5 besar penyakit tidak menular 2022

  • 20 Desember 2016
  • 3.537
  • Artikel

PTM dan FR

Menurut Badan Kesehatan Sedunia, WHO, 2010, hampir dua per tiga dari

kematian di seluruh dunia disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. Di

negara-negara berkembang dan negara miskin (dengan tingkat ekonomi

menengah ke bawah), dari seluruh kematian yang terjadi pada orang

berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di

negara-negara maju sebesar 13%. Prevalensi penyakit tidak menular (PTM)

atau /Noncommucable diseases/ (NCDs) di banyak negara terutama di

negara-negara dengan tingkat income rendah sampai menengah dalam

beberapa dasawarsa kedepan diprediksi akan menunjukkan trend yang

semakin meningkat. Hal ini terkait erat dengan perilaku (/behavior/ dan

/habits/) yang berisiko untuk terkena penyakit tidak menular.

Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir menghadapi /double burden/

penyakit yaitu Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM).

Masalah penyakit menular antara lain belum tertanggulanginya beberapa

penyakit menular tertentu, /re-emerging diseases/, serta munculnya

penyakit-penyakit menular baru seperti HIV/AIDS, Avian Influenza, Flu

Babi dan Penyakit Nipah. Di sisi lain, Penyakit Tidak Menular

menunjukkan adanya kecenderungan (/trend/) yang semakin meningkat dari

waktu kewaktu.

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak

Menular diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, dan

peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara miskin dan menengah

bahkan di negara-negara Afrika. PTM dipredikasi akan menjadi penyebab

paling umum kematian pada tahun 2030 dan diproyeksikan akan melebihi

penyakit menular, penyakit maternal & perinatal dan gangguan gizi. Data

WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di seluruh

dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya

disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular terutama penyakit kardiovaskular,

diabetes, kanker dan penyakit saluran pernafasan kronik.

Selain itu data WHO menunjukkan angka kejadian PTM meningkat di

negara-negara berkembang. Hampir 80% dari seluruh kematian akibat PTM

terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kecuali

Afrika. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskular dan

diabetes, hampir 90% kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik

(PPOK), serta lebih dari dua pertiga kematian akibat kanker terjadi di

negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah.

PTM juga membunuh populasi usia muda, di negara-negara berpenghasilan

rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang

berusia di bawah 60 tahun, 29% disebabkan PTM. Di negara-negara

berpenghasilan tinggi, PTM berkontribusi pada 13% kematian yang terjadi

pada orang-orang berumur di bawah 60 tahun.

Bila dibandingkan dengan kondisi 2008, persentase kenaikan insiden

kanker pada tahun 2030 diperkirakan akan meningkat 82% di negara-negara

berpenghasilan rendah, 70% di negara-negara berpenghasilan menengah

kebawah (/lower- middle- income/), dan 58% di negara-negara

berpenghasilan tinggi (/high- income/).

* *

*Ranking 10 besar Penyakit Tidak Menular*

Inilah ranking (peringkat) 10 besar nasional kasus PTM berdasarkan /Case

Fatality Rate/ di Unit Rawat Inap Rumah Sakit di Indonesia (data

bersumber Buku Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Edisi 2010.

Grafik 1. Urutan 10 besar nasional kasus PTM berdasarkan angka CFR di

Unit Rawat Inap Rumah Sakit di Indonesia, 2009.

Berdasarkan grafik 1, urutan 10 besar nasional kasus PTM berdasarkan

/Case Fatality Rate/ di Unit Rawat Inap Rumah Sakit, yang tertinggi

adalah Neoplasma Ganas Bronkhus dan Paru yang memiliki CFR 14,97% (1.497

kematian/10.000 kasus) diikuti Neoplasma Ganas Hati & Saluran Empedu

Intrahepatik dengan CFR 14,62% (1.462 kematian/10.000 kasus) dan kasus

Strok dengan CFR 12,66% (1.266 kematian/10.000 kasus). Urutan 10 besar

selengkapnya beserta angka CFR masing-masing dapat dilihat pada grafik 1.

*Faktor-faktor Resiko (Perilaku) Utama Terjadinya Penyakit Tidak Menular*

Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita

menghindari 4 faktor risiko (perilaku) yang utama yaitu:

 1. Pemakaian tembakau (merokok).

 2. Kurangnya aktivitas fisik.

 3. Konsumsi alkohol.

 4. Diet yang tidak sehat.

*Tembakau/merokok*

Menurut WHO, setiap tahun, hampir 6 juta manusia meninggal dunia akibat

merokok (rokok) baik perokok aktif maupun pasif. Pada tahun 2020 jumlah

ini diperkirakan akan meningkat menjadi 7,5 juta atau 10% dari seluruh

kematian. 71% kanker paru, 42% penyakit pernafasan kronik dan hampir 10%

penyakit kardiovaskular disebabkan oleh kebiasaan merokok. Insiden

merokok yang tertinggi diantara laki-laki ada di negara-negara

berpenghasilan menengah kebawah (/lower- middle- income/), sedangkan

untuk seluruh populasi, prevalensi merokok tertinggi ada di

negara-negara berpenghasilan menegah keatas (/upper-middle-income/).

*Kurangnya aktifitas fisik*

Sekitar 3,2 juta orang meninggal dunia disebabkan tidak/kurang melakukan

aktifitas fisik. Kurangnya aktifitas fisik tertinggi di negara-negara

berpenghasilan tinggi, tetapi sekarang terlihat tinggi pula di

negara-negara berpenghasilan menengah terutama di kalangan kaum

perempuan. Aktifitas fisik secara teratur akan mengurangi risiko terkena

penyakit kardiovaskular termasuk darah tinggi (hipertensi), diabetes,

kanker payudara dan kanker usus besar, serta depresi.

*Konsumsi alkohol*

Sekitar 2,3 juta kematian yang terjadi setiap tahun disebabkan oleh

penggunaan alkohol, jumlah inimerupakan 3,8% dari seluruh kematian di

dunia. Sementara itu, konsumsi alkohol per kapita tertinggi di negara

berpenghasilan tinggi.

*Diet yang tidak sehat*

Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran secara adekwat dan teratur

dapat mengurangi risiko terkena penyakit cardiovaskular, kanker lambung

(perut), kanker kolorektal. Sebaliknya mengkonsumsi garam dan lemak

jenuh secara berlebihan dapat eningkatkan risiko terkena

penyakit-penyakit kardiovaskular (termasuk hipertensi). Menurut WHO,

konsumsi lemak meningkat pesat sejak tahun 1980-an di negara-negara

berpenghasilan menengah kebawah.

*Faktor Risiko Lain PTM*

Faktor-faktor risiko PTM di atas merupakan faktor-faktor risiko yang

berhubungan dengan perilaku dan dapat dikontrol dari diri kita

sendiri. Sebenarnya masih ada faktor-faktor risiko lain bagi terjadinya

penyakit tidak menular tetapi biasanya faktor-faktor ini sulit dikontrol

dari diri sendiri, seperti: faktor stress, kegemukan, kultur/budaya dan

pencemaran lingkungan.

Apa saja macam penyakit tidak menular?

Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman. Yang termasuk kategori PTM ini diantaranya adalah stroke, penyakit jantung koroner, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.

5 sebutkan penyakit apa saja yg menular dan tidak menular?

Contoh penyakit menular yang banyak terjadi di Indonesia adalah TBC maupun infeksi yang ditularkan oleh nyamuk. Sementara itu, penyakit tidak menular yang paling banyak terjadi antara lain stroke, diabetes, dan penyakit jantung.

Apa saja 5 penyakit menular?

Macam-Macam Penyakit Menular.
Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit menular yang pertama adalah Demam Berdarah Dengue. ... .
Malaria. Penyakit menular yang kedua adalah Malaria. ... .
Flu Burung. Penyakit menular yang ketiga adalah Flu Burung. ... .
Diare. Penyakit menular yang ke empat adalah Diare. ... .
HIV/AIDS..

Jelaskan apa saja penyebab penyakit tidak menular berikan 2 contohnya?

Penyakit tidak menular sendiri terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular.

Pentingnya nutrisi seimbang

Nutrisi & Penyakit Tidak Menular

Terlalu banyak tragedi

Penyakit tidak menular (NCD) seperti penyakit jantung, stroke dan kanker sekarang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, menyebabkan 40 juta orang meninggal setiap tahun (setara dengan 70% dari semua kematian di seluruh dunia). Tidak hanya kematian ini tragis, mereka juga merupakan beban sosial dan ekonomi yang meningkat (biaya kumulatif untuk masyarakat dari lima NCD teratas pada tahun 2025 diperkirakan $ 46,8 triliun). Namun, dalam banyak kasus, mereka dapat dihindari - dan ilmu pengetahuan yang cerah memiliki peran penting untuk dimainkan.

Tentang NCD

NCD, juga dikenal sebagai penyakit kronis dan tidak menular, tidak dapat ditransfer di antara orang-orang, umumnya tahan lama, dan mereka termasuk dalam empat kategori: penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke); kanker; Penyakit pernapasan kronis (seperti asma) dan diabetes (dengan diabetes tipe-2 terkait dengan obesitas). NCD terkait dengan genetika, gaya hidup, kelompok usia, tingkat aktivitas, perilaku, dan lingkungan sosial. Ini termasuk diet yang tidak sehat, aktivitas fisik yang tidak memadai, merokok, dan alkohol - serta meningkatnya efek polusi udara dalam dan luar ruangan.

Nutrisi seimbang

Diet yang tidak seimbang adalah faktor utama dalam prevalensi NCD. Indikator yang terkait dengan NCD termasuk peningkatan tekanan darah, indeks massa tubuh yang terangkat (BMI) dan glukosa darah tinggi. Nutrisi yang seimbang memainkan peran penting dalam menjaga indikator ini pada tingkat yang sehat dan mengurangi risiko NCD. Tentu saja, nutrisi saja tidak dapat mencegah orang mengembangkan NCD ... tetapi kita dapat berharap untuk membantu menguranginya.

Memungkinkan diet sehat

Mengurangi gula, garam & lemak jenuh

Di DSM, kami membantu pelanggan kami untuk mengurangi gula dalam makanan dan minuman. Ambil enzim Maxilact® kami, misalnya. Manisnya yang alami memungkinkan pengurangan gula pada semua produk susu hingga 20% tanpa kompromi pada rasa, yang menguntungkan semua orang. Sementara itu, dalam makanan gurih, bahan ekstrak ragi kami seperti maxarome® pack rasa menjadi produk seperti sup dan saus, sambil mengurangi kandungan garam hingga 50%. Dan bagi pelanggan kami yang mencari rasa yang kaya dan memanjakan makanan dengan garam rendah atau lemak jenuh, seperti milkshake dan makanan ringan, Modumax® & NBSP; Modulator Taste membantu menciptakan makanan lezat dengan rasa mulut yang sangat baik.

Dalam perjalanan untuk melindungi kesehatan jantung

Oatwell® & nbsp kami; Nutraceutical memanfaatkan manfaat kesehatan yang terbukti secara ilmiah & nbsp; oat beta-glukan untuk mengurangi kadar kolesterol, sehingga membantu mengurangi risiko penyakit jantung. & Nbsp; Selain itu, lipid nutrisi omega kehidupan kami adalah sumber vegetarian dari eicosapentaenoenoenoik kami omega kami adalah eicosapentaenoen omeic omeic kami adalah eicosapentaenoenoenoenoen omeic kami adalah eicosapentaenoenoenoenoenoen omeic adalah sumber vegetarian eicosapentaenoenoenoenoenoenoeno Acid (EPA)/Docosahexaenoic Acid (DHA) Omega-3 dari ganggang yang memberikan manfaat kesehatan jantung yang penting sepanjang hidup.

