Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) demi menekan emisi gas rumah kaca sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, setidaknya ada tujuh cara dalam menekan emisi gas rumah kaca di Tanah Air.

Pertama, terkait sektor transportasi. Dia mengatakan, Kementerian ESDM berupaya mempercepat program kendaraan listrik, dengan menyiapkan mulai dari kebutuhan hulunya. Selain itu, Kementerian ESDM juga menyiapkan dari sisi pengisian daya (charging) dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


"Terkait dengan infrastruktur kendaraan listrik, harus diatur dari sisi standar dan keselamatan, segala jenis kendaraan listrik bisa dicas dengan baik di setiap SPKLU-nya, bagaimana proses perizinan dan sertifikasi laik operasi," paparnya dalam diskusi 'Peran EBT untuk Mewujudkan Sustainable City di Indonesia', secara daring oleh bisnis.com, Rabu (24/02/2021).

Selain pengisian daya, disediakan juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Diharapkan, agar jenis baterai ini tidak terlalu banyak, sehingga bisa memudahkan dalam penukaran dan mencapai keekonomian.

Kedua, adalah sektor bangunan gedung. Perlu diperhatikan bagaimana membuat gedung menjadi hemat energi, namun tidak melupakan aspek kenyamanan. Dadan menyebut pihaknya sudah punya komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan pengelolaan bangunan.

"Solusi terintegrasi untuk mengatasi masalah penghematan energi, perlindungan lingkungan, dan pengurangan emisi CO2," jelasnya.

Ketiga, adalah di sektor rumah tangga, yakni penggunaan peralatan yang hemat energi. Kaitannya dengan lampu dan AC, kata Dadan, dipastikan bahwa dilakukan standardisasi.

"Hal yang sama dilakukan untuk alat-alat rumah tangga yang lain," ujarnya.

Keempat, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. PLTS Atap sudah banyak dilakukan baik dalam skala besar dan skala kecil.

Kelima, melalui bahan bakar berbasis non fosil yakni biofuel, seperti biodiesel maupun bio gasoline.

Keenam, melalui penerangan jalan umum (PJU).

Ketujuh, adalah pengolahan sampah. Mengolah sampah di sini tujuan utamanya adalah menekan jumlah sampahnya. Namun demikian, sampah juga bisa menghasilkan listrik.

Lebih lanjut dia mengatakan dalam Perjanjian Paris ditetapkan penurunan emisi tahun 2030 sekitar 880 juta ton CO2 di mana sektor ESDM mendapatkan jatah 314 juta ton penurunan CO2. Untuk mencapai ini, 75% akan dikontribusikan dari EBT dan sisanya dari energi bersih.

"Energi bersih yang tetap energi fosil misalnya pemanfaatan gas, karena secara emisi kan bagus. Atau dengan batu bara dengan teknologi terkini, sehingga dari sisi emisi juga lebih baik," ungkapnya.


[Gambas:Video CNBC]

(wia)

Klikhijau.com –  Gas Rumah Kaca (GRK) seyogianya adalah hasil campur tangan manusia. Banyak kegiatan manusia yang bisa melahirkan gas rumah kaca.

GRK telah berlangsung cukup lama. Namun, pada tahun 1950-an meningkat tajam. Karena di tahun tersebut dunia industri mulai menggeliat. Maka yang terjadi emisi gas CO2 juga meningkat secara drastis.

Peningkatan tersebut diperparah dengan berbanding lurus dengan konsumsi energi.  Apalagi saat ini, aktivitas menusia membuat gas rumah kaca semakin tak terkendali.

Di sekeliling kita, banyak hal yang menghasilkan gas rumah kaca tanpa kita sadari,  misalnya membuang sisa makanan, penggunaan energi listrik, penggunaan kendaraan bermotor, pembakaran, dan tentu saja adanya ketidakstabilan Iklim serta  peternakan karena kotoran hewan dapat menghasilkan gas metana.

Sebenarnya, efek GRK tetaplah dibutuhkan. Karena dapat menjaga suhu bumi.  Keberadaannya membuat  adanya perbedaan suhu antara siang dan malam tak terlalu besar.

Hanya saja, jika berlebihan maka efeknya bisa sangat fatal. Menjadi pemicu pemanasan global yang memiliki ancaman yang sangat serius bagi keberlangsungan kehidupan di dunia ini.

