Tujuh ayat yang diulang-ulang adalah nama lain alquran yang berarti

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bila berbicara tentang "sab'an min al-matsaniy" (tujuh yang berulang-ulang), kebanyakan dari kita akan mengatakan tentang surah Al Fatihah karena tujuh ayatnya dibaca berulang kali dalam sholat. "tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang" tentu saja ini adalah terjemahan bebas, bukan seperti apa yang tersurat atau secara harfiah, lebih tepat diartikan "tujuh yang berulang-ulang". Karena tidak ada kata "ayat" pada bacaan istilah tersebut.

Wajar saja, karena istilah ini adalah istilah yang digunakan dalam Al-Quran, sehingga terasa asing dikalangan ummat Islam yang belum pernah mempelajari ilmu Hermeneutika atau ilmu tafsir. Menurut Ahmad Rafiq, S. Ag., M. Ag., Ph.D (Dosen Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) menjelaskan bahwa hermeneutika adalah metode dalam membaca dan memahami teks dan makna secara umum. Aktifitas tersebut sebenarnya telah dikenal sejak berkembangnya berbagai bidang keilmuan Islam tradisional, terutama dalam tradisi tafsir Al-Qur'an.

Sebuah penafsiran dan usaha pemahaman terhadap Al-Quran jika memakai metode hermeneutika, selalu terdapat 3 faktor yang senantiasa dipertimbangkan yakni: teks, pengarang, dan pembaca. Ketiga komponen itu memiliki konteks sendiri-sendiri, sehingga jika memahami teks Al-Quran hanya bertumpu pada satu dimensi tanpa mempertimbangkan dimensi yang lainnya, pemahaman yang diperoleh tidak akan komprehensif".

Ia menambahkan bahwa pesan Allah SWT yang diturunkan pada teks Al-Quran melalui Nabi Muhammad SAW itu tidak hanya kita pahami secara tekstual, juga bisa kita pahami secara kontekstual dan menyeluruh dengan tidak membatasi diri pada teks dan konteks ketika Al-Quran turun. Kontekstualisasi ayat menjadi penting, sebab dengan melihat konteks maka, kita akan bisa mengetahui bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci yang berkembang terus maknanya sesuai dengan perkembangan zaman", paparnya.

Maka acapkali menjadi berdebatan para ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan "sab'an min al-matsaniy" adalah surat Al-Fatihah yang memiliki tujuh ayat. Tetapi sebagian ahli tafsir lainnya mengatakan "tujuh surat-surat panjang" Dalam Al-Quran yakni surat Al-Fatihah (1), Ali Imran (3), An-Nisa (4), Al-Maidah (5), Al-An'am (6), Al-A'raf (7), Al-Anfal (8), dan At-Tawbah (9).

Pembaca budiman maka dari itu kita harus bisa mencerdasi istilah "sab'an min al-matsaniy" yang terus menjadi perdebatan dialektika antara para ulama ahli tafsir dunia. Maka dalam hal ini saya mencoba menggunakan metode Hermeneutika, Apa betul yang dimaksud dengan "sab'an min al-matsaniy" adalah "tujuh yang berulang-ulang" atau "tujuh ayat yang dibaca berulang" adalah surat Al-Fatihah? Dalam memahami makna tersebut dibutuhkan sebuah ketelitian dan kesucian pikir untuk memahami maknanya yang sejati.

Ada dua hal yang dapat membantu kita dalam memahami makna "sab'an min al-matsaniy", yang pertama; didalam surat Al Al-Hijr (15) ayat 1 - 99, di awal surat Allah berbicara tentang beberapa kisah bangsa-bangsa besar dan maju peradaban nya yang telah kedatangan misi risalah Allah yang disampaikan oleh para nabi-rasul Nya. Bangsa-bangsa tersebut adalah bangsa yang menentang dan mendustai para Rasul Nya, maka di ayat selanjutnya bangsa-bangsa besar tersebut diazab dan dibinasakan Nya.

Maka kalau kita mengamati keseluruhan surat Al-Hijr (15), cerita atau kisah bangsa-bangsa besar tersebut dari zaman Nabi Adam hingga datangnya Rasulullah Muhammad SAW, maka jumlah bangsa-bangsa tersebut ada tujuh. Kisah ketujuh bangsa tersebut selalu diceritakan berulang-ulang didalam Al-Quran.