Polusi & Nutrisi Udara

Tahukah Anda bahwa nutrisi yang lebih baik dapat membantu mengurangi efek negatif dari polusi udara, terutama kondisi jantung dan pernapasan? Vitamin C, D, E dan Omega-3s semuanya bisa berperan di sini. & Nbsp;

Baca lebih banyak

  • 5 besar penyakit tidak menular 2022

    Menangani kekurangan gizi

    Setiap orang berhak makan dengan baik dan menikmati manfaat yang dibawa oleh nutrisi yang baik. Itulah sebabnya kami sepenuhnya berada di belakang diet yang lebih sehat untuk semua - dalam batas -batas planet.

  • 5 besar penyakit tidak menular 2022

    Protein berkelanjutan

    Kami memberikan solusi untuk protein berbasis tumbuhan dan hewan dan menemukan cara baru untuk menghasilkan protein yang sehat dan beragam untuk memberi manfaat bagi petani, konsumen, dan lingkungan.

  • 5 besar penyakit tidak menular 2022

    Suplemen diet

    Menginovasi dan membedakan portofolio pelanggan, menginspirasi konsumen untuk memikirkan kembali kesehatan sebagai prioritas.

Penyakit tidak menular
5 besar penyakit tidak menular 2022
Seorang perawat dengan kit penyakit tidak menular, Fiji, 2012.

Penyakit tidak menular (NCD) adalah penyakit yang tidak ditularkan langsung dari satu orang ke orang lain. NCD termasuk penyakit Parkinson, penyakit autoimun, stroke, sebagian besar penyakit jantung, sebagian besar kanker, diabetes, penyakit ginjal kronis, osteoartritis, osteoporosis, penyakit Alzheimer, katarak, dan lainnya. NCD mungkin kronis atau akut. Sebagian besar tidak menular, meskipun ada beberapa penyakit menular yang tidak menular, seperti penyakit parasit di mana siklus hidup parasit tidak termasuk transmisi host-ke-host langsung.non-communicable disease (NCD) is a disease that is not transmissible directly from one person to another. NCDs include Parkinson's disease, autoimmune diseases, strokes, most heart diseases, most cancers, diabetes, chronic kidney disease, osteoarthritis, osteoporosis, Alzheimer's disease, cataracts, and others. NCDs may be chronic or acute. Most are non-infectious, although there are some non-communicable infectious diseases, such as parasitic diseases in which the parasite's life cycle does not include direct host-to-host transmission.

NCD adalah penyebab utama kematian secara global. Pada 2012, mereka menyebabkan 68% dari semua kematian (38 juta) naik dari 60% pada tahun 2000. [1] Sekitar setengahnya berusia 70 dan setengahnya adalah wanita. [2] Faktor risiko seperti latar belakang seseorang, gaya hidup dan lingkungan meningkatkan kemungkinan NCD tertentu. Setiap tahun, setidaknya 5 juta orang meninggal karena penggunaan tembakau dan sekitar 2,8 juta meninggal karena kelebihan berat badan. Kolesterol tinggi menyumbang sekitar 2,6 juta kematian dan 7,5 juta mati karena tekanan darah tinggi.

Faktor risiko

Faktor risiko seperti latar belakang seseorang; Gaya hidup dan lingkungan diketahui meningkatkan kemungkinan penyakit tertentu yang tidak menular. Mereka termasuk usia, jenis kelamin, genetika, paparan polusi udara, dan perilaku seperti merokok, diet tidak sehat dan ketidakaktifan fisik yang dapat menyebabkan hipertensi dan obesitas, pada gilirannya menyebabkan peningkatan risiko banyak NCD. Sebagian besar NCD dianggap dapat dicegah karena disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dimodifikasi.

Laporan Kesehatan Dunia WHO 2002 mengidentifikasi lima faktor risiko penting untuk penyakit yang tidak menular dalam sepuluh risiko teratas terkemuka terhadap kesehatan. Ini meningkatkan tekanan darah, peningkatan kolesterol, penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan. Faktor -faktor lain yang terkait dengan risiko NCD yang lebih tinggi meliputi kondisi ekonomi dan sosial seseorang, juga dikenal sebagai penentu sosial kesehatan.

Diperkirakan bahwa jika faktor risiko utama dihilangkan, 80% dari kasus penyakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2 dan 40% kanker dapat dicegah. Intervensi yang menargetkan faktor risiko utama dapat berdampak signifikan pada pengurangan beban penyakit di seluruh dunia. Upaya yang berfokus pada diet yang lebih baik dan peningkatan aktivitas fisik telah terbukti mengendalikan prevalensi NCD.

Penyakit Lingkungan

NCD mencakup banyak penyakit lingkungan yang mencakup kategori luas kondisi kesehatan manusia yang dapat dihindari dan tidak dapat dihindari yang disebabkan oleh faktor -faktor eksternal, seperti sinar matahari, nutrisi, polusi, dan pilihan gaya hidup. Penyakit kemakmuran adalah penyakit yang tidak menular dengan penyebab lingkungan. Contohnya termasuk:

  • Banyak jenis penyakit kardiovaskular (CVD)
  • Penyakit paru obstruktif kronis (COPD) yang disebabkan oleh tembakau merokok
  • Diabetes mellitus tipe 2
  • Nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh sedikit olahraga
  • Malnutrisi yang disebabkan oleh terlalu sedikit makanan, atau makan jenis makanan yang salah (mis. Scurvy dari kurangnya vitamin C)
  • Kanker kulit yang disebabkan oleh radiasi dari matahari
  • Kegemukan

Penyakit yang diwariskan

Gangguan genetik disebabkan oleh kesalahan dalam informasi genetik yang menghasilkan penyakit pada orang yang terkena dampak. Asal usul kesalahan genetik ini bisa:

  • Kesalahan atau mutasi spontan ke genom:
  • Perubahan angka kromosom, seperti Down Syndrome.
  • Cacat pada gen yang disebabkan oleh mutasi, seperti fibrosis kistik.
  • Peningkatan jumlah informasi genetik, seperti chimerisme atau heterokromia.

Cystic fibrosis adalah contoh penyakit bawaan yang disebabkan oleh mutasi pada gen. Gen yang salah merusak pergerakan normal natrium klorida masuk dan keluar dari sel, yang menyebabkan organ yang mensekresi lendir menghasilkan lendir yang tebal secara abnormal. Gen ini resesif, yang berarti bahwa seseorang harus memiliki dua salinan gen yang salah bagi mereka untuk mengembangkan penyakit. Fibrosis kistik mempengaruhi sistem pernapasan, pencernaan dan reproduksi, serta kelenjar keringat. Lendir yang disekresikan sangat tebal dan memblokir lorong di paru -paru dan saluran pencernaan. Lendir ini menyebabkan masalah dengan pernapasan dan pencernaan dan penyerapan nutrisi.

  • Warisan kesalahan genetik dari orang tua:
  • Penyakit genetik yang dominan, seperti Huntingtons, membutuhkan warisan satu gen yang salah untuk diekspresikan.
  • Penyakit genetik resesif membutuhkan pewarisan gen yang salah untuk diekspresikan dan ini adalah salah satu alasan mereka bekerja bersama.

Kesehatan Global

5 besar penyakit tidak menular 2022

Kematian akibat penyakit tidak menular per juta orang pada tahun 2012

  688-2,635 688-2,635

  2,636-2,923 2,636-2,923

  2,924-3,224 2,924-3,224

  3,225-3,476 3,225-3,476

  3,477-4,034 3,477-4,034

  4,035-4,919 4,035-4,919

  4,920-5,772 4,920-5,772

  5,773-7,729 5,773-7,729

  7,730-8,879 7,730-8,879

& nbsp; & nbsp; 8.880-13.667 8,880-13,667

Disebut sebagai penyakit "gaya hidup", karena sebagian besar penyakit ini adalah penyakit yang dapat dicegah, penyebab paling umum untuk penyakit tidak menular (NCD) termasuk penggunaan tembakau (merokok), penggunaan alkohol berbahaya, diet buruk (konsumsi gula yang tinggi, garam, lemak jenuh, dan asam lemak trans) dan tidak aktif fisik. Saat ini, NCD membunuh 36 juta orang per tahun, jumlah yang menurut beberapa perkiraan diperkirakan akan meningkat 17-24% dalam dekade berikutnya. [3]

Secara historis, banyak NCD dikaitkan dengan pembangunan ekonomi dan disebut "penyakit orang kaya". Namun, beban penyakit menular di negara-negara berkembang telah meningkat, dengan sekitar 80% dari empat jenis utama NCD-penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis dan diabetes-sekarang terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Rencana Tindakan untuk Strategi Global untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Dengan Dua Tingkat Orang yang Terkena Diabetes Sekarang Yang Bertempat Di Bangsa Berkembang, NCD Tidak Dapat lagi Dipertimbangkan Hanya Masalah yang Mempengaruhi Estimasi Makim Dampak Ekonomi dari Ekonomi penyakit kronis yang tidak menular di negara-negara tertentu. Laporan WHO Baru: Kematian akibat penyakit tidak menular sedang meningkat, dengan dunia berkembang paling sulit. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, pada tahun 2008 saja, NCD adalah penyebab 63% kematian di seluruh dunia; Jumlah yang diperkirakan akan meningkat pesat dalam waktu dekat jika tindakan tidak diambil.

Jika tren pertumbuhan saat ini dipertahankan, pada tahun 2020, NCD akan menghubungkan 7 dari setiap 10 kematian di negara -negara berkembang, menewaskan 52 juta orang setiap tahun di seluruh dunia pada tahun 2030. Dengan statistik seperti ini, tidak mengherankan bahwa entitas internasional seperti The Organisasi Kesehatan Dunia & Jaringan Pengembangan Manusia Bank Dunia telah mengidentifikasi pencegahan dan kontrol NCD sebagai item diskusi yang semakin penting dalam agenda kesehatan global.

Dengan demikian, jika pembuat kebijakan dan masyarakat memobilisasi "dan membuat pencegahan dan perlakuan yang ditargetkan dari penyakit tersebut menjadi prioritas," tindakan berkelanjutan dapat diterapkan untuk mandek (dan akhirnya membalikkan) ancaman kesehatan global yang muncul ini. Langkah-langkah potensial yang saat ini sedang dibahas oleh (Organisasi Kesehatan Dunia)-Organisasi Makanan dan Pertanian mencakup pengurangan tingkat garam dalam makanan, membatasi pemasaran yang tidak tepat dari makanan yang tidak sehat dan minuman non-alkohol untuk anak-anak, memaksakan kontrol pada penggunaan alkohol yang berbahaya, meningkatkan pajak pada pajak pada tembakau, dan undang -undang untuk mengekang merokok di tempat -tempat umum.

Persatuan negara-negara

Organisasi Kesehatan Dunia adalah agen khusus PBB (PBB) yang bertindak sebagai otoritas koordinasi pada masalah kesehatan masyarakat internasional, termasuk NCD. Pada Mei 2008, 193 negara anggota WHO menyetujui rencana enam tahun untuk mengatasi penyakit yang tidak menular, terutama beban yang meningkat pesat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Rencana tersebut menyerukan untuk meningkatkan prioritas yang diberikan kepada NCD dalam pekerjaan pembangunan internasional '.

Selama sesi ke-64 Majelis Umum PBB pada tahun 2010, sebuah resolusi disahkan untuk menyerukan pertemuan tingkat tinggi Majelis Umum tentang NCD pencegahan dan pengobatan dengan partisipasi kepala negara dan pemerintah. Resolusi ini juga mendorong negara-negara anggota PBB untuk mengatasi masalah penyakit yang tidak menular pada KTT tinjauan 2010 untuk Tujuan Pembangunan Milenium.

