Lihat Foto KOMPAS.com - Dalam pertunjukkan seni teater penguasaan teknik olah tubuh, pikiran, dan suara merupakan keterampilan taknis untuk mendukung kelancaran pemain. Tahap pertama seorang aktor untuk dapat memainkan perannya dalam pertunjukan teater adalah menguasai teknik olah dasar teater. Dikutip dari buku Menjadi Aktor (1998) karya Suyatna Anirun, bahwa seorang aktor dituntut untuk bisa memenuhi kualitas tertentu. Oleh karena itu, aktor membutuhkan latihan-latihan agar sang aktor bisa mewujudkan peran. Maka dalam pelaksanaan latihan perlu disadari bahwa imajinasi memainkan peran penting. Imajinasi menyatukan unsur-unsur seperti pada olah tubuh imajinasi bisa menjadi peluang gerak. Pada olah vokal, suara adalah kendaraan imajinasi, dan pada olah sukma, imajinasi menjadi sasaran latihan. Baca juga: Bentuk Teater Nusantara Mengutip dari buku Acting Handbook (2006) karya Rikrik El Saptaria, bahwa olah tubuh sebagai proses pembebasan adalah kesadaran elastisitas tubuh sebagai alat visual aktor yang mengarah pada kesadaran gestikulasi yang proposional. Sebelum memainkan karakter aktor harus menguasai tubuhnya karena tubuh merupakan bagian penting sebagai media penafsiran dari sebua lakon. Oleh karena itu, aktor harus belajar demi pencapaian kualitas tubuh agar enak di tonton. Dalam buku Seni Teater Jilid 2 (2008) karya Eko Santosa, bahwa latihan olah tubuh melatih kesadaran tubuh dan cara mendayagunakan tubuh. Dalam latihan olah tubuh dilakukan dalam 3 tahap, yaitu;
ActingAktingArt DirectionBrandingDevelopmentGraphic DesignpertunjukanPublic SpeakingseniteaterTips Dapat dikatakan bahwa akting merupakan salah satu jenis keterampilan. Sebagaimana jenis-jenis keterampilan yang lain, pemerolehannya harus melalui proses pelatihan. Kamu pun sebenarnya bisa menjadi pemain teater. Syaratnya kamu harus berniat sungguh-sungguh dan mau berlatih. Akan tetapi, harus diingat, bahwa keterampilan berakting tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat, kamu harus rajin belajar dan berlatih secara terus-menerus.
Ketika pemeran mengucapkan dialog harus mempertimbangkan pikiranpikiran penulis. Jika pemeran melontarkan dialognya hanya sekadar hasil hafalan saja, dia mencabut makna yang ada dalam kata-kata. Ekspresi yang disampaikan melalui nada suara membentuk satu pemaknaan berkaitan dengan kalimat dialog. Proses pengucapan dialog mempengaruhi ketersampaian pesan yang hendak dikomunikasikan kepada penonton.
Copyright © 2021 Bintang Makmur 00:44 Seni Budaya
assalamualaikum.Kali ini saya akan berbagi info menarik tentang teateryaaa... Info tentang Teknik bermain teaterlangsung saja tanpa bertele-tele akan saya mulai jelaskan Mengeksplorasi Teknik Bermain Teater. 1. Eksplorasi Olah TubuhTubuh sangat penting dalam mengekspresikan seni peran, karena dengan gerak tubuh dapat diketahui maksud dari apa yang sedang diperankan. Latihan olah tubuh dimaksudkan agar tubuh dapat melakukan sesuai dengan peran yang dibawakannya. Tubuh dapat menjadi lentur, kuat, dan menarik saat mengekspresikan diri dalam bermain teater. Olah tubuh dapat dilakukan dengan latihan kelenturan tubuh dan kelenturan wajah.Latihan Kelenturan tubuh meliputi latihan kelenturan tangan, kaki, kepala dan badan. Latihan tersebut dapat berupa latihan menari, latihan bela diri, dan latihan renang. Latihan kelenturan wajah sangat penting untuk mengekspresikan bentuk wajah sesuai dengan yang diinginkan. Melatih kelenturan wajah ini meliputi latihan mata, latihan mulut, latihan kening, dan latihan pipi. Latihan mata seperti mengerling, melotot, melirik ke kanan dan ke kiri, mengerdip, serta menyipit. Latihan mulut dengan menggerak-gerakan bibir dan mulut dengan berbagai pose. Latihan kening sedang senang, sedang berfikir, dan bentuk kening saat sedih. 2. Eksplorasi Olah Pikiran Berlatih olah pikiran dapat menjadikan pemain menjadi lebih tanggap dan kritis. Latihan dasar olah pikiran seperti latihan konsentrasi, latihan imajinasi, latihan pengamatan keadaan sekita, dan latihan ekspresi berbagai emosi. Latihan olah pikiran ini berfungsi untuk melatih pemeran saat berada di atas pentas harus konsentrasi, berimajinasi, dan bekerja sama dengan lawan mainnya. Latihan konsentrasi dapat berupa menghafal dialog, saat harus berbicara dan saat harus diam, saat masuk dan saat keluar. Latihan imajinasi dapat membuat peran yang diperagakan tampak sungguhan. Dengan berimajinasi, maka pemain dapat membayangkan sesuatu yang sedang diperankan. Latihan pengamaran keadaan sekitar berguna agar pemeran dapat menjiwai peran yang dimainkan. Seperti saat memerankan menjadi pengamen jalanan, pemeran harus mengamati bagaimana gerak-gerik pengamen. Hal ini untuk mengamati tentang kondisi sosial budaya yang berbeda juga akan membuar peran yang berbeda pula. 3.Eksplorasi Olah SuaraLatihan eksplorasi olah suara bertujuan agar aktor dapat mengucapkan dialog dengan jelas dan nyaring. Suara atau bunyi yaitu hasil getaran udara yang datang dan menyentuh selaput gendang telinga. Dalam seni teater antara suara da bunyi berbeda. Perbedaan suara dengan bunyi adalah suara merupakan produk manusia untuk membenruk kata-kata, sedangkan bunyi merupakan produk benda-benda. Suara digunakan untuk berkomunikasi menggunakan kata-kata yang memiliki peranan yang disebut diksi. Dalam dialog juga harus memperhatikan intonasi suara yang berupa keras lembut, tinggi rendah, dan cepat lambatnya suara sesuai dengan situasi dan kondisi emosi.Sekian ilmu tentang Bermain teater yang dapat saya sharesemoga bermanfaat. |