10 negara teratas dengan obesitas 2022

Obesitas terutama terkait dengan negara -negara terbelakang, yang jauh dari kebenaran karena bahkan mempengaruhi negara -negara maju. Ada langkah -langkah insentif di berbagai negara yang mencoba mengekang masalah besar obesitas yang tidak mendiskriminasi gender, ras, atau usia. Secara global, jutaan orang menderita obesitas karena makanan yang mereka makan, yang berakibat fatal dalam beberapa kasus. Obesitas memiliki asal -usul yang mendalam, karena beberapa kasus adalah keturunan, lingkungan, psikologis, dan ekonomi. Berikut adalah 20 negara paling gemuk di dunia.

20. Uni Emirat Arab

Jumlah orang gemuk yang mengkhawatirkan di Uni Emirat Arab menunjukkan masalah parah yang perlu ditangani. Dengan 31,7% dari populasi menjadi gemuk, sebagian besar wanita, obesitas adalah masalah nasional. Kaum muda menjadi tidak sehat setiap hari, sementara orang dewasa serius berusaha membuat tubuh mereka bugar. Obesitas menyebabkan rendahnya produksi dan biaya karena kondisi kesehatan seperti tekanan darah, diabetes, dan penyakit jantung. Di Uni Emirat Arab, 40,7% orang antara usia 20 dan 79 memiliki diabetes tipe 2 tetapi tidak menyadarinya. Obesitas telah menjadi faktor risiko yang signifikan untuk diabetes karena prevalensi globalnya sebesar 16,3%.

19. Selandia Baru

Selandia Baru terkenal karena budaya dan sifatnya yang menonjol sebagai negara yang luar biasa. Sayangnya, negara ini adalah salah satu yang paling gemuk di dunia, mengejutkan, karena harapan hidup tinggi. Menurut Keuangan Yahoo, statistik menunjukkan bahwa persentase obesitas negara ini terletak pada 34,3% dari 31,2% sebelumnya dalam dua tahun terakhir. Wanita lebih rentan terhadap obesitas sampai mereka berusia 34 dan pria ketika mereka berusia lebih dari 34 tahun. Ini telah menyebabkan peningkatan jumlah orang yang sakit dari penyakit yang berhubungan dengan jantung.

18. Lebanon

Diperkirakan pada 32% obesitas, Lebanon memiliki krisis di tangannya, dan wanita paling terpengaruh dibandingkan dengan pria. Diperkirakan 39,9% wanita dan 30,5% pria berurusan dengan obesitas saat ini. Obesitas di negara ini berada di peringkat kelima sebagai krisis kesehatan yang signifikan, itulah sebabnya negara ini mencoba memiliki beberapa uji klinis untuk membantu mengatasi krisis ini. Karena prevalensi yang signifikan, sifat kronis, koneksi ke kondisi medis yang parah, dan efek ekonomi yang merugikan, obesitas dianggap sebagai masalah kesehatan global yang penting. Di Lebanon, obesitas terkait dengan beberapa penyakit, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, hipertensi, dan beberapa jenis kanker.

17. Turki

Turki dianggap paling gemuk di Eropa dan memiliki tingkat obesitas 32,1%. Persentase ini telah meningkat sebesar 0,6% bila dibandingkan tahun lalu. Dengan 56% orang dewasa kelebihan berat badan, obesitas secara signifikan merupakan masalah yang harus ditangani oleh negara. Menurut bantuan pembangunan, tiga dari empat orang di Turki cenderung mengalami obesitas karena 7,5 juta orang di negara itu mengalami obesitas. Sayangnya, obesitas secara mengkhawatirkan meningkatkan risiko memperoleh fibrilasi atrium penyakit jantung sebesar 49%. Orang dengan berbagai gangguan kardiovaskular dapat memperburuk masalah kesehatan mereka. Karena itu, mereka membutuhkan perawatan medis yang lebih serius yang menghambat kemajuan bangsa. Rata -rata tahunan Turki dari 80 transplantasi jantung sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

