Ada beberapa keterampilan proses dalam penyelidikan ipa kecuali

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Ilustrasi penyelidikan IPA. Foto: Freepik

Penyelidikan IPA memungkinkan seorang ilmuwan untuk memahami berbagai hal di sekitar dan menyelesaikan masalah melalui cara berpikir logis dan kritis. Dalam praktiknya, peneliti harus memperhatikan metode ilmiah, yakni langkah-langkah terencana dan sistematis sehingga memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara utuh.

Mengutip Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII terbitan Kemdikbud (2017: 32), metode ilmiah dalam penyelidikan IPA meliputi proses pengamatan, menginferensi, dan mengomunikasikan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

Langkah awal dalam penyelidikan IPA adalah pengamatan atau observasi. Pengamatan adalah cara menghimpun keterangan atau data dengan menggunakan pancaindra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat ukur yang sesuai.

Dalam melakukan observasi, seseorang harus peka terhadap segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Oleh sebab itu, ia harus mengamati dengan memanfaatkan semua indra, yakni penglihatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, dan pembauan. Sementara itu alat ukur digunakan untuk mendapatkan angka atau nilai dari objek yang diamati.

Ilustrasi pengamatan. Foto: Freepik

Observasi memiliki peran penting karena hasil dari penelitian haruslah bersifat fakta dan ilmiah. Observasi ini didasarkan pada fakta-fakta lapangan maupun teks tanpa menggunakan manipulasi apapun.

Mengutip jurnal Tenik-teknik Observasi tulisan Hasyim Hasanah, pada penelitian kualitatif observasi melahirkan teori dan hipotesis, sedangkan pada penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji teori dan hipotesis.

Inferensi artinya merumuskan penjelasan berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan secara teliti. Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan pola dan hubungan antar aspek yang diamati serta membuat dugaan sementara atau hipotesa awal.

Contohnya seseorang melihat tanaman padi di suatu petak sawah mati. Inferensi yang mungkin diajukan adalah bahwa ulat menyebabkan tanaman padi mati.

Setelah penelitian dirumuskan dengan baik, langkah berikutnya adalah mengomunikasikan hasil penyelidikan kepada teman sejawat. Baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Data-data pendukung yang dapat dikomunikasikan misalnya tabel, bagan, gambar, dan grafik.

Ada beberapa keterampilan proses dalam penyelidikan ipa kecuali

Ada beberapa keterampilan proses dalam penyelidikan ipa kecuali
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/MAMA BELLE AND THE KIDS

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Penyelidikan IPA adalah mempelajari apa yang diselidiki dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mengutip Kemdikbud RI, berikut ini penjelasannya:

Apa yang dimaksud dengan penyelidikan IPA?

Penyelidikan IPA adalah bagaimana cara melakukan pengamatan dan mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.

Langkah awal untuk mempelajari benda-benda di sekitar kita dapat dilakukan melalui pengamatan (observasi).

Menurut KBBI, obervasi adalah peninjauan secara cermat. Mengobservasi adalah mengawasi dengan teliti atau mengamati.

Keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-hubungan yang diamati secara sistematis sangat penting.

Dengan keterampilan ini, kamu bisa mengetahui cara mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan.

Keterampilan ini adalah keterampilan belajar sepanjang hayat yang bisa digunakan untuk mempelajari berbagai ilmu, serta dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pengukuran dalam IPA

Manfaat penyelidikan IPA

Apa saja kegunaan mempelajari IPA? Kegunaan belajar IPA antara lain membuat kamu mampu untuk:

  1. Memahami berbagai hal di sekitar kita. Contoh, mengapa matahari bersinar, apa itu bulan, mengapa bintang bersinar di malam hari, dan lain-lain;
  2. Berpikir logis dan sistematis. Contoh, jika menemukan suatu data, apa kesimpulannya;
  3. Menyelesaikan masalah. Contoh, bagaimana mendapatkan air bersih dari air keruh;
  4. Meningkatkan kualitas hidup. Contoh, apakah bunga yang ditanam akan tumbuh.

Obyek IPA

Obyek yang dipelajari dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya.

