Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu

Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu


Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu
Tips Sukses Membuat Rambak
- Cara membuat air kapur sirih: Siapkan air bersih sebanyak 5 liter, campurkan kapur sirih sebanyak 100 gram ke dalam air tersebut, adukaduk hingga semuanya larut dalam air sehingga berwarna putih seperti susu. Biarkan air kapur tersebut beberapa saat hingga kapur mengendap pada bagian dasar, kemudian pisahkan secara hati-hati cairan yng jerih yang ada pada bagian atas. Hasil Kerupuk Ikan Berkualitas Baik - Agar hasil kerupuk ikan berkualitas baik pemilihan bahan menjadi salah satu fakor yang mempengaruhinya; untuk itu perlu diperhatikan memilih bahan yang masih segar (belum busuk), bersifat liat (tidak mudah robek), memiliki ketebalan minimal 0,5 mm (setelah bulu/sisik dibersihkan) dan kuat (tidak mudah hancur). - Bahan pengemas yang paling baik untuk rambak kulit adalah plastic atau mika karena akan meningkatkkan penampilan, daya simpannya serta mudah diperoleh dipasaran dan dikemas secara vacuum - Perendaman dengan air kapur dilakukan dengan tujuan untuk agar rambak kulit ikan yang dihasilkan bertekstur kaku (kering renyah) setelah digoreng dan tidak mudah lembek kembali serta untuk menghilangkan lender pada kulit ikan. - Perendaman air panas berfungsi untuk melunakkan kulit ikan. - Gunakan thermometer khusus, untuk mengukur panas air perendaman agar hasilnya maksimal. - Pengeringan bisa menggunakan alat pengering buatan yaitu stailizer/cabinet drying dengan suhu 500C-600C selama 24 jam. Kelebihannya, suhu stabil akan menghasilkan rambak yang berkualitas, resiko terkontaminasi dengan debu bisa diminimalkan, waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan cukup singkat, menekan biaya produksi. - Jeruk nipis yang digunakan dalam pembuatan rambak ikan bertujuan untuk menghilangkan aroma amis pada ikan. - Pengemasan dan pengolahan yang baik akan membuat rambak kulit tahan lebih lama, umumnya rambak kulit yang dijual mentah bisa tahan -/+ 3-4 bulan sedangkan rambak yang siap dikonsumsi bisa tahan -/+ 2 bulan Sumber: HobiMasak.info From Tabloid Koki Edisi 137 (4-17 Dec 2008).

Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu

Sapi adalah salah satu hewan yang bagian tubuhnya banyak dimanfaatkan. Mulai dari gading, sampai ke kulitnya.

Kamu tentu tahu kalau kulit sapi itu bisa diolah menjadi berbagai macam produk dong? Mulai dari dompet kulit, ID card holder kulit sapi asli, sampai jaket kulit.

Nah, selain produk-produk kulit, ternyata adalah lho olahan makanan yang menggunakan kulit sapi sebagai bahan utamanya. Yuk, bener banget, namanya kerupuk kulit, biasa juga disebut rambak atau jangek.

Kamu pernah makan kan tentunya?

Itu loh, yang kalau dimakan kita bakal jadi seret banget. Kalau nggak diimbangi sama minum bakalan kehausan dan keseratan, hehehe.

Buat yang penasaran sama kerupuk kulit, berikut ini ada cara membuat dan bahan-bahannya.

Bahan Kerupuk Kulit

Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu
sopasti.com
  • 1 kg kulit sapi (jenis kulit sapi apa saja)
  • Air kapur
  • Minyak goreng

Alat

  • Pisau yang sangat tajam
  • Oven panjang
  • Wajan
  • Tempat untuk menjemur

Bumbu Halus

  • 15 siung bawang putih
  • 3 sendok makan garam
  • 2 sendok makan gula pasir

Cara Membuat Kerupuk Kulit

Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu
priangansari.co.id
  • Kulit sapi direndam terlebih dahulu ke dalam air kapur selama 2 hari.
  • Setelah itu bersihkan bulu yang masih menemper di kulit sapi menggunakan pisau tajam.
  • Jemur kulit di bawah sinar matahari sampai kering. Lalu potong kulit yang sudah kering.
  • Rebus potongan kulit dengan bumbu yang sudah dihaluskan sampai matang. Lalu angkat dan tiriskan.
  • Jemur kembali sampai kulit yang sudah direbus benar-benar kering.
  • Siapkan penggorengan tahap pertama. Goreng kerupuk kulit yang sudah kering menggunakan minyak di suhu sedang dengan api kecil sampai kerupuk agak mekar. Setelah agak mekar, angkat dan tiriskan.
  • Siapkan penggorengan untuk tahap kedua. Goreng lagi kerupuk kulitnya pakai minyak panas di api besar sampai kerupuk kulit mekar sempurna. Lalu angkat dan tiriskan.