16. Libya

Libya adalah negara objek wisata dengan reruntuhan Yunani dan Romawi serta pemandangan Gurun Sahara yang luar biasa. Negara ini telah berhasil dalam hal ini, tetapi ada area yang tertinggal, seperti dalam mengekang obesitas. Tingkat obesitas di negara itu tanpa malu -malu berdiri di 32,5%, dengan wanita dengan risiko lebih tinggi mengalami obesitas daripada pria. Dari usia 31 tahun, orang cenderung berisiko lebih tinggi menjadi gemuk. Obesitas adalah masalah yang mempengaruhi semua kelompok umur di negara ini, karena bahkan 6,1% anak -anak mengalami obesitas. Ada korelasi antara kelebihan berat badan atau obesitas dan hingga 41% kasus kanker, 23% kasus penyakit jantung iskemik, dan 44% kasus diabetes.

15. Qatar

Qatar, negara kaya minyak, memiliki tingkat obesitas 35,1%, dengan wanita memegang 46,1%sementara pria mengambil 35,9%. Meskipun ada peningkatan luar biasa dalam pembangunan negara, mereka masih tertinggal dalam menangani obesitas. Sekitar setengah dari anak-anak usia sekolah di Qatar obesitas, menghasilkan masalah psikologis, diabetes, kondisi kardiovaskular, dan hipertensi. Modernisasi cepat yang menghasilkan kota-kota yang tidak direncanakan dengan buruk, tidak ramah pejalan kaki terkait dengan masalah obesitas di negara ini. Awalnya, negara itu telah beradaptasi dengan kehidupan gurun, di mana makanan cepat saji dan pelayan bukan bagian dari persamaan.

14. Arab Saudi

Obesitas telah terbukti menjadi tantangan yang mengancam di Arab Saudi karena tingkat obesitas adalah 35,4%/. Sebagai bangsa minyak, orang -orang tidak banyak bekerja, yang berarti bahwa mereka menjalani gaya hidup yang tidak sehat yang tidak sehat mengingat makanan yang mereka makan. Ada 8,7% anak -anak gemuk di Arab Saudi. Pria dan wanita yang hidup dengan obesitas masing -masing adalah 41% dan 78%. Dengan 30% orang Arab Saudi menderita diabetes tipe 2, sebagian besar mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Obesitas terhubung dengan ini dan gangguan lain seperti dislipidemia dan hipertensi.

13. Jordan

Prevalensi obesitas tinggi di Yordania, mempengaruhi semua kelompok umur seperti 35,5%. Di Yordania, sekitar 75,6% wanita dan 60,4% pria berjuang dengan obesitas. Beban menjadi gemuk dapat membuat anak Anda rendah harga diri atau depresi. Obesitas orang dewasa menyebabkan masalah reproduksi, terutama bagi mereka yang sakit dari hipertensi atau diabetes karena obesitas. Orang antara 60 dan 70 cenderung mendapatkan hipertensi, dan peluangnya meningkat jika mereka mengalami obesitas.

12. Amerika Serikat

Anehnya, Amerika Serikat ada dalam daftar ini karena telah beradaptasi dengan baik dengan kebugaran dan kesehatan sebagai negara maju. Negara ini memiliki tingkat obesitas 36,2% karena gaya hidup yang tidak sehat yang dipilih orang Amerika. Menurut Forbes, untuk sekelompok tiga orang dewasa, satu obesitas, dengan 13 juta anak -anak dan 78 juta orang dewasa yang hidup dengan obesitas.

Satu orang di AS berlalu dari penyakit kardiovaskular setiap hari, dengan obesitas sebagai faktor risiko utama. Penyakit ini adalah penyebab utama kematian pada pria, tetapi ini adalah penyebab kematian tertinggi kedua pada wanita, tertinggal di belakang kanker.

11. Kuwait

Dengan tingkat 37,9%, Kuwait, negara Timur Tengah, membuat daftar yang mengecewakan karena sepertinya negara -negara Timur Tengah gagal dalam perang melawan obesitas. Ada tampilan besar makanan cepat saji di iklan dan papan iklan di seluruh Kuwait, yang membuktikan bahwa negara tersebut telah beradaptasi dengan makanan cepat saji. Inilah sebabnya mengapa obesitas lazim di negara ini, dengan 36% dari pria dan 48% dari populasi wanita berjuang dengan itu. Obesitas anak -anak di negara ini juga tinggi, yang seharusnya mendorong mereka untuk menindaklanjutinya. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah orang yang menderita diabetes dan hipertensi sebagai akibat dari obesitas.

10. Mikronesia

Micronesia sangat dihargai karena banyak pulau, yang memiliki fitur mencolok yang menarik minat orang -orang. Sebagian besar makanan negara diimpor dari Amerika Serikat, yang membuat orang bertanya -tanya apakah ada koneksi di sini, mengingat bahwa AS memiliki tingkat obesitas yang tinggi. Dengan tingkat obesitas 45,8%, mikronesia berada di ambang kehilangan pertempuran obesitas. Risiko orang mengalami obesitas adalah 7,5 dari 10 dan 8 dari 11 pada anak -anak. Ini telah menghasilkan peningkatan jumlah orang dengan diabetes dan masalah yang berkaitan dengan jantung.

9. Kiribati

Baik orang dewasa dan anak -anak berisiko mengalami obesitas di Kiribati. Tingkat obesitas di negara ini adalah 46%. Wanita di negara ini berisiko lebih tinggi daripada pria, yang tampaknya menjadi tren di banyak negara lain. Bagian yang menyedihkan tentang alasan obesitas adalah kurangnya kesadaran dan gaya hidup. Ada 10,5 dari 11 risiko anak -anak yang memperoleh obesitas ketika mereka masih muda dan masalah yang berkembang ke masa depan mereka, mengakibatkan penyakit gaya hidup seperti diabetes.

8. Tonga

Negara -negara maju sering mengekspor makanan ke negara -negara Pasifik, yang bagi sebagian orang mungkin dinyatakan sebagai masalah ketika menyangkut obesitas. Sayangnya, Tonga memiliki tingkat obesitas 48,2%, dengan wanita memimpin di garis depan. Tonga memiliki tingkat anak -anak yang cukup dahsyat yang berjuang dengan obesitas. Menurut World Population Review, salah satu sumber paling signifikan adalah flap kambing, bentuk daging yang murah dan berlemak yang diimpor dari Selandia Baru. Hal ini mengakibatkan banyak orang menderita penyakit kronis seperti tekanan darah dan diabetes.

7. Niue

Tingkat obesitas di NIUE berdiri di 50%, dengan kedua jenis kelamin sangat terpengaruh. Perempuan dan pria yang berjuang dengan obesitas masing -masing adalah 62,7% dan 59,2%. Harapan hidup di NIUE adalah 60 tahun yang dianggap rendah, dan itu dikaitkan dengan masalah yang berputar di sekitar obesitas. Wanita dan pria berusia antara 35 dan 44 tahun kemungkinan dalam posisi kritis untuk menjadi gemuk di Niue. Genetika, latihan terbatas, diet, dan faktor lingkungan adalah beberapa kontributor signifikan terhadap obesitas di negara ini. Dengan penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di Niue, itu hanya menunjukkan seberapa serius masalah obesitas di negara ini.

6. Tuvalu

Di Tuvalu, 59,9% wanita dan 51,5% pria hidup dengan obesitas, dan ini menakutkan bagi negara karena menunjukkan betapa mengerikannya situasinya. Dengan 51,6% orang gemuk di Tuvalu, negara ini memiliki banyak hal untuk membantu mengekang masalah obesitas yang sangat besar ini. Di negara itu, 50% anak-anak yang bersekolah berada dalam kisaran obesitas.

Penduduk Tuvalu secara tradisional adalah petani; Namun, tidak ada cukup makanan untuk memberi makan seluruh populasi karena jumlah lahan yang terbatas. Karena 80% makanan diimpor dari negara -negara seperti Fiji, Jepang, dan Australia, pertanian makanan telah berhenti. Tren ini telah membawa beberapa efek yang menghancurkan, dengan sebagian besar orang di sini menderita masalah yang berhubungan dengan jantung dan diabetes.

5. Kepulauan Marshall

52,9% orang di Kepulauan Marshall bertempur dengan obesitas. 30,5% pria dewasa dan 31,7% wanita di Kepulauan Marshall memerangi obesitas, yang berat karena semua kelompok umur terpengaruh. Harapan hidup di negara ini adalah 55 tahun yang rendah dibandingkan dengan negara -negara yang lebih kaya. Menurut Obesity Procon, pengawasan masalah obesitas di negara ini menunjukkan bahwa ada peluang tinggi seorang anak kecil yang kelebihan berat badan menjadi gemuk bahkan di masa dewasa. Tingkat obesitas yang tinggi ini telah menghasilkan sekitar 41,7% orang yang menderita penyakit jantung.

4. Samoa Amerika

Sebagai negara Pasifik dengan daftar militer tertinggi di wilayah AS, sangat mengecewakan bahwa ia memiliki masalah obesitas yang signifikan. Obesitas mempengaruhi 53% orang dewasa di Samoa, dengan 30,5% pria dan 31,7% wanita mengalami obesitas. Dengan tingkat obesitas yang tinggi, tidak mengherankan bahwa bahkan anak -anak terkena dampak pada usia dini. Inilah sebabnya mengapa ada banyak diabetes tipe 2 dan kondisi kardiovaskular. Sekitar 26% pria dan wanita di negara ini memiliki diabetes tipe 2 karena obesitas.

3. Palau

Dalam perang melawan obesitas, negara -negara Kepulauan Pasifik gagal, dan Palau adalah salah satu dari mereka yang membuat daftar ini. Menariknya, Palau memiliki persentase obesitas 55,3%, menunjukkan bahwa banyak orang dalam kesulitan. Menurut World Atlas, negara ini saat ini mengimpor barang -barang olahan, termasuk gandum, daging olahan, nasi, minuman ringan, dan makanan kalengan, untuk mengganti masakan tradisional seperti sayuran dan makanan laut segar. Itu telah menghasilkan peningkatan tingkat warga yang gemuk. Ini telah menghantam kesehatan orang, dengan sekitar 48,2% menderita penyakit terkait jantung dan 45,9% menderita diabetes.

2. Kepulauan Cook

Sangat menegangkan bahwa sebagai salah satu negara paling menakjubkan di dunia, Kepulauan Cook saat ini dikenal sebagai salah satu negara paling gemuk di dunia. Negara ini memiliki 55,9% tingkat obesitas, karena 60,9% dari populasi mengalami obesitas. Ini pada dasarnya berarti bahwa hampir setiap orang yang tinggal di negara ini setidaknya kelebihan berat badan. Anak -anak antara 13 dan 15 menghasilkan 31% anak -anak gemuk di negara ini. Ini mengkhawatirkan karena obesitas menarik kondisi parah lainnya seperti tekanan darah, diabetes, dan kondisi jantung, antara lain.

1. Nauru

Masalah obesitas dimulai setelah lanskap negara Nauru dihancurkan oleh pertanian fosfat, yang berarti mereka menguasai sarana untuk mendapatkan makanan di tempat lain. Proporsi obesitas tertinggi adalah di Nauru (61%), yang memprihatinkan dan penyebab peningkatan risiko ginjal dan penyakit jantung.

Obesitas mempengaruhi 17% anak muda Nauru, menunjukkan bahwa mereka harus berusaha untuk menjalani gaya hidup yang lebih baik. Sekitar 40% orang di Nauru memiliki diabetes tipe 2 yang berkontribusi pada masalah obesitas di negara ini. Di negara ini, harapan hidup rendah karena sedikit orang berhasil mencapai usia enam puluh tahun.