Berbagai jenis GRK

GRK memiliki banyak jenis, yang jika berlebihan bisa melahirkan dampak yang berbahaya.

Hal pertama dan paling banyak menimbulkan GRK adalah uap air yang mencapai atmosfer dikarenakan penguapan air. Baik air dari danau, laut maupun sungai.

Uap air ini terjadi GRK yang sudah ada dan timbul secara alamiah. Ia menjadi  alah satu gas yang bertanggung jawab dalam menimbulkan efek rumah kaca.

Hal itu disebabkan konsentrasi jumlahnya yang banyak dan selalu berfluktuasi secara regional. Kenaikan uap air juga tak bisa lepas dari aktivitas manusia.

Metana juga masuk kategori penyumbang efek GRK. Metana ini  merupakan salah satu jenis gas yang bisa menjadi sebuah insulator paling efektif. Ia  mampu menangkap panas sekitar 20 kali lebih efektif daripada karbon dioksida.

Bahan bakar fosil dan limbah pada lainnya, menjadi salah satu sumber karbon dioksida. Sementara karbon dioksida termasuk sumber efek GRK.

Karena itulah emisi dari kendaraan yang dihasilakn oleh manusia melalui kendaraan bermotor dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di udara.

Selanjutnyaa adalah hidrofluorokarbon, yang merupakan gas yang terbentuk dari manufaktur beberapa produk, di antaranya  pendingin ruangan.

Yang harus dilakukan

Bagaimana agar efek GRK bisa kurangi. Setidaknya ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efeknya, antara lain :

Efisiensi penggunaan energi listrik. Cara ini dianggap ampuh untuk mengurangi efek GRK, yakni dengan mematikan lampu yang tidak digunakan, termasuk mencabut alat elektronik dari sumber listrik, semisal charger pada HP dan laptop.

Karena meski tidak sedang digunakan, hal ini akan tetap mengalirkan energi listrik. Memadamkan lampu saat tidur juga adalah solusi bijak mengurangi efek GRK.

Memperbanyak jalan kaki, solusi selanjutnya adalah membudayakan jalan kaki, selain menyehatkan. Juga bisa membawa dampak baik dalam mengurangi GRK. Karena itu artinya akan ada pengurangan aktivitas penggunaan kendaraan bermotor.

Cara itu bisa membuat kita mengendalikan jejak karbon. Penggunaan kendaraan pribadi menghasilkan jejak karbon dioksida.

Mengurangi penggunaa plastik. Plastik telah jadi hal mencemaskan sejak lama. Dengan mengurangi penggunaan penggunaannya, misalnya air minum dalam botol kemasan dan sedotan plastik. Maka dapat mengurangi efek GRK.

Sudah saatnya kita menggunakan bahan-bahan alami yang jauh dari material plastik.

Tak membuang dan membakar sampah sembarangan. Mengelola sampah adalah cara efektif untuk mengurangi efek GRK. Karena dengan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Sampah tak lagi terbuang percuma ke lingkungan. Sehingga tak perlu  membersihakannya dengan cara membakarnya.

Sementara pembakaran sampah sangat berisiko terhadap kesehatan dan bisa menghasilan efek rumah kaca yang berbahaya pula.

Sampah, khususnya sampah organik, sebaiknya diolah menjadi kompos dan sampah anorganik bisa didaur ulang untuk menghasilkan nilai ekonomi yang bisa meningkatkan kejahteraan.

Langkah selanjutnya adalah mengurangi penggunaan kertas. Dengan mengurangi penggunaan kertas, artinya penebangan pohon bisa terkendali. Maka gunakan kertas dengan cara mencetaknya bolak balik atau dengan cara menggunakan kertas bekas.

Selain itu, laporan atau tugas yang bisa dikirim via email atau aplikasi chat lainnya, maka sebaiknya dikirim online saja daripada diprint menggunakan kertas.

Demikian…

KLIK INI:  Gakkum KLHK Wilayah Sumatera Gagalkan Penjualan Sisik Trenggiling

Secara sederhana, efek rumah kaca merupakan kondisi di mana panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu menjadi hangat. Sedang gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari disebut sebagai gas rumah kaca.  Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita bisa melakukan berbagai macam cara  antisipatif.

