Untuk menghasilkan pukulan netting yang tipis, maka pemain harus konsentrasi dengan baik sehingga

14 4. Smash Menurut Sapta Kunta Purnama 2010: 21, pukulan merupakan pukulan over head yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan lengan serta lecutan pergelangan tangan agar shutlecock meluncur tajam dan menukik. Baik smash lurus maupun smash silang, keduanya dapat dipukul dengan ayunan yang sama. Menurut James Poole 2013: 35, pukulan smash merupakan pukulan overhead yang merupakan senjata yang sangat ampuh untuk mengumpulkan angka dalam suatu pertandingan bulutangkis karena sifatnya yang kencang dan tajam. Latihan untuk meningkatkan kerasnya smash dilakukan dengan latihan berbeban atau dengan raket squash. 5. netting Menurut James Poole 2013: 45, merupakan pukulan pendek yang dilakukan depan net yang dapat dilakukan dari sisi forehand maupun sisi backhand dengan tujuan arah shuttlecock berada tipis di depan net. Menurut Sapta Kunta Purnama 2010: 24, netting adalah pukulan pendek yang dilakukan di depan net dengan tujuan untuk mengarahkan bola setipis mungkin jaraknya dengan net di daerah lawan. Netting sangat menentukan akhir dari pertandingan bulutangkis, kualitas netting yang baik memungkinkan pemain mendapatkan umpan dari lawan untuk di smash atau diserang dengan pukulan mematikan dengan pukulan yang lain. Karena mengembalikan netting yang baik tidak banyak pilihan yang harus dilakukan oleh lawan, hanya ada dua pilihan naik kebelakang daerah 15 lawan atau netting lagi. Untuk dapat menghasilkan pukulan netting yang baik pemain harus dapat menempatkan posisi badannya dengan baik sehingga saat memukul shuttlecock dapat berkonsentrasi dengan penuh, saat eksekusi memukul sedapat mungkin posisi bola masih diatas atau jarak dengan bibir net masih tipis. Konsentrasi harus tinggi namun relaks, tidak takut diserobot lawan. 6. drive Menurut Sapta Kunta Purnama 2010: 23, pukulan adalah jenis pukulan keras dan cepat yang arahnya mendatar. Pukulan` drive biasanya digunakan untuk menyerang atau mengembalikan bola dengan cepat secara lurus maupun menyilang ke daerah lawan, baik dengan forehand maupun backhand. Menurut James Poole 2013:58, pukulan drive adalah pukulan menyamping yang datar, yang dapat digunakan sebagi pukulan serangan. Dimainkan pada sisi forehand dan backhand dan lebih sering di pakai dalam permainan ganda dari pada permainan tunggal. Latihan untuk menguasai drive antara lain berlatih memukul bola secara mendatar dengan umpan diarahkan disamping badan. Atlet yang sudah mahir dapat berlatih dengan metode drill, yaitu diumpan dengan dengan faktor kesulitan yang tinggi. Setelah mempelajari dan memahami teknik dasar dalam permainan bulutangkis, setiap pemain bulutangkis perlu menguasai teknik pukulan karena inti dari permainan ini adalah dengan adanya pukulan untuk mematikan pertahanan lawan. Dengan pernyataan di atas maka dapat 16 ditarik kesimpulan bahwa bulutangkis adalah jenis olahraga bola kecil yang menggunakan alat raket sebagai media pemukul dan shuttlecock sebagai objek yang pukul. Masing-masing regu berusaha melewatkan shuttlecock di atas dan berusaha menjaga bola tidak jatuh ke bidang lapangan.

2. Hakikat Latihan

Latihan sangat penting dilakukan dalam membantu meningkatan kemampuan melakukan aktifitas olahraga. Untuk meningkatan prestasi, latihan haruslah berpedoman pada latihan. Menurut Bompa 1994: 5 latihan adalah suatu aktifitas olahraga yang dilakukan secara sistematis dalam waktu yang lama ditingkatkan secara progresif dan individual mengarah kepada ciri- ciri fungsi fisiologis dan psikologis untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Menurut Djoko Pekik Irianto, dkk 2009: 1 latihan adalah proses sistematis untuk menyempurnakan kualitas kinerja atlet berupa : kebugaran, keterampilan, dan kapasitas energi. Menurut Sukadiyanto 2002: 5 Istilah latihan berasal dari kata dalam baha inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practice, exercises, dan training. Dalam istilah bahasa Indonesia kata-kata tersebut semuanya mempunyai arti yang sama yaitu latihan. Namun, dalam bahasa inggris kenyataannya setiap kata tersebut memiliki maksud yang berbeda-beda. Dari beberapa istilah tersebut, setelah diapliksikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya, yaitu aktivitas fisik. 17 Menurut Harsono 1988: 101 berpendapat bahwa training sebagai proses sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilaukan secara berulang- ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Menurut Bompa 1994: 4 latihan adalah upaya seseorang mempersiapkan dirinya untuk tujuan tertentu. Menurut Sukadiyanto 2002: 6 Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan kemahiran berolahraga dengan menggunakan berbagai pralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya, selama dalam proses kegiatan berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan pendukung. Sebagai contoh, apabila seorang petenis agar dapat melakukan ground-strokes secara akurat dan tepat pada sasaran yang diinginkan, maka diperlukan practice dalam memukul bola secara konsisten pada target. Untuk itu diperlukan alat bantu seperti kaleng bekas tempat bola yang diletakkan pada target berjarak 1 meter dari garis tunggal dan 1 meter dari garis belakang. Pemain tersebut berusaha memukul bola yang diumpan pelatih atau rally dengan temannya jatuh pada target yang ditentukan. Dalam proses berlatih melatih practice sifatnya sebagai bagian dari proses latihan yang berasal dari kata exercises. Artinya, dalam setiap proses latihan yang berasal dari kata exercises pasti ada bentuk latihan practice. 18 Pengertian latihan yang berasal dari kata exercises menurut Sukadiyanto 2002: 6 adalah perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatakan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga memudahkan olahragawan dalam menyempurnaan geraknya. Latihan exercises merupakan materi latihan yang dirancang dan disusun oleh pelatih untuk satu sesi latihan atau satu kali tatap muka dalam latihan. Misalnya, susunan materi latihan dalam satu kali tatap muka pada umumnya berisikan materi yang antara lain: 1 Pembukaanpengantar latihan. 2 Pemanasan warming up. 3 Latihan inti. 4 Latihan tambahan suplemen, dan 5 cooling down. Menurut Sukadiyanto 2002: 7 latihan yang berasal dari kata training adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan meteri teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Berdasarkan uraian tentang pengertian latihan yang meliputi practice, exercises, dan training, maka latihan selalu memiliki ciri-ciri. Menurut Sukadiyanto 2002: 8-9 proses latihan selalu bercirikan antara lain: 1 Suatu proses untuk mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam berolahrga, yang memerlukan waktu tertentu pentahapan, serta memerlukan perencanaan yang tepat dan cermat. 2 Proses latihan harus teratur dan bersifat progresif. Teratur maksudnya latihan harus dilakukan 19 secara ajeg, maju, dan berkelanjutan kontinyu. Sedang bersifat progresif maksudnya materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang lebih sulit komplek, dan dari yang ringan ke yang lebih berat. 3 Pada setiap satu kali tatap muka satu sesisatu unit latihan harus memiliki tujuan dan sasaran. 4 Materi latihan harus berisikan materi teori dan praktek, agar pemahaman dan penguasaan keterampilan menjadi relatif permanen. 5 Menggunakan metode atau model-model latihan tertentu, yaitu cara paling efektif yang direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekanan pada sasaran latihan. Adapun sasaran dan tujuan latihan menurut Sukadiyanto 2002: 10 antara lain untuk 1 meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh, 2 mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik yang khusus, 3 menambah dan menyempurnakan teknik, 4 meningktkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding. Menurut Djoko Pekik Irianto, dkk 2009: 2 sasaran latihan meliputi 1 perkembangan fisik multilateral, 2 perkembangan fisik khusus cabang olahraga, 3 faktor teknik, 4 faktor taktik, 5 aspek psikologis, 6 faktor kesehatan, 5 pencegahan cedera. 3. Prinsip - Prinsip Latihan Prinsip latihan adalah landasan konseptual yang merupakan suatu acuan. Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar, sistematis, dan memiliki tujuan tertentu. Prinsip latihan merupakan