Nah itu tadi cara membuat kerupuk kulit yang bisa mekar dengan baik. Kuncinya ada di penggorengan dua kali. Penggorengan pertama agar kadar air berkurang, penggorengan kedua agar kerupuk kulit mekar sempurna.

Kamu bisa membuat kerupuk kulit lain dengan aneka rasa lho. Misalnya saja ingin membuat kerupuk kulit menggunakan bumbu barbeque, tinggal tambahkan saja bumbu tabur itu. Ada banyak kok, mulai dari rasa ayam panggang, sapi panggang, jagung bakar, pedas manis, dan masih banyak lagi.

Selain dinikmati secara langsung, kerupuk kulit ini bisa dimakan bersama dengan nasi lho. Kamu pasti makannya jadi tambah lahap deh. Soalnya, kalau ada kriuk-kriuk saat makan itu bisa nambah nafsu makan kita.

Ada tambahan lagi, kalau kamu tidak ingin langsung mengonsumsi kerupuk kulitnya. Bisa disimpan saat masih mentah dan kering. Jadi, kerupuk sebelum digoreng bisa kamu simpan di wadah yang kering dan tertutup rapat.

Jangan simpan di tempa yang lembab ya, bisa-bisa kerupuk kulitnya jamuran. Simpan di dalam wadah rapat, kalau mau dikonsumsi bisa langsung digoreng.

Setelah digoreng pun, kamu harus menyimpannya di dalam wadah juga lho. Jangan sampai dibiarkan di suhu ruangan. Karena, bisa nggak renyah dan jadi mlempem tuh kerupuk kulitnya. Kalau udah mlempem tentu rasanya nggak enak lagi.

Yah, walaupun masih gurih, tapi kalau kerupuknya udah nggak renyah tentu jadi nggak enak dong.

Demikian cara membuat kerupuk dari kulit sapi yang enak dan mantab. Rasanya gurih dengan tekstur yang renyah dan seret. Bikin kamu pengen nambah terus makannya sampai habis. Kalau belum habis nggak bakalan berhenti deh makannya. (sumber: masfikr.com)

Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu

Air yang digunakan untuk merendam kulit sapi dalam proses pembuatan rambak kulit yaitu
I. Pengenalan Kulit Ikan

Rambak kulit ikan bermacam-macam jenis dan kualitasnya tergantung pada jenis ikan dan cara pengolahannya. Hal-hal yang yang berkaitan dengan kulit ikan akan dibahas secara lebih jelas dalam bab ini.

1. Sumber Kulit Ikan

Kulit ikan dapat diperoleh dengan mudah dengan harga yang rendah pada perusahaan-perusahaan pengolahan ikan yang hanya memanfaatkan bagian dagingnya saja. Adapun beberpa perusahaan penghasil kulit ikan tersebut antara lain sebagai berikut : a. Exporter / produsen ikan beku b. Perusahaan kerupuk ikan

c. Perusahaan bakso ikan


d. Perusahaan tepung ikan
e. Perusahaan abon dan kecap ikan

2. Jenis Kulit Ikan

sebenarnya, kulit ikan hampir semua jenis ikan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kerupuk kulit ikan. Namun demikian, mengingat kulit ikan yang dimanfaatkan di sini merupakan limbah dari beberapa perusahaan di atas, yang umumnya hanya mengolah ikan yang dianggap bernilai ekonomi saja, maka dengan demikian jenis kulit ikannya juga terbatas yang antara lain meliputi ikan tenggiri, tuna, kakap, kakap merah, pari, hiu, lele, bandeng dan belut

3.Kualitas kulit Ikan

Adapun persyaratan kulit ikan yang harus dipenuhi agar dapat diperoleh kerupuk ikan yang berkualitas yang baik antara lain adalah : a. Masak segar (belum busuk) b. Bersifat liat / tidak mudah robek c. Memiliki ketebalan minimal 0,5 mm (setelah sisik dibersihkan),dan d. Kuat dan tidak mudah hancur

Kulit- kulit yang memenuhi persyaratan demikian,umumnya berasal dari ikan-ikan yang berukuran besar,baik ikan darat (air tawar) maupun ikan laut

II. PEMBUATAN RAMBAK KULIT IKAN

Proses pembuatan kerupuk kulit ikan dilakukan dengan menggunakan beberapa cara kerja yang sudah lebih baik jika dibandingkan dengan metode tradisional yang dulu banyak digunakan. Di samping itu, digunakan pula mesin atau peralatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat dihasilkan produk yang berkualitas.

A. Kebutuhan Alat

1. Timbangan
Agar kualitas hasil produksi stabil, maka setiap pemakaian bahan harus selalu diukur / ditimbang terlebih dahulu.Untuk mengetahui berat bahan, diperlukan timbangan, baik berapa timbangan kue ataupun timbangan duduk.

2. Gelas Ukur
Untuk mengatur volume air yang digunakan dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan, diperlukan adanya takaran, dapat berupa gelas ukur baik yang terbuat dari gelas (kaca) maupun plastik.

3. Gunting
Mengingat kondisi ikan kering,tipis dan liat maka untuk memotong atau memisahkan beberapa bagian tertentu yang berupa duri-duri dan sirip diperlukan adanya gunting. Pemotongan dengan menggunakan pisau dan tekanan sangat sulit untuk dilakukan.

4. Bak Plastik
Pada proses pembuatan kerupuk kulit ikan, bak plastik diperlukan dalam beberapa kegiatan, antara lain sebagai wadah perendaman, sebagai wadah pencucian, sebagai wadah bahan dan sebagai wadah produk.

5.Baskom Plastik
Dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan, baskom plastic digunakan pada saat perendaman bahan dalam larutan bumbu, sebelum diproses lebih lanjut.

6. Penghancur
Untuk menghancurkan atau menghaluskan bumbu dapat,dapat digunakan lumping – alu, cobek – ulek ataupun blender, tergantung pada jumlah bumbunya.

7. Alat Penjemur
Untuk menjemur kulit ikan dapat digunakan nyiru, widik, ataupun tampah (terbuat dari anyaman bambu). Namun apabila diinginkan pengering yang lebih cepat dan hyglenis dapat digunakan perangkat penjemuran yang terbuat dari logam aluminium. Alat penjemuran tersebut dilengkapi dengan rak penyangga yang terbuat dari bambu utuh yang ditancapkan sebagian ke dalam tanah.

8. Kompor
Sebagai bahan panas dalam proses pemasakan kulit ikan menjadi kerupuk ikan,diperlukan adanya kompor, baik kompor minyak tanah, kompor gas ataupun kompor listrik

9. Wajan,Serok,Solil
Ketiga alat ini, diperlukan dalam proses penggorengan kulit ikan (rambak).

10. Rege / Kalo
Dalam kegiatan penirisan, baik setelah proses pencucian, perendaman maupun penggorangan diperlukan adanya rege/kalo.

11. Plastic Sealer
Untuk dapat menutup plastic pengemas kerupuk kulit ikan dengan rapi dan rapat,diperlukan adanya plastic sealer.

B. Kebutuhan Bahan

Dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan (rambak),diperlukan beberapa macam bahan sebagai berikut: 1. Kulit Ikan

Kulit ikan yang dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan kerupuk kulit ikan harus dalam kondisi yang memenuhi syarat baik dari segi kesegarannya, ketebalannya maupun keuletannya. Adapun kulit ikan mentah tersebut dapat diperoleh dalam basah maupun kering.

