Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah

Yogyakarta, 16 April 2019. Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), aktivitas gunungapi atau runtuhan bangunan. Jenis bencana ini bersifat merusak, dapat terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Gempa bumi dapat menghancurkan bangunan, jalan, jembatan dan sebagainya dalam sekejap. Sampai saat ini, belum ada ahli dan institusi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa bumi. Institusi yang berwenang untuk mengeluarkan informasi kejadian gempa bumi adalah BMKG. Anda dapat mengetahui informasi dari berbagai parameter mengenai besaran suatu gempa bumi, titik pusat gempa bumi, kedalaman dan potensi tsunami dari laman http://bmkg.go.id atau pun aplikasi gawai BMKG berbasis android atau IOS. Lalu bagaimana mitigasi Bencana Gempa Bumi? Berikut ini pembahasannya:

Apa yang dilakukan sebelum terjadi gempa bumi:

1. Menyiapkan rencana untuk penyelamatan diri apabila gempa bumi terjadi.

2. Melakukan latihan yang dapat bermanfaat dalam menghadapi reruntuhan saat gempa bumi, seperti merunduk, perlindungan terhadap kepala, berpegangan ataupun dengan bersembunyi di bawah meja.

3. Menyiapkan alat pemadam kebakaran, alat keselamatan standar dan persediaan obat-obatan.

4. Membangun konstruksi rumah yang tahan terhadap guncangan gempa bumi dengan fondasi yang kuat. Selain itu, anda bisa merenovasi baguan bangunan yang sudah rentan.

5. Memperhatikan daerah rawan gempa bumi dan aturan seputar pengguna lahan yang di keluarkan oleh pemerintah.

Saat terjadi bencana gempa bumi:

1. Jika saat terjadi gempa bumi dan anda berada di dalam bangunan, seperti rumah, sekolah ataupun bangunan bertingkat:

- Guncangan akan terasa beberapa saat, selama jangka waktu itu, upayakan keselamatan diri anda dengan cara berlindung di bawah meja untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin jatuh dan jendela kaca.

- Lindungi kepala dengan bantal atau helm, atau berdirilah di bawah pintu. Bila sudah terasa aman, segera lari ke luar rumah.

- Jika anda sedang memasak, segera matikan kompor serta mencabut dan mematikan semua peralatan yang menggunakan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran.

- Bila keluar rumah, perhatikan kemungkinan pecahan kaca, genteng atau material lain. Tetap lindungi kepala anda dan segera menuju ke lapangan terbuka.

- Jangan berdiri di dekat tiang, pohon atau sumber listrik atai gedung yang mungkin roboh.

- Jangan gunakan lift apabila sudah terasa guncangan, gunakalah tangga darurat untuk evakuasi keluar bangunan. Apabila sudah di dalam elevator, tekan semua tombol atau gunakan interphone untuk panggilan kepada pengelola gedung.

- Kenali bagian bangunan yang memiliki struktur kuat, seperti pada sudut bangunan.

- Apabila anda berada di dalam bangunan yang memiliki petugas keamanan dan ikuti instruksi evakuasi.

2. Jika anda berada di dalam mobil:

- Saat terjadi gempa bumi dengan kekuatan besar, anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil.

- Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri bahu jalan dan berhentilah.

- Ikuti instruksi dari petugas berwenang dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau melalui alat komunikasi lainnya seperti radio atau gawai.

Peringatan Tsunami pasca gempa bumi: Apabila mendengar peringatan dini tsunami, segera lakukan evakuasi menuju ke tempat tinggi, seperti bukit dan bangunan tinggi.

Apa yang di lakukan setelah terjadi gempa bumi:

1. Tetap waspada terhadap gempa bumi susulan.

2. Ketika berada di dalam bangunan, evakuasi diri anda setelah gempa bumi berhenti. Perhatikan reruntuhan maupun benda-benda yang membahayakan pada saat evakuasi.

3. Jika berada di dalam rumah, tetap berada di bawah meja yang kuat.

4. Periksa keberadaan api dan potensi terjadinya bencana kebakaran.

5. Berdirilah di tempat terbuka jauh dari gedung dan instalasi listrik dan air. Apabila di luar bangunan dengan tebing di sekeliling, hindari daerah yang rawan longsor.

6. Jika di dalam mobil, berhentilah di pinggir jalan, tetapi tetap berada di dalam mobil. Hindari berhenti di bawah atau di atas jembatan atau rambu-rambu lalu lintas.

(Kholiq Rahman/MEDIA CENTER BPBD DIY/Annas Syafa'at)

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah

Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana alam. Yuk, simak cara penaggulangan dan mengatasi bencana gempa dan tsunami berikut ini.

--

Masih ingatkah kamu musibah yang melanda Aceh dan menelan ratusan ribu korban jiwa? Baru-baru ini juga masih banyak bencana gempa bumi yang melanda berbagai wilayah di tanah air. Memang secara geografis, banyak wilayah Indonesia yang rawan akan bencana alam, salah satunya adalah gempa dan tsunami. 

Peristiwa tsunami Aceh, gempa Lombok, tsunami di Palu, dan gempa di Padang beberapa hari lalu seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya tindakan penanggulangan dan mitigasi bencana alam gempa dan tsunami di Indonesia. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat terjadi gempa besar yang memicu tsunami warga hanya mempunyai waktu 10 hingga 30 menit untuk menyelamatkan diri. Hal inilah yang disebut dengan waktu emas (golden time). Keputusan dan tindakan yang diambil dalam rentang waktu yang sempit ini akan menjadi penentu hidup dan mati seseorang. So, idealnya setiap dari kita harus memiliki pengetahuan yang lengkap saat terjadi bencana. Apa saja yang harus dilakukan? Yuk, kita lihat!

1. Membuat tempat berlindung tahan gempa

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah
Bangunan tahan gempa (Sumber: wands.gr)

Jepang adalah salah satu negara yang sering dilanda bencana gempa dan tsunami. Namun, hal ini tidak menghalangi Jepang untuk tetap bangkit dan menjadi negara yang maju seperti sekarang. Nah, banyak hal yang dapat kita tiru dari Jepang untuk menghadapi bencana, salah satunya membuat bangunan tahan gempa.

Gedung tinggi di kota-kota besar di Jepang dirancang agar dapat bergoyang, bukan terguncang saat gempa melanda. Konstruksi ini menjadikan bangunan lebih aman. Selain itu, sebagian wilayah pesisir Jepang juga memiliki tsunami shelter atau tempat berlindung dari tsunami yang juga dirancang tahan gempa. Kawasan lain juga dilindungi dengan pintu banjir yang dirancang bisa menahan arus air dari tsunami. Keren banget ‘kan?

Baca juga: Apa Saja Faktor yang dapat Menjadi Penyebab Tsunami?

2. Ketahui cara melakukan evakuasi mandiri

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah
Evakuasi mandiri (Sumber: share.america.gov)

Memanfaatkan waktu emas atau golden time sebaik mungkin adalah hal terpenting yang harus kamu lakukan jika kamu tinggal di wilayah pesisir. Nah, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai evakuasi mandiri akan sangat membantu, lho.

Evakuasi mandiri adalah tindakan evakuasi yang dilakukan tanpa menunggu arahan dari petugas. Saat kamu merasakan gempa yang kuat dan lama, maka kamu harus curiga dan segera lari menjauhi pantai atau bergerak ke daratan yang lebih tinggi. Pelatihan evakuasi mandiri ini harus termasuk penyediaan jalur dan tempat evakuasi yang telah disiapkan pemerintah kepada warga di daerah rawan.

3. Pahami status peringatan dini

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah
Kenali peringatan dini tsunami (Sumber: noaa.gov)

BMKG biasanya akan mengeluarkan peringatan dini lima menit setelah gempa terjadi ke wilayah dengan potensi tsunami. Penting untuk kamu memahami status peringatan ini agar dapat segera melakukan evakuasi. Peringatan ini diberikan dalam tiga kategori berbeda, yaitu:

  • AWAS: Tinggi tsunami diperkirakan lebih dari tiga meter dan warga diminta evakuasi segera. Pemerintah daerah setempat harus menyediakan informasi jelas mengenai jalur dan tempat evakuasi terdekat.
  • SIAGA: Tinggi tsunami diperkirakan ada dikisaran 0,5 meter hingga tiga meter. Pemerintah diharapkan dapat mengerahkan warga untuk evakuasi.
  • WASPADA: Tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter. Walau kecil, warga tetap diminta untuk menjauhi pantai atau sungai.

4. Tetap tertib dan tidak melebih-lebihkan keadaan


Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah
Jangan melebih-lebihkan keadaan dan saling membantu (Sumber: act.id)

Saat terjadi bencana, jangan melebih-lebihkan kondisi bencana seperti membuat video berisikan tangisan atau komentar yang menyalahkan pemerintah, apalagi menyebarkan foto kondisi korban di media sosial. Sebarkanlah tips seputar mengatasi bencana, peringatan pemerintah, nomor telepon penting call center, atau update terkini kondisi bencana.

Untuk kamu yang berada di daerah bencana, dianjurkan untuk tetap tertib. Janganlah bertindak semena-mena karena hal ini hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan membuat kericuhan saat proses pembagian bantuan dan tingkatkan solidaritas serta gotong royong.

5. Mengembangkan sistem pemantau agar selalu siap menghadapi bencana

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah
Sistem pemantau agar siap hadapi bencana (Sumber: news.sky.com)

Kembali mencontoh dari Jepang yang memiliki sejarah gempa yang panjang, mereka telah mempersiapkan sistem respon, prasarana, dan warganya untuk siap menghadapi potensi bencana. Pemerintah Jepang melakukan investasi besar-besaran untuk mengembangkan sistem pemantau.

Melalui Badan Meteorologi Jepang (JMA), Jepang mempunyai sistem yang dapat mengirimkan peringatan tsunami dalam waktu tiga menit dari gempa bumi terjadi. Mereka juga mempunyai sistem pengeras suara untuk menyiarkan informasi darurat kepada warga. Untuk di daerah pedesaan, warga juga diberikan radio oleh pemerintah agar dapat menerima perintah mengungsi. Kesiapan dalam menghadapi gempa juga telah menjadi bahan latihan untuk anak usia sekolah, lho.

--

Guys, hal terpenting yang harus kita lakukan saat terjadi bencana adalah tetap bersatu dan saling membantu. Jangan sebarkan ketakutan, tetapi sebarkanlah pengetahuan agar kita semua dapat melakukan langkah antisipasi serta penanggulangan bencana dengan cepat. Siapa tahu kamu akan menjadi seorang ahli yang dapat membantu pemerintah membuat teknologi pemantau yang berhasil meminimalisir korban saat terjadi bencana gempa dan tsunami. So, belajarlah lebih giat untuk kemajuan bangsa melalui ruangbelajar! #BelajarJadiMudah dengan video beranimasi yang akan membantu kamu memahami materi dengan lebih cepat.

Upaya yang dilakukan dalam menghadapi peristiwa gempa bumi adalah