Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan

Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan

Pengunjuk rasa di Amerika Serikat

Berkas:Pekerja Belgia Protes Langkah Penghematan Pemerintah.jpg

Pekerja Belgia Protes Langkah Penghematan Pemerintah

Berkas:Belgian protesters clash with police over pensions and pay.jpg

Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan

Ratusan wanita muslim di Sumatra Barat melakukan aksi turun ke jalan menindaklanjuti klaim sepihak dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan akan memindahkan kantor kedutaan besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. (25/12/2017, Jum'at siang)

Unjuk rasa umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan orang-orang yang tidak setuju dengan pemeritah dan yang menentang kebijakan pemerintah. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya.

Unjuk rasa kadang dapat menyebabkan perusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat para pengunjuk rasa yang berlebihan.

Di Indonesia, unjuk rasa menjadi hal yang umum sejak jatuhnya rezim kekuasaan Soeharto pada tahun 1998, dan unjuk rasa menjadi simbol kebebasan berekspresi di negara ini. Unjuk rasa terjadi hampir setiap hari di berbagai bagian di Indonesia, khususnya Jakarta.

  • Indeks Demokrasi
  • Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik
  • Tapa pépé
  • "Si Buya" Tak Bisa Lagi Berdemo
 

Artikel bertopik sosiologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Unjuk_rasa&oldid=17717244"


Page 2

1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31  

22 Juli adalah hari ke-203 (hari ke-204 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

  • 1933 - Penerbangan solo keliling dunia untuk yang pertama kalinya dilakukan oleh Wiley Post (AS).
  • 1963 - Sarawak memperoleh kemerdekaan dari Britania Raya, tetapi kemudian digabung ke dalam Federasi Malaysia
  • 2001 - Peristiwa ledakan bom di Gereja Santa Anna dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.
  • 2014 - JORR W2 Utara Paket 4 (Cileduk-Ulujami) Resmi dioperasikan.[1]
  • 2014 - Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014: Komisi Pemilihan Umum menetapkan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019.
  • 22 Juli 1997 - Pertama Kali Manga One Piece Yang Dibuat oleh Eiichiro Oda Terbit di Jepang.
  • 1917 - Adam Malik, mantan wakil presiden ketiga, pahlawan nasional Indonesia
  • 1907 - Zubir Said, pencipta lagu kebangsaan Singapura, "Majulah Singapura".
  • 1980 - Scott Dixon, pembalap mobil profesional Selandia Baru.
  • 1983 - Detsl, penyanyi hip hop Rusia.
  • 1984 - Stewart Downing, pemain sepak bola Inggris.
  • 1987 - Rosaria Yusfin Pungkasari, pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia.
  • 1992 - Selena Gomez, penyanyi dan aktris asal Amerika Serikat
  • 2013 - Pangeran George dari Cambridge
  • 1461 - Charles VII dari Prancis, Raja Prancis dari tahun 1422 hingga 1461
  • 1676 - Paus Klemens X, Paus Katolik Roma (l. 1590)
  • 1802 - Marie François Xavier Bichat, dokter Prancis (l. 1771)
  • 1823 - William Bartram, ahli alam Amerika Serikat
  • 1896 - Teuku nyak Makam, pejuang Aceh dan panglima angkatan bersenjata kesultanan Aceh[2]
  • 1932 - Errico Malatesta
  • 1932 - Reginald Fessenden, penemu Amerika Serikat (l. 1866)
  • 1963 - Albertus Soegijapranata, uskup, Pahlawan Nasional Indonesia (l. 1896)
  • 1994 - Kho Ping Hoo, penulis Indonesia (l. 1926)
  • 1998 - Tjokropranolo, Gubernur Jakarta periode 1977-1982
  • 2001 - Stanley Jedidiah Samartha, teolog India (l. 1920)
  • 2003 - Dua putra Saddam Hussein, Uday dan Qusay, akibat serangan Tentara Amerika Serikat.
  • 2011 - Tom Aldredge, aktor Amerika Serikat (l. 1928)
  • 2012 - Miten "Netral", musisi Indonesia, mantan gitaris Netral (l. 1971)
  • 2014 - Eko Budihardjo, arsitek, budayawan dan ilmuwan Indonesia (l. 1944)
  • 2015 - Iceu Wong, penyanyi dangdut Indonesia (l. 1984)
  • Hari Pendekatan Pi

21 Juli - 22 Juli - 23 Juli

  1. ^ Tol JORR W2 Dioperasikan Mulai 22 Juli
  2. ^ tengkuputeh (2017-07-29). "TEUKU NYAK MAKAM, PAHLAWAN ACEH TANPA KEPALA". Tengkuputeh (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-25. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=22_Juli&oldid=19039879"

Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan

Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan
Lihat Foto

KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA

Spanduk bernada sarkastik tampil dalam aksi demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Provinsi Lampung, Selasa (24/9/2019). Aksi mahasiswa menghasilkan 14 kesepakatan dengan DPRD setempat.


KOMPAS.com – Aksi unjuk rasa menentang sejumlah kebijakan politik pemerintah dan DPR masih terus berlanjut hingga hari ini, Selasa (24/9/2019) di berbagai daerah.

Demonstrasi ini sudah berlangsung sejak sehari sebelumnya dengan beragam tuntutan yang seragam disuarakan massa.

Perwakilan mahasiswa demonstran di Jakarta sudah bertemu dan berdiskusi dengan DPR, akan tetapi belum mendapatkan hasil yang memuaskan.

Mahasiswa menyatakan mosi tidak percaya terhadap para wakil rakyat yang duduk di Senayan itu.

Presiden Joko Widodo pun sudah menyatakan tidak akan menghentikan proses revisi UU KPK, salah satu undang-undang yang proses revisinya paling banyak ditentang oleh masyarakat.

Hal ini tentu membuat para demonstran semakin lantang menyuarakan tuntutannya dan bertahan di jalanan.

Baca juga: Demo Terus Belanjut, Pengamat Sebut Jokowi Sebenarnya Sudah Tak Peduli

Lalu apa konsekuensinya jika semua aksi unjuk rasa ini terus berlarut dan tak kunjung mendapatkan titik temu?

Pengamat Politik dari Universitas Indonesia Aditya Perdana memberikan beberapa pandangannya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2019).

“Ini akan menjadi rumit kalau misalkan terus bergulir, demonstrasi lama bergulir tentu akan mengganggu stabilitas pemerintahan, dan itu yang berat menurut saya,” kata Adit.

Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan

Apa akibat yang terjadi jika menyampaikan pendapat dengan cara berdemo di tengah jalan
Lihat Foto

ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA

Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berunjuk rasa di depan gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Namun, gangguan stabilitas pemerintahan seperti apa yang akan terjadi, Adit belum bisa memastikan, apakah akan berujung pada upaya penumbangan rezim, penggulingan kekuasaan, atau tidak.