Cara tersebut tentunya bisa kita lakukan dengan mudah dan sederhana. Harapannya, melalui cara yang mudah maka semua orang bisa ikut mempraktikkannya. Bahkan dari rumah sekalipun.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas 10+ cara mudah mengurangi emisi gas rumah kaca dari rumah.

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Infografis cara mudah mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh: Muhamad Iqbal/LindungiHutan

1. Mengurangi Kendaraan Pribadi

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Menggunakan kendaraan pribadi merupakan usaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/WikiImages

Seperti kita ketahui bersama, salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca ialah kendaraan. Terlebih dengan banyaknya jumlah kendaraan pribadi yang ada makin menambah parah kondisi. Padahal, pengaruh polusi udara juga dapat menyebabkan pemanasan efek rumah kaca (ERK) yang bakal menimbulkan pemanasan global atau (global warming).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 136,13 juta unit kendaraan bermotor pada 2020. Tercatat pulau Jawa menjadi penyumbang jumlah terbanyak mencapai 81,88 juta unit atau 60,15% dari total nasional.

Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan cara menggunakan transportasi umum. Transportasi publik yang ada bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain dapat mengurai kemacetan, nyatanya dengan menggunakan kendaraan umum bisa mengurangi tingkat polusi udara.

Ada pula cara menarik lainnya yang bisa dilakukan, yaitu dengan menggunakan sepeda untuk ke kantor atau bepergian. Selain sehat dan hemat, aktivitas ini jelas sebagai langkah pengurangan emisi gas rumah kaca

Baca juga: 10+ Sosok Peduli Hutan dan Lingkungan yang Jarang Muncul

2. Membatasi Penggunaan Pendingin Udara

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca perlu membatasi penggunaan pendingin udara. Pixaabay/iluminoto

Selain kendaraan pribadi, guna mengurangi emisi gas rumah kaca, kamu juga perlu membatasi penggunaan pendingin udara. Pasalnya, pendingin udara membutuhkan sebuah gas yang disebut CFC atau ChloroFluorocarbon.  

Sebenarnya, gas tersebut tidak hanya ada pada pendingin rumah. Barang-barang elektronik semisal lemari es pun menggunakannya. Gas CFC sendiri dimanfaatkan untuk mengembangkan busa dan juga sebagai pelarut dalam membersihkan microchip.

Bahayanya, gas tersebut akan membuat lapisan ozon menipis sehingga sinar matahari langsung diterima bumi tanpa tersaring lapisan ozon.

Kenapa sih kita perlu lapisan ozon? Jadi, lapisan ozon merupakan lapisan molekul-molekul ozon yang terdapat di stratosfer. Lapisan ozon mempunyai banyak fungsi, seperti menyerap sinar ultraviolet yang sifatnya tidak baik bagi makhluk hidup dan ekosistem di bumi.

Maka dari itu, guna mengurangi emisi gas rumah kaca, kita harus bijak dalam menggunakan barang-barang elektronik khususnya yang mengandung gas CFC.

3.  Efisiensi Penggunaan Listrik sebagai Solusi Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Efisiensi penggunaan listrik sebagai solusi mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/qimono

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, bahwa dengan meminimalisir penggunaan listrik kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Sebab, produksi energi listrik sebagian besar masih menggunakan bahan bakar batu bara.

Padahal, batu bara ketika dipanaskan akan berubah menjadi karbon yang merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang jumlahnya paling besar di atmosfer bumi.

Maka dari itu, kita wajib bijak dalam menggunakan listrik. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghemat listrik:

  • Matikan lampu dan lepas tusuk kontak alat listrik yang tidak diperlukan
  • Manfaatkan matahari sebagai sumber cahaya pengganti lampu dan panas untuk menjemur pakaian
  •   Manfaatkan fitur Eco-Friendly guna menghemat daya dan timer untuk mematikan alat listrik secara otomatis.
  • Untuk ruangan luas, lebih baik gunakan lampu berdaya rendah di banyak titik, daripada lampu berdaya tinggi di satu titik.
  •  Atur volume suara TV atau speaker. Makin keras volume, makin besar pula daya yang dibutuhkan.

4. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca dengan Pengelolaan Sampah yang Baik

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Faktanya, ketika sampah mengalami pembusukan, terbentuklah gas metana. 4. Pixabay/RitaE

Perlu diketahui bahwa sewaktu kita membuang makanan dan sampah ke dalam tempat sampah, maka sampah-sampah tersebut akan terkubur di tempat-tempat pembuangannya. Ketika sampah yang paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas metana.

