Usaha KERAJINAN limbah kayu yang unggul dapat dilakukan dengan cara

Suara.com - Saat membangun rumah, limbah kayu seringnya menjadi barang tidak berguna dan dibuang begitu saja. Padahal, dengan sedikit kreativitas, ide usaha dari limbah kayu bisa dibuat untuk mendulang pundi-pundi rupiah. Tiga ide usaha dari limbah kayu ini bisa dicoba untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

1. Hiasan Kayu Tiga Dimensi

Ide pertama adalah kerajinan dari limbah kayu. Kerajinan ini antara lain berbentuk tiga dimensi dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas. Kayu-kayu diukir dan dipotong menjadi pola-pola tertentu yang bisa digunakan untuk hiasan. Di kawasan Jalan Malioboro, Yogyakarta, ide usaha dari limbah kayu ini diwujudkan dalam bentuk pajangan mobil, sepeda, bahkan hiasan dengan detail seperti candi.

Selain barang tiga dimensi, limbah kayu juga bisa dikreasikan menjadi hiasan dinding. Hiasan-hiasan itu meliputi figura, atau bahan lukisan dinding. Kreasi-kreasi dari kayu bekas ini di pasaran dibanderol dengan harga Rp100.000.

Baca Juga: Nggak Butuh Banyak Modal, Ini 5 Ide Bisnis untuk Mahasiswa

2. Jam Kayu

Ide usaha dari limbah kayu lainnya adalah membuat jam. Jam berbahan dasar limbah kayu ini terdiri dari berbagai jenis, baik jam tangan, jam dinding, maupun jam meja. Kisah inspiratif memanfaatkan limbah kayu menjadi jam datang dari Banyuwangi, Jawa Timur. Jam tangan kayu buatan pria bernama Andi Akbar ini bahkan dijual di kisaran harga Rp450.000. Andi menyulap kayu-kayu bekas itu menjadi produk fashion, padahal sebelumnya di lingkungan tempat tinggal Andi, kayu bekas hanya dimanfaatkan menjadi kayu bakar.

Untuk menghasilkan jam tangan berkualitas, tak sembarang kayu bisa digunakan. Kayu yang baik untuk produk ini adalah jenis jati dan sonokeling. Selain kuat, dua jenis kayu ini memiliki corak yang menarik apabila sudah dihaluskan.

3. Meja dan Kursi Kayu

Jika umumnya meja dan kursi dibuat dari kayu baru, bukan tidak mungkin produk yang sama dihasilkan dari kayu bekas. Secara kualitas dan model pun bahkan tak kalah. Meja kursi ini biasanya dibuat dari potongan-potongan kayu bekas yang disatukan. Corak yang tidak beraturan yang timbul dari kayu bekas ini justru tampak artistik.

Baca Juga: Kelewat Kreatif, Penampakan Soto Goreng Buatan Pria Ini Bikin Publik Ngelus Dada

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

ada yang bisa bantu?​

Sebutkan dan jelaskan perdekatan strategi berdasarkan generic glueck?

2. Biaya yang sering dikesampingkan bahkan tidak dihitung ​

Out of TopicBisa ga kita resign tapi ga bilang sama atasan kita ? tapi ninggalin surat resign nyaContoh: pulang kerja, naro surat resign di meja nya, … trus besok nya kita ga masuk kerja​

Terdapat lima (5) tahap dalam pemasaran untuk mendapatkan efek tersebut, yakni: (a) Branding, (b) Main Product/Services, (c) Content Strategy, ( … d) Communication Media, dan (e) Sales Channel. Jelaskan kelima tahapan tersebut

Brinkerhoff menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi setidaknya ada 7 elemen yang harus dilakukan. Jelaskan

Bagaimana cara menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan jasa pendidikan

jelaskan kriteria tentang pemilihan penukar kalor berdasarkan aplikasi di industri oil dan gas​

Jelaskan dengan detail mengenai 8 prinsip manajemen kualitas dan berikan contoh untuk masing – masing prinsip tersebut! Serta bagaimana prinsip terseb … ut berkaitan dengan Rantai Pasok?

Sebuah pemegang ijin usaha pengelolaan hasil hutan berupa kayu (IUPHHK) memperoleh hak konsesi pengelolaan hutan dengan luas produktif seluas 40.000 … Ha. Dimana panjang jalan angkutan yang dibuka dalam kegiatan PWH sepanjang 25 Km (yang meliputi : jalan utama=200.000 meter, jalan cabang-ranting=45.000 meter, & jalan sarad=5.000 meter). Setelah kegiatan PWH, diketahui luas areal hutan yang terbuka untuk jalan adalah seluas 30.000 Ha; Jarak sarad rata-rata sebenarnya (REt) = 600 m dan jarak sarad rata-rata terpendek (REm)= 500 m, maka tentukan : a. Kerapatan jalan (WD) b. Jarak Sarad Rata-Rata teoritis (REo) dua arah c. Faktor koreksi jaringan jalan (Vcorr) d. Persen PWH (E) e. Kualitas PWH

MODUL TEMA 16

MODUL TEMA 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu i

Hak Cipta 2020 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Kata Pengantar Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul Tema 16 : Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu Penulis: Farhan Mutawakil, S.Pd.; Dewi Sri Handayani Nuswantari, S.Pd, C.STMI Editor: Dr. Samto; Dr. Subi Sudarto Dra. Maria Listiyanti; Dra. Suci Paresti, M.Pd.;Apriyanti Wulandari, M.Pd. Diterbitkan oleh: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan iv+ 44 hlm + illustrasi + foto; 21 x 28,5 cm Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial budaya, ekonomi dan psikologis tidak berkesempatan mengikuti pendidikan dasar dan menengah di jalur pendidikan formal. Kurikulum pendidikan kesetaraan dikembangkan mengacu pada kurikulum 2013 pendidikan dasar dan menengah hasil revisi berdasarkan peraturan Mendikbud No.24 tahun 2016. Proses adaptasi kurikulum 2013 ke dalam kurikulum pendidikan kesetaraan adalah melalui proses kontekstualisasi dan fungsionalisasi dari masing-masing kompetensi dasar, sehingga peserta didik memahami makna dari setiap kompetensi yang dipelajari. Pembelajaran pendidikan kesetaraan menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik peserta didik kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem pembelajaran modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian tiap modul yang di sajikan. Konsekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri. Tahun 2017 Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat mengembangkan modul pembelajaran pendidikan kesetaraan dengan melibatkan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru dan tutor pendidikan kesetaraan. Modul pendidikan kesetaraan disediakan mulai paket A tingkat kompetensi 2 (kelas 4 Paket A). Sedangkan untuk peserta didik Paket A usia sekolah, modul tingkat kompetensi 1 (Paket A setara SD kelas 1-3) menggunakan buku pelajaran Sekolah Dasar kelas 1-3, karena mereka masih memerlukan banyak bimbingan guru/tutor dan belum bisa belajar secara mandiri. Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud, para akademisi, pamong belajar, guru, tutor pendidikan kesetaraan dan semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan modul ini. Jakarta, 1 Juli 2020 Plt. Direktur Jenderal Modul Dinamis: Modul ini merupakan salah satu contoh bahan ajar pendidikan kesetaraan yang berbasis pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan didesain sesuai kurikulum 2013. Sehingga modul ini merupakan dokumen yang bersifat dinamis dan terbuka lebar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masing-masing, namun merujuk pada tercapainya standar kompetensi dasar. Hamid Muhammad ii Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu iii