Jaringan Penyakit Global Tidak Menular

Untuk mengoordinasikan upaya yang lebih baik di seluruh dunia, pada tahun 2009 WHO mengumumkan peluncuran Jaringan Penyakit Non-Komunik Global (NCDNET). [4] NCDNET akan terdiri dari organisasi kesehatan terkemuka dan ahli dari seluruh dunia untuk melawan penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan diabetes. ALA ALWAN, Asisten Direktur Jenderal untuk Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Mental di WHO, mengatakan: "Mengintegrasikan pencegahan penyakit dan cedera yang tidak menular ke dalam agenda pembangunan nasional dan global tidak hanya dapat dicapai tetapi juga prioritas bagi negara-negara berkembang. . "[5]

Aliansi NCD

NCD Alliance adalah kemitraan global yang didirikan pada Mei 2009 oleh empat federasi internasional yang mewakili penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, dan penyakit pernapasan kronis. Aliansi NCD menyatukan sekitar 900 asosiasi anggota nasional untuk melawan penyakit yang tidak menular. Tujuan jangka panjang aliansi meliputi: [6]

  1. NCD/Rencana Nasional Penyakit untuk Semua
  2. Dunia bebas tembakau
  3. Gaya hidup yang lebih baik
  4. Sistem kesehatan yang diperkuat
  5. Akses Global ke Obat dan Teknologi Berkualitas dan Kualitas Baik
  6. Hak Asasi Manusia untuk Orang dengan NCD.

Gugus Tugas Antar Lembaga Perserikatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (UNIATF)

Gugus Tugas Antar Lembaga Perserikatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (UNIATF) didirikan oleh Sekretaris Jenderal PBB pada tahun 2013 untuk memberikan tindakan yang ditingkatkan di seluruh sistem PBB untuk mendukung pemerintah, khususnya dengan rendah- dan negara-negara berpenghasilan menengah, untuk mengatasi penyakit non-communicing (NCD).

Jaringan Penyakit Kronis Profesional Muda

Jaringan Penyakit Kronis Profesional Muda, atau biasanya disebut sebagai YP-CDN, adalah jaringan global sekitar 5000 profesional muda di 157 negara. Organisasi ini bertujuan untuk memobilisasi orang -orang muda ini "untuk mengambil tindakan terhadap ketidakadilan sosial yang didorong oleh NCD.". [7]

Ekonomi

Sebelumnya, NCD kronis dianggap sebagai masalah terbatas sebagian besar untuk negara -negara berpenghasilan tinggi, sementara penyakit menular tampaknya mempengaruhi negara -negara berpenghasilan rendah. Beban penyakit yang dikaitkan dengan NCD telah diperkirakan 85% di negara -negara industri, 70% di negara -negara berpenghasilan menengah, dan hampir 50% di negara -negara dengan pendapatan nasional terendah. [8] Pada tahun 2008, NCD kronis menyumbang lebih dari 60% (lebih dari 35 juta) dari 57 juta kematian di seluruh dunia. Mengingat distribusi populasi global, hampir 80% kematian akibat NCD kronis di seluruh dunia sekarang terjadi di negara -negara berpenghasilan rendah dan menengah, sementara hanya 20% terjadi di negara -negara berpenghasilan lebih tinggi.

Ekonomi nasional dilaporkan menderita kerugian yang signifikan karena kematian dini atau ketidakmampuan untuk bekerja akibat penyakit jantung, stroke dan diabetes. Misalnya, Cina diperkirakan akan kehilangan sekitar $ 558 miliar dalam pendapatan nasional antara 2005 dan 2015 karena kematian dini. Pada tahun 2005, penyakit jantung, stroke dan diabetes menyebabkan kerugian dalam dolar internasional pendapatan nasional 9 miliar di India dan 3 miliar di Brasil. [8]

Absensi dan presenteeism

Beban NCD kronis termasuk kondisi kesehatan mental dirasakan di tempat kerja di seluruh dunia, terutama karena meningkatnya tingkat ketidakhadiran, atau tidak adanya pekerjaan karena penyakit, dan presenteeism, atau produktivitas yang hilang dari staf yang datang untuk bekerja dan melakukan di bawah standar normal yang jatuh untuk kesehatan yang buruk. Sebagai contoh, Inggris mengalami kerugian sekitar 175 juta hari pada tahun 2006 karena tidak ada dari penyakit di antara populasi kerja 37,7 juta orang. Perkiraan biaya absen karena penyakit adalah lebih dari 20 miliar pound pada tahun yang sama. [9] Biaya karena presenteeism kemungkinan bahkan lebih besar, meskipun metode menganalisis dampak ekonomi presenteeism masih dikembangkan. Metode untuk menganalisis dampak tempat kerja yang berbeda dari NCD versus jenis kondisi kesehatan lainnya juga masih dikembangkan.

Penyakit kunci

Kanker

Untuk sebagian besar kanker, faktor risiko terkait dengan lingkungan atau gaya hidup, sehingga kanker sebagian besar dapat dicegah NCD. [10] Lebih dari 30% kanker dapat dicegah melalui menghindari faktor risiko termasuk: tembakau, kelebihan berat badan atau obesitas, asupan buah dan sayuran rendah, ketidakaktifan fisik, alkohol, infeksi menular seksual, dan polusi udara. [11] Agen infeksi bertanggung jawab atas beberapa kanker, misalnya hampir semua kanker serviks disebabkan oleh infeksi papillomavirus manusia.

Penyakit kardiovaskular

Studi pertama tentang kesehatan kardiovaskular dilakukan pada tahun 1949 oleh Jerry Morris menggunakan data kesehatan kerja dan diterbitkan pada tahun 1958. [12] Penyebab, pencegahan, dan/atau pengobatan semua bentuk penyakit kardiovaskular tetap menjadi bidang aktif penelitian biomedis, dengan ratusan studi ilmiah diterbitkan setiap minggu. Tren telah muncul, terutama pada awal 2000 -an, di mana banyak penelitian telah mengungkapkan hubungan antara makanan cepat saji dan peningkatan penyakit jantung. Studi -studi ini termasuk yang dilakukan oleh Ryan Mackey Memorial Research Institute, Universitas Harvard dan Pusat Kesehatan Kardiovaskular Sydney. Banyak rantai makanan cepat saji utama, khususnya McDonald's, telah memprotes metode yang digunakan dalam studi ini dan telah merespons dengan opsi menu yang lebih sehat.

Penekanan yang cukup baru adalah pada hubungan antara peradangan tingkat rendah yang ciri khas aterosklerosis dan kemungkinan intervensi. Protein C-reaktif (CRP) adalah penanda inflamasi umum yang telah ditemukan ada dalam peningkatan kadar pada pasien yang berisiko terkena penyakit kardiovaskular. [13] Juga osteoprotegerin yang terlibat dengan regulasi faktor transkripsi inflamasi utama yang disebut NF-κB telah ditemukan menjadi faktor risiko penyakit kardiovaskular dan mortalitas. [14] [15]

Diabetes

Diabetes mellitus tipe 2 adalah kondisi kronis yang sebagian besar dapat dicegah dan dikelola tetapi sulit disembuhkan. Manajemen berkonsentrasi pada menjaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan normal ("euglycemia") tanpa menghadirkan bahaya pasien yang tidak semestinya. Ini biasanya dapat dengan manajemen diet yang erat, olahraga, dan penggunaan obat yang tepat (hanya insulin dalam kasus diabetes mellitus tipe 1. Obat oral dapat digunakan dalam kasus diabetes tipe 2, serta insulin).

Pendidikan, pemahaman, dan partisipasi pasien sangat penting karena komplikasi diabetes jauh lebih jarang dan kurang parah pada orang yang memiliki kadar gula darah yang dikelola dengan baik. [16] [17] Masalah kesehatan yang lebih luas dapat mempercepat efek buruk diabetes. Ini termasuk merokok, kadar kolesterol tinggi, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kurangnya olahraga teratur.

Penyakit ginjal kronis

Meskipun penyakit ginjal kronis (CKD) saat ini tidak diidentifikasi sebagai salah satu target utama WHO untuk kontrol NCD global, ada bukti kuat bahwa CKD tidak hanya umum, berbahaya dan dapat diobati tetapi juga merupakan faktor utama untuk kejadian dan hasil setidaknya dari setidaknya Tiga penyakit yang ditargetkan oleh WHO (diabetes, hipertensi dan CVD). [18] CKD sangat predisposisi untuk hipertensi dan CVD; Diabetes, hipertensi dan CVD adalah penyebab utama CKD; dan faktor risiko utama untuk diabetes, hipertensi dan CVD (seperti obesitas dan merokok) juga menyebabkan atau memperburuk CKD. Selain itu, di antara penderita diabetes, hipertensi, atau CVD, subset yang juga memiliki CKD berada pada risiko tertinggi hasil yang merugikan dan biaya perawatan kesehatan yang tinggi. Dengan demikian, CKD, diabetes dan penyakit kardiovaskular adalah kondisi terkait erat yang sering hidup berdampingan; berbagi faktor risiko dan perawatan yang sama; dan akan mendapat manfaat dari pendekatan global yang terkoordinasi untuk pencegahan dan kontrol.

Penyakit pernapasan kronis

Penyakit pernapasan kronis (CRD) adalah penyakit paru -paru dan saluran udara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ratusan juta orang memiliki CRD. [19] CRD umum adalah: asma, penyakit paru obstruktif kronis, penyakit paru -paru kerja, dan hipertensi paru. [20] Meskipun CRD tidak dapat disembuhkan, berbagai perawatan tersedia untuk membantu meningkatkan kualitas hidup bagi individu yang memilikinya. Sebagian besar perawatan melibatkan melebarkan saluran udara utama untuk meningkatkan sesak napas di antara gejala -gejala lainnya. [20] Faktor risiko utama untuk mengembangkan CRD adalah: merokok tembakau, polusi udara dalam dan luar ruangan, alergen, dan risiko pekerjaan. [19]

Yang membantu meluncurkan Aliansi Global melawan Penyakit Pernafasan Kronis (GARD) pada tahun 2006. [21] Gard secara sukarela terdiri dari organisasi nasional dan internasional dan berupaya "mengurangi beban global penyakit pernapasan kronis" dan berfokus terutama pada populasi yang rentan dan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. [21] [22]

Lihat juga

  • Daftar negara dengan risiko kematian akibat penyakit tidak menular
  • Penyakit kronis
  • Kesehatan Global
  • Proyek Dana Tantangan IncTR dari Jaringan Internasional untuk Perawatan dan Penelitian Kanker

