Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai adalah

Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai adalah

Ilustrasi buku fiksi. Credit: pexels.com/Annelis

Bola.com, Jakarta - Buku fiksi adalah jenis buku yang isinya berupa cerita yang sifatnya imajinatif. Jadi, untuk menuliskan buku fiksi tidak diperlukan adanya pengamatan.

Tak hanya itu, dalam menulis buku fiksi juga tidak perlu pula pertanggungjawaban kebenarannya karena ide cerita yang ditulis merupakan khayalan atau imajinasi penulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan pada kenyataan.

Dalam cerita fiksi biasanya menggambarkan kejadian, pengalaman seseorang, atau sejarah yang dibumbui dengan imajinasi dan kreativitas dari penulis.

Cerita fiksi cenderung memiliki struktur yang bebas atau sesuai dengan penulis. Kendati demikian, cerita fiksi biasanya sarat pesan moral di dalamnya.

Adapun contoh genre buku fiksi, yaitu cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri buku fiksi dan unsur-unsurnya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Selasa (2/11/2021).

Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai adalah

Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit: pexels.com/Enzo

Sebelum membahas ciri-ciri buku fiksi, ketahui dulu unsur-unsurnya. Adapun unsur-unsur dari buku fiksi, sebagai berikut:

1. Sampul buku.

2. Perincian subbab buku.

3. Judul subbab.

4. Tokoh dan penokohan.

5. Tema cerita.

6. Bahasa yang digunakan.

7. Penyajian alur cerita.

8. Latar.

9. Amanat.

Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai adalah

Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit: unsplash.com/Thought

1. Penulisan Fiksi Menggunakan Gaya Bahasa

Gaya bahasa merupakan pemilihan atau penggunaan kata yang digunakan dalam menulis karangan fiksi. Adapun gaya bahasa yang digunakan biasanya bermajas metafora, personifikasi, dan perumpamaan.

Pengertian majas adalah gaya bahasa yang digunakan oleh penulis karya fiksi untuk menyampaikan pesan secara imajinatif atau kiasan. Hal tersebut bertujuan untuk menghidupkan perasaan atau menggugah emosi pembaca.

Ada banyak jenis-jenis majas. Jenis majas yang sering digunakan dalam karya fiksi adalah majas metafora dan personifikasi. Untuk memahami jenis-jenis majas bisa mengeklik tautan ini.

Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai adalah

Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit: pexels.com/Aline

2. Bahasa Bersifat Konotatif

Kata yang digunakan dalam penulisan karangan fiksi mengandung makna yang tidak sebenarnya atau konotatif. Hal ini menyebabkan pesan yang disampaikan penulis tidak disampaikan secara langsung dan tersamarkan.

Kata yang bersifat konotasi dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu konotasi positif dan konotasi negatif. Konotasi positif adalah kata kiasan yang memiliki makna positif/baik. Sedangkan konotasi negatif adalah kata kiasan yang memiliki makna negatif/kurang baik.

Contoh penggunaan kata kiasan bermakna positif, 'Didin adalah keturunan darah biru'. Kata 'darah biru' bermakna sebagai keturunan bangsawan.

Contoh penggunaan kata kiasan yang bermakna negatif, 'Marco Bento sudah tahu akal bulus Bejo. Kata 'akal bulus' tersebut mempunyai makna sebagai licik atau penipu.

Unsur-unsur buku fiksi dan nonfiksi yang sesuai adalah

Ilustrasi membaca cerita fiksi. Credit: pexels.com/Gabby

3. Berdasarkan imajinasi atau khayalan

Dalam karangan yang bersifat fiksi, penggambaran kehidupan berdasarkan imajinasi penulis. Kemampuan imajinasi akan meningkat seiring berkembangnya kemampuan seseorang dalam berbicara dan berbahasa.

Imajinasi lahir dari proses mental yang manusiawi dan dapat mendorong semua kekuatan yang merangsang emosi untuk berperan aktif dalam pemikiran dan gagasan kreatif.

Sumber: Kemdikbud

7 Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi Beserta Penjelasannya – Terdapat beragam jenis buku, namun secara umum buku dibedakan menjadi dua macam, yaitu buku fiksi dan non fiksi. Kamu bisa mengetahui perbedaannya dengan memahami unsur-unsur buku fiksi dan non fiksi yang akan dibahas kali ini 

Apakah kamu sering membaca buku? Membaca buku termasuk hobi yang banyak digemari, mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Pada dasarnya membaca buku fiksi maupun non fiksi bisa diketahui jika kamu melihat keseluruhan isi di dalamnya.

