Tes yang digunakan mengukur kecepatan lari adalah

X

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 25 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu.

Ada 7 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.

Artikel ini telah dilihat 22.457 kali.

Kecepatan adalah besaran yang menyatakan seberapa cepat objek berpindah. Kecepatan objek adalah jarak total yang ditempuh dalam waktu tertentu. Satuan kecepatan adalah mil per jam (mil/jam atau mph), sentimeter per detik (cm/detik atau cm/s), meter per detik (m/detik atau m/s), atau kilometer per jam (km/jam atau kph). Untuk mengukur kecepatan, Anda harus mengetahui jarak yang ditempuh objek dan waktu tempuh, kemudian menghitung kecepatan dengan membagi jarak dengan waktu.

Tes yang digunakan mengukur kecepatan lari adalah

Tes yang digunakan mengukur kecepatan lari adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (no.400) beradu kecepatan dengan pelari lainnya saat babak semifinal lari 100 meter putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).

KOMPAS.com - Kebugaran jasmani adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Kebugaran jasmani menjadi modal utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Dalam buku Bukar dan Sehat (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.

Setiap orang membutuhkan kebugaran jasmani yang baik agar bisa melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien.

Tingkat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisikya dalam melakukan tugas sehari-hari.

Semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.

Baca juga: Postur Lari yang Baik

Suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmani dan mendapatkan informasi tentang seseorang atau kelompok disebut tes. 

Adapun, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu alat yang digunakan adalah stopwatch. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu dalam tes kebugaran jasmani adalah stopwatch.

TKJI tersebut disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. Berikut adalah uraian cara melakukan tes pengukuran kebugaran jasmani.

1. Lari cepat 50 meter

Tujuan tes ini adalah untuk mengukur lari seseorang. Lari dengan jarak 50 meter diterapkan bagi peserta usia 13-15 tahun. Sementara untuk usia 16-19 tahun jaraknya adalah 60 meter.

Selain kelima pengujian di atas, tes kebugaran jasmani juga dalam dilakukan dengan mengukur komposisi tubuh. Tes komposisi tubuh bisa menggambarkan berbagai komponen penyusun total berat badan Anda, termasuk otot, tulang, dan lemak.

Metode yang umum dilakukan, antara lain body mass index (BMI), bioelectrical impedance analysis (BIA), dan pengukuran lingkar pinggang.

Body mass index (BMI)

Pengujian body mass index (BMI) atau dikenal juga sebagai indeks massa tubuh (IMT) dapat menunjukkan apakah Anda memiliki berat badan yang sehat atau tidak sehat. Pengukuran ini tidak menunjukkan seberapa banyak lemak tubuh yang Anda miliki.

Bioelectrical impedance analysis (BIA)

Tes bioelectrical impedance analysis (BIA) dapat mengukur persentase kadar lemak tubuh dengan mengalirkan aliran listrik ke seluruh tubuh Anda dan menguji ketahanan atau resistensi. Semakin tinggi tingkat resistensi, semakin banyak lemak tubuh yang Anda miliki.

Pengukuran lingkar pinggang

Pengukuran ini dapat dijadikan gambaran terhadap lemak visceral yang ada di sekitar perut. Ukuran lingkar pinggang sehat tidak lebih dari 35 inci (89 centimeter) pada wanita dan 40 inci (102 centimeter) pada pria. Jika ukuran Anda berada di atas itu, maka berisiko tinggi terkena stroke, penyakit jantung, atau diabetes tipe 2.

Tujuan melakukan tes kebugaran jasmani

Setidaknya ada tiga tujuan dan manfaat utama yang bisa Anda dapatkan setelah melakukan tes kebugaran jasmani, seperti dikutip dari laman Healthline.

  • Pertama, Anda dapat melakukan tes ini untuk seleksi pekerjaan tertentu. Lulus tes kebugaran dapat memastikan Anda mampu melakukan pekerjaan tersebut, sekaligus mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi.
  • Kedua, tes kebugaran jasmani memiliki tujuan pribadi, misal untuk menentukan jenis latihan dan rencana penurunan berat badan mana yang sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, Anda bisa membandingkan hasil pengujian terhadap orang lain dengan kelompok usia dan jenis kelamin yang sama.
  • Ketiga, Anda dapat menggunakan hasil pengujian untuk menunjukkan kemungkinan cedera atau risiko kesehatan tertentu. Sehingga Anda dapat mengambil tindakan pencegahan sebelum merasakan gejalanya.