2. Bahan Pengeras / Firming Agent
Agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkan tidak menjadi lembek, beberapa saat sebelum proses penggorengan dilakukan,kulit ikan mentah tersebut harus dibuat kaku (keras) terlebih dahulu dengan cara direndam dalam air kapur sirih. Adapun air kapur sirih tersebut dapat dibuat dengan cara melarutkan batu gamping secukupnya

3. Bumbu-bumbu Agar kerupuk rambak yang dihasilkan memliki cita rasa yang lezat, maka pada proses pembuatannya perlu ditambahkan beberapa macam bumbu sebagai berikut: a. Garam : 25 gram b. Bawang putih : 5 siung c. Ketumbar : 2 sendok the d. Asam : 5 gram

e. Air : 250 ml

4. Minyak Goreng
Jenis minyak goreng yang digunakan untuk mengoreng kerupuk kulit ikan, menentukan daya tahan (daya simpan) produk. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan minyak goreng yang dihasilkan melalui proses pemurnian (umumnya dibuat oleh pabrik). Minyak goreng atau minyak kelapa yang dibuat secara tradisional, memiliki kecenderung untuk lebih cepat menjadi tengki. Hal tersebut disebabkan karena, minyak goreng tradisional dibuat tanpa melalui proses pemurnian terlebih dahulu. Untuk menghasilkan kerupuk kulit ikan yang baik,dalam proses penggorengan sebaiknya digunakan minyak goreng dalam jumlah yang cukup banayak, sehingga semuanya dapat terendam dalam minyak walaupun sebenarnya minyak yang terpakai hanya relatif sedikit.

5. Bahan Pengemas
Produk-produk olahan kering yang dikemas, akan dapat meningkatkan penampilan serta daya simpannya.Hal ini disebabkan, karena dengan pengemasan maka produk akan menjadi lebih hygienis, terhindar dari bahan-bahan pencemaran, serta tidak mudah menjadi lembek kembali.

C. Proses Produksi

Secara garis besar,proses pengolahan kulit ikan mentah menjadi kerupuk kulit ikan (rambak),dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pengolahan.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi dua jenis kegiatan, yaitu pembuatan kapur sirih dan persiapan bahan baku.

a.Tahap Pembuatan Kapur Sirih

Pada prinsipnya, kapur sirih merupakan batu gamping atau kapur tohor ynag direndam dalam air secara terus – menerus selama + 7 hari, hingga menjadi bubur kapur yang lembut.
Mengingat bahwa wadah yang tekah dipakai untuk proses perendaman tersebut akan menjadi rusak ( tidak apat dipakai lagi),setelah proses perendaman selesai, disarankan untuk menggunakan wadah yang memang sudah tidak pakai lagi.

Adapun urutan langka kerja proses pembuatan kapur sirih, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Siapkan wadah yang tidak dipakai lagi namun tidak bocor 2. Masukkan batu gamping sebanayak + 1 kg ke dalam tempat tersebut 3. Tuangkan air bersih ke dalam tempat tersebut hingga sekuruh batu gamping terendam dengan baik (melampaui batas terendam). Sesaat kemudian, akan tampak adanya gelembung-gelembung seperti halnya pada air mendidih dan batu gamping akan menjadi terpecah-pecah. Pada peritiwa itu ada kemungkinan volume air akan menyusut, apabila terjadi hal demikian tambahkan air bersih lagi hingg melampaui batas terendam. Penambahan air dilakukan setiap hari volume air menyusut (gamping tampak tidak terendam) dan secara terus-menerus hingga gelembung-gelembung tidak tampak atau muncul lagi. Tidak munculnya gelembung menunjukkan bahwa proses pencampuran batu gamping dan air telah selesai. 4. Simpan gamping hasil perendaman tersebut, selama 24 jam. Pada hari berikutnya, tambahkan lagi air hingga melampaui batas terendam, apabila hancuran batu gamping tersebut nampak menyembulkan atas permukaan air. 5. Perendaman dilakukan selama + 7 hari, dengan setiap kali dilakukan penambahan air apabila tampak air menyusut.

6. Pada hari ke 8, biasanya rendamab batu gamping tersebut telah jadi kapur sirih, yang ditandai dengan perubahan tekstur, yaitu dari batu yang keras menjadi bubur kapur yang lembut.

