Sering mendengar istilah debit (debet) dan kredit dalam bisnis, keuangan, atau akuntansi? Untuk memahami apa itu arti debit dan kredit serta perbedaan di antara keduanya, baca terus penjelasannya di Blog Mekari Jurnal! Kredit dan debit (debet) adalah komponen besaran setiap nilai transaksi yang wajib dicatat. Pada dasarnya, terdapat perbedaan kredit dan debit yang harus dipahami agar dalam mengerjakan pembukuan tidak terjadi kesalahan. Beda debit dan kredit akuntansi sangat penting diuraikan karena setiap transaksi mempengaruhi keduanya. Sehingga bedanya debit dan kredit tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika debit bertambah, maka kredit akan berkurang dan jika kredit naik, maka debit akan berkurang. Definisi Debit dan KreditSetiap transaksi bisnis yang terjadi harus dicatat dalam pembukuan Anda. Transaksi tersebut akan dicatat dalam dalam dua akun: akun debit dan kredit. Arti debet atau debit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun aset atau beban, mengurangi akun liabilitas atau ekuitas. Posisi debet berada di sebelah kiri dalam neraca saldo atau pembukuan. Sebaliknya, kredit adalah entri akuntansi yang meningkatkan akun liabilitas atau ekuitas, menurunkan akun aset atau beban. Posisi kredit berada di sebelah kanan dalam neraca saldo atau pembukuan. Dalam dunia pembukuan pemasukan berganda (double-entry), peran dan arti debit dan kredit adalah untuk melacak transaksi bisnis di berbagai jenis akun yang digunakan. Hal ini dilakukan agar entri jurnal di buku besar akun menjadi valid, di mana total debet harus sama dengan total kredit. Dengan kata lain, total entri di sisi kiri harus sama dengan total entri di sisi kanan. Terkadang, Anda perlu menempatkan lebih dari satu akun pada posisi debit atau kredit, agar kedua sisi entri Jurnal menjadi sama. Menentukan Perbedaan Debit atau KreditUntuk menentukan debit dan kredit akuntansi, sebaiknya Anda memahami klasifikasi akun berikut ini:
Untuk kategori akun 1, 2 dan 3 berada pada akun laporan keuangan balance sheet. Sedangkan kategori akun 4 dan 5 berada pada akun laporan keuangan income statement. Di dalam penulisan laporan debit dan kredit keuangan perusahaan dikenal istilah akun lawan. Akun lawan yaitu suatu transaksi yang dapat mempengaruhi minimal 2 akun. Saldo debit umumnya terjadi pada jenis akun tertentu, sementara saldo kredit umumnya terjadi pada akun lain. Misalnya, pada transaksi pembelian peralatan perusahaan secara utang akun yang terpengaruh oleh transaksi tersebut adalah mesin sebagai fixed assets dan akun lawannya adalah utang usaha sebagai bentuk pembelian secara kredit. Lihat bagan di bawah untuk mengetahui 5 jenis pencatatan dalam keadaan normal (Debit artinya untuk akun yang biasanya membawa saldo debet, dan Kredit artinya untuk akun yang biasanya memiliki saldo kredit):
Istilah debit note dan kredit note seringkali digunakan di dalam penulisan akuntansi perusahaan. Debit note merupakan suatu dokumen yang berisikan pemberitahuan terkait piutang dari pelanggan yang semakin bertambah untuk alasan tertentu. Di dalam dokumen debit note juga bisa berisi tentang utang perusahaan terhadap vendor atau supplier. Sedangkan kredit note merupakan dokumen pemberitahuan yang berisikan utang perusahaan terhadap pelanggan sehingga dapat digunakan untuk mengurangi utang perusahaan terhadap vendor atau supplier. Perbedaan Debit dan Kredit Dalam AkuntansiSetiap terjadi transaksi akuntansi, setidaknya ada dua akun yang selalu berkaitan. Yaitu entri debit dicatat pada satu akun dan entri kredit dicatat terhadap akun lainnya. Tidak ada batas atas jumlah akun yang terlibat di dalam transaksi, namun minimum tidak kurang dari dua akun. Total dari debit dan kredit untuk setiap transaksi harus selalu sama. Sehingga transaksi akuntansi selalu dikatakan dengan keseimbangan. Apabila suatu transaksi tidak seimbang, maka laporan keuangan tidak mungkin dapat dibuat. Dengan demikian, penggunaan debit dan kredit dalam format pencatatan transaksi dua kolom merupakan hal yang paling penting dari semua kontrol atas akurasi akuntansi. Berikut ini adalah perbedaan debit dan kredit dalam akuntansi yang perlu dipahami:
Beberapa Contoh Perbedaan Penempatan Akun pada Posisi Debit atau KreditBerikut ini ada beberapa contoh debit dan kredit yang terdapat di transaksi umum perusahaan dagang atau yang lainnya, dan sering terjadi pada sebuah bisnis:
Dengan memahami contoh dibawah ini, Anda bisa lebih mengerti apa itu perbedaan debit dan kredit di dalam akuntansi. Contoh pertama penggunaan kredit dan debet adalah sebagai berikut Anda mempunyai saldo uang sebesar Rp. 5.000.000, kemudian Anda membeli perlengkapan kantor senilai Rp1.000.000 menggunakan dana dari akun ini. Ini berarti rekening Bank adalah akun sumber, dan Rp1.000.000 tadi akan dicatat sebagai kredit di sisi kanan akun T. Rekening Biaya Perlengkapan Kantor adalah rekening tujuan yang didebet pada sisi kanan. Catatan:
Pada akun T di atas, transaksi yang membuat entri jurnal pertama diberi label “(1)”, dan transaksi dari entri jurnal kedua diberi label “(2)”. Entri jurnal kedua ini adalah entri yang benar karena total debit adalah Rp1.000.000 yang di debet dari akun biaya perlengkapan kantor di sisi kiri sama dengan jumlah kredit Rp1.000.000 yang dikreditkan ke Rekening Bank di sisi kanan. Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk keputusan bisnis lebih tepat dan cepat Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Contoh kedua penggunaan kredit dan debet adalah sebagai berikut: Sekarang kita lihat contoh di mana kita diminta untuk mencatat beberapa entri debit dan kredit. Anda melunasi pinjaman dari bank dengan menggunakan dana dari Rekening Bank. Pembayaran terdiri dari pokok Rp1.500.000 dan bunga Rp500.000 (total Rp2.000.000). Pertama-tama, Anda harus membuat entri di sisi kanan (Kredit) sebesar Rp2.000.000 untuk akun sumber, yang dalam kasus ini adalah rekening bank. Kemudian, Anda harus mencatat beberapa entri dalam kasus ini. Pertama adalah akun rekening Pinjaman Bank dan yang kedua akun Beban Bunga. Anda akan memasukkan debit Rp1.500.000 di bawah rekening pinjaman Bank, dan masukkan debet Rp500.000 di bawah akun beban bunga. Total kredit untuk entri jurnal ini bertambah hingga Rp2.000.000, dan total debet bertambah hingga Rp2.000.000 yang diperoleh dari (Rp 1.500.000 + Rp 500.000), menjadikannya entri jurnal yang valid dengan banyak debit dan kredit. Baca Juga : Cara Membuat Laporan Cash Flow secara Baik dan Benar Saldo Rekening: Apa itu?Saldo akun adalah selisih antara total debit dan total kredit akun. Bila total debit lebih besar daripada total kredit, akun memiliki saldo debit, dan bila total kredit melebihi total debet, akun memiliki saldo kredit. Ketika saldo percobaan ditarik, total debit adalah harus sama dengan total kredit di seluruh perusahaan secara keseluruhan (lihat di bawah untuk saldo percobaan sampel). Jika mereka tidak sama, maka Anda tahu bahwa telah terjadi kesalahan. Mari buat saldo percobaan untuk transaksi yang tercantum dalam Contoh 1-2 di atas. Pertama, berikut adalah ringkasan dari transaksi yang akan menghasilkan saldo percobaan: Maka laporan neraca saldo akan menjadi seperti di bawah ini: Jika total debet dalam neraca saldo adalah Rp5.000.000 sama dengan jumlah kredit Rp5.000.000, artinya bahwa pencatatans sudah dilakukan dengan benar. Namun, Anda akan melihat bahwa beberapa akun memiliki jumlah debet yang lebih banyak, sementara yang lain memiliki jumlah kredit yang lebih banyak. Rekening yang memiliki saldo debet Rekening Bank, Pinjaman Bank, Beban Bunga, dan Beban Kantor. Akun ekuitas adalah satu-satunya akun yang memiliki saldo kredit. Saldo uji coba adalah format standar yang digunakan oleh akuntan untuk menyiapkan laporan keuangan (neraca keuangan dan laporan laba rugi). Ini berarti memungkinkan kegiatan keuangan perusahaan dapat dibagi dengan cara yang mudah dipahami. Baca juga:Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang secara Sederhana
Pentingnya Pembuatan Laporan Kredit dan DebitDi dalam perusahaan, sebuah bisnis pasti sering mengalami atau melakukan transaksi, baik transaksi secara internal maupun eksternal. Transaksi-transaksi tersebut mengharuskan pihak perusahaan untuk membuat dokumen transaksi dalam bentuk laporan keuangan. Pembuatan laporan keuangan tersebut adalah untuk mengetahui laju keluar masuknya dana perusahaan untuk meminimalisir kemungkinan over budget pada kategori akun tertentu di dalam pelaporan. Terdapat lima unsur yang ada di dalam transaksi akuntansi, meliputi utang, harta, pendapatan, modal dan biaya atau beban. Melakukan transaksi debit pasti disertai dengan transaksi kredit. Perusahaan yang tidak memiliki dokumen pelaporan debit dan kredit akuntansi maka tidak dapat mengendalikan aliran keluar masuknya keuangan perusahaan. Selain itu, data-data keuangan perusahaan juga tidak dapat dilacak jika terjadi sesuatu terhadap keuangan perusahaan. Oleh karena itu, dengan adanya laporan debit dan kredit diharapkan dapat membantu mengawasi keuangan perusahaan dari kemungkinan adanya korupsi dari karyawan. Karena data debit dan kredit yang baik selalu disertai dengan kwitansi atau nota yang dapat dipercaya. Mekari Jurnal, Solusi Pembukuan Keuangan UsahaDengan memahami apa itu perbedaan debit (debet) dan kredit dalam akuntansi, artinya Anda dapat mengerjakan pembukuan secara benar dan tanpa kesalahan terutama dalam melakukan posting transaksi. Dalam melakukan entry jurnal pun jumlah debit dan kredit akuntansi harus sama. Jika tidak seimbang, maka otomatis Anda telah melakukan satu kesalahan dalam posting nominal di jurnal yang sedang Anda kerjakan. Perhitungan di atas adalah contoh sederhana dari pencatatan akuntansi debet kredit yang terjadi dengan melibatkan sedikit item transaksi. Tentunya jika sebuah usaha telah berjalan dan memiliki banyak transaksi, maka pencatatan keuangannya akan lebih rumit lagi. Namun, jika penghitungan itu terlihat rumit, tidak salahnya bagi Anda untuk menggunakan software akuntansi yang dapat menghitung keuangan secara baik dan akurat. Jurnal merupakan software akuntansi online hadir sebagai solusi pembukuan keuangan usaha. Dengan Jurnal dapatkan segala kemudahan pencatatan pembukuan dalam proses akuntansi, secara aman, cepat, dan praktis. Dapatkan semua informasi tentang fitur aplikasi akuntansi Mekari Jurnal selengkapnya di sini. Atau Anda juga bisa mencoba langsung secara gratis dengan klik tombol dibawah. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Penawaran, Jadwalkan Demo Dengan Sales! Nah, kesimpulannya, kredit dan debit artinya adalah setiap transaksi masuk dan keluar yang perlu dicatat dalam pembukuan, Anda juga telah memahami perbedaan di antara keduanya. Perlu diingat bahwa total entri di sisi kiri harus sama dengan total entri di sisi kanan. Semoga membantu, dan jangan lupa untuk dibagikan di sosial media!
Kategori : Akuntansi
Artikel Sebelumnya Artikel Selanjutnya Related Articles
Akuntansi Contoh Jurnal Umum Beserta Tahapan Pembuatannya
Tak Berkategori Panduan dan Cara Rekapitulasi Jurnal yang Benar
Akuntansi,Akuntansi,Akuntansi,Akuntansi Cara Menghitung Laba Ditahan dalam Proses Akuntansi
Akuntansi,Bisnis Neraca Pembayaran: Pengertian, Jenis, dan Fungsi
Nama Lengkap Subscribe |