Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

Kata-kata kerja keras mungkin selalu Anda temukan kapan saja, di mana saja, dan dalam konteks apa saja. Dalam hidup, bekerja keras memang perlu. Namun tidak ada seorangpun yang bisa menjawab apa bentuk nyata dari kerja keras itu.

Apakah mereka yang bekerja dari pagi hingga malam hari? Mereka yang belum mendapat pekerjaan dan masih bekerja keras mencarinya? Atau ibu-ibu yang membagi waktu antara keluarga dengan pekerjaan? Setiap orang memiliki definisi masing-masing mengenai kerja keras. Satu hal yang pasti, manusia harus bekerja keras.

Sebagian besar orang akan mengartikan kerja keras sebagai “melakukan sesuatu yang yang tidak menyenangkan, namun harus dikerjakan”. Diperlukan motivasi yang kuat agar untuk seseorang agar ia terus bekerja keras. Sayangnya, hampir semua orang pernah kehilangan motivasi. Bagaimana cara agar kita terus termotivasi.

Mungkin dengan mencari alasan mengapa kita harus bekerja keras.

1. Kerja Keras Membuahkan Hasil

Seseorang tidak akan bisa membuat pencapaian apa-apa dalam hidup tanpa kerja keras. Jika Anda bekerja keras, Anda akan mendapatkan hasilnya. Itulah hukum alam yang berlaku bagi siapa saja. Hasil kerja keras tidak melulu kesuksesan yang instan.

Bisa sebuah pengalaman dan pelajaran berharga, atau perubahan pada sesuatu dalam diri Anda. Apapun itu, yang jelas Anda telah selangkah lebih dekat menuju kesuksesan. Pepatah berkata, mimpi tidak akan membawa Anda menjadi orang sukses. Kerja keras-lah yang akan mengantarkan Anda ke sana.

Bermalas-malasan dan menunda pekerjaan hanya akan membuang waktu dan tenaga Anda. Anda baru sadar betapa Anda telah melewatkan banyak hal ketika teman-teman terdekat Anda telah meraih kesuksesannya masing-masing.

2. Dengan Bekerja Keras, Anda Akan Dihormati Orang Lain

Coba lihat di sekitar Anda. Akan selalu ada orang-orang dekat Anda yang dihormati oleh siapapun dan kapanpun. Mungkin saudara Anda, sahabat dekat, atau bahkan orang tua Anda sendiri. Kehadiran mereka dihargai orang lain, kata-katanya didengar, dan mereka diharapkan hadir di mana saja.

Sekarang lihat apa kesamaan mereka: sukses. Orang yang sukses adalah orang yang bekerja keras. Mereka dihargai atas kerja keras dan kemampuan mereka.

3. Kerja Keras Membangun Karakter

Hal terpenting yang diperoleh dari kerja keras adalah pembangunan karakter diri menjadi seseorang yang lebih baik dan mampu menghargai segala sesuatu yang dimiliki meski nilainya kecil. Kerja keras membentuk kita menjadi seseorang yang lebih disiplin, tekun, dan pantang menyerah. Kita selalu fokus pada tujuan akhir dengan menggunakan waktu dan tenaga semaksimal mungkin.

Dalam perjalanannya, Anda akan menemukan banyak tantangan dan hambatan. Hanya ada dua pilih: menyerah dengan mudah atau meneruskan meski jalannya sulit. Ingatlah satu ha bahwa tidak ada hal baik yang datang dari sesuatu yang mudah. Semua memerlukan kerja keras.

4. Menghindari Penyesalan dalam Hidup

Jangan pernah merasa Anda masih terlalu muda dan masih memiliki banyak waktu. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 4 dari 10 orang menyatakan mereka tidak bahagia menjalani hidup mereka. Mengapa? Terlalu banyak penyesalan di dalamnya.

Orang yang sudah memasuki usia paruh baya akan mulai merasakan penyesalan, berharap mereka bekerja lebih keras lagi semasa muda. Jangan pernah mengatakan “Seharusnya saya melakukan itu dulu”. Waktu tidak akan pernah kembali, dan Anda memilih untuk menyia-nyiakannya.