Daftar Isi Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Petunjuk Penggunaan Modul... 1 Tujuan yang Diharapkan Setelah Belajar Modul... 2 Pengantar Modul... 3 UNIT 1 LARIS MANIS DENGAN KONSINYASI... 4 URAIAN MATERI... 4 A. Sistem Penjualan Konsinyasi... 4 Penugasan 1.1... 8 B. Strategi Promosi dan Manajemen Keuangan pada Penjualan Konsinyasi... 10 Penugasan 1.2... 13 UNIT 2 KERAJINAN LIMBAH KAYU GO INTERNASIONAL... 16 URAIAN MATERI... 16 A. Ekspor Produk Kerajinan Limbah Kayu... 17 Penugasan 2.1... 22 B. Prinsip Pengembangan Cabang Usaha... 24 Penugasan2.2... 29 Rangkuman... 31 Saran Referensi... 32 Soal Latihan... 32 Kriteria Lulus/Pindah Modul... 36 Penilaian... 36 Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal... 41 Daftar Pustaka... 42 Profi l Penulis... 43 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu Petunjuk Penggunaan Modul Modul dipergunakan untuk membantu Anda agar dapat belajar secara mandiri. Pada Paket C Setara Kelas XII mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, khususnya Prakarya Kerajinan Anda diharapkan mampu membuat karya kerajinan dari bahan limbah melalui pendekatan Kewirausahaan (Entrepreneurship) yang terdiri atas 5 tahap yakni 1) tahap exploring; 2) tahap planning; 3) tahap producing; 4) tahap communicating, dan 5) tahap refl ecting. Oleh karenanya, di Kelas XII ini Anda belajar Prakarya dan Kewirausahaan Aspek Kerajinan melalui pendekatan tahapan kewirausahaan yang dijabarkan pada setiap modul sebagai berikut: Modul 12 : Menaksir Peluang Usaha Limbah Kayu, dengan isi materi mendeskripsikan tahap exploring Modul 13 : Menuai Laba Dari Limbah Kayu, dengan isi materi mendeskripsikan tahap planning Modul 14 : Produk Kerajinan Limbah Kayu Masuk Pasar Global, dengan isi materi mendeskripsikan tahap producing Modul 15 : Banjir Order Kerajinan Limbah Kayu (Ofliine dan Online), dengan isi materi mendeskripsikan tahap communicating, dan Modul 16 : Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu, dengan isi materi tahap reflecting. iv Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 1

Adapun, dalam mempelajari Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu Anda perlu mengikuti petunjuk berikut : 1. Mempelajari modul mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Aspek Kerajinan Paket C Tingkatan VI Setara Kelas XII sangat disarankan untuk dilakukan secara berurutan dari Modul 12 hingga Modul 16. 2. Anda dapat mengeksplorasi sumberdaya, kearifan lokal atau muatan daerah setempat sebagai ciri khas mata pelajaran. 3. Lakukan semua penugasan yang ada pada modul untuk mendapatkan pemahaman mengenai materi modul dengan baik. 4. Lakukan penilaian pemahaman secara mandiri melalui latihan soal yang disediakan di akhir modul. 5. Anda dapat dikatakan TUNTAS belajar modul ini apabila hasil penilaian pemahaman memiliki skor 65 atau lebih. 6. Bila ada kesulitan untuk memahami materi modul, Anda dapat meminta bantuan teman, tutor, atau orang yang Anda anggap dapat memberikan penjelasan lebih baik. 7. Selamat membaca dan mempelajari modul ini. Tujuan yang DIharapkan Setalah Mempelajari Modul Setelah membaca dan mempelajari modul ini, secara umum Anda diharapkan memiliki : 1. Kemampuan dalam memahami system konsinyasi produk kerajinan limbah kayu untuk membangun semangat kewirausahaan yang ada di lngkungan setempat melalui kegiatan pengamatan atau studi literasi. 2. Kemampuan merencanakan dan mempraktekkan pemasaran dan manajemen keuangan pada penjualan produk kerajinan dengan system konsinyasi melalui komunikasi dan kerjasama yang baik. 3. Kemampuan memahami pengertian, manfaat dan faktor pendukung terjadinya ekspor impor dalam rangka memperluas pemasaran 4. Kemampuan mengeskplorasi informasi prosedur ekspor dan impor pada produk kerajinan limbah kayu Indonesia. Pengantar Modul Pernahkah Anda berbelanja ke swalayan? Barang apa sajakah yang Anda dapatkan di sana? Apakah barang-barang yang ditawarkan di sana beragam? Terkadang kita tidak ingin membeli tetapi karena banyak ragam dan menggiurkan kemasannya maka bisa saja Anda memborong banyak barang. Ini merupakan salah satu strategi dalam bisnis. Melakukan bisnis tidak melulu membutuhkan modal. Terdapat berbagai macam cara untuk bisa menjalankan bisnis tanpa modal salah satunya dengan metode bisnis konsinyasi. Konsinyasi merupakan kegitan melakukan pemasaran dan penjualan dengan sistem bagi hasil. Metode ini merupakan cara yang tepat bagi pebisnis pemula yang memiliki modal sedikit, karena risiko dengan metode ini sangatlah kecil baik bagi pemilik produk. Selain itu juga perlu mengatahui prosedur ekpor impor untuk memperluas jangkauan usaha. Modul 16 yang berjudul Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu ini mengajak Anda untuk mengenali sistem konsinyasi dalam usaha kerajinan limbah kayu serta mengenal prospek usaha dengan ekspor impor. Hal ini diperlukan agar Anda dapat mengembangkan usaha ini secara optimal. Di dalam modul ini Anda akan mempelajari tentang jenis konsinyasi dan apa saja yang harus dilakukan. Selain itu juga mengenal ekspor impor dalam mengembangkan perniagaan. Dapatkan informasi tersebut dari modul dan juga kembangkan seluas-luasnya melalui browsing internet dan studi literasi. Selain penjelasan mengenai materi, modul ini juga dilengkapi dengan latihan untuk menguji pemahaman dan penguasaan Anda terhadap materi yang telah dipelajarinya. Juga terdapat refleksi terhadap pemahaman Anda yang telah dicapai. Melalui kegiatan membaca dan mempraktekkan modul ini, diharapkan Anda mampu mengembangkannya secara mandiri dan terstruktur. 2 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 3