Selain untuk orang dewasa, tes kebugaran jasmani juga umum dilakukan di lingkungan sekolah yang dikenal sebagai Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Melalui tes ini, pengajar dapat melihat seberapa sehat dan bugar siswa, serta kemungkinan risiko kesehatan yang dimilikinya.

Anda harus memahami terlebih dulu berbagai latihan untuk tes kebugaran jasmani jauh-jauh hari. Saat hari H, pastikan kondisi tubuh Anda fit, cukup istirahat, dan lakukan pemanasan terlebih dulu.

Selalu sediakan air minum untuk menghindari tubuh dehidrasi setelah melakukan beberapa latihan. Pastikan Anda selalu didampingi teman atau instruktur agar bisa segera memberikan pertolongan pertama apabila terjadi hal yang tidak Anda inginkan.

Putri Puspita Rabu, 25 Juli 2018 | 12:00 WIB

Tes yang digunakan mengukur kecepatan lari adalah

Jam sukat (Putri Puspita)

Bobo.id – Pernah menggunakan jam sukat? Jam sukat memang lebih sering dikenal dengan stopwatch.

Alat ini disebut jam sukat karena digunakan untuk mengukur waktu (sukat = mengukur). Siapa penemunya?

Beberapa Penemu

Ternyata jam sukat yang biasa kita gunakan sekarang ini dikembangkan oleh beberapa orang.

Seiring berjalannya waktu, jam sukat yang awalnya sederhana menjadi semakin canggih.

BACA JUGA:Mau Jam Tangan Pintar Avengers atau Minnie Mouse? Yuk, Ikuti Kuisnya!

Chronograph

Pembuatan alat penghitung waktu berawal dari tahun 1776. Pertama kali dirancang oleh ilmuwan Prancis bernama Jean-Moyes Pouzai.

Pada saat itu diberi nama 'Chronograph'. Jangan bayangkan bentuknya sudah seperti jam sukat yang sekarang. Alat ini masih sangat sederhana, tetapi menjadi awal mula pemikiran perlunya alat penghitung waktu.

Di Inggris, muncul lagi ilmuwan lain bernama George Graham yang berhasil membuat alat dengan pengaturan mulai dan berhenti serta dapat menunjukkan perhitungan waktu yang tepat. Namun, sayangnya alat ini belum dipatenkan.  


Page 2


Page 3

Tes yang digunakan mengukur kecepatan lari adalah

Putri Puspita

Jam sukat

Bobo.id – Pernah menggunakan jam sukat? Jam sukat memang lebih sering dikenal dengan stopwatch.

Alat ini disebut jam sukat karena digunakan untuk mengukur waktu (sukat = mengukur). Siapa penemunya?

Beberapa Penemu

Ternyata jam sukat yang biasa kita gunakan sekarang ini dikembangkan oleh beberapa orang.

Seiring berjalannya waktu, jam sukat yang awalnya sederhana menjadi semakin canggih.

BACA JUGA:Mau Jam Tangan Pintar Avengers atau Minnie Mouse? Yuk, Ikuti Kuisnya!

Chronograph

Pembuatan alat penghitung waktu berawal dari tahun 1776. Pertama kali dirancang oleh ilmuwan Prancis bernama Jean-Moyes Pouzai.

Pada saat itu diberi nama 'Chronograph'. Jangan bayangkan bentuknya sudah seperti jam sukat yang sekarang. Alat ini masih sangat sederhana, tetapi menjadi awal mula pemikiran perlunya alat penghitung waktu.

Di Inggris, muncul lagi ilmuwan lain bernama George Graham yang berhasil membuat alat dengan pengaturan mulai dan berhenti serta dapat menunjukkan perhitungan waktu yang tepat. Namun, sayangnya alat ini belum dipatenkan.