Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Pada mobil-mobil keluaran terbaru, ada banyak macam-macam sensor pada mobil dan fungsinya yang berbeda-beda. Karena banyak sekali komponen elektronik yang disematkan untuk mendukung kinerja mesin, perpaduan ini menghasilkan mobil yang tidak hanya memudahkan kebutuhan manusia, tetapi juga ramah lingkungan. Komponen elektronik pada mobil yang paling menonjol adalah sensor. Terdapat puluhan sensor pada mesin dan juga berbagai bagian mobil lainnya. Sensor ini akan membantu dalam menjaga kinerja kendaraan. 

Apa Saja Macam-macam Sensor pada Mobil dan Fungsinya?

Berikut ini, ada 20 macam sensor pada mobil berserta fungsinya yang perlu AutoFamily ketahui, yaitu:

1. IAT (Intake Air Temperature) sensor 

Salah satu jenis sensor pada mobil adalah IAT (Intake Air Temperature), yakni untuk mengatur suhu udara yang masuk ke intake manifold. Sensor IAT biasanya diletakkan dekat dengan filter udara.

2. MAF (Mass Air Flow Pressure) sensor

MAF (Mass Air Flow) sensor bertugas menghitung massa udara yang masuk ke intake manifold melalui aliran udara yang masuk. Sensor pada mobil ini kadang juga disebut dengan nama Air Flow Meter. 

BELI TOYOTA FORTUNER HANYA DI AUTO2000 DAN NIKMATI PROMONYA

3. TPS (Throttle Position Sensor) 

TPS (Throttle Position Sensor) berfungsi untuk mengukur sudut bukaan katup gas. Sensor ini umum ditemukan pada mobil yang mengusung teknologi Electronic Fuel Injection. Data dari TPS kemudian akan digunakan untuk menentukan seberapa banyak bahan bakar yang harus disuntikkan ke dalam mesin. 

4. MAP (Manifold Air Pressure) sensor

MAP (Manifold Air Pressure) sensor memiliki fungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam intake manifold (menjaga kevakuman di dalam intake manifold). Sensor ini menggantikan vacuum advancer pada sistem pembakaran konvensional yang masih menggunakan karburator. Biasanya pada karburator bisa terjadi masalah seperti karburator banjir, untuk itu AutoFamily diharapkan sering memperhatikan kondisi karburator mobil Anda. 

5. CKPs (Crankshaft Position sensor) 

Crankshaft Position sensor adalah sensor yang bertugas untuk mengetahui seberapa cepat laju mesin (rpm). Biasanya, Crankshaft Position Sensor diletakkan dekat dengan blok mesin. Sensor ini dapat mengetahui kecepatan mesin dengan mengandalkan perpotongan ggm (gaya gerak magnet) pada rotor mesin.

Baca Juga: Fungsi Poros Engkol Crankshaft Mobil

6. CMPs (Camshaft Position sensor) 

Macam-macam sensor pada mobil juga mencakup CMPs atau Camshaft Position sensor. Fungsinya cenderung serupa dengan CKPs. Bedanya, CKPs terletak pada blok mesin, sedangkan CMPs terletak pada head cylinder. Fungsinya adalah untuk mengetahui posisi "top" silinder. Apa itu posisi “top”? Top adalah posisi saat piston berada pada akhir kompresi. Data dari CMPs akan digunakan untuk mengatur timing dasar dari sistem pengapian mesin.

7. Air fuel ratio sensor

Air fuel ratio sensor atau A/F sensor adalah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi campuran udara dan bahan bakar di dalam tangki bahan bakar. Sensor ini akan mencari tahu apakah komposisi campuran tersebut sudah sesuai ukuran pada saat mesin dalam posisi idle.

8. Oil pressure sensor

Oil pressure sensor bertugas mendeteksi tekanan oli di dalam mesin. Sensor ini akan aktif di saat mesin mobil dalam kondisi hidup. Pada saat tekanan oli menurun, sensor akan mengirim sinyal peringatan melalui indikator oli yang dapat dilihat oleh pengemudi. Namun, jika tekanan benar-benar lemah, biasanya mesin akan langsung mati.

Baca juga: 7Tanda Mobil Toyota Anda Perlu Spooring dan Balancing

9. Knock sensor

Fungsi knock sensor adalah untuk mendeteksi adanya engine knocking atau detonasi. Knocking dapat terjadi jika proses pembakaran pada mesin tidak tepat waktu. Kondisi ini dapat dikenali dari suara ketukan logam pada dinding silinder mesin. Knock sensor bekerja dengan menghasilkan tegangan saat mendeteksi adanya getaran. 

