Pertunjukan tarian Bali di Pantai Pandawa, Kutuh, Kabupaten Badung. (dok. Instagram.com/@herribayu) Wiraga Unsur dalam seni tari yang pertama adalah raga atau disebut wiraga. Unsur yang pertama ini memiliki artian, bahwa penari wajib menampilkan gerakan badan pada posisi duduk maupun berdiri. Wiraga di ambil dari Bahasa Jawa yang artinya adalah raga, dan dikenal sebagai gerakan tari. Pada saat menari, para penari harus menonjolkan seluruh gerakan tubuh yang ritmis, dinamis dan estetis. Seni tari memiliki gerak murni yang tariannya tidak memiliki maksud tertentu. Dan memiliki gerak maknawi yang gerakannya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Setiap gerakan yang dibawakan penari, memiliki makna tertentu dan bisa ditebak oleh penonton atau penikmat tari. Contohnya pada saat penari memutar pergelangan tangan, artinya penari tersebut menunjukkan keluwesan. Sedangkan gerakan berdecak pinggang yang dilakukan penari lelaki, memiliki arti wibawa atau kekuasaan. Wirama Seni tari juga memiliki unsur irama, yang artinya setiap gerakan tari harus bersifat ritmis sesuai dengan alunan musik yang mengiringinya. Irama atau musik yang digunakan dalam seni tari, biasanya berasal dari rekaman lagu atau langsung dari instrumen musik yang dibawakan oleh pemusik. Namun di dalam beberapa tarian, gerakan tari bisa dilakukan dengan mengikuti irama dari tepukan tangan, hentakan kaki, hitungan maupun nyanyian yang dibawakan penari. Musik atau irama yang ada dalam unsur seni tari, bisa membuat suasana menjadi lebih hidup, harmonis dan sesuai dengan makna tarian tersebut. Wirasa Unsur seni tari yang selanjutnya adalah wirasa atau rasa, yang memiliki arti bahwa tarian tersebut bisa menyampaikan sebuah pesan perasaan, dari setiap gerakan yang dibawakan oleh penari. Pesan perasaan ini akan tersampaikan dari ekspresi yang dibawakan oleh penari. Bagi seorang penari, penjiwaan dan ekspresi wajah saat menari sangatlah penting. Jika seorang penari mendapatkan karakter sebagai perempuan, maka ia harus menari dengan gerakan lemah gemulai, dan mimik wajah yang ramah. Unsur wirasa ini juga harus menyatu dengan irama yang dibawakan pada saat menari. Contohnya pada saat iramanya sedih, penari juga harus memasang wajah yang sedih, agar pesan dari tarian tersebut tersampaikan pada penikmat seni tari. Jakarta - Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah. Terdapat tiga unsur dalam seni tari, yakni wiraga, wirama, dan wirasa. Wiraga adalah keterampilan dasar gerak tubuh atau fisik penari. Selain unsur gerak, hakikat seni tari adalah menyeimbangkan unsur irama, dan rasa. Ketiga unsur ini saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Unsur dalam Seni TariDilansir dari buku bertajuk Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara karya Arina Restian, berikut penjelasan masing-masing unsur seni tari. Menurut Wiktionary, wiraga adalah dasar wujud lahiriah anggota badan serta keterampilan gerak yang terdapat dalam sebuah tarian. Keterampilan gerak bagian tubuh terdiri dari berbagai macam, mulai dari gerakan jari-jari tangan, pergelangan tangan, siku tangan, bahu, leher, muka dan kepala, lutut, mulut, dada, perut, pinggul, biji mata, alis, pergelangan kaki, hingga jari-jari kaki. Dalam struktur gerak tari, macam-macam gerak tersebut akan membentuk suatu kesatuan yang disebut dengan kesatuan bentuk gerak. Namun, untuk mencapai kesatuan bentuk gerak seperti yang diharapkan, dibutuhkan latihan dengan sungguh-sungguh. 2. WiramaKata wirama berarti berirama. Apabila dikaitkan dengan seni tari, maka wirama artinya gerakan berirama yang dilakukan oleh penari. Salah satu fungsi wirama adalah mengatur jenis dan tempo gerakan tari. Sementara, berdasarkan aksennya, wirama terbagi menjadi dua macam, yaitu:
3. WirasaWirasa adalah kemampuan dalam mengekspresikan dan menggambarkan tarian yang dibawakan, sehingga tarian tersebut dapat dibawakan secara total. Selain gerakan, ekspresi juga penting dalam menentukan sifat atau karakter sebuah tarian. Selain itu, wirasa dalam tari digunakan untuk menentukan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam sebuah tarian. Misalnya tegas, lembut, gembira dan sedih, yang diekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan. Nah, itulah pengertian wiraga, wirama, dan wirasa dalam seni tari. Semoga menambah pengetahuanmu ya, detikers! Simak Video "Pelestarian Kesenian Jaranan di Bali Digelar Kembali" (kri/kri)
Salam pengetahuan, teman-teman sebuah tarian sebenarnya merupkan perpaduan dari beberapa buah unsur. unsur-unsur ini yaitu Wiraga (raga), Wirama (irama) dan Wirasa (rasa). ketiga unsur ini melebur menjadi satu membentuk tarian yang harmonis. ketiganya harus dilakukan dengan selaras. jika salah satu unsur ini tidak dilakukan dengan baik, tarian akan terlihat kurang indah. 1. Wiraga Wiraga adalah dasar keterampilan gerak tubuh/fisik penari. gerak merupakan subtansi baku dari dalam tari. bagian fisik manusia yang dapat menyalurkan ekspresi batin dalam bentuk gerak tari ada banyak sekali. diantaranya sebagai berikut.
sebagai gerak ekspresi, gerak yang dimaksud disini bukanlah gerak sehari-hari. melainkan, gerak yang telah distilir atau diberi bentuk lain, baik diperhalus, dipertegas, maupun drombak (distorsi). dalam tari dua macam gerak.
2. Wirama Wirama adalah suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis. di dalamnya terdapat pengaturan dinamika seperi aksen dan tempo tarian. ada dua macam irama untuk tari.
3. Wirasa Wirasa merupakan tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian. seperti : tegas, lembut, gembira dan sedih, yang mengekspresikan melalui gerakan dan mimik wajah sehingga melahirkan keindahan. Indah dala tari tidak sekedar bagus, tetapi sesuai dengan jenis gerakan dan karakter. misalnya, gerak keupat yang halus akan indah jika ditarikan oleh peran arjun, tetapi gerak tersebut tidak indah jika ditarikan oleh peran raksasa. Dengan demikian, gerak indah itu tidak hanya gerak yang halus dan lembut saja. tapi, gerak yang tegas, kasar dan aneh pun dapat merupakan gerak yang indah jika sesuai dengan kondisi tariannya.
Thanks for reading Unsur-unsur dari sebuah Tarian : Wiraga, Wirama, Wirasa
|