tvOS 15.0 tvOS 14.0 tvOS 13.0 tvOS 12.0 Mengubah kontrol ini akan memperbarui halaman secara otomatis
Sebagai mitra ENERGY STAR®, Apple telah menentukan bahwa produk ini memenuhi panduan ENERGY STAR untuk efisiensi energi. Program ENERGY STAR merupakan kemitraan dengan produsen peralatan elektronik untuk mempromosikan produk yang efisien energi. Mengurangi konsumsi energi pada produk menghemat uang dan membantu pelestarian sumber daya yang berharga. Secara default, pengelolaan daya diaktifkan dan mengubah Apple TV ke mode tidur setelah 15 menit pengguna tidak aktif. Untuk segera mengubah mode Apple TV ke mode tidur, lakukan salah satu hal berikut:
Untuk mengubah pengaturan tidur di Pengaturan , buka Umum > Tidur Setelah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai ENERGY STAR, buka energystar.gov.
Bermanfaat? Terima kasih atas umpan balik Anda.
Energy Star adalah sebuah logo atau label yang berstandar Internasional yang di pasang ataupun sering di tempelkan pada sebuah produk. Produk-produk yang di pasang logo Energy Star adalah produk peralatan rumah tangga maupun produk peralatan elektronik. Sebagai contoh : televisi, laptop, komputer, maupun pc tablet dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain. Selain terdapat pada peralatan di atas, logo atau lambang Energy Star juga sering di lihat di peralatan-peralatan kantor, peralatan pencahayaan, misal lampu. Sering juga terdapat di bangunan komersial serta bangunan-bangunan industri. Sejarh Energy Star berasal dari negara Paman Sam, yaitu Amerika serikat. Bermula dari tahun 1992, sebuah agen di Amerika Serikat yang bernama Enviromental Protection Agency (EPA) bekerjsama dengan Departemen Energy, menciptakan sebuah program Energy Star tersebut. Pada saat itu, pemerintahan Amerika dipegang oleh Clinton. Namun sejak itu pula negara-negara dibelahan dunia seperti Australia, Kanada, Jepang, Selandia baru, Taiwan dan Uni Eropa juga telah mengadopsi program Energy Star yang diciptakan oleh agen di Amerika Serikat tersebut. Program Energy Star dikembangkan oleh penemu Program Green di EPA, John S. Hoffman. Dia bekerjasama dengan industri IT. Setelah itu program tersebut dilaksanakan oleh Cathy Zoi dan Brian Johnson. Program itu diciptakan untuk menjadi bagian dari serangkaian program sukarela, seperti Program Lampau Hijau dan Program Metana. Program-program tersebut termasuk juga program Energy Star yang diciptakan dengan tujuan untuk mengurangi konsumsi energi dan gas kaca oleh pembangkit listrik. Program Energy Star dirancang untuk mengidentifikasi dan mempromosikan produk-produk yang hemat energi. Energy Star dimulai dengan label untuk produk komputer dan printer. Jika pada sebuah produk elektronik terdapat logo Energy Star, maka itu berarti produk tersebut adalah produk yang hemat energi. Setelah pada komputer dan printer, Energy Star juga menempel pada produk-produk elektronik yang lain, seperti pemanas ruangan, pendingin ruangan, peralatan dapur, dan peralatan yang lain. Selain terdapat pada peralatan elektronik, label Energy Star juga terdapat pada rumah-rumah baru yang hemat energi, terutama di Amerika. Namun sebelum dipasangi logo, produk-produk diatas tadi terlebih dahulu harus melewati tahapan-tahapan yang diprogramkan oleh Energy Star tersebut. seandainya produk terseut lolos tahapan-tahapan yang diprogramkan oleh Energy Star, maka produk-produk tersebut berhak ditempeli label Energy Star. Energy Star juga telah menghemat biaya energi dan membantu menyebarkan penggunaan lampu lalu lintas Led, lampu fluorescent efisien, sistem manajemen daya untuk peralatan kantor. Produk Energy memang sangat membantu, terutama di jaman sekarang ini yang banyak sekali produk yang boros energi. Label Energy Star adalah hal utama yang harus dilihat oleh para pembeli yang ingi membeli produk-produk elektronik. Tidak hanya melihat dari sisi merk-nya saja, tapi juga harus memperhatikan apakah produk tersebut boros energi atau tidak. Pada tahun 2006 itu pemasangan label Energy Star sudah merambah sampai 40.000 produk yang bermacam – macam ada produk, seperti yang telah dijelaskan diatas, yaitu mulai dari barang elektronik, perkantoran, pencahayaan, elektronik rumah. Bahkan pada tahun 2006 itu pula 12 persen perumahan – perumahan di Amerika Serikat sudah diberi label Energy Star. Sehingga EPA itu sendiri memperkirakan bahwa program Energy Star itu sendiri menyelamatkan sekitar 14 milyar pada biaya energy tahun 2006 saja. Pada hakikatnya itu sendiri Green Computing adalah tentang bagaimana kita menggunakan perangkat elektronik yang kita miliki, dapat ramah lingkungan dan hemat. Kata hemat itu sendiri memiliki arti yang sangat luas yaitu bisa hemat dalam penggunaan , hemat energy, hemat waktu, hemat resource yang dibutuhkan. Sehingga green computing itu sendiri membawa dampak positif bagi lingkungan kita, bumi pertiwi ini bahkan sampai ke dunia yang sangat luas ini. Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Komputasi hijau (bahasa Inggris: green computing) adalah kajian dan praktik penggunaan sumber daya komputer secara efisien. Sasaran primer program-program tersebut adalah pencakupan TBL (triple bottom line: manusia, planet, laba), suatu pengembangan spektrum nilai dan kriteria untuk pengukuran kesuksesan organisasi. Sasarannya antara lain adalah untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama umur produk, dan meningkatkan daur ulang serta biodegradasi bagi produk gagal dan limbah pabrik.
Sistem TI modern bergantung pada campuran rumit manusia, jaringan, serta perangkat keras. Karenanya, suatu prakarsa komputasi hijau harus bersifat sistematis dan ditujukan bagi masalah yang semakin rumit. Unsur-unsur dari solusinya dapat berupa kepuasan pengguna akhir, restrukturisasi manajemen, kepatuhan terhadap regulasi, pembuangan limbah elektronik, telecommuting, virtualisasi sumber daya server, penggunaan energi, solusi thin client, serta ROI (return on investment). Komputasi Hijau (Green Computing) adalah adalah suatu cara atau metode dalam ruang lingkup penggunaan komputer dan perangkat IT lainnya untuk menghemat energi, mengurangi pemanasan global maupun pencemaran lingkungan. Dalam komputasi hijau lebih mengacu pada komputasi yang ramah lingkungan. Tujuan komputasi hijau sama dengan gerakan go green pada umumnya yaitu mengurangi penggunaan bahan berbahaya. Dari sisi perangkat keras, perangkat komputer yang sudah memiliki sertifikasi energy star merupakan standar internasional untuk sebuah produk energi yang efisien. Dari sisi perangkat lunak yang menerapkan fungsi untuk mengendalikan penghematan sumber daya perangkat listrik. Dalam komputasi hijau cenderung lebih dilihat dari penggunanya. Dengan keahlian dan pemikiran pengguna yang bisa membuat suatu barang elektronik yang sudah tidak terpakai (bekas) dapat digunakan kembali sehingga tidak perlu untuk membuangnya menjadi sampah. Banyak cara/tips yang dapat kita lakukan untuk mendukung dan berkontribusi dalam green computing. Ada beberapa metode yang dapat kita lakukan. Green Computing pada PC
Green Computing pada laptop
Green Computing pada metode paperless
Green Computing pada paperless education
Green Computing pada paperless Branding dan Marketing
Green computing dapat kita terapkan pada kehidupan sehari-hari. Dan ini lah beberapa penarapannya: Green Computing Pada Data CenterData center memiliki beberapa permasalahan, yaitu mahalnya biaya maintanence, biaya operasional lalu ada juga permasalahan pada konsumsi listrik, pendingin, dan ruangan. Namun dengan penerapan green computing hal itu dapat diselesaikan dengan penerapan berbagai hal berikut:
Yaitu dengan pengaturan clock processor, jika task tidak banyak, maka clock processor dikurangi. Hal ini berguna untuk efisiensi kinerja processor.Teknologi ini terdapat pada Intel (speedstep), AMD (coolnow), Sun Microsystem (coolthread).Keuntungan yang diperoleh dengan teknologi ini adalah hemat energi, karena panas rendah. Dengan panas rendah, maka energi pendingin yang dibutuhkan juga rendah.
Dengan teknologi virtualization dari sebuah mesin didalamnya memiliki tiga mesin namun secara virtual keuntungan yang didapat dengan teknologi ini adalah hemata ruang, energi, kabel, dan optimalisasi mesin.
Teknologi ini yaitu teknologi yang membuat tampilan server dengan bentuk fisik horizontal, dikarenakan bentuk ini dirasa lebih hemat ruang, kabel, dan energi dibandingkan bila bentuk fisiknya vertikal.
Yaitu adalah teknologi untuk penghematan penggunaan energi, dengan dua parameter: PUE (Power Usage Efficiency), DCE (Data Center Efficiency).Hasil pengukuran Lawrence Berkeley National Labs terhadap 22 data center, menunjukkan nilai PUE antara 1,3 hingga 3,0. Green Computing Pada Stasiun KerjaBiasanya pada sebuah perkantoran workstation merupakan penyedot energy terbesar, tetapi dengan solusi berikut yang berpatokan pada green computing hal tersebut dapat diakali:
Teknologi yang terdapat pada BIOS ini melalui ACPI (Advanced Configuration & Power Interface) akan memotong penggunaan energ rata-rata sebesar 25% konsumsi energi.
Dengan Tim Klien konsumsi energi hanya sebesar 50%
Dengan pergantian desktop PC dengan laptop jelas penggunaan energy pada workstation akan berkurang besar, dikarenakan konsumsi energi laptop lebih kecil. Green Computing Pada Lingkungan kerjaDengan penerapan green computing pada lingkungan kerja kita dapat menghemat biaya maintenance, operasional, energi, dan juga transportasi. Untuk penerapanya ada 3 pilihan:
Green Computing Pada Diri SendiriGreen computing pada diri sendiri adalah hal yang kita bisa lakukan pada sehari harinya, misalnya dengan menggunakan komputer daur ulang atau menggunakan komputer dulu yang di upgrade spec-nya, menggunakan kertas daur ulang untuk pencetakan dokumen, menggunakan layar monitor seperlunya. Inti dari green computing pada diri sendiri adalah penggunaan energi secara hemat dan efisien.
|