5. Membuka Peluang Baru

Banyak orang yang mengeluh, berkata mereka tidak beruntung dalam hidupnya. Padahal bukan keberuntungan yang membawa hasil, melainkan kerja keras. Presiden Amerika Serikat Thomas Jefferson pernah berkata, “Saya adalah orang yang percaya pada keberuntungan, dan menurut saya semakin saya bekerja keras, semakin banyak pula keberuntungan saya.”

Kerja keras adalah magnet yang menarik semua peluang dan keberuntungan untuk datang menghampiri Anda. Kesempatan yang baik tidak turun dari langit. Bisa dari orang-orang baru yang Anda temui atau dari hasil yang Anda dapatkan dari kerja keras.

6. Kerja Keras Mendatangkan Energi Positif

Kerja keras memberikan dampak positif bagi seseorang. Mereka akan selalu mendapatkan energi positif dan termotivasi karena fokus pada tujuan akhir yaitu mencapai kesuksesan. Semangat positif dan motivasi menjadi tren baru di abad ke-21, di mana banyak orang terus menerus mencoba menemukan motivasi melalui buku, ide-ide baru, atau gambar.

Padahal motivasi dapat dihasilkan dari kerja keras. Dengan terus melihat mimpi-mimpi Anda, maka kata menyerah akan jauh dari bayangan. Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk menemukan motivasi karena hal itu ada di dalam diri Anda sendiri.

7. Membahagiakan Orang-Orang Tercinta

Ketika Anda bekerja keras, bukan hanya Anda yang akan menikmatinya. Tapi keluarga dan orang-orang tercinta akan merasakan dampaknya. Misalnya Anda ingin memberikan rumah pensiun atau mobil baru untuk orang tua. Semua itu akan terwujud dengan kerja keras.

Meski belum berhasil, mereka akan bahagia melihat Anda bekerja keras mewujudkannya. Anak-anak Anda nantinya juga bisa menjalani hidup yang lebih mudah berkat kerja keras Anda. Melihat orang-orang di sekeliling Anda bahagia, tentu akan memberikan kebahagiaan tersendiri buat Anda.

8. Kerja Keras Memberikan Kepuasan Diri

Anda tidak boleh memandang rendah diri Anda sendiri karena Anda selalu mampu untuk melakukan lebih. Dapatkan kepuasan diri Anda dengan bekerja keras. Ketika Anda telah mampu meraih kesuksesan dengan segala kerja keras Anda, maka Anda akan merasa puas dan bangga pada diri sendiri.

Jika Anda masih belum menemukan jawabannya, Anda bisa bertanya pada orang-orang sukses di sekitar Anda atau membaca resep meraih kesuksesan dari orang-orang sukses di dunia. Dana hanya akan menemukan satu jawaban: kerja keras. Tidak ada jalan lain menuju sukses selain dengan bekerja keras.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang alasan mengapa kita harus bekerja keras, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Diperbarui 10 Des 2021 - Dibaca 9 mnt

Dewasa ini, perdebatan antara kerja keras vs kerja cerdas sering menjadi bahan perbincangan di antara pekerja profesional.

Hal tersebut berlaku karena keduanya sering kali berbenturan di dunia kerja yang penuh dengan tuntutan.

Terkadang, kamu harus bekerja dengan keras guna mendorong produktivitas dan menuai hasil sebelum waktu yang sudah ditentukan.

Di sisi lain, bekerja secara cerdas juga dibutuhkan demi meraih work-life balance yang banyak diidamkan oleh pekerja.

Ya, tentunya masing-masing strategi memiliki keuntungan dan kekurangannya sendiri.

Akan tetapi, seperti apa penjelasannya? Mana model kerja yang sejatinya perlu dijadikan prioritas oleh para pekerja?

Tenang saja. Agar kamu tidak bingung, kali ini Glints akan paparkan secara lengkap perbedaan utama dari kerja keras vs kerja cerdas.  Yuk, simak selanjutnya di bawah ini!

