Akun yang tidak termasuk pada perusahaan dagang adalah

Oleh : Encep Supriatna

Akuntansi perusahaan dagang – seiring dengan berjalannya waktu, suatu perusahaan selalu dituntut untuk terus mengembangkan usahanya dengan tujuan mendapatkan profit/laba. Nah, ketidaktepatan dalam proses dan pencatatan ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Maka dari itu, akuntansi disini berfungsi sebagai suatu proses pencatatan yang relevan bagi perusahaan.

Pengertian Akuntansi

Definisi akuntansi adalah seni pencatatan, pengikhtisaran, dan pengklasifikasian yang berhubungan dengan keuangan yang informasinya digunakan oleh seorang yang kompeten dan digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.

Pengertian Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang ialah suatu perusahaan yang usaha utamanya membeli barang dari pemasok kemudian menjual lagi ke konsumen tanpa merubah dari wujud barang tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntansi perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan bisnisnya membeli dan menjual kembali barang dagangannya tanpa merubah bentuk dengan tujuan mendapatkan profit/keuntungan.

Laporan-Laporan Yang Dibutuhkan Dalam Akuntansi Perusahaan Dagang

1. Jurnal umum 2. Buku besar 3. Neraca saldo 4. Kertas kerja dan penyesuaian 5. Laporan rugi laba 6. Laporan neraca 7. Laporan perubahan keuangan 8. Tutup buku

Akun-Akun Yang Ada Pada Perusahaan Dagang:

a.  Pembelian

     Pembelian ialah akun yang berfungsi untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi pada saat “pembelian barang dagangan” baik tunai ataupun kredit. Akun dalam “pembelian” dicatat disisi sebelah debet dan “kas” serta “utang dagang” disisi sebelah kredit.

b. Potongan pembelian

     Potongan pembelian ialah akun yang berfungsi untuk mencatat potongan pada saat diberikan oleh penjual barang dagangan. Potongan pembelian dan syarat untuk memperoleh potongan pembelian besarnya akan ditentukan oleh penjual. Contohnya; syarat pembayaran 2/10, n/30 maksudnya adalah pembeli akan memperoleh potongan 2% bila membayar dalam 10 hari ataupun kurang dari tanggal transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari. Pencatatan Akun “potongan pembelian” disisi sebelah kredit. Cirinya pada akun ini akan mengurangi jumlah kas yang dibayar.

c. Retur pembelian atau pengurangan harga

     Retur pembelian atau pengurangan harga ialah akun yang berfungsi untuk pencatatan pengembalian barang dagang yang sudah dibeli sebab sesuatu hal. Seperti karena rusak. Akun pada “potongan pembelian atau pengurangan harga” yang pencatatannya disisi sebelah kredit dan disifatnya mengurangi utang dagang.

d. Beban angkut pembelian

     Beban angkut ialah akun yang berfungsi untuk pencatatan besarnya beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli. Akun “beban angkut pembelian” pencatatannya sisi sebelah debet serta “kas” sisi sebelah kredit.

e. Penjualan

     Penjualan ialah akun yang berfungsi untuk pencatatan transaksi “penjualan barang dagang” baik dalam tunai ataupun secara kredit. Pencatatan akun “beban angkut pembelian” yaitu disisi sebalah debet lalu piutang dan kas dicatat sisi sebelah kredit.

f.   Potongan penjualan

     Ialah akun yang berfungsi untuk pencatatan potongan yang akan dibei kepada pembeli. Pencatatan akun “potongan penjualan” akan dicatat sisi sebelah debet dan sifatnya akan mengurangi kas yang diterima.

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Metode pencatatan persediaan barang dagang ada dua cara, antara lain:

1. Metode sistem periodik (periode system)

     Sistem ini dalam menentukan besarnya persediaan dilakukan dengan cara menggandakan perhitungan secara fisik pada persediaan barang ketika akhir periode. Pada sistem ini selaras bila digunakan oleh perusahaan kecil dan barang dagangannya cenderung murah serta transaksi sering terjadi.

     Pencatatan pada sistem ini “persediaan barang dagang” hanya akan dicatat disetiap akhir periode sebesar persediaan akhir dari perolehan perhitungan fisik barang dagang. Persediaan barang dagang merupakan persediaan awal periode berikutnya.

     Ketika periode akuntansi berjalan, bila ada pembelian barang dagang maka akan dicatat sebagai akun “pembelian”. Lalu bila ada penjualan barang dagang maka akan dicatat sebagai akun “penjualan”.