Obyek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil (renik), contoh bakteri, virus, partikel penyusun atom; juga benda-benda berukuran sangat besar seperti lautan, bumi, matahari, bulan hingga alam semesta.

Halo adik-adik, pada materi kali ini kakak akan menjelaskan tiga (3) proses penyelidikan IPA. Bisakah kalian sebutkan apa saja ketiga proses metode ilmiah itu? Tenang aja, kakak akan menguraikannya secara lengkap untuk kalian.

Ada beberapa keterampilan proses dalam penyelidikan ipa kecuali


Jadi, sebagaimana yang sering dijelaskan, IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam merupakan kumpulan pengetahuan tentang alam dan isinya. Pengetahuan-pengetahuan itu diperoleh dengan cara melakukan proses penyelidikan yang menerapkan kaidah-kaidah ilmiah.

Sebagai cara penyelidikan, IPA memberikan gambaran tentang pendekatan-pendekatan dalam menyusun pengetahuan. Hasil temuannya berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori maupun model ke dalam kumpulan pengetahuan sesuai dengan bidang kajiannya, misalnya fisika, biologi, kimia, dan sebagainya.


Baca Juga:

  • Objek yang Dipelajari dalam IPA
  • Kegunaan Mempelajari IPA

Berikut ini 3 proses atau langkah-langkah penyelidikan IPA....

Penyelidikan ilmiah IPA melibatkan tiga proses keterampilan atau tahap metode ilmiah yang harus dikuasai, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan mengomunikasikan. Berikut ini kakak jelaskan secara rinci:
Tahapan pertama dalam proses penyelidikan IPA adalah pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan melibatkan pancaindra atau bantuan alat ukur untuk mengumpulkan data dan informasi.
Pengamatan yang hanya menggunakan alat indra saja, disebut pengamatan kualitatif. Melihat, mendengar, mencium, meraba, dan merasa merupakan bentuk-bentuk pengamatan dengan indra. Contohnya, ketika kita melihat bunga, maka kita dapat mengetahui warna bunga dengan penglihatan kita, mencium bau harum bunga dengan hidung kita, dan lain sebagainya. Pengamatan yang menggunakan alat ukur dengan satuan baku disebut pengamatan kuantitatif. Alat ukur itu bisa berupan mistar, rol meter, neraca, dan lain sebagainya. Contoh, ketika kita mengukur panjang buku dengan penggaris, menimbang benda dengan neraca, dan lain-lain. Tahap kedua dalam proses penyelidikan IPA adalah membuat inferensi. Inferensi adalah kegiatan merumuskan penjelasan berdasarkan hasil pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menemukan pola-pola atau hubungan-hubungan antaraspek yang diamati, serta membuat prediksi. Inferensi berupaya untuk memberikan alasan tentang mengapa suatu pengamatan terjadi. Sebagai contoh, ketika melihat suatu petak rumput mati, maka suatu inferensi yang bisa diajukan adalah bahwa kekeringan yang menyebabkan rumput itu mati. Tahap ketiga dalam proses penyelidikan IPA adalah mengomunikasikan hasil pengamatan. Ketika seseorang mengomunikasikan hasil kajian maupun penelitian IPA, ia harus menyampaikan dengan jelas, tepat, tanpa menimbulkan ambigu. Mengomunikasikan bisa dilakukan secara tertulis berupa pembuatan tulisan/karangan ilmiah, pemberian label, menggambar, melengkapi peta konsep, mengembangkan/melengkapi petunjuk kerja, atau membuat grafik. Sedangkan, melalui lisan misalnya dalam presentasi, diskusi, atau seminar ilmiah. Jadi, tiga (3) proses penyelidikan IPA yang harus dikuasai adalah pengamatan, membuat inferensi, dan mengomunikasikan. Gimana adik-adik, udah paham kan materinya? Jangan bingung lagi yah jika mendapat pertanyaan "Sebutkan 3 proses penyelidikan IPA". Kalian jawab aja menggunakan penjelasan di atas.

Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. 

Inilah 3 Proses Penyelidikan IPA 2020-08-06T03:30:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika