Anton telah melaksanakan kewajibannya di rumah anton berhak meminta

Anton telah melaksanakan kewajibannya di rumah anton berhak meminta

Anton telah melaksanakan kewajibannya di rumah anton berhak meminta
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi anak menelan mainan, menelan benda asing

KOMPAS.com - Ketika dilahirkan ke dunia, seorang anak otomatis memiliki hak yang melekat padanya dan harus dipenuhi orangtuanya.

Seiring bertumbuh besar, anak akan ditambahi dengan kewajiban yang juga harus dipenuhinya.

Contoh hak sebagai anak adalah mendapat kasih sayang dari orangtuanya. Sedangkan kewajibannya adalah menghormati orangtua.

Tidak hanya itu, ada beberapa hak dan kewajiban lainnya. Apa sajakah itu?

Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, dijelaskan tentang hak yang dimilik anak. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Berhak beribadah menurut agama, cara pengekspresian serta cara berpikirnya
    Hak untuk beragama adalah salah satu hak asasi manusia yang paling dasar. Hak bebas memeluk serta menjalankan agamanya adalah hak setiap manusia, begitu pula dengan anak. 
  2. Berhak memperoleh pendidikan serta pengajaran
    Salah satu hak utama yang harus dimiliki anak adalah mendapat pendidikan. Orangtua harus menyekolahkan anaknya minimal 9 tahun, yakni dari SD, SMP, SMA atau SMK.
  3. Berhak memperoleh perlindungan di tempatnya bersekolah dari segala tindakan kejahatan seksual serta kekerasan
    Sekolah menjadi salah satu tempat yang dianggap paling aman bagi anak, sudah seharusnya sekolah mendampingi serta melindungi anak-anak dari tindak kejahatan yang bisa datang dari mana saja, misalnya guru atau teman sendiri.
  4. Bagi anak penyandang disabilitas berhak mendapat pendidikan luar biasa
    Pendidikan adalah hak dasar yang bagi setiap orang, termasuk anak penyandang disabilitas yang diharuskan memperoleh pendidikan luar biasa dan bagi yang memiliki prestasi bisa mendapat pendidikan khusus.
  5. Bagi anak penyandang disabilitas berhak mendapat rehabilitasi, bantuan sosial serta pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial
    Seluruh anak di Indonesia termasuk penyandang disabilitas juga sangat berhak mendapatkan bantual sosial, misalnya di bidang kesehatan atau pendidikan. Penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan pemeliharaan kesejahteraan sosial dari pemerintah.
  6. Berhak diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali ada alasan tertentu yang sah di mata hukum
    Anak sangat berhak mendapat kasih sayang yang adil dari orangtuanya sendiri. Maka setiap anak berhak diasuh, dirawat, serta mendapat kasih sayang yang cukup dari orangtuanya sendiri.
  7. Berhak memperoleh perlindungan
    Setiap anak berhak mendapat serta dilindungi dari penyalahgunaan di aktivitas politik, konflik bersenjata, kerusuhan sosial, peristiwa yang mengandung kekerasan, peperangan, serta kejahatan seksual.

Baca juga: Hak dan Kewajiban sebagai Siswa

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), anak memiliki beberapa hak yang pantas didapatkannya dari orangtua. Berikut adalah beberapa hak sebagai anak:

  1. Berhak mendapatkan kasih sayang dari orangtua
    Sebagai seorang anak sudah layak dan sepantasnya untuk mendapat kasih sayang dari orangtua. Jika mendapat kasih sayang dari orangtua, anak bisa mendapat perlindungan serta diperlakukan secara adil.
  2. Berhak mendapatkan sandang, pangan dan papan
    Artinya anak berhak mendapat kebutuhan akan pakaian, makanan, serta tempat perlindungan.
  3. Berhak mendapatkan pendidikan
    Anak juga berhak mendapat pendidikan formal di usianya. 
  4. Berhak mendapatkan akses kesehatan
    Sebagai seorang anak juga berhak mendapatkan akses kesehatan. Jika misalnya sakit, orangtua harus membayar biaya pengobatan.

Kewajiban sebagai anak 

Anak juga memiliki kewajiban yang harus dilakukan. Berikut adalah beberapa kewajiban sebagai anak:

  1. Wajib menghormati orangtua
    Sebagai anak, kewajiban utama yang harus dilakukan adalah menghormati orangtua. Karena orangtua sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
  2. Wajib menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar
    Anak dan orangtua yang tinggal dalam satu rumah yang sama, wajib menjaga kebersihan rumah. Hal ini bukan hanya kewajiban orangtua saja, namun juga menjadi kewajiban anak.
  3. Wajib membantu orangtua
    Dalam melakukan suatu hal tertentu, orangtua tidak bisa mengerjakannya sendiri karena membutuhkan bantuan. Maka dari itu seorang anak wajib membantu orangtuanya, agar pekerjaannya semakin ringan.
  4. Wajib mematuhi peraturan yang berlaku di rumah
    Anak juga harus mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di rumah. Hal ini juga turut melatih diri agar terbiasa disiplin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kewajiban anak di rumah adalah menghormati dan mematuhi orangtua, menjaga kebersihan rumah, bersikap sopan santun, menjaga citra keluarga, hingga berkata jujur. Penerapan kewajiban sebagai anak di rumah ini dinilai dapat membuat si kecil merasa spesial dan dibutuhkan.

Ditinjau olehdr. Reni Utari

Terdapat sejumlah kewajiban anak di rumah yang perlu ditanamkan pada si kecil sejak dini

Kewajiban anak di rumah adalah hal yang perlu ditanamkan sejak dini supaya si kecil terbiasa dalam melakukan tanggung jawabnya.Tidak hanya itu, penerapan kewajiban sebagai anak di rumah dinilai dapat membuat mereka merasa spesial dan dibutuhkan, terutama jika orangtua memberikan dukungan dan pujian.Oleh karena itu, simak penjelasan mengenai berbagai kewajiban anak terhadap orangtua di rumah berikut ini.

12 kewajiban anak di rumah yang perlu diterapkan sejak dini

Menjalani kewajiban tidak hanya menumbuhkan sikap disiplin pada anak. Sarah Hornack, seorang psikolog dari Children’s National Health System, percaya bahwa hak dan kewajiban anak di rumah dapat membuat si kecil merasa diapresiasi.Mulai dari menghormati dan mematuhi orangtua hingga berkata jujur, berikut adalah sederet kewajiban seorang anak di rumah.Salah satu tanggung jawab di rumah bagi anak adalah menghormati dan mematuhi orangtua.Dikutip dari Hattiesburg American, hal ini dipercaya dapat membuat hidup sebuah keluarga menjadi lebih baik.Ketika anak telah memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, kedua orangtua dapat merasa senang. Sementara itu, anak pun terhindar dari masalah.Ini menjadi salah satu alasan mengapa kewajiban anak di lingkungan rumah penting untuk dijalankan.Selanjutnya, tanggung jawab di rumah bagi anak adalah merapikan segala mainan atau benda lain yang mereka mainkan.Meski begitu, orangtua juga perlu menyesuaikan tanggung jawab anak ini sesuai dengan usianya. Jangan meminta anak untuk melakukan sesuatu di luar kemampuannya.Misalnya, jika ada banyak mainan yang berserakan di lantai, bantulah anak ketika sedang merapikannya.Selain belajar merawat dirinya sendiri, salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak yang dapat diterapkan sejak dini adalah merawat hewan peliharaannya.Merawat hewan peliharaan dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya menyisir bulunya, membersihkan kotorannya, atau memberikan makan.Contoh tanggung jawab anak di rumah berikutnya adalah menjaga kebersihan rumah.Bentuk tanggung jawab ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya membuang sampah ke tempatnya atau membersihkan kamar sendiri.Menjaga adik-adik adalah salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak di rumah yang perlu dilakukan oleh kakak.Sebagai sosok yang lebih dewasa, anak perlu tahu bahwa mereka memiliki kewajiban agar adiknya terhindar dari hal-hal buruk ketika bermain di rumah.Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh kakak ketika menjaga adik-adiknya, contohnya membawakan mainan ketika adiknya rewel atau menyuapi makanan ringan.Jika anak sudah cukup dewasa, pandulah mereka untuk menjaga adiknya agar tidak jatuh dari kasur atau kursi.Mengadakan acara besar di rumah bukanlah urusan yang mudah. Orangtua perlu mempersiapkan banyak hal agar acara berjalan lancar.Jika Anda merasa kewalahan, jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan anak-anak di rumah.Terdapat beberapa hal yang bisa anak lakukan untuk menyiapkan acara di rumah, misalnya menata dan merapikan makanan di meja makan atau ruang tamu.Di samping itu, Anda juga bisa meminta anak untuk membersihkan mainan atau benda-benda yang berserakan di lantai agar rumah terlihat rapi.Tidak hanya di rumah, berbagai kewajiban anak di masyarakat yang juga perlu dibiasakan sejak kecil. Salah satunya bersikap sopan santun terhadap siapa pun.Ajari anak untuk berbicara dengan sopan, tidak berteriak, ataupun berlaku kasar kepada tamu yang datang ke rumah, atau orang-orang yang mereka temui di lingkungan sekitar.Salah satu kewajiban seorang anak adalah menjaga citra keluarga di masyarakat.Tegaskan kepada anak bahwa mereka perlu berperilaku sopan dan baik di hadapan masyarakat.Secara tidak langsung, orang-orang di sekitarnya dapat berpikir bahwa Anda berhasil mendidik anak dengan baik.Belajar menjadi salah satu kewajiban anak dalam keluarga yang penting untuk diajarkan sejak dini.Tidak hanya di sekolah saja, anak juga perlu mempelajari berbagai hal yang bisa mereka dapatkan dari keluarga.Salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak di rumah adalah berkata jujur. Kejujuran adalah hal penting yang harus ditanamkan sejak kecil.Supaya anak bisa menerapkan tanggung jawabnya dalam berkata jujur, orangtua perlu menjadi panutan yang baik.Anda harus selalu berkata jujur pada anak. Jangan sekali-kali berbohong kepada mereka.Dengan begitu, anak diharapkan bisa berkata dan berperilaku jujur di mana pun mereka berada.

Biasakan anak untuk menjaga kebersihan dirinya sejak dini.

Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan, menyikat gigi, dan mandi secara teratur, adalah bentuk kewajiban yang sebaiknya dibiasakan sejak kecil pada anak.Ini semata-mata dilakukan untuk menjaga kesehatannya dan terhindar dari berbagai penyakit.Jangan biarkan anak terlalu asyik dengan kehidupannya sendiri. Ketika ada acara keluarga, minta mereka untuk datang dan bertemu dengan saudara-saudaranya.Ini perlu dijadikan tanggung jawab agar anak tidak menganggap remeh pertemuan keluarga.Untuk membuat acara keluarga menjadi menyenangkan, orangtua bisa merekomendasikan berbagai aktivitas, misalnya memainkan permainan papan (board games) bersama saudara, memasak makanan bersama, atau berbagi cerita.

Cara memperkenalkan kewajiban anak di rumah

Ada kalanya si kecil belum mengerti atau merasa kewalahan ketika harus menjalankan berbagai macam tugas anak di rumah. Hal ini tentunya wajar, mengingat usia mereka yang masih kecil.Orangtua juga disarankan untuk tidak lepas tangan begitu saja. Cobalah pahami berbagai cara memperkenalkan kewajiban anak di rumah berikut ini.

Bersabarlah dengan anak Anda, saat mengajarinya

Kewajiban anak memang perlu ditanamkan sejak dini. Namun, Anda harus memperkenalkannya secara perlahan dengan cara yang menyenangkan.Jika Anda menginginkan kesempurnaan saat memperkenalkan kewajiban anak, ini hanya akan memunculkan rasa ketidaksabaran.Akibatnya, proses pengenalan kewajiban anak-anak di rumah menjadi semakin sulit.Sebagian orangtua mungkin merasa bahwa anak belum cukup umur untuk melaksanakan berbagai kewajiban di rumah. Namun, percayalah bahwa mereka tidak selemah yang Anda kira.Terdapat beberapa contoh kewajiban anak di rumah yang mungkin orangtua pikir terlalu berat, tetapi sebenarnya dapat dilakukan anak, salah satunya membersihkan meja makan.Ini memang kelihatan sepele, tapi dampaknya dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dapat signifikan.

Berilah mereka pujian, agar terus termotivasi

Sebagai orangtua, jangan pelit dengan pujian. Berikan pujian kepada anak walaupun kewajibannya di rumah belum selesai.Misalnya, Anda bisa memberikan pujian saat mereka sedang menyelesaikan kewajibannya di rumah.Sambil memujinya, Anda bisa terus memotivasinya. Sebab, Anda disarankan untuk terus membangun momentum positif, yang bisa memunculkan rasa semangat pada si kecil.Dengan demikian, mereka dapat menjadikan kewajibannya sebagai kebiasaan.Jangan terlalu lembek dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah. Namun, jangan pula terlalu keras.Seimbangkan sifat lembek dan tegas supaya si kecil bisa lebih bersemangat dalam melakukan tugasnya di rumah.Orangtua disarankan untuk terus konsisten dalam mengingatkan anak terhadap kewajibannya di rumah. Jika tidak, mereka dapat mulai melupakan, dan bahkan meninggalkannya.

Baca Juga

Seputar Perkembangan Kepribadian Anak dan Tips Membimbingnya13 Faktor Penyebab Bullying yang Tidak Boleh Diremehkan8 Ciri-ciri Anak yang Percaya Diri dan Optimis Sejak DiniPertama-tama, tunjukkan cara memenuhi tanggung jawab dan kewajiban di rumah dengan baik.Setelah itu, bantu anak melakukannya dan biarkan mereka melakukan kewajibannya sendiri sambil Anda pantau.Terakhir, jika anak telah mahir melakukan satu kewajibannya, maka artinya mereka siap melakukannya sendirian.Jangan terlena dengan waktu; carilah tugas lain yang bisa dilakukan anak dan tunjukkan lagi cara melakukannya.Hal ini dilakukan agar mereka tidak merasa bosan dan monoton saat melakukan kewajibannya di rumah.Orangtua sebaiknya memberikan perintah yang lebih spesifik saat meminta anak melakukan sesuatu.Contohnya, ketika Anda menyuruh si kecil membersihkan kamar, berikan perintah yang lebih spesifik, seperti memasukan baju ke lemari, merapikan seprai kasur, atau mengangkat benda-benda yang berserakan di lantai.Anak bukanlah robot yang bisa selalu menyelesaikan tugasnya dengan tenggat waktu (deadline). Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk tidak terlalu terpaku dengan deadline.Ada konsep yang dianggap lebih sesuai dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah, yakni konsep “kapan dan kemudian”.Konsep ini menyerupai “sebab dan akibat”, yang berarti anak berhak mendapat hadiah setelah memenuhi tanggung jawabnya.Misalnya, setelah membersihkan kamarnya (kapan), anak boleh menonton televisi atau bermain handphone (kemudian).Hasilnya, mereka bisa termotivasi untuk melakukan kewajibannya di rumah. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kewajiban anak di rumah atau kesehatan si kecil, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

tips parentingibu dan anakgaya parentingorangtua

Web MD. https://www.webmd.com/parenting/features/chores-for-children#1
Diakses pada 9 Januari 2020
Raising Children. https://raisingchildren.net.au/toddlers/family-life/chores/chores-for-children
Diakses pada 9 Januari 2020
Alyson Chafer. https://alysonschafer.com/home-responsibilities-by-age/
Diakses pada 9 Januari 2020
Hattiesburg American. https://www.hattiesburgamerican.com/story/life/faith/2016/06/22/benefits-obedience/86261742/
Diakses pada 18 Februari 2022
Very Well Family. https://www.verywellfamily.com/examples-of-household-rules-for-the-entire-family-1094879
Diakses pada 18 Februari 2022
Bscholarly. https://bscholarly.com/roles-of-children-in-the-family-7-important-duties-of-children-at-home/
Diakses pada 18 Februari 2022
Develop Good Habits. https://www.developgoodhabits.com/house-rules/
Diakses pada 21 Februari 2022

Anak perempuan kurang kasih sayang ibu dapat tumbuh dengan masalah emosional. Ketika kelak berganti peran menjadi ibu, hal ini bisa menjadi siklus tidak sehat yang berulang.

14 Apr 2022|Azelia Trifiana

Cara menghangatkan ASI berguna saat ibu tidak bersama dengan buah hatinya. Agar ASI bisa segera diminum setelah dikeluarkan dari kulkas atau freezer, hangatkan dengan cara rendam di mangkuk air hangat, dialiri dengan air hangat, maupun dengan bottle warmer.

25 Jun 2020|Azelia Trifiana

Pilih kasih terhadap anak dapat berdampak buruk, mulai dari merusak hubungan antarsaudara, memupuk amarah, hingga menyebabkan permusuhan. Orang tua perlu waspada karena dampaknya bisa terasa hingga anak beranjak dewasa.

31 Mei 2022|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti