Top 20 toko keliling Morotai Jaya Pulau Morotai Maluku Utara 2022

Resort yang bersih dan nyaman kemudian pelayanan yg sangat baik.sangat cocok untuk menjadi referensi keluarga,teman dan bisnis untuk berwisata karena fasilitas lengkap

Mantaab.. pengalaman pertama yg mengesankan..
Semoga bisa balik ke D'Aloha Resort lg 😁👍

Tempatnya sangat nyaman, bersih, rapih dengan suasana alam yang sangat memanjakan tamu yang nginap disini. Sangat berkesan dan pengen kembali lagi untuk menikmati suasana yang asri.

Bersih, nyaman, makanannya pas selera setiap pengunjung. Pemandangan juga sangat indah.

Receptionist dan para pegawai ny bagus dan sigap. Makanan ny enak. Fasilitas dll standar. Cm utk daerah timur gini termasuk bagus

Lumayan bagus tapi kebersihannya tolong lebih diperhatikan dan kalau bisa disetiap mau masuk kamar disediakan air pancuran buat cuci kaki biar kotoran pasirnya bisa bersih sebelum masuk kamar

Baru pertama kali kesini and bagus tempatnya, makanannya juga enak.

Tempat yang damai di pinggir pantai, pelayan baik dan kamar cukup bersih

Pitu Airport adalah airport di kabupaten kepulauan morotai. Letaknya tidak jauh dari pusat kota, dengan perjalanan kendaraan oto sekitar 10-15 menit. Bandara masih cukup baru tapi masih dalam proses pembangunan.

tampilan terminal bandara setelah perluasan dan renovasi akhir tahun 2020

Fisik bangunan masih dlam tahap penambahan, pegawai bandara lumayan rame

Sudah makin baik dan bersih serta pelayanan yang baik ... mantap

Bandara peninggalan Perang Dunia ke 2 dan pernah diduduki Jepang maupun Amerika, bandara ini milik TNI AU dan bernama Lanud Leo Wattimena. Sebelumnya bandara ini bernama bandara Pitu karena memiliki 7 buah runway untuk pesawat tempur dan memiliki fungsi scramble tempur/emergency sehingga sekali berangkat bisa 1 skuadron. Saat ini yang bisa digunakan hanya 2 runway saja. Untuk Apron cukup bagus dan nyaman, jarak tempuh dari pusat kota Daruba sekitar 10 menit. Penerbangan saat ini melayani rute Morotai - Ternate dengan jadwal satu kali setiap hari dan penerbangan menggunakan menggunakan ATR -72.

Pelayanan Airport Baik.Semoga Kedepan Pembangunan dan sarananya ditingkatkan

Bandara ini merupakan bandara kelas 3. Menurut sejarah, tempat ini pernah dijadikan pangkalan militer tentara sekutu yang pada saat itu pangkalan ini memiliki 7 buah runway. Sekarang sedang berbenah dengan memfungsikan 1 buah runway., dan sedang membangun gedung terminal penumpang baru.

Bandara ini bekas Perang Dunia II, dulu ada 7 Runway, 7 landasan berjajar, dulu pernah jadi pangkalan perang Amerika dan Jepang. Butuh sentuhan untuk menjadi kelas dunia. Aslinya bandara ini bernama Leo Wattimena. Wing Air sudah terbang rutin dari Ternate, hanya sekitar 35 menit saja, tidak terlalu lama. Seperti Semarang Karimunjawa

Pelayanan masyarakat yg baik, lokasi strategis,luas dan bersih.

Perkemahan Bhakti Saka Bhayangkara Polres P. Morotai

Harus nya di tulis nomor telfon yang aktif biar bisa Masyarakat sekitar dapat menelfon bila diperlukan

bagi2 masker bersama polres pulau morotai

Cepat dan tanggap dalam Pelayanan

Mantap

Menyenangkan

Polres Pulau Morotai

Menunggu pengembangan kedepannya, mudah2n dengan semakin berkembangnya SKPT ini memberi dampak Positif buat Daerah maupun masyarakat sekitar.