10. Fuel level sensor

Macam-macam sensor pada mobil juga tidak terlepas dari fuel level sensor. Letaknya dekat dengan tangki bahan bakar. Fuel level sensor bertugas mengukur jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki. Data dari fuel level sensor kemudian diteruskan ke pengemudi melalui MID (Multi Information Display) dalam wujud fuel bar (indikator bensin). 

11. Fuel tank pressure sensor

Selanjutnya ada fuel tank pressure sensor, yang letaknya juga berada di tangki bahan bakar. Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur seberapa besar tekanan bahan bakar di dalam tangki. Tekanan pada tangki muncul akibat adanya uap bahan bakar dan turbulensi mesin. Uap tersebut kemudian akan diteruskan ke komponen charcoal canister.

Baca juga: Perlukah Pasang Dashboard Camera di Mobil?

12. Fuel rail pressure sensor

Fuel rail pressure sensor adalah sensor yang memiliki tugas untuk mendeteksi tekanan bahan bakar pada fuel rail (umumnya ada di mesin diesel). Fungsi utamanya adalah menentukan agar pompa tidak memberikan tekanan yang terlalu tinggi pada fuel rail. Ini karena tekanan yang kelewat tinggi dapat menyebabkan terjadinya pembakaran tidak sempurna pada mesin mobil.

13. Fuel temperature sensor

Masih berhubungan dengan sistem pembakaran mesin, ada fuel temperature sensor. Sensor ini berfungsi untuk mengukur suhu bahan bakar yang lewat melalui fuel line. Data ini diperlukan karena suhu bahan bakar sangat memengaruhi kinerja mesin.

14. Fuel line pressure sensor

Fuel line pressure sensor juga menjadi salah satu macam-macam sensor mobil dan fungsinya. Sensor satu ini merupakan komponen dengan fungsi mengukur tekanan bahan bakar. Tujuannya adalah agar tekanan dalam sistem bahan bakar tetap stabil sehingga fuel pump bisa bekerja dengan optimal.

15. Oxygen sensor

Oxygen sensor memiliki kegunaan untuk menentukan berapa besar emisi yang akan dikeluarkan mesin. Caranya adalah dengan mengukur kadar oksigen yang terkandung di dalam gas buang. Jika gas buang mengandung oksigen, maka bisa dipastikan proses pembakaran mesin kurang tepat. Dengan begitu, nantinya dapat diatur sistem pengapian yang lebih sesuai.

Baca juga: Penyebab RPM Mobil Tinggi Saat Langsam

16. WTS (Water Temperature Sensor) 

WTS (Water Temperature Sensor), atau yang kadang disebut dengan istilah Engine Coolant Temperature (ECT), adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mengukur suhu air pendingin. Sensor ini juga berfungsi untuk menjaga agar suhu air pendingin tetap sesuai, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Tujuannya adalah agar suhu mesin tetap terjaga. Kebanyakan mesin mobil memiliki dua WTS. Sensor pertama terletak sebelum radiator dan sensor kedua terletak setelah radiator.

17. Refrigerant pressure sensor

Refrigerant adalah liquid untuk menurunkan panas laten di dalam sistem pendinginan. Agar dapat bekerja, refrigerant membutuhkan tekanan. Nah, tekanan ini dihasilkan oleh kompresor AC. Tekanan dari kompresor inilah yang kemudian diukur oleh refrigerant pressure sensor.

18. Brake pedal sensor

Sensor ini terletak pada sistem pengereman mobil. Memiliki fungsi untuk mendeteksi posisi pedal rem, apakah sedang diinjak atau dilepaskan. Pada mobil otomatis, sensor ini juga membantu untuk menentukan starting mesin. Jika sensor mendeteksi pedal rem tidak diinjak, maka mesin tidak akan hidup.

19. Turbo boost sensor

Sensor ini bisa ditemukan pada mobil dengan mesin yang memiliki turbo, khususnya dengan variabel nozzle. Fungsi dari sensor ini adalah untuk mengukur besaran tekanan udara yang dihasilkan turbocharger. Tujuannya adalah supaya tekanan tetap stabil mengingat tekanan yang rendah akan sangat memengaruhi kinerja mesin.

​​​​​​​20. Vehicle speed sensor (VSS)

Berikutnya ada vehicle speed sensor atau VSS. Sensor yang satu ini bertugas untuk mendeteksi kecepatan mobil. Cara kerjanya adalah dengan menghitung putaran roda mobil. Komponen ini biasanya terdiri atas cincin bergerigi dan pick-up.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kunci Mobil Tidak Bisa Diputar dan Penyebabnya

Itulah macam-macam sensor mobil dan fungsinya. Sensor-sensor tersebut harus dirawat agar dapat bekerja dengan optimal. Supaya kinerja sensor pada mobil Toyota kesayangan Anda tetap terjaga, lakukan service secara berkala. Sudah masuk waktu service? Segera kunjungi bengkel Auto2000 terdekat di kota Anda untuk mendapatkan perawatan mobil terbaik. Sekarang sudah bisa melakukan booking service online, pastikan Anda mengetahui cabang Auto2000 terdekat di wilayah Anda!

Dapatkan juga berbagai penawaran menarik untuk mobil baru Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner hingga Toyota Sienta. 

9 Sensor Sistem EFI Beserta Fungsinya - Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan pengontrolan bahan bakar secara elektronik. Pengontrolan secara elektronik membuat jumlah bahan bakar yang diinjeksikan menjadi lebih optimal/tepat dengan disesuaikan pada beberapa kondisi, seperti temperatur air pendingin, temperatur udara masuk, kecepatan mesin, posisi katup throtle dan berbagai kondisi penting lainnya. Hal diatas adalah segala bentuk kondisi variatif yang belum bisa ditangani secara optimal oleh teknologi konvensional.

Ok jadi sistem ini adalah generasi lebih lanjut dan penyempurnaan dari sistem sebelumnya (sistem konvensional) yang menggunakan karburator. Sistem EFI membuat sistem bahan bakar kendaraan di kontrol secara elektronik. Pengontrolan secara elektronik ini menggunakan 3 mekanisme utama yaitu sensor, kontrol dan aktuator. Fungsi sensor pada sistem EFI adalah untuk mendeteksi. Setidaknya lebih dari 10 sensor yang digunakan pada kendaraan baru yang sudah menggunakan sistem EFI. Kemudian sama seperti komputer yang memiliki fitur untuk memproses data, sistem ini juga memiliki kontrol untuk membaca sinyal yang diberikan oleh sensor. Perangkat kontrol dalam sistem EFI yang biasa digunakan adalah ECU (Electronic Control Unit). Kemudian hasil pengkalkulasian di ECU akan memberikan output berupa sinyal tegangan yang akan dikirimkan ke aktuator. Bagian aktuator inilah yang akan menjadi eksekutor.

Pengontrolan secara elektronik memberikan kelebihan pada kendaraan, baik dari segi pencampuran udara dan bahan bakar yang lebih homogen, maupun emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan sensor membuat segala kondisi dan variabel yang berpengaruh pada kendaraan bisa terdeteksi. Sehingga efisiensi bisa didapatkan pada berbagai kondisi pengoprasian.

kendaraan yang telah menerapkan teknologi EFI menggunakan perangkat tertentu untuk mengabutkan bahan bakar. Hal ini membuat tingkat homogenitas campuran udara dan bahan bakar menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan membuat pembakran lebih sempurna. Pembakaran sempurna tentunya akan berpengaruh kepada performa kendaraan.

Diatas sudah dijelaskan bahwa berbagai kondisi dapat dideteksi oleh sensor. Lalu apa saja yang dapat dideteksi oleh sensor pada sistem EFI? Ok berikut sensor sensor pada sistem EFI beserta fungsi pendeteksiannya.

1. Sensor CKP (Crankshaft Position Sensor)

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi: Mendeteksi putaran crankshaft (Engine rpm) dan timing pengapian

Sensor CKP merupakan salah satu sensor utama pada kendaraan yang sudah menggunakan sistem EFI. Sensor ini merupakan tipe sensor putaran. CKP mendeteksi kecepatan putaran dan top piston supaya koil dan injektor yang berada di dalam sistem dapat melakukan fungsinya dengan timing yang tepat. Jika putaran tinggi tentunya kendaraan membutuhkan pembukaan injektor yang lebih cepat juga menyesuaikan dengan putaran mesin.

2. Sensor CMP (Camshaft Position Sensor)

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi: Mendeteksi putaran camshaft, dari pendeteksian putaran camshaft ini CMP akan mengetahui dengan tepat posisi langkah piston saat di TMA (Titik Mati Atas) atau langkah isap dimana pada saat ini terjadi penginjeksian.

Selain CKP, sensor CMP juga merupakan salah satu sensor utama. Dimana jika terjadi kendala pada sensor ini mungkin akan berakibat mobil sulit hidup, ataupun injektor yang tidak bekerja sehingga mobil tidak bisa hidup sama sekali. Sensor CMP bekerja berdasarkan induksi elektromagnet.

3. Sensor TPS (Throttle Position Sensor)

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi: Mendeteksi sudut bukaan katup throttle

Sensor ini terdapat pada throttle body dan terhubung dengan throtle valve (katup gas). Karenanya apabila terjadi perubahan sudut pada throtle valve maka TPS akan medeteksinya dan mengirimkan sinyal listrik ke ECU untuk melakukan kalkulasi. Hasil dari kalkulasi ini akan dikirimkan ke injektor dalam bentuk sinyal listrik sehingga terjadi penginjeksian bahan bakar. Sensor ini juga berfungsi untuk mengontrol bahan bakar agar terhenti ketika kendaraan melakukan deselerasi. Bukaan katup throtle yang besar akan membuat injektor membuka dalam waktu yang lebih lama (bahan bakar yang diinjeksikan lebih banyak).

