2 contoh manfaat teknologi untuk mempertahankan atau melestarikan budaya Indonesia

TEKNOLOGI digital telah menawarkan banyak hal positif bagi penguatan budaya. Kemudahan akses informasi serta data yang dapat disajikan, dapat menjadi penuntun melihat berbagai kehidupan dan budaya pada masa lalu serta sebagai upaya untuk mempersiapkan masa depan.

Teknologi digital sudah jadi bagian dari kehidupan dan menjadi dasar kebutuhan bagi banyak orang. Saat ini yang harus dilakukan adalah bagaimana tetap bisa menempatkan kebudayaan di tengah kondisi tersebut, ungkap Kepala Operasional Institut Kebudayaan Google, Luisella Mazza, dalam simposium World Culture Forum (WCF) 2016 yang bertema Kebudayaan dalam Dunia Digital Baru, di Nusa Dua, Bali, Rabu (12/10).

Mazza mengatakan, dengan berkembangnya internet dan digitalisasi, upaya edukasi budaya tetap dapat dilakukan. Hal tersebut juga memberikan keuntungan dengan dihapusnya batasan fisik untuk mengakses berbagai informasi mengenai budaya dan sejarah dari berbagai belahan negara dunia.

Yang harus diperjuangkan adalah bagaimana membuat konten yang menghadirkan pengalaman mengeksplorasi budaya yang menarik. Dengan demikian konten untuk edukasi budaya dapat menjadi salah satu hal utama yang diakses masyarakat, ungka Mazza.

Presiden Budaya Korea Broadcasting Company, Ahn Kwang Han dalam kesempatan yang sama mengatakan, pemanfaatan teknologi menjadi salah satu hal paling relevan dan dapat diterima dengan luas dalam penyebaran sekaligus memertahanankan budaya suatu negara.

Melalui teknologi digital dan media broadcasting, kita dapat menarik lebih banyak perhatian masyarakat dari berbagai tempat akan budaya yang kita miliki. Itu tentu memberikan keuntungan bagi budaya dan aspek lainnya, ungkap Ahn.

Dikatakan Ahn, saat ini generasi muda merupakan segmen yang paling penting untuk dapat diberikan kesempatan dan akses menikmati dan memelajari budaya. Dengan teknologi, upaya penyempaian tersebut dapat dilakuan dengan berbagai tampilan yang lebih menarik, kreatif, dengan konten yang dapat tetap bernilai budaya tinggi.

Sementara itu, CEO Ruangguru.com, Belva Devara, mengatakan, transformasi digital sudah tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Hal tersebut merupakan hal yang tidak dapat ditawar guna menghasilkan SDM yang mampu berdaya saing di tengah tuntutan perkembangan zaman.

Terutama di Indonesia yang distribusi berbagai kebutuhan pendidikannya masih belum merata. Teknologi digital melalui internet bisa menjadi solusi bila dikembangkan dengan tepat. Bersamaan dengan itu, edukasi budaya juga dapat disertakan sebagai konten edukasi, ungkap Belva. OL-2