Baca Juga: Kerja Keras tanpa Menjadi Workaholic? Ini Caranya!

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

Definisi Kerja Keras

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Sebelum membahas perbedaan antara kerja keras vs kerja cerdas, kita harus mengulas terlebih dahulu makna kedua model kerja tersebut.

Pertama-tama, menurut Fairygod Boss, kerja keras adalah cara bekerja dengan waktu yang lama dan energi yang banyak.

Hal tersebut diperlukan agar pekerja bisa mencurahkan usaha yang maksimal demi meraih kualitas kerja terbaik.

Dengan model kerja ini, kamu harus selalu fokus selama bekerja. Cara itulah yang bisa mendorong pekerja untuk mengeluarkan energi maksimal untuk kerja.

Selain itu, kamu juga harus memiliki motivasi yang tinggi agar kerja keras bisa memberikan hasil yang positif.

Tanpa motivasi yang dan energi yang cukup, model kerja ini tidak akan membuahkan hasil yang baik.

Definisi Kerja Cerdas

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Di sisi lain, kerja cerdas adalah cara bekerja di mana kamu memanfaatkan teknologi dan waktu sebaik mungkin.

Tujuan dari model kerja cerdas adalah agar pekerja bisa meraih hasil yang lebih besar dengan tingkat usaha yang lebih kecil.

Kerja cerdas juga dapat memberikan pekerja kebebasan untuk menentukan cara kerja yang paling efektif, dalam arti sifatnya fleksibel.

Maka dari itu, ia dapat dilakukan pekerja meskipun mereka harus mengerjakan tugas dari rumah.

Perbedaan Kerja Keras vs Kerja Cerdas

Nah, setelah membaca definisinya, kini kamu harus memahami perbedaan utama antara kerja keras vs kerja cerdas.

Mungkin, yang selama ini sudah kamu ketahui adalah bahwa kerja keras mendorong pekerja untuk mengeluarkan banyak tenaga hanya untuk satu pekerjaan.

Di sisi lain, ada istilah kerja cerdas yang mengacu pada cara pekerja memaksimalkan kualitas kerja dengan menetapkan jadwal secara teratur.

Hal tersebut memang benar adanya. Akan tetapi, masih ada beberapa perbedaan jelas antara kedua model kerja tersebut.

Agar lebih jelas, berikut pemaparan Glints mengenai lima perbedaan kerja keras vs kerja cerdas yang patut kamu ketahui.

1. Jadwal bekerja yang berbeda

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Salah satu hal yang membedakan kerja keras vs kerja cerdas adalah jadwal atau waktu yang diperlukan untuk bekerja.

Melansir laman Made Easy, pekerja keras umumnya lebih gigih dalam mengerjakan tugas. Hal ini disebabkan oleh kurang tertatanya jam kerja.

Secara tidak langsung, hal tersebut membuat mereka lupa waktu sehingga bisa bekerja hingga larut malam.

Berbeda dengan mereka yang gemar bekerja cerdas. Orang-orang ini biasanya sudah memiliki jadwal atau waktu tertentu terkait jam kerja.

Hasilnya, pekerjaan tetap teratur walaupun santai dan mereka bisa memiliki waktu rehat meskipun deadline sebelumnya menumpuk.

Baca Juga: Dapatkan Motivasi untuk Bekerja Keras dengan 6 Cara ini!

2. Pemahaman mengenai kelebihan dan kekurangan diri sendiri

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Perbedaan selanjutnya antara kerja keras vs kerja cerdas adalah pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan diri sendiri.

Biasanya, mereka yang pekerja keras kurang memerhatikan kualitas diri sendiri. Sehingga, pekerjaan terkadang bisa terasa membebankan.

Untungnya, hal tersebut dapat ditanggulangi dengan kegigihan dan motivasi kerja mereka yang amat tinggi.

Di sisi lain, pekerja cerdas mengenal betul semua kelebihan dan kekurangan yang ia miliki.

Bahkan, mereka tak akan ragu untuk mempelajari skill-skill baru yang dapat mempermudah pekerjaan mereka.

3. Fokus akhir pekerjaan yang berbeda

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Pada dasarnya, semua orang bekerja demi meraih target yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Namun, masing-masing karyawan pasti memiliki fokus akhir pekerjaan yang mereka idamkan dan hargai.

Nah, perbedaan kerja keras vs kerja cerdas merupakan hasil akhir yang akan diraih setelah usai bekerja.

Menurut laman Getmyuni, pekerja keras umumnya lebih mementingkan kuantitas sebagai hasil kerja mereka.

Maka dari itu, mereka tidak ragu untuk meluangkan waktu lebih demi meraih angka yang diinginkan.

Sementara itu, pekerja cerdas lebih menghargai kualitas daripada kuantitas. Dalam arti, mereka lebih peduli dengan nilai kerja mereka dibandingkan jumlah yang dihasilkan.

Hal ini menyebabkan mereka untuk bekerja lebih efisien dan teratur. Bila dibutuhkan waktu istirahat, mereka takkan ragu untuk mengambilnya agar bisa bekerja lebih maksimal.

4. Pemahaman mengenai prioritas kerja

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Hal lainnya yang membedakan metode kerja keras vs kerja cerdas adalah pemahaman mengenai prioritas kerja.

Melansir laman Spica, pekerja cerdas biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk menganalisis, berpikir, dan berinovasi.

Namun, mereka juga rentan membuat keputusan yang buruk dan bekerja keras untuk hal-hal yang salah.

Meskipun demikian, pekerja cerdas lebih mudah menyadari saat mereka sedang bekerja untuk hal yang sia-sia.

Mereka lihai dalam hal memotong kerugian dan melanjutkan sesuatu yang seharusnya diprioritaskan.

Di sisi lain, pekerja sulit menerima kegagalan. Mereka berpikir bahwa bekerja lebih keras dapat memecahkan masalah yang berat.

Meskipun hal tersebut menunjukkan ambisi dan kegigihan yang baik, bekerja keras untuk suatu hal yang bukan prioritas sejatinya hanya akan menguras tenaga.

Bahkan, dikarenakan hal tersebut, pekerja keraslah yang memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi seorang workaholic.

5. Cara adaptasi saat menghadapi hambatan

Apa alasan untuk menjadi orang cerdas harus bekerja keras

© Freepik.com

Perbedaan terakhir antara kerja kerjas vs kerja cerdas merupakan cara beradaptasi saat menemukan hambatan yang besar maupun kecil.

Pekerja keras umumnya membenci perubahan karena mereka hanya ingin bekerja.

Hasilnya, ketika bertemu hambatan, mereka cenderung tersesat dan marah, terutama ketika sebagian besar pekerjaan mereka sia-sia.

Di sisi lain, pekerja cerdas gemar mengumpulkan umpan balik dari lingkungan dan mengubah strategi mereka setiap harinya.

Mereka mudah beradaptasi dan tidak memiliki keterikatan emosional dengan kerja keras mereka di masa lalu.

Hal inilah yang terkadang membuat seorang pekerja cerdas terlihat luwes dan unik di mata atasannya.

Baca Juga: 8 Tanda bahwa Kamu adalah seorang Pekerja Keras

Itulah pemaparan Glints mengenai definisi kerja keras vs kerja cerdas serta kelima perbedaannya yang perlu kamu ketahui.

Intinya, kerja keras dan kerja cerdas adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya sama-sama penting bagi perkembangan kariermu.

Oleh karena itu, latih kedua cara tersebut secara seimbang agar kamu bisa sukses di bidang yang kamu inginkan.

Nah, jika kamu ingin berdiskusi tentang metode kerja keras dan kerja cerdas, bergabung di Glints Feed.

Fitur terbaru aplikasi Glints ini memungkinkanmu untuk sharing dan diskusi secara langsung dengan sesama user hingga pakar industri, lho.

Tentunya, kamu pun bisa mendapatkan insight berharga dari diskusi tersebut. Menarik, bukan?

Makanya, yuk, bergabung di Glints Feed dengan klik tombol di bawah!

COBA GLINTS FEED