4. Sensor ECT (Engine Collant Temperatur) / WTS (Water Temperatur Sensor)

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi: Mendeteksi suhu air pendingin

Sensor ini biasa ditempatkan di block mesin ataupun rumah thermostat bagian bawah. ECT akan mendeteksi perubahan suhu pada cairan pendingin kendaraan. Sensor ECT menggunakan pendeteksi panas tipe NTC (Negatif Temperature Coefisien). Metoda pendeteksiannya yaitu ketika suhu air pendingin naik maka tahanan atau resistansi pada sensor ini akan turun. Begitu juga sebaliknya, Ketika suhu air pendingin turun maka tahanan nya akan naik. Sensor ECT jugalah yang bertanggung jawab untuk mengaktifkan kipas radiator ketika kondisi mesin sudah mencapai temperatur kerja.

5. IATS (Intake Air Temperatur Sensor)

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi: Mendeteksi suhu udara yang masuk ke intake manifold

Intake Air Temperatur Sensor ini terdapat di intake manifold. IAT akan mendeteksi suhu udara agar ECU bisa menentukan kadar bensin yang harus diinjeksikan. Udara dingin memiliki konsentrasi O2 yang lebih padat, karena pada kondisi ini kendaraan membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak. IAT mengkonversi suhu yang dideteksi menjadi sinyal listrik yang kemudian dikirim ke ECU. Hal ini membuat jumlah bahan bakar yang diinjeksikan pada kendaraan dengan kontrol elektronik pada sistem bahan bakarnya selalu dalam tingkat yang optimal.

6. Oksigen Sensor

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi: Mendeteksi kadar oksigen didalam gas buang

Oksigen sensor merupakan jenis sensor koreksi, dimana sensor ini ditempatkan pada bagian exhaust kendaraan. Kendaraan kita menggunakan internal combustion engine sebagai penggerak dan tentunya inti dari jenis ini adalah tenaga yang dihasilkan diperoleh melalui proses pembakaran. Kita tahu semua jenis pembakaran akan menghasilkan gas sisa pembakaran. 

Gas sisa pembakaran inilah yang akan keluar melewati exhaust. Konsentrasi gas buang akan dideteksi oleh oksigen sensor untuk kemudian oksigen sensor akan memberikan sinyal ke ECU sehingga ECU dapat mengatur perbandingan campuran udara dan bahan bakar ke tingkat paling optimal. Tentunya dengan ditempatkannya oksigen sensor kita bisa tahu bahwa kendaraan bekerja dengan AFR yang ideal atau tidak dengan melihat nilai konsentrasi oksigen di dalam gas buang.

7. MAP sensor (Manipold Absolute Pressure)

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

1. Mengukur besarnya tekanan udara di intake manifold

2. Mendeteksi kondisi kevakuman di intake manifold

3. Mengirimkan data tekanan udara di intake manifold ke ECU

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke dalam silinder

Sensor ini terdapat pada EFI tipe L. Sensor AFM biasa di tempatkan antara filter udara dan juga throtle. Sensor AFM memiliki 2 metoda pendeteksian yaitu pendeteksian langsung dan tidak langsung.

Pada tipe deteksi langsung ini, untuk melakukan pendeteksiannya  menggunakan beberapa cara yaitu sensor air flow dengan menggunakan vane, sensor air flow meter tipe karman vortek dan sensor air flow meter dengan pendeteksian berat yaitu dengan hot wire type dan dengan hot file type. Sedangkan untuk pendeteksian secara tidak langsung yaitu sensor air flow meter dengan menggunakan tipe speed density dan sensror air flow meter tipe throttle speed.

9. Knock Sensor

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Fungsi knock sensor adalah untuk mendeteksi terjadinya knocking

Knock sensor mengandalkan komponen yang bernama piezo elektrik untuk mendeteksi getaran atau knocking pada mesin. Bagaimana ketukan ini bisa terjadi? Ini erat hubungannya dengan kesempurnaan pembakaran. Idealnya pada motor pembakaran dalam, pembakaran akan terjadi setelah bahan bakar dikompresikan dan beberapa derajat sebelum TMA busi akan memercikan bunga api. Namun pada kondisi tertentu bisa karena adanya modifikasi atupun penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai pembakaran ini tidak teopat pada waktunya (terjadi pre ignition). Pre ignition inilah yang akan membuat suara ketukan/detonasi. Menggetarkan dinding silinder dan bahkan suara ketukannya bisa kita dengar.


Page 2

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5

Tuliskan fungsi dari sensor sensor yang ada pada sistem EFI minimal 5