Referensi

  1. ^"Top 10 Penyebab Kematian". Organisasi Kesehatan Dunia. Diarsipkan dari aslinya pada 14 Maret 2007. Diperoleh 24 Mei 2015. "The top 10 causes of death". World Health Organization. Archived from the original on March 14, 2007. Retrieved 24 May 2015.
  2. ^"Penyakit Tidak Menular". Organisasi Kesehatan Dunia. Diperoleh 5 April 2016. "Noncommunicable diseases". World Health Organization. Retrieved April 5, 2016.
  3. ^"Penyakit tidak menular yang dianggap sebagai tantangan pembangunan 'proporsi epidemi' dalam deklarasi politik yang diadopsi selama KTT Majelis Umum Landmark". Persatuan negara-negara. Departemen Informasi Publik. 19 September 2011. Diakses 14 Maret 2014. "Non-Communicable Diseases Deemed Development Challenge of 'Epidemic Proportions' in Political Declaration Adopted During Landmark General Assembly Summit". United Nations. Department of Public Information. 19 September 2011. Retrieved 14 March 2014.
  4. ^"Jaringan Baru untuk Memerangi Penyakit Tidak Menular" (siaran pers). Organisasi Kesehatan Dunia. 8 Juli 2009. Diarsipkan dari aslinya pada 9 Juli 2009. Diperoleh 5 April 2016. "New network to combat noncommunicable diseases" (Press release). World Health Organization. 8 July 2009. Archived from the original on July 9, 2009. Retrieved 5 April 2016.
  5. ^Alexander Chiejina (16 Juli 2009). "Siapa tindakan terhadap penyakit tidak menular". Akhir pekan Hari Kerja. Alexander Chiejina (16 July 2009). "Who's action against non-communicable diseases". Business Day Weekend.
  6. ^Aliansi NCD. "Tentang kami". Aliansi NCD. Diarsipkan dari aslinya pada 4 Mei 2011. Diperoleh 4 Mei 2011. The NCD Alliance. "About Us". The NCD Alliance. Archived from the original on 4 May 2011. Retrieved 4 May 2011.
  7. ^Yp-cdn. "Sejarah". Yp-cdn. Diperoleh 28 September 2015. YP-CDN. "History". YP-CDN. Retrieved 28 September 2015.
  8. ^ AB "Mencegah penyakit kronis investasi vital". Data katalog dalam publikasi. Organisasi Kesehatan Dunia. 2005.a b "Preventing Chronic Diseases a Vital Investment". Cataloguing-in-Publication Data. World Health Organization. 2005.
  9. ^Cooper C, Dewe P (Desember 2008). "Kesejahteraan-absenteeism, presenteeism, biaya dan tantangan". Occup Med (Lond). 58 (8): 522–4. doi: 10.1093/occmed/kqn124. PMID & NBSP; 19054749. Cooper C, Dewe P (December 2008). "Well-being--absenteeism, presenteeism, costs and challenges". Occup Med (Lond). 58 (8): 522–4. doi:10.1093/occmed/kqn124. PMID 19054749.
  10. ^Danaei G, Vander Hoorn S, Lopez AD, Murray CJ, Ezzati M (November 2005). "Penyebab Kanker di Dunia: Penilaian Risiko Komparatif Sembilan Faktor Risiko Perilaku dan Lingkungan". Lanset. 366 (9499): 1784–93. doi: 10.1016/s0140-6736 (05) 67725-2. PMID & NBSP; 16298215. S2CID & NBSP; 17354479. Danaei G, Vander Hoorn S, Lopez AD, Murray CJ, Ezzati M (November 2005). "Causes of cancer in the world: comparative risk assessment of nine behavioural and environmental risk factors". Lancet. 366 (9499): 1784–93. doi:10.1016/S0140-6736(05)67725-2. PMID 16298215. S2CID 17354479.
  11. ^"Kanker". Organisasi Kesehatan Dunia. Diperoleh 2011-01-09. "Cancer". World Health Organization. Retrieved 2011-01-09.
  12. ^Morris JN, Crawford MD (Desember 1958). "Penyakit Jantung Koroner dan Aktivitas Fisik Pekerjaan; Bukti Survei Nekropsi Nasional". Br Med J. 2 (5111): 1485–96. doi: 10.1136/bmj.2.5111.1485. PMC & NBSP; 2027542. PMID & NBSP; 13608027. Morris JN, Crawford MD (December 1958). "Coronary heart disease and physical activity of work; evidence of a national necropsy survey". Br Med J. 2 (5111): 1485–96. doi:10.1136/bmj.2.5111.1485. PMC 2027542. PMID 13608027.
  13. ^Karakas M, Koenig W (Desember 2009). "CRP dalam Penyakit Kardiovaskular". Herz. 34 (8): 607–13. doi: 10.1007/s00059-009-3305-7. PMID & NBSP; 20024640. S2CID & NBSP; 5587888. Karakas M, Koenig W (December 2009). "CRP in cardiovascular disease". Herz. 34 (8): 607–13. doi:10.1007/s00059-009-3305-7. PMID 20024640. S2CID 5587888.
  14. ^Lieb W, Gona P, Larson MG, Massaro JM, Lipinska I, Keaney JF, Rong J, Corey D, Hoffmann U, Fox CS, Vasan RS, Benjamin EJ, O'Donnell CJ, Kathiresan S (September 2010). "Biomarker dari jalur osteoprotegerin: Korelasi klinis, penyakit subklinis, insiden penyakit kardiovaskular, dan kematian". Arterioscler. Tromb. Vasc. Biol. 30 (9): 1849–54. doi: 10.1161/atvbaha.109.199661. PMC & NBSP; 3039214. PMID & NBSP; 20448212. Lieb W, Gona P, Larson MG, Massaro JM, Lipinska I, Keaney JF, Rong J, Corey D, Hoffmann U, Fox CS, Vasan RS, Benjamin EJ, O'Donnell CJ, Kathiresan S (September 2010). "Biomarkers of the osteoprotegerin pathway: clinical correlates, subclinical disease, incident cardiovascular disease, and mortality". Arterioscler. Thromb. Vasc. Biol. 30 (9): 1849–54. doi:10.1161/ATVBAHA.109.199661. PMC 3039214. PMID 20448212.
  15. ^Venuraju SM, Yerramasu A, Corder R, Lahiri A (Mei 2010). "Osteoprotegerin sebagai prediktor penyakit arteri koroner dan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular". Selai. Coll. Cardiol. 55 (19): 2049–61. doi: 10.1016/j.jacc.2010.03.013. PMID & NBSP; 20447527. Venuraju SM, Yerramasu A, Corder R, Lahiri A (May 2010). "Osteoprotegerin as a predictor of coronary artery disease and cardiovascular mortality and morbidity". J. Am. Coll. Cardiol. 55 (19): 2049–61. doi:10.1016/j.jacc.2010.03.013. PMID 20447527.
  16. ^Nathan DM, Cleary PA, Backlund JY, Genuth SM, Lachin JM, Orchard TJ, Raskin P, Zinman B (Desember 2005). "Pengobatan diabetes intensif dan penyakit kardiovaskular pada pasien dengan diabetes tipe 1". N. Engl. J. Med. 353 (25): 2643–53. doi: 10.1056/nejmoa052187. PMC & NBSP; 2637991. PMID & NBSP; 16371630. Nathan DM, Cleary PA, Backlund JY, Genuth SM, Lachin JM, Orchard TJ, Raskin P, Zinman B (December 2005). "Intensive diabetes treatment and cardiovascular disease in patients with type 1 diabetes". N. Engl. J. Med. 353 (25): 2643–53. doi:10.1056/NEJMoa052187. PMC 2637991. PMID 16371630.
  17. ^"Pengaruh terapi diabetes intensif pada pengembangan dan perkembangan neuropati. Kelompok penelitian uji coba diabetes dan komplikasi". Ann. Magang. Med. 122 (8): 561–8. April 1995. DOI: 10.7326/0003-4819-122-8-199504150-00001. PMID & NBSP; 7887548. S2CID & NBSP; 24754081. "The effect of intensive diabetes therapy on the development and progression of neuropathy. The Diabetes Control and Complications Trial Research Group". Ann. Intern. Med. 122 (8): 561–8. April 1995. doi:10.7326/0003-4819-122-8-199504150-00001. PMID 7887548. S2CID 24754081.
  18. ^Zhang Ql, Rothenbacher D (April 2008). "Prevalensi penyakit ginjal kronis dalam studi berbasis populasi: tinjauan sistematis". Kesehatan Masyarakat BMC. 8: 117. doi: 10.1186/1471-2458-8-117. PMC & NBSP; 2377260. PMID & NBSP; 18405348. Zhang QL, Rothenbacher D (April 2008). "Prevalence of chronic kidney disease in population-based studies: systematic review". BMC Public Health. 8: 117. doi:10.1186/1471-2458-8-117. PMC 2377260. PMID 18405348.
  19. ^ ab "siapa | tentang penyakit pernapasan kronis". www.who.int. Diarsipkan dari aslinya pada 18 Oktober 2014. Diperoleh 2018-10-31.a b "WHO | About chronic respiratory diseases". www.who.int. Archived from the original on October 18, 2014. Retrieved 2018-10-31.
  20. ^ AB "Penyakit pernapasan kronis (CRD)". Organisasi Kesehatan Dunia. Diperoleh 2018-10-31.a b "Chronic respiratory diseases (CRDs)". World Health Organization. Retrieved 2018-10-31.
  21. ^ AB "Aliansi global melawan penyakit pernapasan kronis". Organisasi Kesehatan Dunia. Diperoleh 2018-10-31.a b "Global Alliance against Chronic Respiratory Diseases". World Health Organization. Retrieved 2018-10-31.
  22. ^"Aliansi Global Melawan Penyakit Pernafasan Kronis". Organisasi Kesehatan Dunia. Diarsipkan dari aslinya pada 13 Agustus 2005. Diperoleh 2018-10-31. "Global Alliance against Chronic Respiratory Diseases". World Health Organization. Archived from the original on August 13, 2005. Retrieved 2018-10-31.