Uraian Materi Laris Manis Dengan Konsinyasi Strategi merupakan sebuah kunci dari pencapaian keunggulan bersaing dan keberhasilan sebuah bisnis. Strategi yang secara konseptual sudah baik, tetapi jika implementasinya buruk, maka hasilnya adalah kegagalan. Banyak perusahaan yang terpuruk karena menerapkan strategi secata tidak tepat. Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai pebisnis atau pengusaha untuk mempertimbangkan pemilihan strategi secara matang dan seksama. Pebisnis yang menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk menyusun rencana bisnis dengan cerdas, terbilang lebih siap menghadapi resiko dalam persaingan bisnis. Walaupun rencana bisnis tersebut tidak dapat menjamin 100% kesuksesan, tetapi cara tersebut mampu menciptakan peluang kesuksesan. Ketahui lebih banyak tentang strategi dalam berbisnis dan bagaimana tips cerdas untuk menyusunnya. A. Sistem Penjualan Konsinyasi Jika Anda pernah berbelanja kebutuhan sehari hari. Anda akan disuguhkan dalam beberapa pilihan, apakah akan berbelanja di warung, di pasar, atau di swalayan/supermarket. Tentunya kebanyakan orang akan memilih swalayan, karena dapat melayani sendiri, lebih nyaman, harga beda tipis, tetapi dapat sekaligus bersantai dan bersenang senang bersama keluarga. Namun banak juga yang menyukai belanja di warung karena lebih cepat atau di pasar karena dapat banyak dan lebih murah. Coba kita telisik sejenak, apakah ada bedanya warung, pasar, dan swalayan/supermarket jika ditinjau dari praktek penjualannya? Bagaimanakah praktek penjualan di swalayan. Sebelum menuju ke sana, kita tinjau dahulu barang apa saja yang ditawarkan di swalayan. Banyak sekali ragamnya bukan? Apakah barang-barang tersebut mereka produksi sendiri? Tentu tidak. Owner atau pemilik swalayan akan bekerjasama dengan beberapa pengusaha produk. Tentunya juga dalam jumlah yang sangat besar, sebesar dari jumlah ragam barang yang ditawarkan di swalayan tersebut. Cara menitipkan suatu produk kepada toko milik orang lain tersebut untuk melakukan pemasaran dan penjualan dengan sistem bagi hasil disebut konsinyasi. Menjalankan bisnis dengan metode konsinyasi dapat dikatakan mudah dijalankan karena Anda hanya perlu menemukan toko yang tepat untuk membantu penjualan produk Anda kepada pelanggan toko tersebut dan membuat kesepakatan kerjasama. Kesepakatan yang dimaksud adalah Anda bermaksud menitipkan barang dagangan ke toko tersebut, dimana Gambar 1.1. Belanja di swalayan kerajinan kayu Anda hanya perlu memasok barang Sumber h ps://catatanmini.com/ dagangan Anda ke toko tersebut dan dalam jangka waktu tertentu Anda akan kembali untuk menerima hasil pembayaran dari barang yang terjual sesuai kesepakatan awal yang dilakukan. Dalam sistem penjualan konsinyasi, terdapat beberapa pihak dan istilah yang sering digunakan, antara lain: Consigner yakni pihak yang memiliki dan menitipkan barang (pengamanat) Consignee yakni pihak yang dititipi barang dan akan menerima komisi (komisioner) Barang Konsinyasi yaitu barang yang dititipkan untuk di perdagangkan. Komisi yaitu balas jasa yang di terima consignee dari consigner atas sistem penjualan konsinyasi Sistem penjualan konsinyasi juga memiliki beberapa tahapan antara lain : Pengamat (consigner) menetapkan Komisioner (consignee) sebagai pihak yang bertanggungjawab atas barang konsinyasi. Komisioner (consignee) bertanggungjawab atas penjualan barang konsinyasi kepada konsumen dan hasil penjualannya. Pembagian komisi atas penjualan konsinyasi sudah di sepakati antara (consigner) dengan (consignee) sebelumnya. 1. Karakteristik Konsinyasi Gambar 1.2. Kerajinan limbah kayu yang dijual dengan promosi diskon. Atas kesepakatan bersama atau keinginan pemilik produk. Sumber h ps://berthanatalia.wordpress.com/ Dalam sistem konsinyasi Anda perlu memahami karakteristiknya. Diantaranya adalah : a. Untuk kepemilikan barang yang masih dalam Saver, barang kiriman harus dilaporkan sebagai inventaris oleh pengamat (consigner). Item yang ditugaskan tidak dapat dihitung sebagai inventaris oleh komisaris (consignee). 4 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 5

b. Pengamat (consigner) bertanggung jawab penuh atas semua biaya yang terkait dengan pengiriman dari saat pengiriman sampai komisaris (consignee) menjualnya kepada pihak ketiga. Kecuali disebutkan kepada pihak-pihak yang terlibat. c. Pengiriman barang tidak mengarah pada perolehan pendapatan dan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk mengakui pendapatan bagi pengamat (consigner) dan komisaris sampai barang tersebut dijual kepada pihak ketiga. d. Kemampuan komisaris (consignee) untuk menjaga keselamatan dan keamanan barang yang diterimanya. Oleh karena itu, administrasi yang teratur harus dilakukan sampai kiriman dijual kepada pihak ketiga. 2. Keuntungan dan Kerugian Sistem Penjualan Konsinyasi Sama dengan sistem penjualan yang lainnya, sistem penjualan konsinyasi juga memiliki beberapa keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian tersebut tentunya harus di pertimbangkan dengan matang oleh pengamat (consigner) dan komisaris (consignee) sebelum mereka bersepakat untuk melakukan praktek penjualan konsinyasi. Sistem penjualan konsinyasi ini sudah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan makanan dan minuman serta perusahaan-perusahaan elektronik karena memiliki beberapa keuntungan. a. Keuntungan-keuntungan dari sistem penjualan konsinyasi antara lain: 1) Dalam sistem penjualan konsinyasi, biaya untuk mempromosikan suatu barang dapat diminimalkan. Hal itu dapat terjadi apabila pihak yang dititipi barang sudah memiliki pamor atau penilaian yang baik di benak konsumen. 2) Dalam penjualan konsinyasi, seorang pengamat (consigner) juga tidak perlu repot-repot membutuhkan tenaga penjual atau salesman. 3) Sistem penjualan konsinyasi juga menghilangkan biaya untuk mendisplay barang dagangan. 4) Sistem penjualan konsinyasi juga tidak terlalu menyulitkan seorang pengamat (consigner) untuk melakukan packing barang. b. Kerugian dalam penjualan konsinyasi antara lain: 1) Keuntungan yang didapatkan dalam penjualan konsinyasi ini kurang bisa maksimal karena consigner harus memberikan komisi kepada komisaris (consignee). 2) Sistem pembayaran selalu mengikuti sistem pembayaran yang diterapkan komisaris (consignee) yaitu perbulan, per 3 bulan, dst. 3) Terkadang beberapa consignee tidak mau repot-repot terlibat untuk mempromosikan produk dari pengamat (consigner). 4) Dengan menetapkan sistem penjualan konsinyasi, seseorang pengamat (consigner) harus siap bersaing dengan berbagai brand lain dan sehusa mungkin untuk bisa memenangkan hati konsumennya. Gambar 1.3. Skema Konsinyasi. Sumber Dokumen Pribadi Untuk lebih jelasnya, di bawah ini disajikan tabel kekurangan dan kelenihan dari sistem konsinyasi untuk pemilik produk dan pemilik toko : Pelaku Kekurangan Kelebihan Pemilik Produk Kalau Anda salah dalam memilih tenaga penyalur (toko) maka produk Anda dipastikan tidak akan laku atau kalaupun laku akan memakan waktu yang lama Tidak dipromosikan oleh pemilik toko jika pemilik toko tidak menyediakan SPG Dan yang terakhir adalah sistem pembayaran. Anda harus mengikuti sistem pembayarannya mereka. Perbulan ataupun perminggu. Penyalur (Pemilik Toko) Produk bisa dipasarkan leluasa di toko yang sudah memiliki pelanggan, jadi Anda tidak perlu menyediakan uang untuk promosi Anda tidak perlu terjun langsung melayani konsumen Anda bisa lebih fokus mengelola kualitas produk dan melakukan inovasi-inovasi baru. Anda tidak perlu menyediakan SPG Tidak ada Mendapatkan keuntungan dari laba penjualan konsinyasi dari produk yang terjual tanpa modal Minim resiko, karena jika barang tidak laku atau rusak tinggal dikembalikan ke pemilik Display produk di toko akan terlihat banyak tanpa Anda harus menambah modal 6 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 7