Mengenal Buku Fiksi dan Non Fiksi Secara Umum

pexels.com/@sam-lion

Buku fiksi sendiri merupakan jenis buku yang di dalamnya menceritakan kejadian fiksi atau tidak nyata, bisa disebut bahwa buku fiksi berisi cerita khayalan sang pengarang atau penulisnya. Penulis buku fiksi ingin mengajak pembaca menyelami dunia imajinasinya.

Karya fiksi tidak membutuhkan pertanggung jawaban mengenai isinya, karena dibuat murni dari imajinasi penulis. Beberapa contoh yang termasuk dalam jenis buku fiksi di antaranya yaitu novel, komik, hikayat, dongeng, cerita pendek, dan puisi.

Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan buku fiksi, namun masih banyak yang kurang tahu mengenai buku non fiksi. Karena pada dasarnya orang-orang lebih suka membaca cerita untuk menghibur diri.

Lalu apakah yang dimaksud dengan buku non fiksi? Buku non fiksi merupakan buku yang di dalamnya berisi tentang fakta dan data di dunia nyata. Jadi isi yang ditulis di dalamnya harus dipertanggungjawabkan oleh penulisnya serta isi di dalamnya pun juga harus informatif.

Beberapa contoh yang termasuk dalam buku non fiksi di antaranya yaitu buku pelajaran, ensiklopedia, biografi, esai, opini, laporan ilmiah, dan dokumenter. Jadi secara garis besar perbedaan buku fiksi dan non fiksi terletak pada kandungan isi di dalamnya.

Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi yang Perlu Dipahami

Setiap buku yang menjadi karya tulis pasti terdapat unsur-unsur yang menyusun isi di dalamnya, mulai dari sampul, daftar isi, isi, hingga halaman terakhirnya. Unsur di dalam buku fiksi dan non fiksi memang terdapat perbedaan. 

Supaya tidak salah menebak jenis buku, sebaiknya kamu memahami unsur-unsur di dalamnya terlebih dulu, melalui penjelasan di bawah ini.

Unsur Buku Fiksi

Agar kamu lebih mudah mengenali jenis buku yang akan dibaca, penting sekali memahami unsur-unsur penyusunnya. Berikut ini beberapa unsur yang umumnya ditemukan di buku-buku fiksi:

1. Sampul Buku

Sampul atau cover buku fiksi biasanya memiliki corak warna dan gambar yang bervariatif. Di dalam sampul buku terdapat berbagai informasi tentang isi di dalamnya. Contohnya seperti judul, tahun diterbitkan, nama penerbit, dan informasi lainnya yang berkaitan.

Biasanya kalimat yang digunakan pada sampul buku fiksi lebih santai, terkadang menggunakan bahasa tidak baku dan terkesan santai. Pada dasarnya karya fiksi bisa ditulis tanpa mengikuti aturan-aturan penulisan yang sesuai dengan PUEBI maupun KBBI.

Bahkan ada banyak karya fiksi yang ditulis menggunakan bahasa gaul khas anak-anak muda zaman sekarang. Contohnya judul buku fiksi karya Tere Liye yang berjudul “Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” serta buku fiksi karya Pidi Baiq berjudul “DILAN: Dia adalah Dilanku tahun 1990”. 

2. Pokok Bab Buku

Unsur selanjutnya adalah pokok bab buku yang berisi tentang gambaran cerita atau isi buku, serta ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang membantu proses penerbitan buku tersebut. Di dalam pokok bab ini kata pengantar dan ucapan terima kasih ditulis secara singkat.

3. Judul Bab dan Sub Bab

Kamu dapat melihat isi keseluruhan bab dan sub bab dengan memeriksa daftar isinya. Daftar isi biasanya ditulis secara berurutan, biasanya dengan mencantumkan halaman. Tapi ada juga yang tidak mencantumkan, dengan adanya daftar isi kamu bisa lebih mudah mengetahui isi di dalamnya.

4. Tema

Teman menjadi unsur penting pada jalan cerita di dalamnya, tema merupakan gagasan pokok pada sebuah karya tulis. Dari tema yang diangkat bisa membuat isi jalan cerita menjadi terstruktur dan rapi.

5. Penokohan dan Karakter

Unsur yang tidak kalah penting lainnya adalah penokohan dan karakter di dalam cerita. Tokoh di dalam cerita buku fiksi terdiri dari beberapa karakter, yaitu protagonis (tokoh baik) antagonis (tokoh jahat), dan tritagonis (tokoh pembantu protagonis).

6. Gaya Bahasa 

Gaya bahasa yang digunakan pada buku fiksi umumnya menggunakan bahasa tidak baku alias santai, tapi ada juga beberapa yang menggunakan bahasa baku. Yang terpenting bahasa yang digunakan harus indah dan menghibur.

7. Alur Cerita

Alur cerita adalah rangkaian urutan peristiwa yang membentuk cerita di dalamnya, terdapat beberapa macam alur cerita. Di antara adalah alur cerita maju, mundur, dan campuran biasanya alur cerita berguna untuk membuat cerita menjadi lebih menarik.

Unsur Buku Non Fiksi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa buku non fiksi merupakan buku yang berisi data-data dan fakta yang harus dipertanggungjawabkan oleh penulis. Karenanya buku non fiksi harus dibuat dengan melakukan riset oleh para ahli, berikut ini unsur-unsur buku non fiksi:

1. Sampul Buku

Hampir sama seperti sampul buku fiksi yang di dalamnya terdapat berbagai informasi terkait judul, penerbit, dan isi. Terkadang ada juga yang menyertakan keterangan edisi buku, bahasa yang digunakan menggunakan bahasa baku. 

2. Pokok Bab Buku 

Unsur buku non fiksi selanjutnya yaitu pokok bab buku, yang di dalamnya berisi daftar isi yang ditulis secara berurutan disertai halamannya. Ini berguna untuk mempermudah pembaca mencari bagian yang ingin dibaca. 

3. Isi

Isi buku non fiksi diawali dengan pendahuluan utama dan penutup, pada bagian isi utama menjabarkan secara rinci mengenai suatu pokok pembahasan. Bahasa yang digunakan umumnya menggunakan bahasa baku, tapi ada juga yang menggunakan bahasa santai. 

4. Cara Menyajikan Isi

Biasanya setiap penulis non fiksi didominasi oleh para ahli yang menulis berdasarkan fakta dan data di lapangan. Kamu bisa mengetahui sumber referensi yang digunakan penulis dalam menyajikan isi utama di daftar pustaka.

5. Bahasa yang Digunakan

Umumnya bahasa yang digunakan pada buku non fiksi adalah bahasa baku sesuai KBBI, jika ada kata serapan atau kata yang terdengar asing oleh masyarakat. Biasanya penulis akan mencantumkan kata asing tersebut di glosarium.

6. Sistematika Penulisan

Alur penulisan buka non fiksi berbeda dengan buku fiksi, karena beris tentang data-data dan fakta. Maka buku non fiksi harus ditulis secara sistematis. Supaya pembaca dapat dengan mudah memahami isi di dalam buku tersebut

Detail informasi dalam penyajian data harus ditulis secara terstruktur dan berurutan, coba bayangkan jika rincian data yang disajikan tidak tersusun berurutan. Pastinya kamu akan kesulitan memahami isi yang ada di dalam buku non fiksi tersebut.

Jadi buku non fiksi harus ditulis dengan urut dan terstruktur, berbanding terbalik dengan buku fiksi yang ditulis dengan berbagai alur. Hal tersebut sengaja untuk membuat pembaca bingung dan merasa penasaran.

Jadi itulah beberapa unsur-unsur buku fiksi dan non fiksi yang bisa kamu pahami baik-baik, supaya dapat dengan mudah membedakan antara buku fiksi dan non fiksi. Dengan begitu kamu bisa dengan mudah mencari jenis buku yang diinginkan.

Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

Kost Jogja Harga Murah

Kost Jakarta Harga Murah

Kost Bandung Harga Murah

Kost Denpasar Bali Harga Murah

Kost Surabaya Harga Murah

Kost Semarang Harga Murah

Kost Malang Harga Murah

Kost Solo Harga Murah

Kost Bekasi Harga Murah

Kost Medan Harga Murah