Tulislah lafal lafal yang mengandung hukum bacaan ikhfa yang terdapat dalam surah Ali Imran ayat 159

Jakarta -

Surat Ali Imran merupakan surat urutan ke-3 dalam susunan mushaf Al Quran. Surat ini dikategorikan sebagai surat Madaniyah karena diturunkan di Kota Madinah. Salah satu ayatnya yang ke-159 menjelaskan sikap Rasulullah SAW yang perlu diteladani umatnya.

Secara umum, surat Ali Imran ayat 159 berisi perintah untuk bersikap sabar dan lemah lembut sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Mengutip buku Etika Pendidikan Islam Perspektif Tafsir Manajemen Pendidikan oleh Abdul Muhyi, Muhammad Irawan Shobirin, Cecep Ridwan, Alam Ferdiansyah, dan Adnani, hal yang melatarbelakangi turunnya ayat ini adalah saat Nabi Muhammad menghadapi peristiwa kekalahan di Perang Uhud.

Pasukan Nabi Muhammad mengalami kekalahan ketika menghadapi pasukan Quraisy pada tahun ke-3 hijriah di bukit Uhud. Menurut catatan sejarah, kekalahan itu diakibatkan oleh ketidakpatuhan pasukan pemanah yang dipercaya untuk menjaga bukit.

Mereka justru turun di tengah peperangan untuk memperebutkan harta rampasan perang. Akibat kelalaian tersebut, pos-pos yang ditinggalkan dikuasai oleh pasukan musuh dan mereka berhasil melakukan serangan balik untuk pasukan Islam.

Sebab itu, ayat ini turun untuk memberikan teladan bagi umat muslim bagaimana Nabi Muhammad SAW menghadapi kondisi tersebut. Beliau tetap bersabar dan bersikap lemah lembut saat berhadapan dengan pasukannya yang tidak patuh tersebut. Berikut bunyi surat Ali Imran ayat 159,

Surat Ali Imran Ayat 159, Latin dan Artinya

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Bacaan latin: Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn

Artinya: "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."

Berdasarkan penafsiran yang dikumpulkan dari Al Quran Kemenag dan Ibnu Katsir, ayat ini menunjukkan sikap sabar, lemah lembut, rasa rahmat, belas kasihan, dan cinta kasih Rasulullah SAW dalam memimpin. Sikap mulia Rasulullah SAW ini juga dijelaskan oleh Prof. DR. H. Abuddin Nata, MA dalam buku Studi Islam Komprehensif.

"Terhadap mereka yang melakukan pelanggaran ini tetap diperlakukan dengan baik, diberi pengampunan, diberi nasihat, dan motivasi untuk melanjutkan perjuangan dengan cara yang penuh disiplin," tulis Prof. DR. H. Abuddin Nata, MA.

Sikap lemah lembut yang diperlakukan Rasulullah SAW itu disebabkan karena beliau memandang perang bukan sebagai tujuan. Melainkan hanya sarana atau media. Tujuan utama perjuangan Rasulullah SAW adalah mengajak masyarakat untuk mengamalkan ajaran Islam dan menciptakan kehidupan yang tertib dan damai.

Surat Ali Imran ayat 159 ini, secara umum juga berisi tentang prinsip dakwah dalam Islam. Dakwah lebih cocok dilakukan dengan cara yang lembut, rendah hati, dan dialogis. Pasalnya, tiap manusia cenderung lebih memilih diperlakukan dengan cara yang bijaksana, lemah lembut, dan beradab.

Yuk, mulai membiasakan diri untuk bersikap sabar dan lemah lembut pada siapa pun seperti Rasulullah SAW, detikers!

Simak Video "Melihat Madrasah di Afghanistan di Bawah Kepemimpinan Taliban"



(rah/erd)

Hukum tajwid Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 159 lengkap dengan terjemah beserta penjelasan, alasannya dan juga cara membacanya. Sesudah beberapa waktu yang lalu kita membahas tajwidnya surat Ali-Imran ayat 190-191 dengan cermat, sekarang kita membahas ayat yang lainnya. Dengan belajar ilmu ini dengan benar maka bacaan Al Quran kita pun akan lebih tartil. Sesuai kaidahnya dan enak diperdengarkan. Hati kita pun nanti lebih tersentuh. Jiwa akan lebih terasa tenang. Berbagai kalangan dapat menerima manfaat dari analisis tajwid ini. Teman-teman pun saya yakin akan terbantu.

Penjelasan hukum bacaan atau kajian tajwid yang ada di nomor-nomor di atas adalah sebagai berikut.

1. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif  dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Meski ada pula yang berpendapat bahwa cara menahannnya cukup 2 harakat. 

3. Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya dengan tebal. 

4. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

5. Mad layin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

6. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

7. Idzhar sebab huruf zha berharakat fathah tanwin bertemu huruf ghain. Dibaca jelas, tidak berdengung sama sekali.

8. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat kasroh bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

9. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

10. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dad berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

11. Idhzar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha'. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

12. Mad layin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ha' berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

13. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

14. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

15. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

Baca Juga : Doa Keluar Rumah Lengkap.

16. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

17. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf fa. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

18. Alif lam qamariyah dikarenakan alif lam bertemu salah satu huruf qamariyah yakni hamzah. Cara membacanya dengan jelas.

19. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ro'. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

20. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

21. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ta'. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

22. Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal. 

23. Nun tasydid atau ghunah cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

24. Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara membacanya tebal.

25. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.

26. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Kemudian untuk terjemah atau arti dari Surat Ali Imran ayat 159 adalah :
" Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."

Ayat ini menjelaskan tentang perintah memberi maaf. Di samping itu, ada perintah untuk melakukan musyawarah dalam segala hal. Tidak jalan buntu bila ada musyawarah dalam memecahkan sebuah masalah atau persoalan pelik sekalipun. 

Nah, demikian semoga bermanfaat. Silakan baca juga : Doa Perlindungan Untuk Anak Lengkap.

Tags : TAJWID

Related : Hukum Tajwid Bacaan Al-Quran Surat Ali Imran Ayat 159 Beserta Penjelasan dan Alasannya

Assalaamu'alaikum, Alhamdulillah berjumpa kembali dengan Tahsin.id. Pada artikel ini akan diuraikan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 159.

Pada surat Ali Imran ayat 159 terdapat beberapa hukum tajwid, antara lain: Tajwid Mad Thabi'i, Tafkhim, Idzhar dan sebagainya.

Baca juga artikel hukum tajwid surat Al Fatihah lengkap.

tajwid surat ali imran ayat 159

Untuk mengetahui lebih lengkap kandungan hukum tajwid dalam ayat ke 159 surat Ali Imran ini silahkan baca artikel ini sampai selesai.

Silahkan baca juga hukum tajwid surat Ali Imran ayat 189-191 yang berisi tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

 اَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَا نْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَا عْفُ عَنْهُمْ وَا سْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَ مْرِ ۚ فَاِ ذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ

fa bimaa rohmatim minallohi lingta lahum, walau kungta fazhzhon gholiizhol-qolbi langfadhdhuu min haulika fa'fu 'an-hum wastaghfir lahum wa syaawir-hum fil-amr, fa izaa 'azamta fa tawakkal 'alalloh, innalloha yuhibbul-mutawakkiliin

"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 159)

فَبِمَا

Ini adalah tajwid mad thabi'i, sebab ada huruf alif difathah. Panjang mad thabi'i adalah 1 alif atau 2 harakat.

رَحْمَةٍ مِّ

Pada kata diatas ada 2 hukum tajwid, yaitu huruf Ra dibaca tafkhim dan idgham bighunnah.

Huruf ra dibaca tafkhim sebab berharakat fathah. Sedangkan idgham bighunnah sebab ada tanwid bertemu huruf mim.

Ketika dibaca huruf  mimnya harus didengungkan. Dalam ilmu tajwid idgham bighunnah masuk ke dalam hukum nun sukun dan tanwin.

مِّنَ اللّٰهِ

Ini adalah tajwid Tafkhim, sebab lafadz Allah didahului oleh fathah.

لِنْتَ لَهُمْ ۚ

Nama tajwid diatas adalah Ikhfa haqiqi, alasannya sebab ada nun sukun bertemu huruf Ta.

وَلَوْ

Ini adalah tajwid Huruf lin atau harpu layin, sebab ada wawu sukun oleh fathah.

كُنْتَ

Ini adalah contoh tajwid ikhfa haqiqi dalam surat Ali Imran ayat 159.

فَظًّا غَ

Ini adalah tajwid Idzhar halqi, sebab ada tanwin bertemu huruf ghoin.

غَلِيْظَ

Ini adalah tajwid mad thabi'i, sebab ada huruf ya dikasrah.

ظَ الْقَلْبِ

Ini adalah tajwid alif lam qomariyah, sebab ada alif lam bertemu huruf qof.

لَا نْفَ

Nama tajwid diatas adalah Ikhfa haqiqi, sebab ada nun sukun bertemu huruf fa. 

فَضُّوْا

Ini adalah tajwid mad thabi'i, sebab ada huruf wawu didlommah.

مِنْ حَوْلِكَ ۖ 

Pada kalimat diatas ada 2 hukum tajwid, yaitu idzhar halqi dan huruf lin.

Idzhar halqi terjadi sebab ada nun sukun bertemu huruf ha.

Huruf lin sebab ada wawu sukun oleh fathah.

فَا عْفُ عَنْهُمْ

Pada kalimat diatas ada 1 hukum tajwid, yaitu idzhar halqi, alasannya sebab ada nun sukun bertemu huruf Ha.

هُمْ وَا سْتَغْفِرْ

Perhatikanlah kalimat diatas, nama tajwid diatas adalah Idzhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu huruf wawu. Ketika dibaca huruf mimnya tidak boleh dengung.

لَهُمْ وَ

Ini adalah contoh tajwid idzhar syafawi.

وَشَاوِرْ

Ini adalah tajwid mad thabi'i, sebab ada alif difathah.

هُمْ فِ

Ini adalah tajwid idzhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu huruf fa.

فِى الْاَ مْرِ ۚ 

Perhatikanlah kalimat diatas, disini ada 2 hukum tajwid yaitu alif lam qomariyah dan idzhar syafawi.

فَاِ ذَا

Ini adalah tajwid mad thabi'i.

عَزَمْتَ

Nama tajwid diatas adalah idzhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu huruf ta.

فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ 

Pada kalimat diatas ada 1 hukum tajwid, yaitu tafkhim, alasannya sebab ada lafadz Allah didahului oleh fathah.

اِنَّ

Ini adalah tajwid ghunnah, sebab ada huruf nun ditasydid. Ketika diaca, huruf Nunnya harus didengungkan.

نَّ اللّٰهَ

Ini adalah tajwid tafkhim/tebal.

يُحِبُّ الْمُ

Ini adalah alif lam qomariyah.

مُتَوَكِّلِيْنَ

Ini adalah tajwid mad 'aridl lissukun, alasannya sebab ada mad thabi'i bertemu huruf hidup kemudian bacaannya waqaf.

Panjang mad 'aridl lissukun antara 2-3 harakat.

Demikianlah penjelasan hukum tajwid surat Ali Imran ayat 159, semoga bermanfaat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA