting terhadap kesehatan tubuh seseorang. Jika sistem tidak berjalan dengan normal, maka racun dan zat sisa yang menumpuk di dalam tubuh, akan memicu munculnya gangguan kesehatan tertentu.

Selain menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, kamu juga disarankan untuk banyak minum air putih, tidak merokok dan mengonsumsi alkohol, serta mencukupi waktu istirahat. Jika memiliki keluhan atau gangguan kesehatan, diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya di sini.

Apa fungsi fungsi organ ekskresi dalam sistem ekskresi?

Referensi:

Science Daily. Diakses pada 2021. Excretory system.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Anatomy of the Urinary System.
Stanford Children. Diakses pada 2021. Anatomy and Function of the Urinary System.
NIH. Diakses pada 2021. 13 Tips to Keep Your Bladder Healthy.

Apa fungsi fungsi organ ekskresi dalam sistem ekskresi?
Apa fungsi fungsi organ ekskresi dalam sistem ekskresi?

Setiap hari Anda pasti berkeringat, buang air kecil, maupun buang air besar untuk membuang endapan racun dan sisa zat metabolisme yang tidak lagi berguna bagi tubuh. Semua proses pembuangan ini dijalankan dan diatur oleh sistem ekskresi. Simak fungsi dan cara kerjanya berikut ini.

Sistem ekskresi pada manusia adalah serangkaian sistem biologis yang berfungsi membuang zat limbah yang tidak diperlukan dari dalam tubuh.

Mekanisme ini berlangsung secara alami untuk menjaga homeostasis (keseimbangan kondisi internal tubuh) dan mencegah kerusakan pada tubuh manusia.

Zat limbah dalam tubuh manusia ini pada umumnya merupakan sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan atau menjadi racun bila tidak dibuang.

Beberapa zat limbah ini di antaranya karbon dioksida, amonia, urea, dan asam urat.

Organ-organ sistem ekskresi manusia dan fungsinya

Ada lima organ dalam tubuh manusia yang bertanggung jawab menjalankan proses ekskresi. Berikut ini penjelasan fungsi dan cara kerja dari masing-masing organ tersebut.

1. Ginjal

Organ utama dalam sistem ekskresi manusia yaitu ginjal. Tubuh manusia punya dua buah ginjal berukuran 10–12 cm yang terletak di sebelah kiri dan kanan punggung belakang.

Ginjal berfungsi membuang produk limbah dan kelebihan cairan dari dalam aliran darah. Jika tidak dibuang, limbah akan menumpuk dalam darah dan menyebabkan masalah kesehatan.

Darah dari seluruh tubuh akan mengalir masuk dan keluar ginjal tanpa henti. Organ ini akan menyaring darah yang masuk, mengambil limbahnya, dan mengumpulkannya ke dalam urine.

Urine dari ginjal akan ditampung dalam kandung kemih sebelum dibuang melalui uretra saat buang air kecil. Rata-rata, dua liter limbah akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urine.

Setelah itu, ginjal mengedarkan kembali darah yang sudah bersih ke seluruh tubuh. Keseluruhan proses ekskresi diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia lainnya di dalam tubuh Anda.

2. Hati (liver)

Hati atau liver merupakan organ pada tubuh manusia yang berukuran kurang dari 1,5 kg dan terletak pada rongga perut kanan atas, tepatnya di bawah diafragma.

Kerja hati dalam sistem ekskresi berhubungan dengan ginjal. Organ ini terlebih dahulu menyaring darah untuk memisahkannya dari limbah-limbah dalam tubuh.

Salah satu zat limbah yang dibuang oleh hari ialah amonia yang berasal dari proses penguraian protein. Jika tubuh tidak dapat membuang amonia, zat ini bisa menyebabkan penyakit ginjal, gangguan fungsi otak, hingga koma.

Hati akan memecah amonia menjadi zat yang disebut urea. Setelah itu, urea dibawa oleh aliran darah menuju ginjal dan melewati proses penyaringan selanjutnya.

Selain itu, hati juga menghasilkan produk sampingan berupa cairan empedu. Cairan gelap ini akan ditampung sementara dalam kantong empedu.

Empedu baru akan disalurkan menuju usus ketika Anda mencerna makanan berlemak.

3. Usus besar

Secara umum, usus besar berfungsi mengatur kadar cairan pada hasil pencernaan makanan. Namun, bagian akhir saluran pencernaan ini juga punya “tugas sampingan” sebagai bagian dari sistem ekskresi pada tubuh manusia.

Makanan yang Anda telan awalnya dicerna lambung dan diubah jadi bubur halus yang disebut kim. Kim lantas bergerak menuju usus halus untuk melewati proses penyerapan zat gizi.

Setelah semua zat gizi diserap, kim bergerak lagi menuju usus besar. Bagian inilah yang akan memisahkan cairan, zat sisa, serta ampas makanan.

Cairan empedu juga dialirkan ke usus dan membuat feses berwarna kecokelatan. Feses lalu dikeluarkan melalui anus saat Anda buang air besar.

4. Kulit

Tubuh berkeringat untuk mendinginkan suhu saat Anda kepanasan atau melakukan aktivitas fisik. Dalam sistem ekskresi manusia, fungsi keringat juga untuk membuang zat limbah dan kotoran dari dalam tubuh.

Keringat berasal dari kelenjar yang ada pada lapisan dermis kulit. Selain bahan utama berupa air, keringat juga mengandung minyak, gula, garam, dan zat sisa metabolisme.

Salah satu zat sisa metabolisme yang juga ada dalam keringat ialah amonia. Zat inilah yang membuat keringat Anda berbau khas.

Ada dua jenis kelenjar utama pada kulit manusia, yakni kelenjar ekrin dan apokrin.

  • Kelenjar ekrin: menghasilkan keringat yang tidak mengandung protein dan lemak, yang banyak ditemukan pada bagian tangan, kaki, dan kening.
  • Kelenjar apokrin: menghasilkan keringat mengandung protein dan lemak, yang hanya ada pada bagian tubuh tertentu, seperti ketiak dan alat kelamin.

5. Paru-paru

Paru-paru berperan penting dalam sistem pernapasan dan ekskresi. Organ ini mengeluarkan zat limbah berbentuk gas karbon dioksida (CO2), uap air, dan sejumlah gas buangan lainnya.

Sebagian besar gas karbon dioksida berasal dari pembakaran glukosa menjadi energi. Darah mengambil glukosa dari makanan yang dicerna usus, lalu mengedarkannya ke sel-sel tubuh.

Sel tubuh akan melakukan proses pembakaran energi dengan bantuan oksigen (O2) dari paru-paru. Proses inilah yang menghasilkan karbon dioksida untuk selanjutnya dibawa aliran darah kembali ke paru-paru.

Darah mengandung CO2 mengalir ke alveolus, yakni balon-balon kecil pada paru-paru sebagai tempat pertukaran gas.

Setelah bertukar tempat dengan oksigen, gas karbon dioksida akan keluar dari tubuh saat Anda mengembuskan napas.

Tubuh makhluk hidup harus berada dalam keadaan homeostasis untuk bisa berfungsi normal. Salah satu caranya ialah dengan memastikan proses ekskresi berjalan dengan baik.

Dengan menjaga kesehatan organ-organ pada sistem ekskresi, Anda membantu melancarkan fungsinya dan menurunkan risiko gangguan pada keseimbangan kondisi tubuh.

Kesimpulan

  • Sistem ekskresi bertugas mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
  • Organ pada tubuh manusia yang menjalankan proses ekskresi yaitu ginjal, hati, usus besar, kulit, dan paru-paru
  • Menjaga fungsi sistem ekskresi pada tubuh manusia bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi dan olahraga rutin.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.