2. Metode sistem terus menerus (perpetual system)

     Pada sistem ini, memerlukan suatu pencatatan yang secara berterusan mengikuti perubahan atas persediaan awal pada periode sampai akhir periode akuntansi. Dalam sistem ini cocok bila digunakan pada perusahaan yang menjual barang dagangnya dengan nilai tinggi,seperti TV, dan mobil.

     Pencatatan sistem ini akun “persediaan barang dagang “ akan dicatat sebelah debet setiap ada transaksi pembelian barang dagang serta akan dicatat sisi sebelah kredit setiap ada penjualan barang dagang.

Retur penjualan atau pengurangan harga

          Retur penjualan atau pengurangan harga ialah akun yang berfungsi untuk mencatat pengembalian suatu barang yang sudah dijual. Akun “retur penjualan atau pengurangan harga” akan dicatat sisi sebelah debet dan sifatnya akan mengurangi piutang.

     b. Beban angkut penjualan

          Beban angkut penjualan ialah akun yang berfungsi untuk mencatat besarnya beban angkut dan akan ditanggung oleh sipenjual. Akun pada “beban angkut penjualan”dicatat pada sisi sebelah debet dan “kas” disisi sebelah kredit.

     c. Persediaan barang dagang

          Persediaan barang dagang ialah akun yang berfungsi untuk menentukan jumlah barang dagang dalam persediaan perusahaan pada saat menunggu untuk dijual. Pencatatan akun tergantung pada cara pencatatan persediaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan.

     d. Harga pokok penjualan

          Harga pokok penjualan (HPP) ialah akun yang berfungsi saat menentukan jumlah harga pokok barang yang dijuakan. Yakni harga beli ditambah beban yang dikeluarkan dalam memperoleh barang yang akan dijual tersebut. Akun pada “harga pokok penjualan” dapat dicatat akhir periode pada saat penyesuaian.

Sumber : https://www.ruangguru.co.id/

Perusahaan dagang menjadi bagian dari keseharian masyarakat tanpa disadari. Hampir semua masyarakat pernah melakukan transaksi di perusahaan jenis ini. Karena, pada dasarnya berdagang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat.

Sebuah warung kecil di komplek perumahan Anda juga termasuk perusahaan dagang, loh!

Pengertian Perusahaan Dagang

Seperti namanya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan barang dan aktivitas utamanya adalah menjual barang. Perusahaan ini menjual kembali barang yang mereka jual tanpa mengubahnya sedikit pun.

Yang dimaksud dengan mengubah barang adalah mengolah atau mengubah nilai dan bentuk barang itu sendiri.

Jadi, perusahaan barang hanya membeli barang dan tinggal menjualnya saja dengan harga jual yang lebih tinggi dari dari harga beli.

Keuntungan yang didapatkan perusahaan  berasal dari selisih harga barang yang mereka jual.

Jenis Perusahaan Dagang

Perusahaan ini memiliki beberapa jenis. Jenis perusahaan dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis barang yang dijual dan segmentasi konsumen yang di incar.

Berdasarkan Barang yang Dijual

Di bawah ini adalah jenis perusahaan jika digolongkan dengan jenis barang yang dijual:

Barang Produksi atau Mentah

Perusahaan yang menjual barang produksi atau mentah biasanya menjadi distributor untuk industri tertentu, di mana barang tersebut menjadi bahan baku yang akan berubah menjadi barang jadi atau berupa peralatan penunjang industri. Misalkan; serbuk kayu, mesin pencacah, mesin pengaduk, dan lainnya.

Barang Jadi

Barang jadi adalah barang yang dapat digunakan langsung oleh konsumen tanpa perlu melalui pengolahan oleh perusahaan. Contoh barang jadi adalah kursi, elektronik, pakaian, dan sebagainya.

Berdasarkan Jenis Konsumen

Jenis segmentasi konsumen pada perusahaan dagang pun beraneka ragam. Di bawah ini contoh perusahaan dagang berdasarkan jenis konsumen.

Perusahaan Wholesaler

Akun yang tidak termasuk pada perusahaan dagang adalah
Akun yang tidak termasuk pada perusahaan dagang adalah
Perusahaan Wholesaler

Perusahaan Wholesaler adalah perusahaan yang membeli produk langsung dari pabrik dalam kuantitas besar dan menjual dalam kuantitas yang besar pula. Contoh; pedagang grosir.

