Tuliskan contoh sikap setia seorang remaja kristen di sekolah

IDENTITAS ORANG PERCAYA

Bacaan Kitab Suci : 1 Tawarikh 25:8; Yesaya 8:16; 50:4; 54:13; Matius 9:14; 10:1, 42; 11:1; Markus 2:18; Lukas 5:33; 6:17; Yohanes 6:66; 9:28; Kisah Para Rasul 11:26; Efesus 1:3-5; 1 Petrus 2:9-10

MATERI

A. Murid Kristus

Kata murid menujuk pada seorang pelajar, orang yang mau belajar, menerima ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas diri. Dalam Alkitab, murid adalah seorang pengikut. Dalam bahasa Latin disebut discipulus, dalam bahasa Ibrani menggunakan kata limmud dan dalam bahasa Yunani dengan kata mathehes. Murid menerima pengajaran dan mendapatkan pelatihan dari orang lain bahkan mengikuti gaya guru atau orang yang mengajarinya.

Ketika Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya , memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat. 16:24), dan ... dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu ... (Mat. 28:20), Tuhan Yesus menegaskan bahwa tidak mudah menjadi seorang murid Kristus. Kualitas hidup seorang murid menurut Matius 16:24 adalah:

Kualitas ini tidak mengandung pengertian negatif bahwa seorang murid harus menghilangkan eksistensi dan makna diri dalam hidupnya. Menyangkal diri terkandung dalam kalimat, ... tetapi bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mu yang jadi (Luk. 22:42). Artinya menempatkan Kristus sebagai pusat kehidupan di mana seluruh keinginan manusiawi seorang murid ditakhlukan di bawah kehendak gurunya.

2. Memikul salib

Salib di pundak Yesus bukan hanya hukuman Romawi yang paling berat dan hina, tetapi pelimpahan kehinaan akibat dosa kita kepada Guru Agung yang tanpa dosa. Yesus memikul salib menunjukkan ketaatan-Nya kepada Allah. Dia mati untuk menyelamatkan kehidupan manusia.

3. Mengikut Kristus

Artinya, setia mengikuti dan menaati semua firman-Nya. Kepada seorang ahli Taurat yang hendak mengikuti-Nya , Yesus menjawab, serigala mempunyai liang dan burung memiliki sarang, tetapi Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Mat.18:19-20). Yesus tahu dalam sistem agama Yahudi, orang Farisi sulit meninggalkan segala reputasi dan otoritasnya. Seorang murid memberi dirinya dipimpin dan dibentuk sesuai kemauan gurunya.

B. Bangsa yang Terpilih

Orang percaya dipilih Allah untuk menjadi bangsa pilihan-Nya. Bangsa yang terpilih mengandung silsilah kekerabatan, dan dapat berarti hubungan yang diarahkan baik kepada Allah maupun sesama manusia, sebagaimana diwujudkan dalam kelahiran baru (Ef. 1:4; Yes. 43:10, 20-21; 44:1-2). Dalam PL, bangsa Israel dikatakan umat pilihan, dan di PB, orang-orang percaya dipanggil sebagai orang pilihan. Bangsa yang kudus mengandung arti panggilan yang mencerminkan keadaan Allah, yang telah memangilnya (1 Ptr. 1:16; Ul. 28:9). Pemilihan ini didasarkan pada:

  1. Kasih karunia
  2. Kedaulatan Allah
  3. Sifat kekekalan Allah
  4. Pemilihan Allah ini dilakukan di dala dan melalui Yesus Kristus

Orang Kristen dipilih supaya menjadi anak yang taat kepada Allah. Ia dipilih bukan untuk melakukan kehendaknya, tetapi untuk melakukan kehendak Allah.orang percaya harus berperilaku baik. Dalam kehidupan bersama dengan orang lain, identitas ini mendorong orang percaya untuk menjaga kekudusan hidup (Kol. 3:12-17) dan mencerminkan Kristus dalam semua kehidupannya.

C. Umat Kepunyaan Allah

Dalam kehidupan bersama dengan orang lain, identitas sebagai milik kepunyaan Allah mengandung tanggung jawab untuk menunjukkan prioritas hidup. Dalam hal kegunaan waktu bersama, bekerja bersama, berolahraga bersama, dan kegiatan kemasyarakatan lainnya, orang percaya harus menggambarkan dirinya adalah milik Allah. Dengan demikian, tidak ada satupun manusia mersa berhak mengatur atau mengeksploitasi kamu dengan cara apa pun.

D. Bangsa yang Kudus

Identitas orang percaya sebagai orang yang kudus berhubungan denga perubahan moral dan spiritual orang percaya yang sudah dibenarkan, mengalami kelahiran kembali (=pertobatan) dan dikarunia hidup yang baru oleh Tuhan. Bangsa yang dikuduskan Tuhan bearti telah dikhususkan bagi Allah untuk melaksanakan tugas khusus memberitakan kerajaan Allah.

Hidup bersama dengan orang lain baik dalam pekerjaan, berkomunitas atau berahabat maupun dan kehidupan bermasyarakat di sekitar rumah kita. Orang percaya harus menyatakan identitasnya dengan gaya hidup yang menjaga kekudusan. Dalam berbicara kita menggunakan kata-kata yang benar dan pantas, bersikap sopan, berperilaku yang berkenan kepada Allah serta bertindak benar.

E. Imamat yang Rajani

Dalam PL, orang tidak bisa mendekati Allah secara langsung. Ia harus melalui perantara, yaitu seorang imam. Imam memiliki tugas menghubungkan, Allah dan manusia. Namun lewat kemenangan Kristus di kayu salib, pola ini berubah. Artinya, semua orang percaya boleh langsung menghadap Allah melalui Kristus. Semua orang percaya berkewajiban untuk hidup kudus. Semua orang percaya harus mempersembahakan persembahan rohani kepada Allah, saling mendoakan, memberitakan firman Tuhan, dapat memimpin baptisan dan perjamuan kudus (Mat. 28:19; Luk. 22:19).

Imamat yang rajani tidak berbicara tentang imam dan raja. Imam adalah fungsi dan tugas setiap anak Allah. Itulah mengapa imam bukan merupakan jabatan yang diberikan untuk memperlengkapi pergerakan orang kudus. Imamat yang rajani dalam bahasa aslinya adalah royal priesthood.

Sebagai imam, kita dilayakan datang menghampiri takhta kasih karunia Allah. Selain itu, kita juga memiliki tanggung jawab untuk melayani Allah.

Orang percaya adalah iamam dan raja yang melayani. Seorang imam memiliki akses langsung kepada Tuhan, seorang saksi Yesus yang mengantar orang agar mengenal Yesus. Seorang raja memiliki kuasa dan otoritas atas dosa, penyakit dan kuasa kegelapan. Setiap orang percaya dipanggil untuk melayani! (1 Ptr. 2:9). Imamat Rajani adalah prisip kasih yang berfungsi. Srtiap kita memiliki sesuatu yang diperlukan oleh orang lain. Yang Tuhan berikan kepada kita tidak untuk kita pribadi, tetapi untuk dibagikan kepada orang lain. Kalau kita tidak mau melayani atau berfungsi, hal ini menandakan kasih Kristus belum berakar dala kita dan kita masih diliputi kesombongan, ketakutan, dan keterikatan. Kasih yang sejati akan mengalahkan segala ketakutan (1 Yoh. 4:18) dan urapan Roh Kudus akan memberi keberanian (Kis. 4:31; 2 Tim. 1:7)

KEGIATAN ELABORASI

1. Penelusuran tokoh

a. Telusurilah latar belakang kehidupan 12 murid Kristus. Baca juga Matius 4:18-22.

b. Keinginan daging apakah dalam dirimu yang harus disangkal untuk menjadi murid Kristus?

Lakukanlah segera!

2. Evaluasi Keluarga

  1. Setiap merek pakaian atau suatu barang menunjukkan siapa pemiliknya. Dalam dirimu terdapat ciri khusus yang sama dengan salah satu orang tuamu. Tuliskan apa saja dalam dirimu yang mirip dengan orang tuamu!
  2. Jika kamu adalah salah satu dari orang percaya, tuliskan lalu tunjukkan apa saja yang mencirikan dirimu sebagai milik kepunyaan Allah!

SOAL LATIHAN

  1. Tuliskan tiga kualitas hidup seorang murid Kristus!
  2. Jelaskan kualitas hidup yang menyangkal diri!
  3. Menurutmu, apakah tugasmu sebagai orang percaya?
  4. Apakah tugas yang kau sebutkan itu dapat dilaksanakan dengan baik? Jelaskan!
  5. Jelaskan pola hidup yang mencerminkan kekudusan!
  6. Bagaimana caramu membawa orang pada pola pikir atau perilaku kudus?

Jawaban dikirim ke email

Jangan Lupa sertakan Nama Lengkap dan Kelas.