Faktanya, gas metana akan merusak lapisan ozon bumi karena  termasuk ke dalam gas rumah kaca yang dapat mengakibatkan perubahan iklim. Selain itu, pembakaran sampah juga dapat menimbulkan gas rumah kaca lain seperti CO2, N2O, NOX, NH3, dan karbon organik.

Sementara itu, menurut laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ada 67,8 ton sampah plastik yang dihasilkan Indonesia pada 2020. Artinya, ada lebih dari 185.000 ton sampah setiap harinya, dan 37,3 persen di antaranya berasal dari aktivitas rumah tangga.

Angkat tersebut seharusnya membuat kita semua lebih sadar bahwa perlu upaya ekstra dalam pengurangan dan pengelolaan sampah. Kita juga harus kreatif guna mencari solusi dari permasalahan tersebut. Misalnya dengan memanfaatkan metode kompos atau bank sampah.

5. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Yuk, kurangi penggunaan plastik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/congerdesign

Apakah kamu sudah tahu bagaimana proses pembuatan plastik? Ternyata, plastik terbuat dari minyak bumi dengan proses mengubah komponen minyak bumi menjadi molekul kecil yang disebut monomer.

Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel bahan baku minyak. Sedangkan untuk mengubah minyak bumi menjadi monomer perlu pembakaran. Metode inilah yang kemudian menimbulkan gas rumah kaca di-emisi ke atmosfer.

Bukan hanya itu, ketika plastik menjadi sampah dan sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), mereka juga menghasilkan gas rumah kaca. Mengingat, plastik tidak bisa terurai secara alami sehingga penanganannya pun biasanya dengan cara dibakar. Sementara itu, proses pembakaran juga menambah emisi gas rumah kaca.

Nah, demi mengurangi emisi gas rumah kaca, diperlukan sikap bijak menggunakan plastik, antara lain:

  • Kurangi penggunaan kantong plastik dengan membawa dan menggunakan tas kain setiap kali berbelanja
  • Apabila sudah menggunakan atau mendapat kantong plastik, gunakan kembali untuk keperluan lain
  • Dur ulang sampah plastik menjadi bahan baku sekunder, misalkan pot tanaman atau vas bunga
  • Hindari membeli makanan dan minuman bungkusan. Bawalah tempat makan dan minum sendiri

6. Meminimalisir Penggunaan Kertas

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Mengingat bahan baku utama pembuatan kertas ialah pohon maka, pening untuk meminimalisir penggunaannya. Pixabay/World-fly

Cara selanjutnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu dengan membatasi penggunaan kertas. Sebab, bahan baku pembuatan kertas ialah pohon. Dengan begitu, makin banyak produksi kertas semakin banyak pula pohon yang ditebang.

Padahal, keberadaan pohon berperang penting dalam menghasilkan oksigen dan melindungi bumi kita dari peningkatan suhu udara. Kemudian, karbon yang diserap di dalam jaringan tumbuhan kayu dapat berguna bagi kehidupan.

7. Menanam Pohon Merupakan Cara Efektif Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Menanam pohon merupakan cara efektif mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/mbll

Alih-alih menebang, justru kita harus sering-sering melakukan penanaman pohon. Dengan adanya pohon maka risiko terjadinya global warming akan berkurang. Karena, pohon-pohon yang kita tanam akan menetralisir CO2  di udara.

Untuk mengingatkan kembali, jika pohon atau tanaman secara umum melakukan proses fotosintesis. Mereka akan menyerap karbondioksida dan menukarnya dengan oksigen. Itulah kenapa kita seringkali merasa segar dan fresh ketika berada di alam yang penuh pohon dan tumbuhan.

Oleh sebab itu guna mengurangi emisi gas rumah kaca, kita harus mau menanam tanaman Tidak peduli sekecil apapun dan di mana kamu menanamnya, tanaman akan memberikan manfaat. Entah itu tanaman hias, bunga, buah, atau apotek hidup sekalipun.