Perusahaan Perantara (Middleman)

Posisi perusahaan middleman berada di tengah. Perusahaan Middleman membeli barang dalam jumlah besar kemudian dijual kembali ke perusahaan jumlah sedang.

Perusahaan Retail atau Pengecer

Terakhir adalah perusahaan retail atau pengecer. Perusahaan retail membeli barang dalam jumlah besar kemudian menjualnya secara satuan atau biasa disebut eceran. Warung, kios, dan minimarket dapat digolongkan kedalam perusahaan retail atau pengecer.

Baca Juga: Cara Membuat Peraturan Perusahaan yang Efektif

Karakteristik Perusahaan Dagang

Perusahaan ini juga memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan perusahaan non dagang. Karakteristik tersebut mempengaruhi proses inti dari perusahaan ini. Karakteristik perusahaan dagang adalah:

  1. Memiliki aktivitas utama beruba membeli, menjual, menyimpan di gudang penyimpanan dan kembali menjual.
  2. Tidak melakukan proses produksi barang
  3. Perhitungan total  keuntungan berpatokan dengan total hasil penjualan dikurangi biaya pembelian dan biaya operasional Perusahaan tidak melakukan proses produksi terhadap barang-barang yang dijual.
  4. Barang yang dijual langsung dijual tanpa melalui proses pengolahan atau perubahan sedikit pun.
  5. Kegiatan akuntansi berlandaskan dengan akun persediaan barang, yaitu perhitungan harga pokok penjualan dan laporan laba rugi memakai bentuk single step dan multiple step.

Baca Juga: Pengertian Desentralisasi, Tujuan, Serta Kelebihan & Kekurangannya

Proses Inti Perusahaan Dagang

Selain memiliki karakteristik yang khas, perusahaan dagang memiliki proses ini yang sangat berbeda dengan perusahaan non dagang. Dapat disimpulkan, proses inti perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

  1. Pembelian, mencakup pembelian peralatan dan perlengkapan perusahaan, pembelian barang dagang, dan pembelian barang lainnya untuk kegiatan usaha.
  2. Pengeluaran biaya, yaitu kegiatan perusahaan dalam mengeluarkan sejumlah biaya untuk membeli barang, membayar pajak, dan penunjang operasional perusahaan.
  3. Penjualan, yaitu kegiatan perusahaan menjual barang dagangan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan.
  4. Penerimaan keuntungan, yaitu penerimaan keuntungan hasil penjualan barang. Penerimaan keuntungan dari penjualan barang biasanya disertai dengan penerimaan yang diperoleh dari pelunasan dari pihak lain

Akun Perusahaan Dagang dalam Laporan Keuangan

Akun yang tertera pada perusahaan di laporan keuangan pun sangat berbeda dengan perusahaan non dagang. Pencatatan akun-akun ini sangat berguna baru perusahaan dagang untuk mengetahui perkembangan penjualan.  Akun tersebut antara lain:

Pembelian

Pembelian adalah akun untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi pada saat membeli barang dagangan dengan cara kredit maupun tunai.

Potongan pembelian

Potongan pembelian berfungsi untuk mencatat potongan pada saat diberikan saat awal transaksi oleh penjual barang dagangan. Besar potongan pembelian dan syarat mendapatkan potongan pembelian akan ditentukan oleh penjual.

Retur pembelian

Retur pembelian berfungsi untuk pencatatan pengembalian barang dagang yang sudah dibeli karena kerusakan.

Beban angkut pembelian

Beban angkut memiliki fungsi untuk pencatatan besarnya beban angkut yang menjadi tanggungan.

Beban angkut  penjualan

Selain beban angkut pembelian, terdapat beban angkut penjualan yang  dipakai sebagai pencatat pembayaran biaya angkut barang yang telah dijual.

Penjualan

Penjualan berfungsi untuk pencatatan transaksi penjualan barang dagang baik dalam tunai ataupun secara kredit.

Potongan penjualan

Potongan penjualan adalah akun yang berfungsi untuk pencatatan potongan yang akan diberi kepada pembeli.

Baca Juga: Tips HRD: Cara Mengelola Unit Kerja Perusahaan

Persediaan Barang Dagangan

Persediaan barang dagangan dipakai sebagai pencatat nilai persediaan barang dagangan pada suatu masa atau periode.

Tak hanya sering melakukan transaksi di perusahaan dagang, kini Anda pun lebih memahami detail mengenai perusahaan dagang. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda!