Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor pada lahan miring yakni dengan cara

  • Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor pada lahan miring yakni dengan cara

    KENALI BAHAYA LONGSOR, KURANGI RISIKONYA! MENUJU PROBOLINGGO TANGGUH BENCANA

    Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur berada pada posisi 11250 11330 Bujur Timur (BT) dan 740 810 Lintang Selatan (LS), dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau + 1.696,17 Km2 (1,07 % dari luas daratan dan lautan Propinsi Jawa Timur. Dilihat dari geografisnya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng pegunungan yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Argopuro, Lamongan dan Tengger. Selain itu terdapat gunung lainnya, yaitu Gunung Bromo, Widodaren, Gilap, Gambir, Jombang, Cemoro Lawang, Malang dan Batujajar. Dilihat dari ketinggian berada pada 0-2500 m diatas permukaan laut dengan temperatur rata-rata 27C 30C.

    Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Berdasarkan prakiraan BMKG tahun ini musim hujan akan jatuh pada Bulan Oktober 2016 sampai dengan Bulan April 2017. Sedangkan puncak musim hujan akan terjadi pada Bulan Januari 2017. Namun selama Bulan Januari 2017, longsor telah terjadi sebanyak 8 kali kejadian. Diantaranya terjadi di wilayah Lumbang, Tiris, Krucil dan Sumber.

    Tanah longsor atau gerakan tanah adalah suatu proses geologi yang terjadi karena perpindahan masa batuan atau tanah dengan berbagai jenis seperti jatuhnya gumpalan bebatuan besar dari tanah. Jika diumpamakan, ibarat air yang meresap ke dalam tanah akan menambah berat tanah itu sendiri. Apabila air tersebut meresap sampai menuju tanah kedap air, maka tanah itu akan menjadi licin dan pelapukan tanah yang berada diatasnya akan bergerak mengikuti arah keluar lereng. Kerugian harta dan kehilangan sanak keluarga pastinya akan dialami bagi para korban yang terkena bencana tanah longsor. Oleh karena itu, penyebab tanah longsor haruslah diantisipasi dengan melakukan berbagai macam cara pencegahan sehingga kerusakan yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

    Pada umumnya, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong pada lereng berjumlah lebih besar daripada gaya penahan. Umumya, gaya penahan dipengaruhi oleh kekuatan batuan beserta kepadatan tanah. Disisi lain gaya pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, beban, banyaknya air dan berat jenis tanah batuan.

    Pada hakikatnya, tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong pada lereng berjumlah lebih besar daripada gaya penahan. Umunya, gaya penahan dipengaruhi oleh kekuatan batuan beserta kepadatan tanah. Disisi lain gaya pendorong biasanya dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, beban, banyaknya air dan berat jenis tanah batuan. Faktor lain dari penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga bergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng beserta curah hujan, struktur geologi, penggunaan lahan di lereng dan masih banyak lagi. Namun secara garis besar penyebab tanah longsor dapat dibedakan menjadi dua yakni faktor alam dan faktor manusia seperti yang tertera di bawah ini,

    Penyebab Tanah Longsor Faktor Alam seperti,

    Kondisi biologi, seperti kemiringan lapisan, batuan lapuk. gempa bumi dan masih banyak lagi. Iklim pada daerah tersebut yang mempunyai curah hujan sangat tinggi.Keadaan topografi berupa kondisi lereng yang curam.Tanah kritis.Getaran yang dihasilkan oleh gempa bumi, lalu lintas kendaraan, getaran mesin dan sebagainya.

    Penyebab Tanah Longsor Faktor Manusia, seperti

    Pemotongan tebing di penambangan batu lereng terjal.Penimbunan tanah urukan di daerah sekitar lereng.Kegagalan struktur dinding penahan tanah dalam menahan pergerakan arus longsor tanah.Budidaya kolam ikan yang berada diatas lereng.Sistem pertanian yang kurang menghiraukan keamanan wilayah irigasi.Kesadaran masyarakat tentang bahaya longsor masih sangat rendah.Sistem drainase di daerah lereng berjalan kurang baik.

    Ciri - ciri penyebab tanah longsor sebagai berikut,

    Mata air baru, muncul secara tiba-tiba. Setelah hujan biasanya terjadi muncul beberapa retakan sejajar dengan arah tebing di lereng. Tebing yang rapuh mengakibatkan banyak kerikil berjatuhan.

    • Jika di musim hujan terdapat genangan air, maka menjelang bencana longsor air akan menghilang seketika.
    • Bagian tanah mulai runtuh dalam jumlah yang amat besar.
    • Beberapa pohon dan tiang listrik mulai agak miring.
    • Halaman rumah ambles ke dalam tanah secara tiba-tiba.

    Dalam keadaan yang seperti ini, dapat dilakukan upaya-upaya untuk meminimalisir terjadinya tanah longsor di Kabupaten Probolinggo sehingga dampak yang ditimbulkan tidak terlalu besar. Adapun upaya upaya yang dapat lakukan untuk mencegah terjadinya longsor diantaranya, Tidak membuat kolam ataupun membuka lahan persawahan pada lereng bagian atas dekat pemukiman warga.Buatlah sengkedan atau terasering pada lereng yang terjal sebelum membangun pemukiman baru.Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.Jangan membangun rumah di bawah tebing dan di tepi sungai yang rawan akan bencana erosi.Jangan menebang pohon di lereng.

    Berdasarkan hasil riview pemetaan daerah risiko bencana di Kabupaten Probolinggo Tahun 2016 banyak kecamatan yang berisiko dan berpotensi terjadi tanah longsor. Terdapat 9 Kecamatan kelas tinggi yang meliput, Gading, Kotaanyar, Krucil, Kuripan, Lumbang, Pakuniran, Sukapura, Sumber dan Tiris. 8 Kecamatan Kelas Sedang meliputi Bantaran, Banyuanyar, Besuk, Kotaanyar, Krejengan, Leces, Maron, Tegalsiwalan. Selanjutnya 5 kecamatan termasuk kelas rendah meliputi Dringu, Gending, Krejengan, Tongas dan Wonomerto.

    Penanggulangan bencana bukanlah menjadi sebuah tanggungjawab salah satu pihak, namun menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, lembaga usaha dan masyaraka. Ciptakan Kabupaten Probolinggo yang tangguh bencana, aman dan damai. Sayangi dan lestarikan alam. Salam Tangguh Salam Kemanusiaan. (pb/ats)

    PUSDALOPS PB

    BPBD KABUPATEN PROBOLINGGO