Penugasan 1.1 Setelah mempelajari sisitem konsinyasi dalam perniagaan, Anda diminta untuk melakukan studi eksplorasi tentang tempat penjualan produk kerajinan limbah kayu yang berpotensi menggunakan No 1 Lengkapi tabel berikut! Tempat Penjualan Penerima Produk Kerajinan Limbah Kayu Alamat Lokasi (Tambah Kan Foto) Persyaratan Yang Diminta Keuntungan Kelemahan sistim konsinyasi. Anda diminta untuk melakukan pengamatan dalam lingkup Indonesia melalui browsing di internet atau pengamatan di lingkungan setempat sebagai limbah yang dapat dimanfaatkan. Tujuan 2 Melalui penugasan ini diharapkan Anda mampu: 1. Mengidentifi kasi tempat-tempat yang dapat menerima produk kerajinan dengan sistem penjualan konsinyasi 2. Mendapatkan informasi persyaratan untuk dapat diterima dengan sistem penjualan konsinyasi 3. Menganalisis keuntungan dan kelemahan sistem penjualan konsinyasi dari setiap tempat penjualan. Media Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan: 1. Dokumentasi pribadi bisa berupa foto, catatan, video, atau bentuk lainnya yang terkait dengan eksplorasi limbah kayu. 2. Referensi baik berupa buku, majalah, artikel, surat kabar baik tercetak maupuntidak tercetak (Browsing internet). 3. Buku catatan, pensil, pulpen, penggaris, dan peralatan yang dibutuhkan oleh Anda. Langkah - langkah Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengerjakan penugasan ini. 1. Anda diminta untuk melengkapi tabel identifikasi tempat penjualan produk kerajian limbah kayu dengan sistim penjualan konsinyasi, persyaratannya, berikut keuntungan dan kelemahannya. Data dapat diperoleh dengan cara browsing internet, dan mengamati lingkungan. 3 2. Setelah melengkapi tabel di atas, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut! a. Apakah sulit mencari tempat penjualan yang menerima produk kerajinan limbah kayu di masyarakat atau di daerah tertentu? Jelaskan pendapatmu!... b. Bagaimanakah penerimaan adanya kerjasama pemilik toko terhadap pemilik produk? Jelaskan pendapatmu!... CATATAN PENTING Setiap pemilik toko memiliki hak privasi untuk dapat bekerjasama dalam system konsinyasi. Tidak semua mau menerima dengan baik. Resiko ini dapat dijadikan peluang untuk menentukan cara Anda untuk lebih mempromosikan produk kerajinan limbah kayu yang menjadi usaha Anda. 8 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 9

B. Strategi Promosi dan Manajemen Keuangan pada Penjualan Konsinyasi 1. Strategi Promosi Penjualan Konsinyasi Sistem penjualan konsinyasi, akhir-akhir ini menjadi pilihan beberapa produsen dalam memasarkan produknya ke konsumen. Tentunya dalam sistem penjualan ini, produsen juga akan dihadapkan kepada beberapa pesaingnya. Oleh karena itu, hendaknya seorang produsen harus memiliki strategi dalam penjualan konsinyasi. Strategi-strategi tersebut antara lain: a. Melakukan pemetaan dan pembagian area, dalam penjualan konsinyasi pada kayu, Hal ini perlu dilakukan karena karakteristik konsumen di setiap wilayah berbeda. Dengan melakukan pemetaan dan pembagian, produsen akan dapat menemukan konsumen yang benar-benar membutuhkan produknya. misalnya : setiap daerah memiliki jenis kayunya tersendiri dan membuat kerajinan sendiri. b. Menentukan outlet yang tepat, dengan menemukan outlet yang sesuai maka seorang produsen akan memperoleh ketenangan berkaitan dengan laku atau tidaknya barang mereka yang ada di pasar. dalam hal Limbah kayu ini pemasaran yang tepat dapat tercapainya konsumen yang tepat, misalnya : memasarkan limbah kayu ke pasar sayur merupakan contoh yang kurang terpat, karena orang datang akan membeli sayur bukan kayu. c. Memperbanyak aktivitas promosi, hal ini perlu dilakukan karena pihak komisioner terkadang tidak ingin direpotkan dengan urusan promosi. Promosi yang dapat dilakukan bisa melalui berbagai media antara lain iklan, baliho, dan promosi melalui media internet. d. Lakukan monitoring secara berkala, hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi segala hal yang berkaitan dengan penetapan sistem penjualan konsinyasi. Misalnya : Apakah barang yang terjual sesuai dengan target yang ditentukan? Apakah selama proses penitipan produk di suatu outlet masih banyak produk pesaing, dst.? 2. Mengelola Keuangan Pada Penjualan Konsinyasi Gambar 1.4. Pengawasan pemilik usaha kepada pemilik produk saat penjualan. Sumber h ps://www.kabarnusa.com/ Pentingnya mengetahui keuangan dalam penjualan konsinyasi merupakan salah satu faktor yang harus kita ketahui, banyak bisnis yang runtuh karena tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, tidak luput juga dengan bisnis kerajinan limbah kayu, maka dari itu beberapa poin betapa pentingnya manajemen keuangan pada penjualan konsinyasi yakni : a. Mengetahui Pengeluaran Modal Dengan manajemen keuangan yang baik Anda akan mengetahui saat melakukan pembelian aset yang menghasilkan pendapatan. Semua pertimbangan keuangan untuk belanja modal harus menyeimbangkan jumlah pendapatan yang akan dihasilkan aset dengan jumlah yang akan dikeluarkannya. Jika mengelola pengeluaran modal secara efektif, Anda tidak akan terlalu memaksakan perusahaan dengan meminjam modal terlalu banyak untuk aset yang tidak memberikan pendapatan yang cukup. b. Mengelola Kas Operasional Dengan mengelola arus kas dengan baik, Anda akan selalu memiliki cukup kas untuk membayar sewa, utilitas, telepon, asuransi, gaji karyawan dan persediaan. Untuk itu, Anda harus melihat ke depan dan melihat kapan piutang bisnis jatuh tempo dan bandingkan dengan tanggal jatuh tempo tagihan yang terutang. Anda dapat mengelola arus kas dengan mempersingkat jumlah waktu yang Anda berikan kepada pelanggan untuk membayar dan menegosiasi ulang tanggal jatuh tempo dengan vendor. Jika gagal mengelola arus kas secara efektif, c. Menurunkan Biaya Salah satu tanggung jawab manajemen keuangan adalah menjaga biaya serendah mungkin. Anda dapat meminta vendor untuk harga yang lebih rendah, mengurangi jumlah karyawan yang, mengurangi penggunaan listrik, atau membeli persediaan secara massal. Jika tidak memantau dan mengelola biaya, perusahaan Anda harus selalu meningkatkan penjualan secara dramatis untuk membayar kenaikan biaya. d. Membantu Perencanaan Pajak Tugas pengelolaan manajemen keuangan meliputi perencanaan untuk pajak. Proses perencanaan pajak ini tentu dapat membantu perusahaan dalam pembuatan estimasi perpajakan sehingga Anda dapat mengalokasikan dana lebih untuk melakukan kewajiban pembayaran pajak. Dengan dana yang telah dialokasikan dengan baik, perusahaan dapat membayar pajak tepat waktu sehingga terhindar dari keterlambatan yang bisa menyebabkan keluarnya dana lebih untuk pembayaran denda atau sanksi perpajakan. Manajemen keuangan yang baik, akan membantu perencanaan keuangan bisnis dengan baik. Perusahaan juga bisa berjalan dengan lancar karena adanya pengelolaan keuangan yang baik. Anda bisa mengenali masalah lebih awal dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 3. Tips Sukses dalam melakukan Bisnis Konsinyasi Kesuksesan Anda dalam menjalankan bisnis konsinyasi ditentukan oleh hal-hal berikut: a. Memastikan model konsinyasi dilakukan dengan toko yang kredibel. Pastikan produk Anda dijual ke tempat yang sesuai dengan target pasar toko tersebut dan kalau memungkinkan, pada toko tersebut tidak terdapat produk jualan dengan 10 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 11

jenis yang sama dengan produk Anda supaya lokasi konsinyasi menjadikan produk Anda sebagai opsi pilihan produk jual yang utama. b. Pastikan produk Anda dapat memenuhi selera pasar yang berlaku. Contohnya jika Anda menjadi distributor gelang kayu, karena bisnis ini lekat dengan selera pasar yang berkaitan dengan fesyen yang mudah berubah sesuai tren yang berkembang, maka perlu disesuaikan dengan gaya yang sedang laris. Maka dari itu, Anda harus komunikatif dengan partner toko Anda supaya mendapatkan saran evaluasi atas produk berdasarkan tanggapan konsumen toko. c. Melakukan penambahan jumlah toko yang akan diajak bekerjasama. Semakin banyak toko yang bersedia bekerjasama, maka semakin besar pula omzet penjualan yang didapatkan. Namun dalam hal ini harus diperhatikan bahwa semakin banyak toko yang diajak bekerjasama, maka semakin banyak pula kapasitas produksi yang dibutuhkan, maka perlu perhitungan yang tepat atas stok barang supaya tidak menjadi beban produksi. d. Menerapkan sistem penambahan diskon atas penjualan berdasarkan jumlah tertentu. Dalam hal ini, model tawaran tersebut merupakan insentif penjualan selain dari model sistem bagi hasil. Prinsipnya, low margin high volume dengan harapan tingkat penjualan akan meningkat. e. Manfaatkan momen yang tepat untuk menjual produk Anda. Contoh, jika Anda mempunyai usaha tasbih dari limbah kayu, maka manfaatkan peringatan hari raya sebagai salah satu cara Anda dalam melakukan promosi yang menarik kepada rekan partner toko konsinyasi Anda. f. Menciptakan kemasan produk sebagai usaha peningkatan daya jual. Contoh Souvenir yang tidak dikemas mungkin harganya akan murah tetapi jika dikemas denagn menarik nilainya kan meningkat tiga hingga sepuluh kali lipat. Penugasan 1.2 Setelah mempelajari strategi promosi dan manajemen keuangan pada penjualan konsinyasi, Anda diminta untuk melakukan studi eksplorasi tentang persiapan yang dilakukan oleh Anda dalam menyusun strategi pada penjualan konsinyasi usaha kerajinan limbah kayu. Anda diminta untuk melakukan riset dalam lingkup Indonesia melalui browsing di internet atau pengamatan di lingkungan setempat. Tujuan Melalui penugasan ini diharapkan Anda mampu: 1. Menemukan strategi yang tepat untuk promosi penjualan kerajinan limbah kayu pada sistim konsinyasi. 2. Melakukan riset tentang persiapan yang dibutuhkan untuk penjualan sistim konsinyasi produk kerajinan limbah kayu yang Anda rencanakan akan diproduksi. Media Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan: 1. Dokumentasi pribadi bisa berupa foto, catatan, video, atau bentuk lainnya yang terkait dengan eksplorasi jenis dan karakteristik limbah kayu. 2. Referensi baik berupa buku, majalah, artikel, surat kabar baik tercetak maupuntidak tercetak (Browsing internet). 3. Buku catatan, pensil, pulpen, penggaris, dan peralatan yang dibutuhkan oleh Anda. Langkah - langkah Gambar 1.5. Tasbih limbah kayu cendana yang wangi Sumber h ps://shopee.co.id/ Gambar 1.6. Kemasan menarik untuk tasbih atau souvenir lainnya. Sumber h ps://sea-m.banggood.com/ Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengerjakan penugasan ini. 1. Anda diminta untuk melengkapi format perencanaan sistim penjualan konsinyasi yang terdapat di lingkungan setempat berikut gambar/foto contoh gambar yang diperlukan. Anda diminta untuk mengidentifikasi karakteristik (keunggulan dan kelemahan) dari strategi promosi kerajinan limbah kayu yang ada pada lingkungan masyarakat. 12 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 13

Lengkapi format berikut! Perencanaan Sistem Penjualan Konsinyasi Nama :............. Nama Produk :... Kriteria Lokasi Penjualan Konsinyasi untuk penjualan Produk................... Kesepakatan Kerjasama :................... 3. Setelah melengkapi tabel di atas, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut! Apakah kelebihan dan kelemahan dari system konsinyasi yang berpengaruh pada produk kerajinan limbah kayu Anda? Tuliskan analisamu! Kelebihan :... Kelemahan :... CATATAN PENTING Sistim konsinyasi hanyalah salah satu pilihan yang daapt Anda lakukan dalam melakukan penjualan produk. Anda dapat menggunakannya sebagai peluang untuk meningkatkan promosi pada usaha kerajinan limbah kayu yang Anda buat. 2. Setelah melengkapi format di atas, Anda diminta untuk melakukan persiapan promosi produk untuk penjualan konsinyasi sebagai berikut : No Kredibilitas Toko Penjual Produk Produk Memenuhi Selera Pasar Rencana Penambahan Jumlah Toko Untuk Kerjasama Penerapan Sistim Diskon Memanfaatkan Momen Yang Tepat Pembuatan Kemasan yang menarik 14 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 15

Uraian Materi Kerajinan Limbah Kayu Go Internasional Kayu dapat tumbuh dengan sempurna di daerah tropis seperti Indonesia. Itulah kenapa, hasil kayu kita berkualitas terbaik. Bahkan setelah diukir oleh pengrajin pun dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Negara kita pun makin dikenal berkat seni ukir kayu, misalnya pada ukiran kayu dari Jepara. Karya ukir dari Jepara sudah menembus pasar internasional sekelas Eropa, baik dalam bentuk patung, kaligrafi, atau relief. Kerajinan tangan ini berhasil membuat dunia terkagum-kagum, karena selain kualitasnya yang bagus hasilnya juga indah. Tangan-tangan kreatif orang Indonesia tidak hanya dapat menciptakan produk dari kayu solit yang sengaja dibuat produk, tetapi juga dari limbah kayunya mereka dapat kreasikan bentuk beragam produk kerajinan. Kita patut bangga menjadi bagian dari orang Indonesia yang banyak mencipatakan kerajinan limbah kayu. A. Ekspor Produk Kerajinan Limbah Kayu Sebelum kita pelajari lebih luas, mari kita selami sejenak apa yang telah kita pelajari sebelumnya. Anda sudah mempelajari 4 modul mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Ingatkah Anda saat membuat produk kerajinan limbah kayu pada modul 1 dan 3? Pernahkah kalian mengalami kesulitan untuk menemukan atau membeli peralatan pertukangan yang dibutuhkan? Atau pernahkah kalian mendapati material tersebut ternyata bukan berasal dari Indonesia? Lalu bagaimanakah Anda mencoba untuk memperolehnya? Atau Anda memilih membuat produk yang tidak menggunakan peralatan yang harus dibeli dengan mahal atau jauh jangkauannya? Mengapa begitu sulit kita mencari peralatan yang bagus di Indonesia? Refleksikan kembali apa yang terjadi setelahnya. Beragam barang-barang dengan merek dagang dari luar negeri adalah contoh dari ekspor dan impor yang dilakukan oleh Indonesia pada perdagangan Internasional. Indonesia kaya akan sumber daya alam dengan kualitas yang bagus, hal inilah yang menjadi komoditas utama ekspor Indonesia. Apalagi jika ditambah sumber daya manusia Indonesia yang kreatif untuk menciptakan peluang usaha dan penciptaan produk kerajinan khususnya limbah kayu, Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa lain untuk promosi barang ekpor. Harga suatu barang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan apakah suatu barang akan diimpor atau diekspor. Barang-barang dalam negeri yang dapat dijual dengan harga yang relatif murah akan menaikkan ekspor dan apabila harganya naik maka ekspornya akan berkurang. Pengurangan harga barang impor akan menambah jumlah impor dan sebaliknya kenaikan harga barang impor akan mengurangi impor. Dengan demikian perubahan harga-harga barang ekspor dan impor akan menyebabkan perubahan dalam penawaran dan permintaan atas mata uang negara tersebut. Pada mulanya hubungan perdagangan hanya terbatas pada satu wilayah Negara yang tertentu, tetapi dengan semakin berkembangnya arus perdagangan maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha dalam satu wilayah negara saja, tetapi juga dengan para pedagang dari negara lain, termasuk Indonesia. Bahkan hubunganhubungan dagang tersebut semakin beraneka ragam, termasuk cara pembayarannya. Gambar 1.7. RI siap ekspor kerajinan kayu ke Swiss Sumber h ps://www.kabarbisnis.com/ Lalu bagaimana caranya orang di luar negeri dapat mengenal juga kreasi produk kerajinan yang dihasilkan dari limbah kayu. Selama ini orang asing megenal seni ukir Indonesia yang telah mendunia. Jika kita tengok dari pemberitaan media, sudah cukup banyak pula para perajin dan pengusaha yang memasarkan produk kerajinan limbah kayu mereka ke mancanegara. Kini saatnya Anda mencoba. Mari kita pahami proses dan prosedur yang harus kita pelajari. Kegiatan ekspor dan impor ini didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang benarbenar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim, geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan, kualitas dan kuantitas produk. secara langsung atau tidak langsung membutuhkan pelaksanaan pertukaran barang dan atau jasa antara satu negara dengan negara lainnya. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat di dunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap negara tersebut. 16 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 17

Transaksi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat tinggal atau berdomisili di negaranegara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan jasa yang menyeberangi laut maupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat, dan cara yang berbeda-beda. 1. Ekspor Ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dan jasa yang dijual oleh penduduk suatu negara kepada penduduk negara lain untuk mendapatkan mata uang asing dari negara pembeli. Dalam perdagangan internasional, ekspor Indonesia terdiri dari berbagai macam barang atau komoditas dan tertuju ke berbagai negara di belahan Gambar 1.8. Pealatan dapur dari limbah kayu sangon bumi ini. Barang-barang yang diekspor merambah ekspor ke Korea Sleatan. Sumber h ps://finance.de k.com/ oleh negara kita dikelompokkan menjadi dua, yaitu migas (minyak bumi dan gas alam) dan nonmigas (hasil-hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, dan industri). Pengelompokan ini dilakukan karena migas memainkan peranan yang cukup penting dalam percaturan ekspor. Kegiatan ekspor dilakukan oleh eksportir, yaitu perusahaan-perusahaan perdagangan baik yang berbadan hukum, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun perusahaan yang tidak berbadan hukum, seperti usaha perseorangan atau koperasi yang memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin instansi/departemen/teknis terkait untuk melaksanakan kegiatan perdagangan ekspor komoditi. a. Tujuan dari strategi pengembangan ekspor, antara lain: 1) memperlancar arus barang dan jasa; 2) mendorong pembentukan harga yang layak dalam iklim persaingan yang sehat; 3) menunjang usaha peningkatan efi siensi produksi; 4) mengembangkan ekspor; 5) memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja; 6) meningkatkan dan memeratakan pendapatan masyarakat; 7) memantapkan stabilitas ekonomi. 8) Ketentuan-ketentuan ekspor adalah sebagai berikut: 9) Eksportir memiliki surat izin usaha perdagangan 10) Eksportir wajib mengetahui barang yang dilarang diekspor oleh Pemerintah atau harus izin pemerintah 11) Eksportir harus mengetahui ekspor barang ke suatu Negara yang dilarang oleh Pemerintah. b. Risiko-risiko Eksportir 1) Risiko Transportasi / Pengangkutan Risiko transportasi terdiri dari : Pengangkutan barang menggunakan kapal laut/pesawat udara. Lamanya waktu pengangkutan. Jarak dari satu Negara ke Negara lainnya. Berpindah tangannya barang dan penyimpanan di gudang menyebabkan risiko kerusakan dan kehilangan barang. 2) Risiko Kredit dan Non Payment Yang diperhatikan di sini pada saat pembukaan Letter of Credit (L/C) menuntut dengan syarat pembukaan L/C Irrevocable Documentary of Credit. Untuk menghindari risiko ditipu, terlambat dibayar dan tidak dibayar. 3) Risiko Mutu Barang Masing-masing pihak harus berpegang teguh kepada Sales Contract yang telah disepakati bersama, khususnya bagi eksportir dalam pengiriman barang sesuai apa yang diminta pihak importir. 4) Risiko Nilai Tukar Untuk harga ditetapkan dengan mata uang tertentu, dan yang ideal mata uang standar internasional Dollar Amerika (US.$). Biasanya Eksportir berusaha untuk melindungi dirinya terhadap nilai tukar ini dengan cara membeli Valuta Asing dengan penyerahan kemudian (Forward/Option Contract), yang dikenal dengan istilah Hedging / Swap. 5) Risiko Hukum Peraturan dan hukum di Negara asing yang tentunya sulit kita ketahui, yang mungkin saja merugikan pihak eksportir. Dan jika ada problem dalam transaksi dagang, tentunya harus ada perwasitan internasional seperti yang diatur oleh peradilan Arbitrase Internasional dari Kamar Dagang Internasional. 6) Risiko Bonafiditas Umumnya eksportir tidak dapat mengetahui secara pasti atau mengukur tingkat kemampuan calon importir / buyer. Dan untuk mencegah resiko jika terjadi wanprestasi di kemudian hari, dapat dilakukan tindakan preventif sebagai berikut : 18 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 19

2. Impor Minta bantuan/referensi dari Bank, Atase Perdagangan Republik Indonesia di Kedutaan Besar Republik Indonesia. Membuat kontrak dagang ekspor yang rapi, teliti dan memuat ketentuan hukum yang menyangkut keamanan pembayaran dan mutu barang. Mempergunakan syarat perdagangan sesuai Incoterms-1990 secara tepat. Dalam kontrak dagang memuat ketentuan tentang penalti serta proses penyelesaian sengketa Impor adalah kegiatan memasukkan atau mendatangkan barang atau jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau untuk keperluan produksi di dalam negeri. Ada dua macam impor, yaitu impor barang dan impor jasa. Impor barang adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Impor jasa adalah kegiatan penyediaan jasa asing untuk digunakan di dalam wilayah Republik Indonesia. Untuk kegiatan impor tidak Gambar 1.9. Alat pertukangan yang terlalu banyak diulas pada bagian ini, karena diimpor dari luar negeri yang kita butuhkan adalah prosedur produk Sumber abulcity.wordpress.com kerajinan limbah kayu yang akan kita ekspor keluar negeri. Sedangkan impor biasanya hanya berkenaan dengan kebutuhan peralatan atau mesin yang tidak bisa kita dapatkan di Indonesia. Namun hal ini dapat bekerja sama dengan penjual peralatan khusus yang focus hanya menjual barang tersebut bukan untuk produksi kerajinan. Hal ini mudah dilakukan. 3. Manfaat Ekspor Pelaku ekspor sangat mengerti betul manfat dari ekspor untuk pegembangan usaha mereka. Manfaat itu diantaranya : a. Meningkatkan Daya Saing Bagi negara yang melakukan perdagangan baik ekspor maupun impor maka akan memiliki keuntungan dalam meningkatkan daya saing. Jika sebuah negara memiliki produk sama dengan jumlah yang melimpah maka perlu meningkatkan persaingan bisnis dengan melakukan ekspansi penjualan ke luar negeri. Produk itu akan bersaing di negara tujuan dengan keanekaragaman produk yang lebih besar. Jadi, ekspor dan impor akan membantu produsen atau pengusaha untuk bersaing dengan produk lain dalam hal kualitas maupun kuantitas. b. Meningkatkan Keuntungan Bisnis Mendapatkan keuntungan besar dalam bisnis menjadi salah satu langkah yang dilakukan oleh semua produsen. Menjual produk ke luar negeri akan meningkatkan keuntungan karena ada perbedaan nilai mata uang dan kondisi ekonomi. Misalnya jika sebuah kerajinan yang dijual di dalam negeri hanya memiliki nilai Rp100,000, (karena terlalu banyak produk sejenis), maka di luar negeri produk bisa diekspor dengan nilai penjualan lebih dari Rp.1.000.000. Kondisi ini akan membuat produsen memiliki keuntungan yang lebih besar. c. Meningkatkan Skala Produksi Melakukan ekspor dan impor bagi sebuah negara juga penting untuk meningkatkan skala produksi. Jika skala produksi semakin tinggi maka peluang keuntungan yang didapatkan juga akan semakin tinggi. Laju produksi yang semakin tinggi akan sesuai dengan biaya yang berhubungan untuk menurunkan biaya produksi karena ada penghematan yang bisa dilakukan untuk proses tersebut. Selain itu, meningkatnya skala produksi perusahaan akan mengakibatkan meningkatnya penerimaan Negara. d. Membuka Peluang Pasar yang Luas Jika sebuah negara terlibat dalam sebuah hubungan ekspor dan impor maka produsen dari negara tersebut akan bisa melihat tren pasar yang memberikan keuntungan untuk bisnis. Mengambil keuntungan dari proses ekspor akan membuat produsen bisa menemukan pasar yang lebih luas. Dengan cara ini maka produsen dari sebuah negara bisa menemukan pasar yang lebih luas dan menjadi pemimpin dalam pasar tersebut. e. Menghindari Pasar Domestik yang Terlalu Tinggi Menghindari pasar domestik menjadi salah satu alasan produsen melakukan ekspor. Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan akses penjualan dengan angka tinggi dan keuntungan yang lebih maksimal. Beberapa produsen lebih senang dengan pasar ini karena bisa mendapatkan keuntungan sepanjang tahun. Semakin luas jaringan sebuah perusahaan dalam memasarkan produknya, maka semakin tinggi pula nilai investasi yang didapatkan oleh perusahaan tersebut. f. Meningkatkan Hubungan Kerja sama Internasional Ekspor juga menjadi salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan hubungan kerja sama. Sebuah negara yang tidak memiliki produk tertentu harus mendatangkan produk itu dari luar negeri, begitu juga sebaliknya. Aktifi tas ini akan diatur oleh peraturan yang menghubungkan dari satu negara ke negara lain. Kesepakatan perdagangan internasional inilah yang meningkatkan hubungan kerja sama antar negara. 20 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 21

g. Membuka dan Menyerap Tenaga Kerja Bagi Negara yang banyak melakukan ekspor, maka keterserapan tenaga kerja akan terbuka sangat lebar. Negara yang melakukan ekspor, otomatis akan memiliki target produksi tertentu. Sehingga akan banyak membuka dan menyerap tenaga kerja yang ada di Negara tersebut. Dengan terserapnya tenaga kerja, Secara tidak langsung ekspor akan mengurangi angka pengangguran yang ada. Sedangkan, manfaat Impor antara lain; mengatasi kekurangan barang di dalam negeri, mendapatkan kualitas serta produk yang dibutuhkan, meningkatkan produk dan barang di pasar domestik Apabila kegiatan impor berhasil dilaksanakan dengan baik. Tidak menutup kemungkinan di sebuah Negara jumlah suatu produknya akan mengalami peningkatan. Tentunya peningkatan ini akan mengakibatkan semakin banyaknya pilihan masyarakat untuk bisa memenuhi kebutuhannya akan produk tersebut. Penugasan 2.1 Setelah mempelajari ekpor impor untuk usaha kerajinan limbah kayu, Anda diminta untuk melakukan studi kriteria produk yang layak ekspor dan peralatan apa saja yang harus impor pada usaha kerajinan limbah kayu dengan menggunakan sosial media, literasi, dan pengamatan sentra kerajinan di lingkungan setempat sebagai potensi usaha. No 1 Media Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan: 1. Dokumentasi pribadi bisa berupa foto, catatan, video, atau bentuk lainnya yang terkait dengan eksplorasi pengolahan limbah kayu. 2. Referensi baik berupa buku, majalah, artikel, surat kabar baik tercetak maupuntidak tercetak (Browsing internet). 3. Buku catatan, pensil, pulpen, penggaris, dan peralatan yang dibutuhkan oleh Anda. Langkah - langkah Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengerjakan penugasan ini. 1. Anda diminta untuk melengkapi tabel mengidentifikasi karakteristik produk kerajinan limbah kayu yang layak ekspor. Anda diminta mencari infomasi via internet dan pengamatan lingkungan. Lengkapi tabel berikut! Bentuk Kerajinan Identifikasi Karakteristik Produk Ekspor Kerajinan Limbah Kayu Gambar Atau Foto Keunggulan Kelemahan Keterangan Tujuan 2 Melalui penugasan ini diharapkan Anda mampu: 1. Mengidentifi kasi karakteristik produk kerajinan limbah kayu yang layak ekspor melalui sosial media dan studi literasi serta pengamatan sentra kerajinan di lingkungan setempat. 2. Mendata kebutuhan peralatan yang dibutuhkan dan harus impor dari luar. 3 22 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 23

2. Setelah melengkapi tabel di atas, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan berikut! a. Apakah peralatan yang tersedia untuk memproduksi produk mendukung usaha Anda? Jelaskan pendapatmu!.... b. Apa saja peralatan yang Anda butuhkan dan harus dicari melalui usaha impor?.... c. Adakah peralatan modifi kasi yang dapat Anda gunakan?jelaskan pendapatmu!.... 1. Jenis-jenis Pengembangan Usaha Menurut Subagyo (2008), secara umum pengembangan usaha dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Pengembangan vertikal. Pengembangan vertikal adalah perluasan usaha dengan cara membangun inti bisnis baru yang masih memiliki hubungan langsung dengan bisnis utamanya. b. Pengembangan horizontal. Pengembangan horizontal adalah pembangunan usaha baru yang bertujuan memperkuat bisnis utama untuk mendapatkan keunggulan komparatif, yang secara line produk tidak memiliki hubungan dengan core bisnisnya. CATATAN PENTING Dalam melakukan usaha kerajainan limbah kayu kita sangat bergantung kepada dunia luas. Anda harus mengetahui potensi yang Anda miliki berpengaruh besar pada usaha ekspor impor ini. Berpikirlah optimis dapat mencapai go internasional. Dengan demikian semangat sangat dibutuhkan untuk terus dapat bekerja keras menggapai impian. B. Prinsip Pengembangan Cabang Usaha Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan, motivasi dan kreativitas. Pada umumnya pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya harus mampu melihat suatu peluang dimana orang lain tidak mampu melihatnya, menangkap peluang dan memulai usaha (bisnis), dan menjalankan bisnis dengan berhasil. Usaha adalah suatu kegiatan yang didalamnya mencakup kegiatan produksi, dan distribusi dengan menggunakan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu tujuan. Pengembangan usaha adalah suatu cara atau proses memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang dengan meningkatkan perluasan usaha serta kualitas dan kuantitas produksi dari pada kegiatan ekonomi dengan menggerakkan pikiran, tenaga dan badan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Gambar 1.10. Acara peresmian pembukaan usaha. Sumber h ps://www.pinterest.co.kr/ 24 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 25

2. Strategi Pengembangan Usaha Terdapat beberapa strategi yang biasa digunakan dalam pengembangan usaha, yaitu sebagai berikut: a. Mengembangkan pasar dari sisi produknya Mengembangkan pasar dari sisi produknya adalah langkah yang paling memungkinkan untuk dilakukan pertama kali karena produk utamanya telah diperkenalkan dan sudah tumbuh, sehingga masalah profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba) serta popularitas dan kualitas sudah diterima di pasar. Contohnya adalah: Memperbesar variasi produk, misalnya: melalui ukuran dan ragam produk dengan tema yang sama, dan lain-lain. Melalui kategori produk, misalnya: kategori untuk dewasa, kategori untuk remaja, kategori untuk ibu-ibu, kategori untuk anak-anak, kategori untuk usia diatas 50 tahun, dan lain-lain. Masing-masing kategori produk bisa disesuaikan dengan kepentingan pemakainya. Berdasarkan lini produk, misalnya: untuk produk dengan dicat, untuk produk tanpa cat, untuk produk dengan penambahan base, produk dengan kemasan dan lain-lain. Berdasarkan fungsinya, misalnya: produk kerajinan untuk digunakan di sekolah, di dapur, di kantor, di rumah, di hotel, dan lain-lain. b. Menentukan produk baru dengan pasar yang baru. Dengan pengembangan produk, maka diharapkan penjualan akan meningkat karena pasar yang dibidiknya semakin berkembang dan bervariasi. c. Mengembangkan pasar dari sisi sistem penjualannya Mengembangkan sistem distribusi penjualan kedalam (internal), antara lain: Mengembangkan sendiri, seperti: membuka cabang baru dikota-kota besar, membuka outlet, agen, atau sejenisnya atas dana sendiri dan membuka jalur distribusi sendiri. Mengembangkan melalui kerja sama dengan pihak lain, Mengembangkan sistem jaringan pemasaran dengan pihak lain, antara lain: 1) Membuat jaringan pemasaran secara berjenjang, MLM (multi level marketing) dimana konsumen adalah pemasar (ranting pemasaran) dan distributor sekaligus. 2) Membuat, menyusun, merencanakan sistem franchising dengan menjual jaringan, standar operasional, merek produk, nama perusahaan, popularitas, dan lain-lain. 3) Sub-kontraktor sebagian dan seluruh proses pemasaran, misalnya subkontraktor desain, supplier, broker, dan lain-lain. 4) Kerja sama operasional atau outsourcing untuk bagian dari kegiatan pemasaran, misalnya kerja sama developer dengan broker. d. Mengembangkan pasar dengan Gambar 1.11. Kerjasama untuk pengembangan usaha. Sumber hh ps://fader.id/ menggabungkan bisnis yang lain dalam satu industri. Cara yang tepat untuk memperbesar pasar bila modalnya cukup dan ingin cepat menjadi besar adalah akuisisi (mengambil alih bisnis lain) dan Merger (menggabungkan dua badan usaha atau lebih). e. Mengembangkan pasar dengan strategi integrasi (penyatuan) Integrasi vertikal (hulu ke hilir dari flow industry). Penyatuan integrasi vertikal dengan cara membeli perusahaan kedalam (pemasok, konsultan, produsen, dan lain-lain) atau membeli perusahaan keluar arah konsumen (distributor, wholeseller, agen, outlet, dan lain-lain). Contohnya adalah perusahaan produk limbah kayu teknik batik yang membeli produk limbah kayu teknik tempel, perusahaan besar yang membeli perusahaan jaringan kecil, dan lain-lain. Integrasi horizontal (antar produk, antar kategori). Penyatuan integrasi perusahaanperusahaan yang produknya tidak sama tetapi menunjang kesuksesan bisnisnya. Contohnya adalah perusahaan produk topeng nusantara dengan perusahaan alat-alat pertukangan kayu, dan lain-lain. f. Mengembangkan pasar dengan sinergisme Melakukan pengembangan pasar dengan cara mengadakan perjanjian kerja sama antara dua perusahaan yang berbeda pasar dengan tujuan swap market atau tukar pasar dan memperkuat satu sama lainnya karena keduanya mempunyai keistimewaan. Perusahaan yang satu ingin memasarkan produknya ke pasar dan perusahaan yang lainnya ingin menambah calon pelanggan. Contohnya adalah perusahaan kerajinan limbah kayu dengan asuransi, dan lain-lain. 3. Tahapan Pengembangan Usaha Seorang pengusaha untuk melakukan pengembangan usaha umumnya melalui tahaptahap pengembangan usaha sebagai berikut: 26 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 27

a. Memiliki ide usaha Awal usaha seorang wirausaha berasal dari suatu ide usaha. Ide usaha yang dimiliki seorang wirausaha dapat berasal dari berbagai sumber. Ide usaha dapat muncul setelah melihat keberhasilan bisnis orang lain dengan pengamatan. Selain itu ide usaha juga dapat timbul karena adanya sense of bisiness yang kuat dari seorang wirausaha. b. Penyaringan ide/konsep usaha Pada tahap selanjutnya, wirausahawan akan menuangkan ide usaha ke dalam konsep usaha yang merupakan tahap lanjut ide usaha ke dalam bagian bisnis yang lebih spesifi k. Penyaringan ide-ide usaha akan dilakukan melalui suatu aktivitas penilaian kelayakan ide usaha secara formal maupun yang dilakukan secara informal. c. Pengembangan rencana usaha (business plan) Wirausaha adalah orang yang melakukan penggunaan sumber daya ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Maka komponen utama dari perencanaan usaha yang akan dikembangkan oleh seorang wirausaha adalah perhitungan proyeksi rugi-laba dari bisnis yang dijalankan. Proyeksi laba-rugi merupakan muara dari berbagai komponen perencanaan bisnis lainnya yaitu perencanaan bisnis yang bersifat operasional. Dalam menyusun rencana usaha (business plan), para wirausahawan memiliki perbedaan yang dalam membuat rincian rencana usaha. d. Implementasi rencana usaha dan pengendalian usaha Rencana usaha yang telah dibuat baik secara rinci maupun global, tertulis maupun tidak tertulis selanjutnya akan diimplementasikan dalam pelaksanaan usaha. Rencana usaha akan menjadi panduan bagi dalam pelaksanaan usaha yang akan dilakukan seorang wirausaha. Dalam kegiatan implementasi rencana usaha, seorang wirausaha akan mengerahkan berbagai sumber daya yang dibutuhkan seperti modal, material, dan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan usaha. Gambar 1.12. Pengembangan usaha dari toko ke toko. Sumber h ps://insight.kontan.co.id/ Penugasan 2.2 Setelah mempelajari mengenai strategi pengembangan usaha, Anda diminta untuk melakukan studi eksplorasi tentang rencana pengebangan usaha kerajinan limbah kayu. Tujuan Melalui penugasan ini diharapkan Anda mampu: 1. Memahami strategi yang dibutuhkan untuk pengembanagn usaha kerajinan limbah kayu. 2. Menysun rencana pengembangan usaha kerajinan limbah kayu. Media Untuk melakukan penugasan ini, Anda diminta untuk menyiapkan: 1. Dokumentasi pribadi bisa berupa foto, catatan, video, atau bentuk lainnya yang terkait dengan eksplorasi peluang usaha limbah kayu. 2. Referensi baik berupa buku, majalah, artikel, surat kabar baik tercetak maupuntidak tercetak (Browsing internet). 3. Buku catatan, pensil, pulpen, penggaris, dan peralatan yang dibutuhkan oleh Anda. Langkah - langkah Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengerjakan penugasan ini. 1. Anda diminta untuk menyusun rencana pengembangan usaha kerajinan limbah kayu dengan mengisi format di bawah ini! 28 Prakarya dan Kew irausahaan Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Modul 16 Tips Pebisnis Unggul Kerajinan Limbah Kayu 29