Berhubung kemarin pas kesini, laut masih berombak. Jadi, belum bisa beli2 dan makan2 ikan deh 😂

PPI Daeo Majiko merupkan kawasan yang berada dalam program SKPT Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. SKPT Morotai merupakan salah satu lokasi dari 13 SKPT di Indonesia yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No 42/PERMEN-KP/2017. Secara geografis, Pulau Morotai berada di bibir Pasifik dan berbatasan langsung dengan Negara Republik Palau dan Philipina. Perairan Pulau Morotai juga dikenal sebagai wilayah migrasi beberapa jenis ikan tuna dan ikan berekonomis penting lainnya. Pendekatan sumber daya dan geostrategis wilayah pulau Morotai menjadi dasar penetapan Kabupaten Pulau Morotai sebagai salah satu SKPT.

Lokus area pengembangan SKPT di Kabupaten Pulau Morotai berada di Desa Daeo Majiko, Kecamatan Morotai Selatan. Pada tahun 2014 jumlah nelayan di Daeo Majiko sebanyak 435 orang, dengan armada penangkapan ikan pada tahun 2013 sebanyak 256 unit dengan ukuran kapal \u003c 10 GT. Pada tahun 2013 tercatat data produksi di Daeo Majiko sebesar 6.035 ton per tahun. Saat ini fasilitas pendukung industri perikanan yang ada di Desa Daeo Majiko yaitu cold storage dan pabrik es dengan skala kecil yang sudah beroperasi sebagai pendukung kegiatan perikanan di Desa Daeo Majiko sebagai pendukung pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) beserta sarana dan prasarana pendukungnya.

Sebelum SKPT terbangun, fasilitas pendukung industri perikanan yang berada di Desa Daeo Majiko adalah cold storage dan pabrik es dengan skala kecil yang sudah beroperasi sebagai pendukung kegiatan perikanan. Saat ini, setelah SKPT ada di Kabupaten Pulau Morotai, telah dibangun fasilitas lainnya seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum dan Nelayan (SPBUN), mesin ice flake, kios nelayan, bak air baku, masjid, bengkel, jalan kawasan, workshop, tambat labuh, talut, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Di kawasan SKPT Morotai telah dilakukan penambahan kapasitas listrik menjadi 581 kVA dari PLN. Pasokan listrik untuk Kabupaten Pulau Morotai telah tersedia sebesar 10 MW dari kebutuhan sebesar 8 MW sehingga masih surplus sekitar 2 MW yang dapat mendukung pengembangan SKPT Morotai.

Kabupaten Pulau Morotai terletak di sebelah Utara Pulau Halmahera dan termasuk ke dalam bagian Provinsi Maluku Utara. Kabupaten Pulau Morotai merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Halmahera Utara dan salah satu kabupaten perbatasan yang berada di Provinsi Maluku Utara yang berbatasan dengan Samudera Pasifik bagian Barat. Wilayah ini merupakan wilayah yang cukup strategis di wilayah Timur Indonesia, antara lain karena:

1. Dari sisi ekonomi, wilayah perairannya merupakan perlintasan pelayaran internasional (ALKI III) dari kawasan Pasifik.
2. Dari sisi geopolitik, bahwa kawasan ini berada di perbatasan Indonesia dengan kawasan Pasifik, sehingga mempunyai nilai politis, karena menjadi “beranda depan” wilayah Indonesia.
3. Dari nilai historis, bahwa Pulau Morotai merupakan salah satu wilayah yang terlibat dalam perang dunia dan masih terlihat sisa-sisa peninggalan sejarahnya.
4. Dari sisi perikanan dan kelautan, bahwa wilayah ini merupakan salah satu pusat penangkapan ikan dikarenakan adanya sumber nutrien yang tinggi dari Samudera Pasifik serta tingginya biodiversitas ekosistem perairan.

Pencanangan sebagai wilayah yang fokus pada sumberdaya laut sudah dimulai sejak pemekaran Kabupaten Pulau Morotai tahun 2008. Hal ini juga terdapat dalam visi dan misi yang telah dituangkan dalam RTRW Kabupaten Pulau Morotai pada tahun 2010.

Agar potensi yang ada di Kabupaten Pulau Morotai dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, maka perlu dilakukan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (PSKPT), yaitu konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan prinsip: integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi tinggi.

Off selama pandemi semoga cepat dibuka kembali

Tempat proses ikan tuna ekspor

Sukses SKPT

Kantor pertama mengapdi

Mantap

Alumni smansa

barangnya murah meriah

HAIKAL
ZAM