Baca juga: 10+ Manfaat Menanam Pohon untuk Lingkungan dan Manusia

8. Menjadi Vegetarian

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Beralih ke diet vegetarian dapat merubah keadaan emisi gas rumah kaca. Pixabay/Sponchia

Selama ini emisi mungkin selalu dikaitkan dengan pembangkit energi, transportasi, dan bangunan. Akan tetapi, sektor pertanian dan produksi makanan juga menyumbang sekitar setengah karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer.

Oleh sebab itu, menjadi vegetarian merupakan salah satu solusi mengurangi emisi gas rumah kaca. Penelitian menunjukan bahwa dengan beralih ke diet vegetarian atau mengurangi konsumsi daging dapat membantu merubah keadaan emisi gas rumah kaca dalam jumlah yang besar.

Perlu kamu ketahui, jika jumlah ternak di dunia telah menjadi penyebab utama dalam emisi gas rumah kaca. Mengingat hewan dan lubang lumpur besar di peternakan besar turut menghasilkan gas metana. 

Jadi, buat kamu yang tertarik dengan pola hidup vegan, boleh banget ikut mencobanya! Selain mendapat manfaat kesehatan, lingkungan pun ikut terjaga.

9. Biasakan Mendaur Ulang Sampah

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Kebiasaaan mendaur ulang sampah efektif guna mengurangi emisi gas rumah kaca. 9. Pixabay/PublicDomainPictures

Cara ini efektif guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Meskipun acap kali sampah dipandang sebagai sesuatu yang tak bernilai, tetapi sebenarnya ada manfaat tersembunyi di sana. Sebelum memutuskan untuk membuang barang ke tempat sampah, coba pertimbangkan lagi apakah masih bisa dimanfaatkan. Jika iya, maka jangan buru-buru membuangnya.

Barang-barang plastik seperti ember, kemasan cat dinding, botol bekas minuman, dapat dikreasikan menjadi pot tanaman yang  cantik. Begitu juga dengan pakaian, apabila sudah tidak digunakan tetapi masih layak dipakai maka kamu bisa menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.

Pokoknya, memanfaatkan barang-barang di sekitarmu semaksimal mungkin sebelum membuangnya ke tempat sampah. Bahkan, kamu bisa memanfaatkan daun, sisa-sisa makanan, maupun sayuran sebagai pupuk kompos. Itulah mengapa penting untuk memisahkan sampah organik dan non organik. Karena, pemanfaatan antara keduannya berbeda.

10. Menggunakan Pupuk Organik, Langkah untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca!

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Pupuk organik lebih ramah lingkungan ketimbang pupuk anorganik. Pixabay/Antranias

Ternyata dengan menggunakan pupuk organik mampu mengurangi emisi gas efek rumah kaca lho! Penggunaan pupuk seperti (NH4), 2SO4, dan urea secara intensif turut berperan dalam pembentukan gas CH4 atau metana dari lahan sawah.

Sebagai gantinya, lebih baik menggunakan pupuk berbahan dasar ammonium seperti sulfat-amonium ((NH3)2 SO4) yang tetap dapat menjaga produktivitas tanaman tetapi rendah emisi metan.

Kamu juga bisa menggunakan pupuk organik lainnya, seperti kompos. Selain hemat juga ramah lingkungan tentunya. Mengenai proses pembuatannya pun simpel dan juga bahannya mudah ditemukan di lingkungan sekitar.

11. Tidak Membuang-buang Makanan juga Usaha Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Menghindari perilaku food wasting juga cara guna mengurangi emisi gas rumah kaca. Pixabay/Oldmermaid

Food Waste atau sampah makanan  merujuk kepada makanan siap konsumsi dan memenuhi gizi seimbang tetapi terbuang percuma. Sedangkan keberadaan sampah makanan menghasilkan gas metana.

Sampah makanan yang terbuang kemudian menumpuk dan tertimbun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Saat kondisinya mulai membusuk dan terdegradasi, gas metana akan dilepaskan ke lingkungan. Sedangkan gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang turut berdampak pada pemanasan global.

 Oleh sebab itu, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita perlu menghilangkan kebiasaan buruk dalam hal makanan. Seperti tidak menghabiskannya atau membeli tanpa memakannya.

12. Ikut Mengedukasi Pentingnya Menjaga Alam dan Lingkungan

Ada satu cara yang ampuh untuk mengurangi gas rumah kaca yakni dengan
Langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yaitu dengan edukasi. Pixabay/moritz320

Terakhir, langkah mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat kamu lakukan ialah dengan ikut mengedukasi pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Bagaimanapun juga kesadaran akan pentingnya menjaga alam perlu disebarkan ke semua orang.