Bacaan lebih lanjut

  • GM yang lebih rendah, Kanarek MS; Kanarek (Juni 1982). "Teori Mutasi Penyakit Kronis, Non -Infeksi: Relevansi dengan Teori Epidemiologis". Saya. J. Epidemiol. 115 (6): 803–17. doi: 10.1093/oxfordjournals.aje.A113368. PMID & NBSP; 7046429.115 (6): 803–17. doi:10.1093/oxfordjournals.aje.a113368. PMID 7046429.

Tautan eksternal

  • "Menghadapi Penyakit Kronis: Bukti Tindakan". Ulasan Medicc. 13 (4). Oktober 2011.13 (4). October 2011.
  • Chrodis: Tindakan Sendi Uni Eropa pada Penyakit Kronis dan Mempromosikan Penuaan Sehat Di Siklus Kehidupan
  • Situs web WHO tentang penyakit tidak menular
  • Kantor regional WHO untuk situs web Mediterania Timur tentang penyakit yang tidak menular
  • "NCDNET - Jaringan Penyakit Tidak Menular Global". Organisasi Kesehatan Dunia. Diarsipkan dari aslinya pada 23 Desember 2009.

Apa 5 penyakit non -komunikasi teratas di masyarakat?

Jenis utama NCD adalah penyakit kardiovaskular (seperti serangan jantung dan stroke), kanker, penyakit pernapasan kronis (seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma) dan diabetes.cardiovascular diseases (such as heart attacks and stroke), cancers, chronic respiratory diseases (such as chronic obstructive pulmonary disease and asthma) and diabetes.

Apa 5 penyakit menular teratas?

Informasi untuk penyakit menular tertentu..
Cacar air / herpes zoster ..
COVID-19..
Ebola..
Mengakhiri epidemi HIV (ehe).
Hepatitis B..
Hepatitis C ..
HIV / AIDS ..
HIV / stds / hepatitis ..

Apa 10 penyakit tidak menular?

Apa 10 penyakit yang tidak berkomunikasi?.
Cancer..
Diabetes..
Penyakit jantung..
Penyakit paru -paru kronis ..
Penyakit Alzheimer ..
Hypertension..
Asthma..
Penyakit kesehatan mental ..

Apa 4 penyakit non -menular utama?

Penyakit Tidak Menular (NCD), seperti penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes, adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan merupakan ancaman kesehatan global yang muncul.heart disease, cancer, chronic respiratory disease, and diabetes, are the leading cause of death worldwide and represent an emerging global health threat.