Adanya peran matahari yang mengakibatkan di belahan bumi utara dan selatan terjadi titik titik musim

HALO BELAJAR – Adik-adik, berikut dijabarkan peran matahari sebagai sumber kehidupan di bumi. Materi ini merupakan penjabaran dari beberapa pertanyaan yang terdapat pada pembelajaran 1, Subtema 1 Sumber Energi, Tema 2 yang berjudul Selalu Berhemat Energi.

Materi merujuk pada pembahasan yang berasal dari Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017, untuk kelas 4 SD/MI.

Nah, simaklah penjelasan mengenai peran matahari sebagai sumber kehidupan di bumi berikut dengan saksama!

Matahari Sumber Kehidupan di Bumi

Matahari sebagai sumber energi terbesar memancarkan panas dan cahayanya ke Bumi. Cahaya matahari menerangi Bumi sehingga kita dapat melihat semua makhluk hidup dan benda di siang hari. Panas matahari mengakibatkan adanya kehidupan di Bumi.

Berikut beberapa peran matahari bagi kehidupan di Bumi:

• Seiring dengan perputaran Bumi pada porosnya, matahari membuat terjadinya siang dan malam.

• Seiring dengan kemiringan posisi Bumi saat melakukan revolusi, matahari mengakibatkan terjadinya 4 musim di belahan Bumi utara dan selatan yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.

• Berperan pada siklus/perputaran air, hingga terjadi perubahan cuaca: mendung, panas, dan hujan.

• Berperan pada proses terjadinya awan hingga terjadinya hujan yang membasahi daratan hingga semua tumbuhan di darat dapat bertahan hidup. Air hujan yang tersimpan di tanah juga dimanfaatkan hewan dan manusia untuk keberlangsungan hidupnya.

• Berperan pada proses fotosintesis sehingga semua tumbuhan baik di darat dan di laut dapat hidup, berkembang, dan membuat cadangan makanan untuk dikonsumsi hewan dan manusia. Panas matahari mengakibatkan perbedaan suhu udara yang memicu terjadinya angin. Tiupan angin kemudian juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Thea Arnaiz Kamis, 17 Maret 2022 | 15:30 WIB

Adanya peran matahari yang mengakibatkan di belahan bumi utara dan selatan terjadi titik titik musim

Gerakan Bumi mengelilingi Matahari mengakibatkan terjadinya empat fenomena. (Foto oleh Artem Podrez dari Pexels)

Bobo.id - Gerakan Bumi mengelilingi Matahari mengakibatkan terjadinya beberapa hal yang bisa dirasakan oleh manusia.

Seperti yang teman-teman ketahui, Bumi selain berputar pada porosnya (rotasi Bumi), juga berputar mengelilingi Matahari (revolusi Bumi).

Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari sesuai orbitnya adalah 365 hari atau satu tahun.

Kecepatan Bumi mengelilingi Matahari ini sekitar 30 kilometer per detik, namun teman-teman tidak merasakannya.

Lalu, gerakan Bumi mengelilingi Matahari ini dapat mengakibatkan apa saja, ya? Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimaknya lebih lanjut seperti berikut ini. Yuk, simak! 

Akibat Revolusi Bumi 

Gerakan Bumi mengelilingi Matahari ini ternyata tiga tegak lurus, lo. Bumi mempunyai kemiringan 23,5 derajat dan tentunya memengaruhi kehidupan di Bumi, apa saja itu? 

1. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam 

Akibat yang pertama adalah terjadinya perbedaan lama waktu siang dan malam di Bumi.

Baca Juga: Perlu Tahu! Ini Fungsi Lapisan Atmosfer dan Peran Pentingnya bagi Bumi


Page 2


Page 3

Adanya peran matahari yang mengakibatkan di belahan bumi utara dan selatan terjadi titik titik musim

Foto oleh Artem Podrez dari Pexels

Gerakan Bumi mengelilingi Matahari mengakibatkan terjadinya empat fenomena.

Bobo.id - Gerakan Bumi mengelilingi Matahari mengakibatkan terjadinya beberapa hal yang bisa dirasakan oleh manusia.

Seperti yang teman-teman ketahui, Bumi selain berputar pada porosnya (rotasi Bumi), juga berputar mengelilingi Matahari (revolusi Bumi).

Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari sesuai orbitnya adalah 365 hari atau satu tahun.

Kecepatan Bumi mengelilingi Matahari ini sekitar 30 kilometer per detik, namun teman-teman tidak merasakannya.

Lalu, gerakan Bumi mengelilingi Matahari ini dapat mengakibatkan apa saja, ya? Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa menyimaknya lebih lanjut seperti berikut ini. Yuk, simak! 

Akibat Revolusi Bumi 

Gerakan Bumi mengelilingi Matahari ini ternyata tiga tegak lurus, lo. Bumi mempunyai kemiringan 23,5 derajat dan tentunya memengaruhi kehidupan di Bumi, apa saja itu? 

1. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam 

Akibat yang pertama adalah terjadinya perbedaan lama waktu siang dan malam di Bumi.

Baca Juga: Perlu Tahu! Ini Fungsi Lapisan Atmosfer dan Peran Pentingnya bagi Bumi

Revolusi Bumi adalah gerak Bumi pada orbitnya yang mengelilingi Matahari.  Peristiwa ini mengakibatkan beberapa peristiwa penting. Salah satunya, perbedaan musim antar negara.

Dalam Jurnal Ilmiah Multi Science, Vol. IX No.1 tahun 2017, menyebutkan bahwa Bumi berevolusi ke arah negatif (berlawanan arah jarum jam). Dengan demikian, jika kita berada di peraswat antariksa tepat di atas kutub utara, maka kita akan melihat Bumi mengitari Matahari dalam arah berlawanan jarum jam.