Cobalah meluangkan waktu untuk memberi informasi seputar lingkungan serta bagaimana cara kita menghormati alam. Media sosial tentu akan sangat membantu dalam hal ini. Selain itu, mengikuti kegiatan sosial atau menjadi relawan juga bisa kamu lakukan. Kamu bakalan mendapat pengalaman berharga dan juga kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan.

Demikian 12 cara mudah mengurangi emisi gas rumah kaca dari rumah yang bisa kita lakukan bersama. Sebab kalau bukan kita yang melakukan siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Maka, inilah saatnya kita memberikan aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan!

Referensi yang digunakan dalam tulisan ini:

Admin ditjenppi.menlhk. Mengurangi Emisi dengan “Bike to Work”. http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/353-mengurangi-emisi-dengan-bike-to-work. Diakses pada 15 Juni 2022.

Cindy Mutia Annur. 2021. Jumlah Kendaraan Bermotor RI Capai 136, 13 Juta pada 2020, Pulau Jawa Terbanyak.https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/29/jumlah-kendaraan-bermotor-ri-capai-13613-juta-pada-2020-pulau-jawa-terbanyak. Diakses pada 15 Juni 2022.

Ismiyati, Devi Marlita, Desida Saidah. Pencemaran Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Jakarta: UMJ, STTMT Trisakti. 2014. Dikutip dari  https://media.neliti.com/media/publications/112707-ID-pencemaran-udara-akibat-emisi-gas-buang.pdf

Kabar Harian.  2021. Dampak Apakah yang Ditimbulkan dari Penggunaan AC dan Kulkas? Begini Jawabnnya.

https://kumparan.com/kabar-harian/dampak-apakah-yang-ditimbulkan-dari-penggunaan-ac-dan-kulkas-begini-jawabannya-1wd6RT0YYUw/full. Diakses pada 15 Juni 2022.

Admin ditjenppi.menlhk. Rumah Tangga Hemat Energi. http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/351-rumah-tangga-hemat-energi. Diakses pada 15 Juni 2022.

Mutia Anggraini. 2020. Penggunaan Listrik Sebagai Penyebab Pemanasan Global, Cegah dengan Lakukan 5 Hal ini.  https://www.merdeka.com/trending/penggunaan-listrik-sebagai-penyebab-pemanasan-global-cegah-dengan-lakukan-5-hal-ini-kln.html. Diakses pda 15 Juni 2022

. Diakses pada 15 Juni 2022.

Admin. 2018. Pengelolaan Sampah Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/pengelolaan-sampah-kurangi-emisi-gas-rumah-kaca. Diakses pada 15 Juni 2022.

Envihsafkm. 2020. https://envihsa.fkm.ui.ac.id/2020/02/28/ehi-feb-march/. Diakses pada 15 Juni 2022.

Afkar Aristoteles Mukhaer. 2022. Mengandung Gas Rumah Kaca, Sampah Harus Dituntaskan Sama-Sama. https://nationalgeographic.grid.id/read/133148421/mengandung-gas-rumah-kaca-sampah-harus-dituntaskan-sama-sama?page=all. Diakses pada 15 Juni 2022.

Admin Ditjenppi. menlhk. Ubah Kebiasaan Penggunaan Plastik. http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/347-ubah-kebiasaan-penggunaan-plastik. Diakses pada 15 Juni 2022.

Atap. 10 Cara Sederhana Mengatasi Pemanasan Global. https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pemanasan-global/#9_Menanam_Pohon_Reboisas. Diakses pada 15 Juni 2022.

Natgeo. 2016. Kurangi Konsumsi Daging Menghindari Pemanasan Global. https://nationalgeographic.grid.id/read/13304579/kurangi-konsumsi-daging-menghindari-pemanasan-global?page=all. Diakses pada 15 Juni 2022.

Among Wibowo, SP., MMA. 2020. Strategi Menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) Sebagai Dampak Kegiatan Pertanian. http://pertanian.magelangkota.go.id/informasi/artikel-pertanian/358-strategi-menurunkan-kadar-gas-rumah-kaca-grk-sebagai-dampak-kegiatan-pertanian. Diakses pada 15 Juni 2022.