Yang Kedua, penjelasan Allah dalam surat Az-Zumar (39) ayat 23 yang berbunyi:

Allah telah menurunkan perkataan (cerita) yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpin pun.

Ayat diatas menegaskan bahwa "kitab Al-Quran adalah hadits yang terbaik", yakni perkataan atau cerita terbaik yang menjadi pelajaran dan petunjuk bagi yang dikehendaki Nya. Hadits (perkataan; cerita) terbaik tersebut selalu diulang-ulang di dalam Al-Quran. Kalau kita melihat catatan sejarah hadits, Pada zaman Rasulullah memang Hadits belum pernah dituliskan sebab; Rasulullah sendiri pernah melarangnya, kecuali bagi sahabat-sahabat tertentu yang diizinkan beliau sebagai catatan pribadi. 

Tulisan ini merupakan lanjutan dari dua tulisan sebelumnya mengenai nama-nama Al Quran dan nama-nama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Jumlah Nama Surat Al Fatihah

Telah jelas berdasarkan keterangan para Ulama bahwa Al Fatihah memiliki banyak nama yang hal tersebut menunjukkan keagungan surat ini di dalam Islam. Namun para Ulama berbeda pendapat mengenai berapa sebenarnya jumlah nama dari surat Al Fatihah. Al Imam As Suyuthi dalam karyanya Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an menyebutkan bahwa jumlah nama dari Al Fatihah adalah berkisar pada dua puluhan nama. Sedangkan Al Fairuz Abadi dalam kitabnya Basoir Dzawit Tamyiz fi Latoifil Kitabil ‘Aziz berpendapat bahwa al-Fatihah memiliki hampir tiga puluh nama.

Berikut akan dibawakan di antara nama-nama tersebut beserta penjelasan ringkasnya.

Nama-Nama yang Disebutkan Secara Jelas Dalam Nash

1. Al Fatihah/Fatihatul Kitab/Fatihatul Quran

Al Fatihah artinya adalah pembukaan, sehingga Fatihatul Kitab bermakna pembukaan dari kitab dan Fatihatul Quran bermakna pembukaan dari Al Quran. Nama ini diambil dari sebuah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

لاَ صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab.(HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shomit).

Perlu diperhatikan bahwa surat ini dinamakan sebagai pembukaan jika dilihat dari sisi penyusunan Al Quran dalam bentuk tertulis, bukan dari sisi urutan penurunan ayat-ayatnya. Berdasarkan pendapat yang lebih tepat, surat yang pertama turun adalah surat Al Alaq.

2. Ummul Quran dan Ummul Kitab

Ummul Quran maknanya adalah induk atau inti dari Al Quran, sedangkan Ummul Kitab maknanya adalah induk atau inti dari kitab. Dinamakan demikian karena inti dari kandungan Al Quran juga terdapat di dalam Al Fatihah. Nama ini bersumber dari sebuah hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

الْحَمْدُ لِلَّهِ أُمُّ الْقُرْآنِ وَأُمُّ الْكِتَابِ وَالسَّبْعُ الْمَثَانِي

(Surat) alhamdulillah (yaitu Al Fatihah) adalah ummul qur’an, ummul kitab dan as sab’ul matsani.” (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah)

3. As Sab’ul Matsani

Arti dari As Sab’ul Matsani adalah tujuh (ayat) yang diulang-ulang. Nama ini selain disebutkan dalam hadis yang telah disebutkan di atas, juga disebutkan dalam ayat berikut (yang artinya):

“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung” (QS. Al Hijr : 87).

Di antara penjelasan kenapa disebut sebagai tujuh ayat yang diulang-ulang adalah karena surat Al Fatihah dibaca diulang-ulang di setiap rakaat solat.

4. Al Quran Al Azhim

Makna Al Azhim adalah Yang Agung. Nama ini bersumber dari surat Al Hijr yang telah disebutkan di atas.

“Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung” (QS. Al Hijr : 87).

Berdasarkan penjelasan Ibnu Katsir di dalam tafsirnya, yang dimaksud dengan Al Quran Al Azhim dalam ayat tersebut adalah surat Al Fatihah. Penjelasan ini juga diperkuat oleh sebuah hadis dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ

Alhamdulillahirabbil ‘alamin (surat al-Fatihah) adalah as sab’ul matsani dan al-Qur’an yang agung yang dikaruniakan padaku.” (HR. Bukhari dari Abu Sa’id bin al Mu’alla).

5. Ash Sholah

Nama ini diambil dari sebuah hadits Qudsi, dimana Allah berfirman:

“Aku membagi Ash Sholah antara aku dan hambaku menjadi dua bagian. Apabila seorang hamba berkata:

الحمد لله رب العلمين

Allah menjawab : ‘hambaku memujiku’. Dan apabila seorang hamba berkata:

الرحمن الرحيم

Allah menjawab: ‘Hambaku menyanjungku’. Dan apabila seorang hamba berkata:

ملك يوم الدين

Allah menjawab : ‘hambaku mengagungkanku’. Dan apabila seorang hamba berkata:

ﺇياك نعبد و ﺇياك نستعين

Allah berkata: ’ini adalah dua bagian antara aku dan hambaku. Dan untuk hambaku apa yang dia inginkan’” (HR. Muslim (390) dari Abu Hurairoh)

Yang dimaksud dengan Ash Sholah dalam hadis tersebut adalah Al Fatihah.

6. Ar Ruqyah

Dinamakan dengan Ar Ruqyah karena dikisahkan dalam sebuah hadis sahih bahwa para sahabat pernah diminta untuk meruqyah seseorang yang tersengat kalajengking. Para sahabat kemudian membacakan surat Al Fatihah kepada orang tadi dan dengan serta merta diberi kesembuhan oleh Allah. Ketika para sahabat menceritakan kisah tersebut kepada Nabi shallallaahu’alaihi was sallam, beliau pun bersabda: “Tahukah engkau bahwa (Al Fatihah) itu adalah Ruqyah?” (HR. Bukhori (2276) dan Muslim (2201) dari Abu Sa’id Al Khudri).

7. Asy Syifa

Nama Asy Syifa bermakna penawar. Nama ini diambil dari sebuah hadis yang diriwayatkan di dalam sunan Ad Darimi dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri secara marfu’, dikatakan:

فاتحة الكتاب شفاء من كل سم

Al Fatihah sebagai syifa (penawar) dari segala racun” (HR. At Tirmidzi no.2878 dan Al Hakim dalam Al Mustadrok 2/259).

Nama lainnya yang Disebutkan oleh Para Ulama

1. Asasul Quran

Asasul Quran bermakna asas atau pondasi dari Al Quran. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh As Sya’bi dari sahabat Ibnu Abbas rodhiallohu ‘anhuma bahwasanya Al Fatihah adalah Asasul Quran.

2. Al Waqiyah

Nama ini disebutkan oleh Imam Sufyan bin ‘Uyainah sebagaimana yang disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir di dalam tafsirnya. Al Waqiyah bermakna pelindung.

3. Al Kafiyah

Al Kafiyah bermakna sesuatu yang mencukupi. Nama ini disebutkan oleh sebagian ulama berasal dari sebuah hadis mursal:

أمُّ القُرْآنِ عِوَضٌ مِن غَيْرِها وليسَ غَيْرُها منها عِوضاً

“Ummul Quran lah yang menjadi pengganti dari yang selainnya, sedangkan yang lainnya tidak dapat menggantikannya” (HR. Ahmad 2/284, Muslim 780).

4. Nama-nama lainnya

Selain itu terdapat beberapa nama lainnya yang disebutkan oleh Fairuz Abadi dalam karyanya Basha’ir Dzawit Tamyiz fi Lathaifil Kitabil ‘Aziz tanpa beliau menyebutkan dalil yang melandasinya, diantaranya: Al Hamdu (Pujian), Asy Syafiah, Al Wafiyah (Yang Mencukupi), Surotuts Tsana’ (Surat Sanjungan).

Al Imam As Suyuthi dalam karyanya Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an juga menyebutkan nama lainnya tanpa menyebutkan nash yang jelas, diantaranya: Al Kunz (Perbendaharaan), An Nur (Cahaya), Surotus Syukr (Surat Sukur).

***

Penulis: Muhammad Rezki Hr.

Artikel Muslimah.Or.Id

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khairan

🔍 Cara Menghilangkan Malas Menurut Islam, Hadits Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Baik Akhlaknya, Bentuk Bidadari Surga, Keadaan Di Alam Kubur, Ayat Alquran Tentang Hati Yang Gelisah, Hadits Silaturahmi, Biografi Ummu Salamah, Menyusui Saat Hamil Muda, Cara Agar Istri Nurut Pada Suami, Larangan Ketika Haid