Dalam jurnal tersebut juga diterangkan ada dua peristiwa yang membuktikan gerak revolusi Bumi. Berikut penjelasannya.

1. Terjadi Paralaks Bintang

Paralaks bintang adalah pergeseran kedudukan bintang yang dekat ke Bumi terhadap latar belakang bintang yang lebih jauh. Kondisi tersebut disebabkan oleh pengamatan di Bumi mengubah kedudukannya.

2. Terjadinya Aberasi Cahaya Bintang

Aberasi cahaya bintang adalah perpindahan yang terlihat dalam arah cahaya datang dari sebuah bintang akibat gerak revolusi Bumi. Peristiwa aberasi ini bisa dianalogikan dengan aberasi tetes hujan yang menimpa kaca mobil.

Saat mobil diam, maka seseorang yang ada di dalam mobil akan melihat tetesan hujan jatuh tegak lurus mengenai kaca. Namun, saat mobil bergerak, tetesan air hujan nampak mirip.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Revolusi Bumi mengakibatkan terjadinya beberapa peristiwa penting yang dialami makhluk hidup di muka Bumi. Mengutip dari Jurnal Ilmiah Multi Science, Vol. IX No.1 tahun 2017 dan “Modul 3 – Geografi”, berikut ini beberapa akibat adanya revolusi Bumi:

1. Gerak Semu Tahunan Matahari

Gerak semu tahunan Matahari adalah gerakan semu Matahari dari khatulistiwa bolak balik antara 23,5o lintang utara dan selatan setiap tahun. Hal ini dikarenakan, Matahari selalu berbalik arah setelah sampai lintang 23,5o, yang disebut dengan garis balik.

Garis 23,5o LU disebut garis balik utara (GBU) dan garis 23,5o LS disebut garis balik selatan (GBS). Garis lintang adalah garis yang sejajar dengan garis khatulistiwa.

Gerak semu tahunan Matahari membuat matahari seolah-olah berada di daerah khatulistiwa pada tanggal 21 Maret, kemudian begerak ke utara. Pada tanggal 22 Juni, Matahari seolah-olah bergerak kembali ke khatulistiwa.

Kemudian pada tanggal 23 September, Matahari yang berada di daerah khatulistiwa akan bergerak ke selatan. Saat sampai garis balik selatan pada 23 Desember, Matahari akan kembali ke khatulistiwa.

Baca Juga

Dampak revolusi Bumi lainnya ternyata bisa mengubah durasi siang dan malam. Ulasan lengkapnya, sebagai berikut:

Tanggal 21 Maret – 23 September

  • Kutub utara mendekati Matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi Matahari.
  • Belahan Bumi utara mendapatkan sinar Matahari lebih banyak dibandingkan Bumi bagian selatan.
  • Panjang siang di Bumi bagian utara lebih lama dibandingkan Bumi selatan.
  • Terdapat daerah di sekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada wilayah di sekitar kutub selatan yang mendapatkan malam selama 24 jam.
  • Jika diamati dari khatulistiwa, Matahari tampak bergeser ke utara.
  • Kutub utara paling dekat dengan Matahari pada tanggal 21 Juni. Pada saat itu, pengamat di khatulistiwa melihat Matahari bergeser 23,5o ke utara.

Tanggal 23 September – 21 Maret

  • Kutub selatan lebih dekat dengan Matahari, sedangkan kutub utara menjauhi Matahari.
  • Belahan Bumi selatan mendapatkan sinar Matahari lebih banyak dibandingkan Bumi bagian utara.
  • Panjang siang di belahan Bumi selatan lebih lama dibandingkan Bumi bagian utara.
  • Ada daerah di kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di kutub selatan mengalami siang selama 24 jam.
  • Jika diamati dari khatulistiwa, Matahari terlihat geser ke selatan.
  • Kutub selatan berada di posisi yang dekat dengan Matahari pada tanggal 22 Desember. Saat ini, pengamatan dari khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

Baca Juga

  • Kutub utara dan selatan memiliki jarak yang sama dengan matahari.
  • Belahan Bumi utara dan selatan mendapatkan sinar sama banyak.
  • Durasi siang dan malam di selutuh Bumi sama.
  • Di daerah khatulistiwa, Matahari tampak melintas tepat di atas kepala.

Akibat revolusi Bumi ternyata bisa mempengaruhi musim. Adapun pembagian pergantian musim, berdasarkan periode waktu dalam setahun sebagai berikut:

  • Tanggal 21 Maret – 21 Juni: belahan Bumi utara mengalami musim semi sedangkan Bumi bagian selatan mengalami musim gugur.
  • Tanggal 21 Juni – 23 September: Bumi bagian utara mengalami musim panas, sedangkan belahan Bumi selatan mengalami musim dingin.
  • Tanggal 23 September – 22 Desember: belahan Bumi utara mengalami musim gugur, sementara itu Bumi selatan mengalami musim semi.
  • Tanggal 22 Desember – 21 Maret: belahan Bumi utara mengalami musim dingin dan Bumi selatan mengalami musim panas.

Baca Juga

Revolusi Bumi akan mengakibatkan rasi bintang berbeda dari bulan ke bulan. Rasi bintang merupakan sekumpulan beberapa bintang yang membentuk pola tertentu.

Saat Bumi berada di sebelah timur Matahari, kita hanya bisa melihat bintang berada di sebelah timur Matahari. Saat Bumi ada di sebelah utara Matahari, kita hanya bisa melihat bintang berada di sebelah utara Matahari. Maka dari itu, bintang-bintang yang terlihat dari bumi akan selalu berubah.