Agar kondisi bubur kapur sirih tersebut tetap lembut, sebaiknya disimpan dalam keadaan terendam air. Hal ini perlu dilakukan karena kapur sirih yang sudah terlanjur kering dan mengeras tidak dapat digunakan lagi.

b.Tahap Persiapan Bahan Baku

Tahap persiapan bahan baku terdiri atas kegiatan pemilihan dan pemisahan (sortasi) dan kegiatan pengerasan kulit ikan (perendaman dalam larutan kapur sirih). Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan urutan langka kerja yang dilakukan dalam proses persiapan bahan baku, secara rinci adalah sebagai berikut.

1.Kondisi Kulit Ikan Kulit ikan yang diperoleh dari beberapa perusahaan, ada yang masih dalam kondisi basah, namun ada pula yang sudah diawetkan sementara yaitu dengan dikeringkan.

Kulit ikan dalam kondisi basah dapat langsung disortasi. Namun, kulit ikan yang kering, harus direndam terlebih dahulu beberapa saat hingga menjadi basah menyerupai kondisi kulit ikan yang basah, kemudian baru dapat diproses lanjut

2. Sortasi dan Pembersihan
Kegiatan sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan antara kulit ikan yang memenuhi persyaratan dengan kulit ikan yang tidak memenuhi persyaratan (berkualitas jelek). Di samping itu, juga untuk memisahkan antara kulit ikan dengan bagian-bagian lain yang terikut (sirip,ekor,isi dan perut)

3.Pencucian I dan Penirisan
kulit-kulit ikan yang lolos sortasi (terpilih),dicuci dengan air hingga benar-benar bersih dan kemudian ditiriskan.

4.Sanitasi
Khusus untuk kulit ikan yang tercampur dengan bagian lain yang kotor, tidak cukup dilakukan pencucian saja, namun perlu disanitasi hingga bersih dari cemaran mikroorganisme. Adapun sanitasi tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Buat larutan perendam berupa larutan kaporit 0,25% (2,5 g kaporit dalam tiap 1 liter air bersih). Aduk-aduk larutan tersebut, hingga seluruh kaporit larut tercampur rata
b. Rendam kulit yang akan disanitasi ke dalam larutan kaporit selama + 1 menit (tipa 1 liter larutan kaporit 0,25%,dapat digunakan untuk merendam 0,5 kg kulit ikan basah)

5. Pencucian II dan Penirisan
Setelah sanitasi selesai dilakukan, kulit ikan tersebut dicuci kembali beberapa kali hingga bau klor dari larutan kaporit yang menempel pada kulit dapat benar-benar hilang. Selanjutnya, kulit ditiriskan.

6. Pengerasan
Pengerasan kulit ikan dilakukan dengan tujuan agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkan nantinya memiliki tekstur yang kaku (kering renyah) setelah digoreng dan tidak mudah menjadi lembek ( jawa : mlempem) kembali. Pengerasan dilakukan dengan merendam kulit ikan dalam larutan kapur sirih jernih selama 1 -2 jam.

Adapun caranya adalah sebagai berikut: a.Siapkan air bersih sebanyak 10 liter. Campurkan kapur sirih sebanyak 10 sendok makan penuh (jawa : munjung) ke dalam air tersebut dan aduk-aduk hingga seluruhnya larut dalam air dan menjadi larutan yang berwarna putih seperti susu. b. Biarkan larutan tersebut beberapa saat hingga kapur mengendap kembali pada bagian dasar wadah. Selanjutnya, pisahkan secara hati-hati cairan jernih yang berada pada bagian atas larutan tersebut.

c. Rendam kulit ikan ke dalam larutan kapur sirih jernih,selama 1 – 2 jam ( untuk merendam 5 kg kulit ikan basah, diperlukan 10 liter larutan air kapur sirih jernih).

7.Pencucian III dan Penirisan
Setelah proses perendaman dalam larutan kapur sirih selesai dilakukan, selanjutnya kulit ikan yang sudah menjadi kaku dicuci dan dibilas beberapa kali, hingga bau kapur yang menempel pada kulit tersebut benar-benar hilang. Kemudian kulit ikan tersebut ditiriskan.

8.Penjemuran
Setelah ditiriskan, kulit ikan tersebut diatur di atas widik atau lengser aluminium dan kemudian dijemur hingga kering.Pada saat penjemuran, setelah setengah kering, dilakukan pembalikan kulit ikan sehingga pengeringan dapat terjadi secara merata. Apabila tidak langsung diproses lanjut, sebaiknya kulit ikan yang sudah kering tersebut disimpan dalam keadaan dikemas dalam kantong plastic dan ditutup rapat.

2.Tahap Pengolahan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap proses ini merupakan kegiatan pokok dalam proses pembuatan kerupuk kulit ikan (rambak). Jenis kegiatan dalam tahap pengolahan kulit ikan menjadi kerupuk kulit ikan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a.Pemotongan dan Pembersihan
Pemotongan kulit ikan dilakukan dengan tujuan untuk menyeragamkan bentuk dan ukuran kulit ikan kering tersebut. Pada saat pemotongan tersebut, sekaligus dapat dilakukan pemisahan bagian-bagian lain yang terikut misalnya, sirip, ekor, duri dan sebagainya. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan gunting yang tajam.

b. Penyiapan Larutan Bumbu Agar kerupuk kulit ikan yang dihasilkanmemilki cita rasa yang lezat,maka perlu ditambahkan bumbu sesaat sebelum proses penggorengan dilakukan. Untuk 1 kg kulit ikan kering, diperlukan larutan bumbu yang terdiri atas bumbu sebagai berikut : 1.Bawang putih : 5 siung 2.Ketumbar : 2 sendok tea 3.Asam : 2 biji 4.Garam : 10 gram 5.Air : 200 ml

6.Penyedap rasa : 2 sendok tea jika mau

Adapun cara membuat larutan bumbu tersebut adalah sebagai berikut :

1.Bawang putih dikupas, kemudian dihancurkan bersama-sama dengan ketumbar, asam, penyedap rasa, dan garam hingga benar-benar halus.
2.Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk hingga menjadi larutan bumbu yang siap digunakan.

c. Perendaman dalam Larutan Bumbu
Perendaman kulit ikan dalam larutan bumbu,dapat dilakukan selama 5 – 10 menit (hingga bumbu merata), kemudian diangkat dan ditiriskan.

d. Penjemuran
Kulit ikan yang sudah dibumbui dan ditiriskan, diatur rapi di atas widik ataupun lengser alumunium dan kemudian dijemur hingga benar-benar kering (setelah 1 – 2 jam sekali, dibalik, hingga pengeringan dapat terjadi secara merata). Setelah kering,kulit ikan tersebut dapat langsung digoreng,atau apabila akan disimpan terlebih dahulu harus dikemas dalam kantong plastik dan ditutup rapat.

e. Penggorengan
sebelum penggorengan kulit ikan dilakukan, disiapkan terlebih dahulu perangkat penggorengan.Penggorengan dilakukan dalam kondisi minyak yang banyak dan panas. Setelah kulit ikan tersebut matang dan menjadi kerupuk kulit ikan (rambak), kemudian diangkat dari penggorengan dan ditiriskan. Setelah dingin, dikemas dalam stoples plastik atau kantong plastik dan ditutup rapat.

D. Pengemasan

Kemasan produk merupakan wadah ataupun pembungkus produk. Tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Melindungi Produk
Dengan dikemas, produk akan terlindung dari berbagai macam bahan pencemar misalnya debu,cairan/uap air, mikroorganisme dan sebagainya, yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas produk.

2. Mengawetkan Produk
Produk kerupuk kulit ikan yang dikemas dan ditutup rapat, tidak mudah menjadi mlempem. Hal ini dilakukan supaya dapat memperpanjang daya simpan produk.

3. Mengamankan dan Mempermudah Distridusi
Produk yang dikemas akan terhindar dari gesekan (vibrasi) dan tekanan fisik (benturan) selama proses pendistribusiannya,sehingga dapat aman sampai ke tujuan.Dengan demikian memungkinkan untuk memperluas jangkauan wilayah pemasarannya.

4. Meningkatkan Mutu Trampil
Pada dasarnya konsumen akan lebih tertarik pada produk-produk yang dikemas rapi dengan penampilan yang menawan.Kemasan yang bersih dan rapi akan menimbulkan citra atau identik dengan produk yang berkualitas.

Diolah dari berbagai sumber

Sumber gambar : http://2.bp.blogspot.com/_FIRuWYrf9Zc/SfxiVhJVZII/AAAAAAAAADY/vM-o-kFeCUA/s200/rambak-300×225.jpg